Materi
Kesetimbangan Kimia
Oleh : Marisa
Rezzy Rachmawati (@T08-Marisa)
Abstrak
Kesetimbangan
kimia disebut kesetimbangan dinamis yang pada dasarnya konsep
kesetimbangan dinamis adalah reaksi bolak-balik (reversibel) yang
kecepatan reaksi pembentukan produk sama dengan kecepatan penguraian produk
menjadi reaktan kembali.
Ciri-ciri
keadaan suatu reaksi
bolak-balik sudah mencapai kesetimbangan sebagai berikut :
- Terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan
tekanan tetap.
- Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis)
dalam dua arah yang berlawanan.
- Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju reaksi
ke produk.
- Konsentrasi produk dan reaktan tetap. Terjadi
secara mikroskopis pada tingkat partikel zat.
Kata
Kunci : Kesetimbangan Kimia, Kesetimbangan dinamis, Partikel Zat.
Abstract
Chemical equilibrium is
called dynamic equilibrium which is basically the concept of dynamic
equilibrium is a back-and-forth reaction (reversible) whose product
formation reaction speed is equal to the speed of decomposing the product into
reactants.
The
characteristics of the state of a reaction back and forth have reached the
following equilibrium:
·
Occurs in a sealed container, at a fixed
temperature and pressure.
·
The reaction is continuous (dynamic) in
two opposite directions.
·
The rate of reaction to the reactant is
equal to the rate of reaction to the product.
·
Concentration of products and reactants
remains. Occurs microscopically at the level of particles of matter.
Keywords : Chemical equilibrium, dynamic
equilibrium, particles.
Pendahuluan
kesetimbangan kimia adalah sebuah reaksi bolak balik dimana laju reaksi ini
rekatan. Selain itu produk
dengan konsentrasi keduanya pun tetap. Kesetimbangan kimia memiliki dinamis, jadi kerap dikenal
dengan sebutan kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan yang dinamis ini merupakan
sebuah reaksi bolak balik ketika keadaan konsentrasinya tetap namun sebetulnya
tetap mengalami reaksi dengan terus menerus. Kesetimbangan dinamis dialami
dengan makropkopis namun mengalami dengan mikroskopis atau partikel zat.
Menurut scholz (2019), Kesetimbangan dinamis terbentuk di bagian
sistem ketika parameter tertentu, misalnya, suhu, tekanan, atau konsentrasi
senyawa, tetap konstan sebagai akibat dari aliran materi melintasi batas bagian
dari sistem atau dengan konversi kimia. Sifat Kesetimbangan
Dinamis : Keadaan
kesetimbangan yang merupakan proses yang reversible
sehingga sistem dapat didekati dari arah pereaksi maupun dari arah produk.
Contoh, ke dalam sistem tertutup dicampurkan I2(g),
HI(g), H2(g) dan terjadi reaksi menuju keadaan kesetimbangan. Dalam kondisi seperti
ini, zat mana sebagai pereaksi dan sebagai produk tidak dapat diketahui secara
tegas, sebab reaksi kesetimbangan berlangsung dalam dua arah.
Jenis
jenis kesetimbangan kimia:
1.
Homogen
Kesetimbangan homogen adalah
kesetimbangan kimia dimana seluruh zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai
wujud sama.
contoh: H2(g)+I2(g)⇌2HI(g)
2.
Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah
kesetimbangan kimia dimana zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi
mempunyai wujud berbeda-beda.
contoh: CaCO3(s)⇌CaO(s)+CO2(g)
Reaksi kimia terbagi menjadi
dua:
- irreversibel: reaksi yang berlangsung searah.
reaktan →→produk
Contoh: pembakaran alcohol
- reversibel: reaksi yang berlangsung
bolak-balik.reaktan ⇌⇌ produk
contoh: reaksi pembentukan amonia dari nitrogen dan hydrogen.
Perubahan Energi Dalam Reaksi Kesetimbangan
Pada suhu dan tekanan
tetap, reaksi kimia akan berlangsung spontan menuju ke arah dengan perubahan
energi bebas yang lebih rendah, sampai akhirnya mencapai suatu keadaan
setimbang. Jadi, posisi kesetimbangan menyatakan nilai energi bebas paling
rendah dalam suatu sistem reaksi. Perubahan energi bebas suatu reaksi merupakan
akibat dari perubahan dalam tekanan atau perubahan dalam konsentrasi zat-zat
yang terlibat dalam reaksi. Dengan demikian terdapat hubungan antara perubahan
energi bebas dan tekanan atau dengan konsentrasi sistem reaksi.
Permasalahan
1.
Pengaruh Konsentrasi Zat Pada Kesetimbangan Kimia
2.
Pengaruh Temperatur Pada
Kesetimbangan Kimia
Pembahasan
1.
Bila konsentrasi
dari salah satu zat ditambah, akan bergeser sebuah reaksi kesetimbangannya
menuju ke arah yang menjauhi zat dengan ditambah konsentrasinya. Bila
konsentrasi dari salah satu zat dikurangi, maka reaksi dari kesetimbangan akan
mlai bergeser menuju ke arah zat yang dikurangi konsentrasinya.
2.
Jika temperatu sistem ini ditinggikan maka reaksi
dari kesetimbangan pun akan bergerak menuju ke arah zat yang akan melepaskan
kalor maupun endorerm.
Contohnya ini : dalam persamaan reaksi => (A) + (B) ó (C) H = -X
C adalah sebuah reaksi eksoterm atau melepaskan
kalor dan B + A ialah reaksi endoterm (yakni memerlukan kalor)
Bila temperaturnya dinaikkan maka sebuah reaksi dari kesetimbangan akan
bergerak menuju ke kiri disebabkan bila temperatur sistem dinaikkan maka reaksi
dari kesetimbangan akan bergeser dalam arah reaksi yang membutuhkan kalor
maupun endoterm.
Jika temperaturnya malah diturunkan, maka reaksi
dari kesetimbangan nantinya bergerak menuju ke arah
kanan disebab bila temperatur sistem tersebut dinaikkan sehingga reaksi
kesetimbangan akan mulai bergeser menuju ke arah reaksi yang membutuhkan kalor
maupun endoterm.
Jika temperatur diturunkan sehingga reaksi dari
kesetimbangan akan mulai bergerak menuju ke kanan sebab bila temperatur
dinaikkan maka sebuah reaksi kesetimbangan akan bergeser dan melepaskan kalor
eksoterm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.