.

Sabtu, 29 Februari 2020

Peranan prinsip kimia hijau dalam lingkungan


 
oleh: Agusina Retno.W @Q10-Agustina
41618110083
ABSTRAK

kimia hijau adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia yang berusaha mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan mentah, produk, produk samping, pelarut, reagensia,dan sebagainya yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya dimana mulai mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan proses kimia yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif bagi lingkungan.Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.
Kata Kunci : kimia Hijau, Prinsip-prinsip, Manfaat, penerapan

I.                   PENDAHULUAN
Istilah kimia digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan karena melibatkan struktur dan perubahan suatu materi.Perubahan tersebut pasti melibatkan energi sebagai sumbernya. Oleh karena itu konsep green chemistry ini juga erat kaitannya dengan energi dan penggunaannya baik itu secara langsung maupun yang tidak langsung seperti penggunaan suatu material dalam hal pembuatan, penyimpanan dan proses penyalurannya. Green chemistry merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya polusi karena dapat digunakan secara langsung oleh para ilmuwan dalam situasi sekarang. Konsep ini lebih memfokuskan pada cara pandang seorang peneliti untuk menempatkan aspek lingkungan pada prioritas utama. Area penelitian dalam bidang green chemistry ini meliputi pengembangan cara sintesis yang lebih ramah lingkungan, penggunaan bahan baku yang terbarukan, merancang bahan kimia yang green, serta penggunaan bioteknologi sebagai alternatif dalam industri (Sharma, 2008).

II.                PERMASALAHAN
1.      Apa yang dimaksud dengan kimia hijau?
2.      Prinsip apa saja yang digunakan didalam kimia hijau?
3.      Apa saja manfaat kimia hijau?
4.      Bagaimana cara menerapkan kimia hijau didalam lingkungan hidup?

III.             PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN
Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses
pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa
sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat
kimia terhadap lingkungan termasuk manusia. Tujuan utama pendekatan
kimia hijau adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan
aman dan secara bersamaan dapat memilih cara-cara yang paling aman dan
efisien untuk mensintesa zat-zat tersebut dan mengurangi sampah kimia
yang dihasilkan. Pendekatan kimia hijau bertujuan untuk menghilangkan dampak buruk zat kimia sejak pada proses perancangan. Praktik pencegahan bahaya dari sejak awal proses pembuatan zat kimia akan bermanfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan, yang meliputi proses perancangan, produksi, penggunaan atau penggunaan kembali, dan pembuangan limbah yang dihasilkan.

2.      PRINSIP-PRINSIP GREEN CHEMISTRY

1.      Mencegah timbulnya limbah dalam proses
2.      Mendesain produk bahan kimia yang aman
3.      Mendesain proses sintesis yang aman
4.      Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
5.      Menggunakan katalis
6.      Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
7.      Memaksimalkan atom ekonomi
8.      Menggunakan pelarut yang aman
9.      Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi
10.  Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi
11.  Penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
12.  Meminimalisasi potensi kecelakaan

3.      MANFAAT KIMIA HIJAU
·         mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena biaya produksi dan regulasi yang lebih rendah
·         efisien dalam penggunaan energi
·         pengurangan limbah produksi
·         pengurangan kecelakaan
·         produk yang lebih aman
·         tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat
·         perlindungan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
·         mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk yang dihasilkan.

4. Kimia Hijau Terhadap Masalah yang ada Di Dunia
1.Kekurangan Energi
Masalah kekurangan energi di dunia, dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tak dapat diperbaharui dan berpotensi merusak lingkungan seperti karbondioksida, menipisnya lapisan ozon, dampak penambangan serta bahan beracun di sekitar kita. Selain itu gerakan Green Chemistry lain ialah meningkatkan pemakaian katalis yang tepat dan mampu mengefisienkan pemakaian energi. Sebab jika alur proses sintesis dapat dipotong otomatis pemakaian energi dapat dihemat.
2.Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim, kenaikan suhu lautan , kimia stratosfir, dan pemanasanglobal adalah bidang kajian yang digarap oleh teknologi green chemistry
3.Sumber Daya Alam Yang Kian Menipis
Eksploitasi yang berlebihan atas sumber daya alam tak terbaharui,menyebabkan ketidakseimbangan pada skala yang memprihatinkan .Oleh karena itu pemakaian bahan bakar fosil menjadi isu utama dalam kajian Green Chemistry.
4.Kekurangan Pangan
Ketika terjadi kelangkaan pangan maka aliran distribusi pun melemah.Sayangnya metoda pertanian sekarang ini tak mampu lagi mengatasi masalah pangan di masa mendatang. Untuk itu perlu adanya metoda baru dalam mengatasi masalah pangan ini dan Green chemistry secara sains dapat berperan dalam teknologi produksi makanan masa depan dengan cara:
- Pertama, mengembangkan sejenis pestisida yang hanya berpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat secara mudah terdegradasi menjadi zat tak berbahaya.
- Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan tinggi.
5. Lingkungan Kita Yang Semakin Terpolusi
Penerapan Green Chemistry pada sendi-sendi penelitian dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan sekitar.



IV.              KESIMPULAN
Konsep   kimia   hijau   dalam   upaya   pelestarian   kehidupun   yang   sangat menarik ini diharapkan tidak hanya berhenti dalam tulisan dan hanya dipelajari dalam   bangku   perkuliahan   saja.   Namun   dapat   menjadi   modal   dalam   hal pengaplikasian   dan   penelitian-penelitian   baru   terkait   kimia   yang   ramah lingkungan. Selain itu diperlukan pula sosialisasi mengenai kimia hijau kepada seluruh kalangan masyarakat sesuai dengan tingkat kebutuhannya sehingga akan lebih   mempercepat   tercapainya  tujuan   dari  kimia   hijau  dalam  seluruh   aspek kehidupan.
Pendekatan kimia hijau adalah usaha penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya melalui usaha perancangan, produksi, dan penerapan produk kimia. Pendekatan kimia hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan. Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menghasilkan produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah dilakukan. Berbagai peraturan mengenai penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah dibuat. Perlu pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan. Masih banyak usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan penelitian, pendidikan, kebijakan, dan penerapan kimia hijau terutama tentang penerapan nanopartikel untuk kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A A; kholil, Muhamad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit  Wahana Resolusi.


Mustafa, Dina. 2016. “Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan”. Dalam : http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf


2 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.