Oleh: Muhamad Aldi Setiadi (@T19-Aldi)
ABSTRAK
Setiap materi mengandung energi yang disebut energi
internal. Besarnya energi ini tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah
perubahannya. Energi internal tidak dapat diukur karena materi harus bergerak
dengan kecepatan sebesar kuadrat kecepatan cahaya sesuai persamaan Einstain.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa: “energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk dari bentuk energi yang satu ke
bentuk energi yang lain”, yang lebih dikenal dengan Hukum Termodinamika I. Dalam
suatu sistem yang mengalami perubahan, maka perubahan energi dalam dari sistem
sebanding dengan panas yang diserap atau yang dibebaskan oleh sistem dikurangi
dengan kerja yang dilakukan oleh sistem.
Termokimia merupakan
bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan entalpi yang menyertai suatu
reaksi. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya
perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi
dam jumlah entalpi pereaksi. Pada
termokimia terdapat istilah sistem dan lingkungan. Interaksi antara sistem dan
lingkungan dapat berupa pertukaran materi atau pertukaran energi.
Kata kunci: energi, termodinamika, termokimia, entalpi, sistem, lingkungan
ABSTRACT
Every matter contains energy, which
is called internal energy. The magnitude of this energy cannot be measured,
only its change can be measured. Internal energy cannot be measured because
matter must travel at a speed equal to the square of the speed of light according
to Einstein's equation. The law of conservation of energy states that:
"energy can neither be created nor destroyed, but energy can change from
one form of energy to another", which is better known as the first law
of thermodynamics. From the system is proportional to the heat
absorbed or released by the system minus the work done by the system.
Thermochemistry is a branch of
chemistry that studies the enthalpy changes that accompany a reaction. In a
chemical change, there is always an enthalpy change. The magnitude of
the enthalpy change is equal to the difference between the enthalpy of the
products and the sum of the enthalpies of the reactants.
In thermochemistry, there are the terms system and environment. The
interaction between the system and the environment can be either the exchange
of matter or the exchange of energy.
Keywords:
energy, thermodynamics, thermochemistry, enthalpy, system, environment
PENDAHULUAN
Termokimia adalah bagian dari pembahasan yang lebih luas
yang disebut termodinamika (thermodynamics), yaitu ilmu yang mempelajari
perubahan antarkalor dan bentuk-bentuk energi yang lain. Hukum-hukum
termodinamika menyediakan panduan yang berguna untuk pemahaman energitika dan
arah proses (Chang, 1978).
Chang menyatakan bahwa dalam termodinamika, kita
mempelajari perubahan-perubahan dalam keadaan sistem (state a system),
yang didefinisikan sebagai nilai-nilai sifat makroskopis yang relevan, seperti
susunan, energi, suhu, tekanan, dan volume. Energi, tekanan, volume, dan suhu
dikatakan sebagai fungsi keadaan (state function), yaitu sifat-sifat
yang ditentukan oleh keadaan sistem, terlepas bagaimana keadaan akhir sistem
dan tidak bergantung pada bagaimana perubahan itu dilakukan.
Dalam kehidupan, kita tidak lepas dari pemanfaatan energi
untuk keperluan kita sehari-hari, misalnya pembakaran bahan bakar bensin untuk
menjalankan kendaraan, memasak dengan kompor gas (membakar gas alam),
pembangkit listrik tenaga air dan lain-lain. Manusia memerlukan energi untuk
melakukan kegiatan sehari-sehari. Energi diperoleh dari makanan, yaitu
karbohidrat dan lemak yang di metabolisme di dalam tubuh untuk menghasilkan
energi.
Bagian ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor dan
reaksi adalah termokimia. Termokimia mempelajari mengenai sejumlah panas yang
dihasilkan atau diperlukan oleh sejumlah tertentu pereaksi dan cara pengukuran
panas reaksi tersebut. Termokimia merupakan hal yang paling baik untuk
keperluan praktik maupun teori. Penerapan pada praktik termasuk mengukur nilai
energi pada bahan bakar dan menentukan energi yang diperlukan pada proses
industri.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan termodinamika?
