Oleh: Muhamad Aldi Setiadi (@T19-Aldi)
ABSTRAK
Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia pada keadaan
tertentu yang berlangsung dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri dengan
kecepatan yang sama. Berdasarkan wujud zat yang terlibat reaksi, reaksi
kesetimbangan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kesetimbangan homogen dan
keseimbangan heterogen. Sedangkan berdasarkan arah reaksinya, reaksi kimia
dibedakan menjadi reaksi reversibel dan reaksi ireversibel.
Suatu sistem kesetimbangan dapat berubah, jika mendapat pengaruh dari luar. Perubahan tersebut bertujuan untuk mencapai kesetimbangan baru, sehingga disebut pergeseran kesetimbangan. Adapun pengaruh dari luar tersebut adalah pengaruh konsentrasi, pengaruh suhu, dan pengaruh tekanan atau volume.
Kata kunci:
kesetimbangan, reversibel, ireversibel, pergeseran
ABSTRACT
Chemical equilibrium
is a chemical reaction under certain conditions that proceeds from left to
right or from right to left at the same rate. Based on the form of substances
involved in the reaction, equilibrium reactions are divided into two types,
namely homogeneous equilibrium and heterogeneous equilibrium. Meanwhile, based
on the direction of the reaction, chemical reactions are divided into
reversible reactions and irreversible reactions.
An equilibrium system can change, if it is influenced by outside. The change aims to reach a new equilibrium, so it is called a shift in equilibrium. The external influences are the influence of concentration, the effect of temperature, and the effect of pressure or volume.
Keywords: equilibrium, reversible, irreversible, shift
PENDAHULUAN
Reaksi-reaksi kimia pada umumnya
berlangsung satu arah. Tetapi ada juga reaksi yang dapat berlangsung dua arah
atau dapat dibalik. Pada reaksi ini hasil reaksi dapat berubah lagi menjadi zat-zat semula. Reaksi semacam ini disebut juga dengan
reaksi reversible. Pada
tingkat tertentu suatu reaksi kesetimbangan akan mencapai kesetimbangan kimia. Kalium iodida dan timbal nitrat
merupakan dua zat yang larut dalam air. Jika kedua zat ini direaksikan, terbentuklah timbal iodida
yang mengendap dalam air. Jika larutan timbal iodida ditambahkan terus-menerus ke dalam larutan
kalium iodida,
suatu saat jumlah endapan tidak bertambah lagi. Pada saat itulah tercapai kesetimbangan. Pada kesetimbangan kimia, reaksi tidak
berhenti, tetapi
laju reaksi ke arah hasil reaksi sama dengan laju reaksi ke arah pereaksi. Ada beberapa istilah yang harus
dipahami sebelum melangkah lebih jauh mempelajari kesetimbangan kimia. Istilah tersebut adalah reaksi satu
arah (one reaction), reaksi dapat balik (reaction), dan
reaksi kesetimbangan (equilibrium reaction). (Bakri, 2008)
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia?
2.
Apa saja macam-macam kesetimbangan kimia?
3.
Apa yang dimaksud dengan pergeseran kesetimbangan?
4.
Apa saja faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan kimia?
TUJUAN
Artikel ini ditujukan
kepada pembaca, agar pembaca dapat mengetahui pengertian kesetimbangan kimia
dan macam-macam kesetimbangan kimia, mengetahui pengertian pergeseran kesetimbangan
dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
PEMBAHASAN
Prinsip kesetimbangan dalam reaksi kimia,
pertama kali dikemukakan oleh Berthollt sewaktu menjadi penasehat ilmiah
Napoleon di Mesir, sedangkan kajian secara laboratorium dilakukan oleh Guldberg
dan Waage. Mereka menunjukkan bahwa reaksi kesetimbangan dapat didekati dalam
dua arah, dan mereka berhasil menunjukkan hubungan matematis antara konsentrasi
pereaksi dan produk dalam kesetimbangan. Pada kesempatan lain, Van't Hoff mengusulkan persamaan matematis untuk
kesetimbangan dinamis, yakni konsentrasi pereaksi merupakan pangkat dari
koefisien reaksinya. Sunarya (2010)
Menurut Vogt (2017), reaksi kimia adalah proses ireversibel yang
mencapai keadaan setimbang. Di bawah kondisi yang terdefinisi dengan baik,
keadaan kesetimbangan kimia suatu sistem dicirikan oleh komposisi unik, yang
ditentukan oleh hukum aksi massa. Metode umum berdasarkan pada tingkat
kesetimbangan reaksi disajikan untuk memecahkan masalah dalam cara yang
sistematis. Pemilihan masalah menyoroti berbagai aspek kimia kesetimbangan,
seperti kesetimbangan dalam reaksi paralel, kesetimbangan dalam reaksi terbuka
dan sistem tertutup, atau kesetimbangan dalam larutan encer.
