.

Minggu, 02 Februari 2020

PENCEMARAN UDARA


OLEH : AULYA ANINDYA PUTRI (@Q12-Aulya)
                                                                 

ABSTRAK
KIMIA KONTEKSTUAL MENGENAI PENCEMARAN UDARA
Masalah pencemaran udara pada era teknologi pada masa ini telah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini dengan semakin banyaknya zat-zat polutan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. Banyaknya pabrik-pabrik industri, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor yang setiap harinya selalu menghasilkan polutan serta kebakaran hutan yang mencemari udara bersih. Hal ini menjadi sumber masalah bagi keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi ini. Udara yang telah tercemar oleh zat-zat polutan bukan saja mempengaruhi kesehatan manusia tetapi seluruh makhluk hidup dan lingkungan juga akan terkena efek dari pencamaran udara tersebut.
Pada manusia akan mengakibatkan penyakit berbahaya seperti gangguan pernapasan yang bisa mengakibatkan kematian. Pencemaran udara ada yang dapat dilihat secara langsung, ada juga yang tidak dapat dilihat, ada yang memiliki bau dan ada juga yang tak berbau. Banyak masyarakat awam yang belum paham akan pentingnya menjaga udara bersih dan resiko akan diakibatkan oleh pencemaran udara. Dalam pengenalan proses terjadinya penyebaran pencemaran udara kepada masyarakat umum bisa dilakukandengan memberikan contoh secara langsung proses pencemaran udara seperti asap polutan yang keluar dari cerobong asap pabrik. Selain secara langsung proses penyebaran pencemaran udara juga bisa dijelaskan dengan melakukan simulasi atau sebuah pemodelan untuk melihat sebaran polutan. Simulasi atau pemodelan yang dilakukan dapat dilakukan dengan menggunakan model dispersi Gauss untuk memodelkan proses sebaran dari konsentrasi polutan.
Kata kunci: Pencemaran Udara, Polutan, Kesehatan, Dispersi Gauss

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya dari pencemaran udara. Pencemaran udara menyebabkan udara bersih terkontaminasi oleh berbagai zat-zat berbahaya yang berupa partikel berbentuk padat, cair dan gas. Zat yang terkontaminasi di udara dengan berbagai bentuk ini disebut polutan. Bahaya polutan di udara seringkali tidak disadari oleh masyarakat.Padahal polutan udara dapat mengganggu kesehatan sampai menyebabkan kematian. Sehingga untuk menjelaskan proses penyebaran polutan kepada masyarakat dengan 2 cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Untuk secara langsung, masyarakat bisa dibawa ke dekat sumber emisi contohnya cerobang pabrik atau di lokasi kebakaran hutan.Tentunya secara langsung dapat dilihat bagaimana polutan menyebar ke udara bebas.Sedangkan untuk secara tidak langsung, dengan melakukan sebuah pemodelan penyebaran polusi udara dengan menggunakan model dispersi Gauss yang bersumber dari cerobong pabrik
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan  pembahasan tersebut di atas maka penyusun dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1.    Menjelaskan  pengertian kimia kontekstual
2.    Menjelaskan pembelajaran kimia kontekstual
3.    Penjelasan mengenai pencemaran udara
4.    Kaitannya dunia industri dengan pencemaran udara
C.       Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.      Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan terhadapat kimia kontekstual
2.     Agar mampu menjelaskan dan memahami hubungan kimia kontekstual dengan     pencemaran udara
3.      Agar mengetahui hubungan antara kimia dan industri

PEMBAHASAN


1.      Kimia Kontekstual
1.1 Peta Pengetahuan Kimia
Tak dapat dipungkiri kimia menjadi solusi untuk berbagai persoalan yang dihadapi manusia, sehingga menjadikan kehidupan lebih sejahtera dan lebih mudah. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kimia di satu sisi menjadi sebuah solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi manusia.Namun,di sisi lain juga menimbulkan beragam persoalan termasuk penurunan kualitas kehidupan manusia.