2. Bagaimana bunyi hukum termodinamika?
3. Apa yang dimaksud dengan termokimia?
4. Apa saja perubahan entalpi pada termokimia?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian termodinamika
2. Untuk mengetahui hukum termodinamika
3. Untuk mengetahui pengertian termokimia
4. Untuk mengetahui jenis-jenis perubahan entalpi pada termokimia
PEMBAHASAN
Hamid (2007) menyatakan termodinamika
merupakan bagian dari cabang Fisika yang namanya Termofisika (Thermal
Physics). Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi
dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran
yang berskala besar (makroskopis) dari sistem yang dapat diamati dan diukur
dalam eksperimen. Besaran-besaran yang berskala kecil (mikroskopis) dipelajari
dalam Teori Kinetik Gas (Kinetic Theory of Gas) atau Fisika Statistik (Statistical
Physics).
Termodinamika
juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara besaran fisis
tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Besaran fisis
ini disebut koordinat makroskopis sistem. Kaitan atau rumus yang menjelaskan
hubungan antar besaran fisis diperoleh dari eksperimen dan kemudian dapat
digunakan untuk meramalkan perilaku zat di bawah pengaruh kalor (Hamid, 2007).
Menurut Zainal (2016)
terdapat empat hukum dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum Awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan
setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu
dengan lainnya.
2. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan
energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem
termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai
ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum ini dapat
diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan isokhorik, isotermik,
isobarik, dan juga adiabatik.
3. Hukum Kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua
termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh Kelvin-Planck dan Clausius. Pernyataan Clausius: tidak mungkin suatu
sistem apapun bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah
perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke
sistem dengan temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan Kelvin-Planck: tidak mungkin suatu sistem
beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja
kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.
Total entropi dari
suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut dengan prinsip
kenaikan entropi
yang merupakan korolari
dari kedua pernyataan diatas (analisis hukum kedua termodinamika untuk proses dengan menggunakan
sifat entropi)
4. Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga
termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada
saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan
bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut
bernilai nol.
Bakri (2008)
menyatakan termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari energi yang menyertai
suatu reaksi kimia. Dalam termokimia dikenal istilah-istilah berikut:
a. Sistem
Sistem adalah segala sesuatu yang
menjadi pusat perhatian.
b. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang membatasi
sistem.
c. Entalpi (H)
Entalpi
adalah energi kimia yang terkandung di dalam sistem. Entalpi suatu sistem tidak
dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahan entalpi (∆H) yang menyertai perubahan
sistem tersebut. Perubahan entalpi menunjukan
d. Kalor Reaksi
Kalor reaksi adalah kalor yang
menyertai suatu reaksi kimia.
e. Reaksi
Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Reaksi
eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor (terjadi perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan). Sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap
kalor (terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem). Adapun contoh
reaksi eksoterm dan endoterm sebagai berikut:
3H₂(g) + N₂(g) → 2NH₃(g) ∆H = -92 kJ |
Suhu pada akhir reaksi eksoterm
lebih tinggi dibandingkan suhu pada awal reaksi. Contohnya dari 25℃ ke 30℃
Sedangkan untuk
reaksi endoterm itu sendiri adalah reaksi kebalikannya, yaitu:
2NH₃(g) → 3H₂(g) + N₂(g) ∆H = +92 kJ |
Suhu pada akhir reaksi endoterm lebih rendah dibandingkan
suhu pada awal reaksi. Contohnya dari 30℃ ke 25℃.
Bakri (2008) juga menyatakan bahwa dalam termokimia
terdapat perubahan entalpi, harga perubahan entalpi dipengaruhi oleh kondisi
(suhu dan tekanan) pengukuran. Oleh karena itu, perlu mencantumkan suhu dan
tekanan pengukuran untuk setiap data termokimia. Perubahan entalpi yang diukur
pada temperatur 25℃ dan tekanan 1 atm
disepakati sebagai perubahan entalpi standar yang dinyatakan dengan simbol ∆H°
Apabila pengukuran ∆H dilakukan untuk 1 mol zat
pada kondisi standar, maka ∆H dinamakan sebagai entalpi molar. Entalpi molar
adalah perubahan entalpi reaksi yang berkaitan dengan kuantitas zat yang
terlibat dalam reaksi. Satuan ∆H adalah kJ (kiloJoule)
dan satuan ∆H molar reaksi adalah
kJ/mol. Berikut ini beberapa jenis perubahan entalpi standar, yaitu:
1. Perubahan
entalpi pembentukan standar (∆H°f)
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan
entalpi yang terjadi pada pembentukan satu mol zat dari unsur-unsurnya yang
paling stabil pada keadaan standar dan tekanan 1 atm.
2.