Igor (2017) menyatakan
bahwa kesetimbangan kimia adalah salah satu konsep
terpenting dalam kimia. Perubahan sifat sistem kimia pada kesetimbangan yang
disebabkan oleh variasi tekanan, volume, suhu, dan konsentrasi.
Menurut Bakri (2008), berdasarkan arah reaksinya, reaksi kimia dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
- Reaksi Irreversible
Reaksi irreversible adalah reaksi dimana zat-zat
hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali untuk membentuk zat-zat pereaksi (berlangsung satu arah), disebut juga reaksi berkesudahan. Adapun ciri-ciri
reaksi satu arah adalah sebagai berikut
a.
Antara pereaksi
dan hasil reaksi dihubungkan dengan satu arah anak panah
b.
Reaksi berlangsung
tuntas titik maksudnya reaksi akan berhenti bila salah satu atau semua pereaksi
habis
c.
Zat hasil reaksi
tidak dapat diubah kembali menjadi pereaksi
Contoh reaksi irreversible:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq)
+ H₂O(l)
2. Reaksi Reversibel
Reaksi reversibel adalah suatu reaksi dimana zat-zat
hasil reaksi dapat atau terurai kembali membentuk zat-zat pereaksi disebut juga
reaksi bolak-balik atau reaksi dua arah. Adapun ciri-ciri reaksi dua arah
adalah sebagai berikut
a. Antara pereaksi dan hasil reaksi dihubungkan dengan
dua arah anak panah
b. Reaksi ke kanan disebut reaksi maju sedangkan reaksi
ke kiri disebut reaksi balik
c. Zat hasil reaksi dapat diubah kembali menjadi
pereaksi
Contoh reaksi reversible:
N₂(g) + 3H₂(g) → 2NH₃(g)
Gas amonia yang terbentuk dapat terurai kembali
membentuk gas N₂ dan gas H₂.
2NH₃(g) → N₂(g) + 3H₂(g)
Jadi, persamaan kesetimbangan
kimianya dapat ditulis:
N₂(g) + 3H₂(g) ⇄ 2NH₃(g)
Bakri (2008) juga menyatakan reaksi reversibel yang berlangsung dalam sistem
tertutup berakhir dengan suatu kesetimbangan. Pada
saat mencapai keadaan setimbang, reaksi dianggap selesai karena tidak ada
terjadi perubahan yang dapat dilihat dengan mata, misalnya konsentrasi dan
warna. Tetapi, secara mikroskopis, reaksi tersebut berlangsung terus menerus
dan tidak berhenti. Kesetimbangan dinamis, yaitu secara makroskopis (dapat
dilihat dan diukur) tidak terjadi perubahan lagi, tetapi secara mikroskopis
(tidak dapat diamati dan diukur) reaksi masih
berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju yang sama.
Kesetimbangan
dinamis memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu:
a.
Reaksi berlangsung dalam dua arah yang berlawanan
b.
Tidak terjadi perubahan makroskopis, tetapi
perubahan mikroskopis tetap terjadi
c.
Reaksi berlangsung terus menerus dan terjadi dalam
ruang tertutup
d.
Laju reaksi ke kanan (maju) sama dengan laju ke
kiri (balik), walaupun jumlah pereaksi dan hasil reaksi tidak sama
Kesetimbangan
dibedakan menjadi kesetimbangan homogen dan heterogen. Perbedaan ini didasarkan
pada wujud zat yang ada dalam keadaan setimbang. (Bakri, 2008)
·
Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan
homogen adalah suatu kesetimbangan yang didalamnya terdapat zat-zat dengan
wujud yang sama. Contohnya kesetimbangan antara gas dengan gas dan
kesetimbangan antara ion-ion dalam larutan.
Kesetimbangan gas dengan gas:
N₂(g) + 3H₂(g) ⇄ 2NH₃(g)
Kesetimbangan antara ion-ion dalam larutan:
Fe³+(aq) + SCN-(aq) ⇄ Fe(SCN)²+(aq)
·
Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen
adalah suatu kesetimbangan yang didalamnya terdapat zat-zat dengan wujud yang
berbeda. Contohnya kesetimbangan antara
padatan dengan gas dan kesetimbangan antara padatan dengan larutan.