Interaksi di antara ilmu atau sains, masyarakat dan industri menyebabkan riset dasar (fundamental) dan riset terapan (engineering) semakin berbaur, begitu pula kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya makin meluas. Menurut Sjostrom (2006), saat ini telah berkembang dua bidang superscience yang baru, yaitu Sains Material dan Sains Biomolekuler dengan berbagai turunannya seperti Nanoteknologi, Bioteknologi, Bionanoteknologi, Kimia Hijau (sebagai unteraksi antara kimia dengan  masyarakat yang makin peduli lingkungan), Kimia Komputasi (simulasi dan pemodelan molekul, sebagai interaksi antara kimia dengan komputer), Sejarah Kimia, Filsafat Kimia, Pendidikan Kimia, dan sebagainya.

Dinamika dalam kehidupan manusia selalu disertai dengan keterkaitan baik secara langsung atau tidak langsung dengan ilmu kimia, sehingga muncul kajian Kimia Kontekstual (Chemistry in Context).

1.2 Pembelajaran Kimia Kontekstual
Kimia kontekstual berkaitan dengan beragam aspek kehidupan manusia. Pembahasannya sangat tergantung pada isu atau persoalan yang sedang menjadi trending topics.

Menurut Mudasir (2012), kimia kontekstual dirancang untuk membekali mahasiswa dengan persoalan-persoalan kemasyarakatan dan kekinian yang terkait dengan bidang kimia serta memperkenalkan mahasiswa terhadap trend global penelitian kimia dimasa yang akan datang.
Topics mengenai kimia kontekstual, antara lain seperti Pencemaran Udara

1.3 Topics Mengenai Pencemaran Udara


Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
Pencemaran udara begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga menjadi salah satu kajian dalam kimia kontekstual. Udara merupakan atmosfer disekeliling bumi yang memiliki 3 komponen, yaitu :
-          Udara Kering
-          Uap
Uap air yang berasal dari evaporasi (penguapan) air laut, sungai, danau, dan sumberdaya perairan lainnya.
-          Aerosol
Merupakan benda berukuran kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium, kalsium, serta partikel dari gunung berapi (abu vulkanik seperti silika)
                                DAMPAK PENCEMARAN UDARA
Ada banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara diantaranya:
-          Mengganggu kesehatan makhluk hidup
-          Kerusakan lingkungan ekosistem
-          Hujan asam

Kesehatan pada manusia akan terganggu akibat udara yang tercemar yang bisa mengakibatkan timbulnya penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, paru-paru, jantung dan juga sebagai pemicu terjadinya kanker yang sangat berbahaya. Selanjutnya efek yang ditimbulkan pada lingkungan ekosistem adalah kerusakan dimana lingkungan ekosistem tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Sedangkan hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen dioksida. Polutan tersebut berasal dari knalpot mobil dan industri yang mmenggunakan bahan bakar minyak dan batubara. Diatmosfir, polutan tersebut membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Akhirnya mereka jatuh ke tanah sebagai hujan asam


KESIMPULAN
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Kesimpulan yang dapat diambil adalah pengaruh dari tinggi efektif emisi (H) sangat berpengaruh. Ketika tinggi H 30 m penyebaran konsentrasi sangat tinggi di jarak 480 m dan jarak jangkauannya cuma sampai sejauh 7400 m tetapi ketika nilai H nya dinaikkan maka terjadi perubahan. Jadi untuk mengatasi efek dari penyebaran konsentrasi polutan diharuskan cerobong pabrik dibuat tinggi.

SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih dapat dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
1.       Afia Hidayat, Atep dan Muhammad Kholil .2018. Kimia dan Pengatahuan Lingkungan Industri, Yogyakarta:Wahana Resolusi
2.       https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara (Akses 02 Februari 2020)
4.       www.jurnal.lapan.go.id (Akses 02 Februari 2020)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.