Perubahan entalpi peruraian standar (∆H°d)
Perubahan entalpi peruraian standar adalah perubahan
entalpi yang terjadi pada peruraian satu mol zat menjadi unsur-unsurnya yang
paling stabil pada keadaan standar.
3.
Perubahan entalpi pembakaran (∆H°c)
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan
entalpi yang terjadi pada pembakaran satu mol zat (reaksi dengan oksigen)
diukur pada keadaan standar.
4.
Perubahan entalpi netralisasi (∆H°n)
Perubahan entalpi netralisasi adalah perubahan entalpi
yang terjadi pada pembentukan satu mol air dari reaksi asam basa pada keadaan
standar.
5.
Perubahan entalpi pelarutan (∆H°soln)
Perubahan entalpi pelarutan
adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan satu mol zat pada keadaan
standar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Ilmu termodinamika itu menggambarkan
usaha untuk mengubah kalor menjadi energi, termasuk proses dari aliran energi tersebut dan
akibat yang dihasilkan oleh perpindahan energi tersebut. Singkatnya termodinamika mempelajari
tentang panas dan temperatur, termasuk hubungan keduanya pada energi dan gerak.
Konsepnya energi dihasilkan oleh sistem yang dibatasi oleh kenyataan, dimana
sistem tersebut memungkinkan untuk terbagi lagi menjadi sub sistem atau membentuk sistem-sistem
lainnya menjadi sistem yang lebih besar, dan sistem yang tidak termasuk dalam
pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Pada termodinamika terdapat empat hukum yang berlaku,
yaitu hukum awal, hukum pertama termodinamika, hukum kedua termodinamika, dan
hukum ketiga termodinamika.
Persamaan
termokimia adalah persamaan reaksi yang menyatakan jumlah mol dan keadaan fisik
masing-masing zat (pereaksi maupun hasil reaksi) serta perubahan entalpi untuk
reaksi yang bersangkutan. Dalam termokimia terdapat beberapa perubahan entalpi
pada keadaan standar, yaitu pada temperatur 25℃ dan tekanan 1 atm. Hal yang
harus diperhatikan dalam termokimia adalah penulisan koefisien fase zat dalam
persamaannya, yang mana akan memengaruhi perubahan entalpinya. Jika persamaan
kimia arahnya dibalikan, maka nilai entalpinya akan berubah tanda.
Termodinamika
dan hukum-hukumnya beserta termokimia dan perubahan entalpinya adalah ilmu
kimia yang sangat penting, karena sangat berkaitan dengan kehidupan kita
sehari-hari, terutama dalam bidang industri. Menjadi saintis muda, belajar dan
menerapkan ilmu-ilmu ini adalah kewajiban. Dengan artikel ini, saya berharap
dapat bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, Mustafal. 2008. SPM Kimia untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga
(diunduh 11 September 2021)
Chang,
Raymond. 1978. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Erlangga. Dalam https://books.google.co.id/books?id=KzN5SOR1A-4C&printsec=frontcover&d#v=onepage&q&f=false (diunduh 11 September 2021)
Hamid, Ahmad
Abu. 2007. Kalor dan Termodinamika. Yogyakarta: UNY. Dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat%20Termodinamika.pdf (diunduh 11 September 2021)
Ismunandar. 2013. Termodinamika: Hukum I (lanjutan) dan Hukum II. Bandung: ITB. Dalam https://youtu.be/NilKh3R9Ayk (diunduh 11 September 2021)
Zainal, Mega Purnama. 2016. Hukum-Hukum
Dasar dalam Termodinamika. Aceh: Universitas Albuyatama. Dalam Basic Laws of
Thermodynamics – Abulyatama University (diunduh 11 September 2021)
@T23-Rahel
BalasHapusartikel sudah cukup baik, tapi mungkin bisa ditambahkan contoh soal untuk perubahan entalpi.
T@12-Simar
BalasHapusPenulisa artikel sudah lumayan baik, tetapi dalam penulisan kata kunci jangan terlalu banyak
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusT32-Ahmad
BalasHapusBAGAIMANA CARA MENGHITUNG PERUBAHAN ENTALPI DENGAN MENGGUNAKAN DATA REAKSI?
@T04-Clara
BalasHapusPembahasan materi sudah dikemas cukup baik, tetapi pada penjelasan entalpi, sepertinya penjelasannya terpotong.
@T03-Ika
BalasHapusArtikel sudah sangat baik,akan lebih baik lagi jika ditambakan ilustrasi gambarnya