Kesetimbangan antara padatan dengan gas:
CaO₃(s) ⇄ CaO(s) + CO₂(g)
Kesetimbangan antara padatan dengan larutan:
AgCl(s) ⇄ Ag+ (aq) + Cl-(aq)
Pergeseran kesetimbangan adalah perubahan
dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat
adanya aksi atau pengaruh dari luar. Henry Louis Le Chatelier, ahli kimia
Prancis (1852-1911) mengemukakan suatu pernyataan mengenai perubahan yang
terjadi pada sistem kesetimbangan jika ada pengaruh dari luar. Pernyataan ini
dikenal sebagai Azas Le Chatelier, yang berbunyi “Jika suatu sistem
kesetimbangan menerima suatu aksi, maka sistem tersebut akan mengadakan reaksi
sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya”. (Hidayat, 2018)
Sistem reaksi yang berada dalam kesetimbangan
dapat diganggu dari luar dengan cara mengubah konsentrasi, tekanan, atau
temperatur sistem. Gangguan ini akan mengubah komposisi zat-zat dalam
kesetimbangan membentuk keadaan kesetimbangan yang baru. Orang pertama yang usul ini adalah Le Chatelier. Menurutnya, jika
sistem berada dalam keadaan kesetimbangan dinamis diganggu dari luar, sistem
berubah dengan cara mengurangi gangguan itu, jika mungkin kembali membentuk
kesetimbangan. (Hidayat, 2018)
Adapun faktor-faktor
yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan, yaitu:
· Pengubahan konsentrasi pereaksi atau produk
Suatu
sistem reaksi yang berada dalam keadaan kesetimbangan dapat diganggu apabila
terhadap sistem itu dilakukan penambahan atau pengurangan salah satu pereaksi
atau produk reaksi. Umumnya,
penambahan atau pengurangan zat yang terlibat dalam kesetimbangan kimia akan
berakibat sebagai berikut:
1. Pada penambahan
pereaksi atau produk ke dalam sistem yang berada dalam keadaan kesetimbangan,
posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dengan posisi zat
yang ditambahkan.
2. Pada pengurangan
pereaksi atau produk, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
dikeluarkan dari sistem kesetimbangan.
3. Jika kesetimbangan
terbentuk kembali maka konsentrasi masing-masing zat dalam kesetimbangan yang
baru akan berubah, tetapi tetapan kesetimbangan tidak berubah.
· Pengaruh perubahan suhu terhadap kesetimbangan
Jika
suhu sistem reaksi kesetimbangan diturunkan misalnya dengan cara ditempatkan
dalam bak pendingin, maka kalor yang dilepaskan dari sistem tersebut, menurut
Le Chatelier akan diganti (walaupun tidak 100%) dengan cara menggeser posisi
kesetimbangan ke arah yang menghasilkan kalor. Penurunan suhu menyebabkan
posisi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang bersifat eksoterm, sedangkan
peningkatan suhu menggeser posisi kesetimbangan ke arah reaksi yang bersifat
endoterm.
· Pengaruh perubahan tekanan atau volume sistem
Pada
sistem reaksi yang melibatkan gas, perubahan volume sistem pada suhu tetap
menyebabkan tekanan sistem berubah, demikian juga tekanan parsial
komponen-komponen gas di dalam sistem. Oleh karena itu, peningkatan tekanan
sistem akan mengubah volume sistem menjadi lebih kecil. ka sistem reaksi tersebut berada dalam
keadaan kesetimbangan dan secara tiba-tiba tekanannya dinaikkan dengan cara
mengecilkan volume wadah, maka sistem akan merespon sedemikian rupa sehingga
pengaruh tekanan sekecil mungkin.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesetimbangan adalah
keadaan saat kedua reaktan dan produk hadir dalam konsentrasi yang tidak
memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya waktu.
Biasanya, keadaan ini terjadi ketika reaksi ke depan berlangsung pada laju yang
sama dengan reaksi balik. Laju pada reaksi maju dan mundur umumnya tidak nol,
tapi sama. Dengan demikian, tidak ada perubahan bersih dalam konsentrasi
reaktan dan produk.
Jika dalam suatu sistem
kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan
dengan perubahan tekanan), maka sistem akan mengadakan reaksi berupa pergeseran
kesetimbangan.
Ilmu kimia sangatlah
luas, dalam mempelajarinya harus bisa konsisten dan paham akan apa yang ada
dalam kimia. Mempelajari kesetimbangan kimia adalah hal yang harus bagi
mahasiswa dan masyarakat sekitar, terlebih pada dunia industri yang sangat
banyak manfaatnya. Artikel ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, baik
kalangan pelajar, mahasiswa, masyarakat, atau bahkan engineer masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, Mustafal. 2008. SPM Kimia untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga (Diunduh 19 September 2021)
Hidayat, Atep Afia.
2018. Kesetimbangan Kimia. Dalam Modul 3 Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
(Diunduh 19 September 2021)
Nova, Igor. 2017. Geometrical Description
of Chemical Equilibrium and Le Châ telier’s Principle: Two-Component Systems.
Journal of Chemical Education. 95(1). 84-87. Dalam https://sci-hub.se/10.1021/acs.jchemed.7b00665 (Diunduh 19
September 2021)
Vogt, J. (2017). Chemical Equilibrium.
Exam Survival Guide: Physical Chemistry. Springer Internasional Publishing.
83–117. Dalam https://sci-hub.se/10.1007/978-3-319-49810-2_5
(Diunduh 19 September
2021)
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1 – Berdasarkan
Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Yrama Widya. Bandung (Diunduh 19 September
2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.