ABSTRAK
Industri peternakan merupakan industri yang
menghasilkan limbah padat dan cair dalam jumlah yang besar dengan
konsentrasi karbon antara 8000-10000
mg (Mahajoeno 2009), sehingga industri
tersebut berpotensi mencemari
lingkungan, jika tidak dilakukan pengelolaan. Langkah yang telah
ditempuh oleh industri dalam menangani masalah limbah umumnya dengan sistem
pengolaan limbah padat maupun cair
secara anarobik terbuka, dimana sistem tersebut akan merombak kandungan polutan
karbon dan nitrogen menjadi gas metan, karbon dioksida , dan senyawa lainnya
oleh mikroorganisme anaerobik, sehingga berakibat mencemari lingkungan, dan
dapat sebagai agen Efek Rumah Kaca (ERK) (Sasongko, W. (2010).
Fenomena yang terjadi di dunia saat ini adalah
menyusutnya bahan bakar fosil dan efek pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh bahan bakar fosil. Limbah kotoran dari peternakan dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu alternatif untuk menyediakan bahan bakar Renewable dan ramah lingkungan (Mangiwa, S. (2017)
Kata Kunci : Biogas, Alternatif, limbah kotoran
PEMBAHASAN
Pengolahan
kotoran sapi menjadi energi alternative biogas yang ramah lingkungan merupakan
cara yang sangat menguntungkan, karena mampu memanfaatkan alam tanpa merusaknya
sihingga siklus ekologi tetap terjaga. Manfaat lain mengolah kotoran sapi
menjadi energi alternatif biogas adalah dihasilkannya pupuk organik untuk
tanaman. Dengan demikian, manfaat ganda tersebut dapat menghemat energi,
pengurangan biaya energi untuk memasak dan pengurangan konsumsi energi tak
terbarukan yaitu BBM.
Biogas
merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang prospektif untuk
dikembangkan. Pengembangan biogas tidak hanya mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar minyak yang harganya terus meningkat, tetapi juga dapat
meningkatkan keamanan pasokan energi nasional. Pengolahan kotoran ternak
menjadi energi alternatif biogas yang ramah lingkungan merupakan metode yang
sangat menguntungkan bagi masyarakat, karena mampu memanfaatkan alam tanpa
merusak siklus ekologi. Manfaat lain mengolah kotoran ternak menjadi energi biogas adalah dihasilkannya
pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman (Mangiwa,
S. (2017).
Biogas
diproduksi oleh bakteri dari bahan organik di dalam kondisi tanpa oksigen
(anaerobic process). Proses ini berlangsung selama pengolahan atau fermentasi.
Gas yang dihasilkan sebagian besar terdiri atas CH4 dan CO2. Jika kandungan gas
CH4 lebih dari 50%, maka campuran gas ini mudah terbakar, kandungan gas CH
dalam biogas yang berasal dari kotoran ternak sapi kurang lebih 60%. Temperatur
ideal proses fermentasi untuk pembentukan biogas berkisar 30 oC (Sasse, L.,
1992, Junaedi, 2002) dalam (Mariawan, I. M. (2017).
Produksi
biogas dari kotoran sapi berkisar 600 liter s.d. 1000 liter biogas per hari,
kebutuhan energi untuk memasak satu keluaraga rata-rata 2000 liter per hari.
Dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan energi memasak rumah tangga dapat
dipenuhi dari kotoran 3 ekor sapi. Jenis konstruksi unit pengolah (digester)
biogas yang dapat dibangun di daerah tropis dapat dibagi menjadi 3 model yaitu
digester permanen (fixed dome digester), digester dengan tampungan gas
mengapung (floating dome digester), digester dengan tutup plastic (Junaedi,
2002) dalam
(Mariawan,
I. M. (2017).
Prinsip dasar teknologi biogas adalah proses penguraian
bahan- bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi tanpa oksigen (anaerob)
untuk menghasilkan campuran dari beberapa gas, seperti metan an CO2, Biogas
dihasilan dengan bantuan bakteri metanogen (bakteri ini secara alami terdapat
dalam limbah yang mengandung bhan organi, seperti limbah ternak dan sampah
organik. Umumnya, biogas diproduksi menggunakan alat yang disebut reaktor biogas
(digester) yang idrancang agar kedap udara (anaerobik), sehingga proses
penguraian oleh mikroorganisme dapat berjalan secara optimal.
Beberapa keuntungan yang dapat diraih dengan memanfaatkan
biogas sebagai berikut :
1. Mewujudkan peternakan yang bersih dan ramah lingkungan
serta berwawasan budaya
2. Mendorong pola pemeliharaan ternak dari ekstensif
menjadi intensif sehingga pengeolaan ternak untuk tujuan produksi dan
reproduksi lebih optimal
3. Meciptakan peluang usaha yang ekonomis, mulai dari skala
usaha kecil hingga skala besar
4. Menghemat pengeluaran petani dengan memanfaatkan bioas
sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah atau kayu bakar untuk memasak dan
penerangan, serta dapat digunakan sebagai pembangit tenaga listrik.
5. Membantu dalam memperlambat laju pemanasan global
dengan menurunkan gas emisi rumah kaca.
Keuntungan energi :
1. Menghasilan energi yang bersih dengan nyala api
berwarna biru
2. Menghasilan bahan bakar berkualitas tinggi dan
dapat diperbaharui
3. Dapat digunakan untuk berbagai penggunaan
4. Tidak mudah meledak
Keuntungan lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara
2. Memaksimalkan proses daur ulang
3. Pupuk yang dihasilkan bersih dan kaya nutrisi
4. Menurunkan emisi gas metan dan CO2 secara
signifikan
5. Memperkecil kontaminasi sumber air karena dapat
menghilangkan bakteri Coliform sampai 99%
6. Tidak menimbulkan bau yang berbahaya bagi
kesehatan manusia
KESIMPULAN
Pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai biogas
merupakan salah satu solusi untuk me- ngatasi masalah kebutuhan bahan bakar
yang terus meningkat sekaligus mengatasi masalah pencemaran lingkungan dari bau
yang dihasilkan. Limbah kotoran ternak yang banyak digunakan sebagai biogas
adalah kotoran sapi namun tidak menutup kemung- kinan bagi kotoran ternak
lainnya untuk dapat meng- hasilkan biogas. Salah satu kotoran yang dapat
digunakan adalah kotoran ternak babi.
DAFTAR PUSTAKA
Mangiwa,
S. (2017). PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS YANG RAMAH
LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN. Jurnal Pengabdian Papua, 1(1).
http://ejournal.uncen.ac.id/index.php/JP/article/viewFile/169/151 (Diakses
28-02-2020)
Mariawan,
I. M. (2017). IbM BIOGAS. WIDYA LAKSANA, 1(1), 36-44.
Sasongko,
W. (2010). Produksi Biogas dari Biomassa Kotoran Sapi dalam Biodigester Fix
Dome dengan Pengenceran dan Penambahan Agitasi (Doctoral dissertation, UNS
(Sebelas Maret University)).
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:WU5BlJC8CngJ:scholar.google.com/&hl=id&as_sdt=0,5 (Diakses
28-02-2020)
Wahyuni, S. (2011). Menghasilkan Biogas
dari aneka Limbah. PT. Agro media Pustaka.
@Q03_ika
BalasHapusBahan apa saja yg bisa digunakan untuk pembuatan biogas dan apakah energi biogas bisa diterapkan di wilayah perkotaan ?
Untuk artikel sudah jelas bisa dimengerti dengan baik, untuk penulisan daftar pustaka jg sudah benar
Terimakasih