PENDAHULUAN
Latar Belakang
manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada
alam lingkungan hidupnya. Bahkan lebih daripada itu, manusia telah
mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam
lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di
hutan rimba, serta penduduk kota dalam bidang teknologi sudah lebih maju dan
teknologi kebanyakan di import dari luar negeri. Sedangkan penduduk di hutan
rimba masih sedikit serta primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia
akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi
manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak
baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong
kehidupannya.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.” Pengertian teknologi secara umum adalah:
·
Proses yang meningkatkan nilai tambah.
·
Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk
memudahkan dan meningkatkan kinerja.
·
Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu
dikembangkan dan digunakan
B.
Perkembangan Teknologi dalam Pembangunan
dan Lingkungan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi telah membawa kemajuan dan kemudahan serta
perubahan pada kehidupan manusia. Berbagai manfaatnya dapat terasa pada era
sekarang ini dimana semua perlahan beralih dari sesutau yang sederhana menjadi
sesuatu yang lebih modern.
Manusia
sebagai makhluk yang berakal budi tidak henti-hentinya mengembangkan
pengetahuannya. Akibatnya teknologi berkembang sangat cepat dan tidak
terbendung seperti tampak dalam teknologi persenjataan, computer informasi,
kedokteran, biologi dan pangan. Kemajuan teknologi tersebut bila tidak disertai
dengan nilai etika akan menghancurkan hidup manusia sendiri seperti terbukti
dengan perang Irak, pemanasan global, daya tahan manusia yang semakin rendah,
pemiskinan sebagian penduduk dunia, makin cepat habisnya sumber alam, rusaknya
ekologi, dan ketidakadilan.
Pengaplikasian IPTEK harus sesuai dengan aturan yang ada dan memperhatikan segala
dampak buruk yang dapat ditimbulkan bagi manusia sebagai pengaplikasinya
ataupun dengan lingkungan sebagai area pengaplikasianya. Semua harus berjalan
dengan seimbang. Kemajuan IPTEK harus tetap diimbangi dengan pemeliharaan
keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Jangan sampai kemajuan yang dihasilkan
mengakibatkan keburukan bagi lingkungan. Sesungguhnya pengembangan IPTEK yang
menghasilkan kemajuan jika dibarengi dengan pemanfaatannya bagi peningkatan
kelestarian dan pemeliharaan lingkungan akan lebih membawa kemaslahatan bagi
kemajuan kehidupan bangsa sehingga pembangunan yang terencana pun dapat
terealisasi dengan lebih baik dan sempurna.
C. Penerapan
Teknologi terhadap Lingkungan
Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Tentu kemajuan Teknologi akan sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan
adanya Teknologi, manusia dapat merasakan manfaatnya. Manusia akan lebih mudah
melakukan hal-hal sulit dilakukan, sehingga akan lebih efisien dalam melakukan
sesuatu. Penerapan Teknologi tentunya juga bergantung pada kondisi lingkungan.
Misalnya dengan adanya fenomena pemanasan global dan perubahan iklim.
Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman juga dihadapkan dengan
tantangan seperti emisi, penurunan ketersediaan air, banjir, kekeringan,
erosi/tanah longsor, dan intrusi air laut. Tantangan ini, pada masa datang akan
semakin mengancam kualitas lingkungan hidup. Pembangunan infrastruktur
pekerjaan umum dan permukiman pada dasarnya sudah berada dalam koridor
pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagaimana ditegaskan dalam
Undang-undang (UU) sektor ke-PU-an. Pada pelaksanaannya Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RP JMN) II 2010 – 2014 sudah tidak dapat dipungkiri
bahwa dalam perkembangannya akan dihadapkan dengan tantangan terjadinya
degradasi kualitas lingkungan yang saat ini pun telah mulai dirasakan dampaknya
oleh masyarakat. Oleh karenanya, kebijakan pembangunan ke depan harus mampu
mendorong peningkatan kualitas lingkungan termasuk dalam pembangunan
infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman, baik dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, pengoperasian, maupun dalam proses pemeliharaan bangunan-bangunan
konstruksi dan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman.
D. Dampak
Teknologi Terhadap Lingkungan
Dengan
peralatan dan teknologi manusia dapat mengeduk dan memanfaatkan segala macam
kekayaan alam yang ada. Oleh karena terdesak oleh kebutuhan sumber daya alam
yang makin meningkat, manusia mulai berfikir bahwa pada suatu saat sumber daya
alam akan habis. Walaupun proses alam dapat
membentuk lagi sumber daya alam seperti sediakala, akan tetapi proses alam
tersebut memakan waktu yang sangat lama, kira-kira 4 milyar tahun. Dengan
tingkat kemajuan teknologi seperti sekarang ini, sumber daya alam pasti akan
terkuras habis dalam waktu yang relative singkat.
Sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, logam, dan lain - lain
pada suatu saat akan habis jika digunakan terus-menerus. Sumber daya alam yang
lain seperti udara dan air yang merupakan kebutuhan hidup yang utama memang
tidak akan habis. Akan tetapi karena kegiatan manusia, udara dan air mungkin
pada suatu saat akan tidak dapat digunakan lagi.
Walaupun secara alamiah akan terjadi proses pembersihan udara dan air,
naming pencemaran yang terjadi jauh lebih cepat dari proses pembersihannya.
Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk mengurangi laju pencemaran
lingkungan. Bahkan bila mungkin meniadakan sama sekali pencemaran tersebut.
Usaha ini harus dilakukan dengan sungguh - sungguh dan perlu pengaturan serta pengawasan
yang ketat.
Untuk dapat
melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap masalah pencemaran lingkungan,
pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan Undang-Undang No.4 Tahun 1982
yang memuat pedoman pokok tentang analisis dampak lingkungan sebagai realisasi
kebijaksanaan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan. Dengan AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) diharapkan dapat diambil suatu keputusan
dan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan fisik dan
biologis lingkungan yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap system kehidupan
makhluk yang ada di dalamnya.
1.
PENCEMARAN
UDARA
2.
PENCEMARAN
AIR
a)
Suhu
b)
PH
atau konsentrasi ion hidrogen
c)
Bau
d)
Endapan
/ koloidal / bahan terlarut
e)
Sifat
radioaktif
3.
Usaha
pengurangan pencemaran
a)
Mengubah
proses
b)
Mengganti
sumber energi
c)
Perencanaan
kawasan industri
d)
Pengelolaan
limbah
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ibrahim M., Sekilas Perkembangan Alih
Teknologi di Indonesia. Prisma No. 4, LP3ES, Jakarta, 1987.
Kusumaatmadja,
Sarwono., Persepsi, Kesadaran, dan Pentaalan Terhadap lingkungan hidup, dalam
Sudjana, Eggi dan Burhan, Latif(ed.).Upaya Penyamaan Persepsi, Kesadaran dan
Pentaatan Terhadap Pemecahan Masalah Lingkungan hidup. CIDES, Jakarta, 1996.
Soemarwoto, Olto., Ekologi Lingkungan Hidup dan
Pembangunan. Djambatan: Jakarta, 1991.
Soerjani,
Mohammad., Permasalahan lingkungan hidup dalam tinjauan Filosofis ekologis
dalam Sudjana, Eggi dan Burhan, Latif (ed.). Upaya Penyamaan Persepsi,
Kedadaran dan Pentaan terhadap pemecahan Masalah Lingkungan Hidup, CIDES,
Jakarta, 1996.
Susastro, Hadi., Teknologi dan Keunggulan
Komparatif, CSIS, Jakarta, Maret 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.