ABSTRAK
Air merupakan salah satu sumber daya
alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Aktivitas manusia yang
meningkat dari dulu hingga sekarang, tidak terasa akan membawa dampak yang
signifikan bagi keadaan air yang ada di bumi. banyaknya industri yang didirikan
oleh manusia justru membawa dampak kurang baik bagi air, yaitu mengalami
pencemaran.
LATAR BELAKANG
Indonesia berada di peringkat kedua sebagai
penyumbang sampah plastik ke laut. Sungai memegang peran penting pada prestasi
negatif itu, karena menjadi salah satu jalur utama masuknya sampak darat ke
laut. Butuh kesadaran untuk memperbaiki keadaan.
PEMBAHASAN
Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau zat tertentu ke
dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan kualitas air turun
sampai tingkat tertentu dan tak bisa digunakan sesuai peruntukannya.
Air yang tercemar akan mempunyai beberapa ciri khusus yang tentu saja
berlawanan dengan ciri- ciri air yang sehat. Beberapa ciri dari air yang
tercemar ini bisa terlihat secara kasat mata maupun harus melalui penelitian
terlebih dahulu. Beberapa ciri ciri air yang tercemar adalah sebagai berikut:
1. Terdapat warna pada air
Salah satu ciri dari air yang tercemar dan dapat dilihat dengan kasat
mata adalah terdapat perubahan warna pada air tersebut. Air yang sehat terlihat
jernih dan tidak berwarna. Ketika air yang seharusnya jernih atau tidak
berwarna ini tiba- tiba berubah warna, maka hal ini menandakan bahwa air beresiko
tercemar. Perubahan warna ini terjadi karena ada zat yang mencemari tersebut
atau polutan. Berbagai polutan yang mencemari air dan dapat membuat perubahan
pada warna air ini ada bermacam- macam, seperti limbah industri.
2. Terdapat bau aneh pada air
Selain terjadi perubahan pada warna, salah satu ciri dari air yang
tercemar adalah mempunyai perubahan pada bau. Air yang sehat biasanya tidak
berbau. Ketika kita menemui air yang memiliki bau maka air itu beresiko
tercemar oleh zuatu zat polutan tertentu. Biasanya bau yang ditimbulkan dari
air yang tercemar ini adalah bau yang aneh, menyengat, ataupun busuk. Ada
banyak polutan yang menyebabkan air ini mengalami perubahan pada bau,
diantaranya adalah limbah industri, pertanian, atau rumah tangga.
3. Air mempunyai rasa
Selain warna dan bau, ada lagi ciri yang mengindikasikan air tersebut
tercemar, yakni terjadi perubahan pada rasa. Air yang sehat adalah air yang
tidak memiliki rasa, atau hambar. Sehingga apabila kita menemukan air yang
memiliki rasa tertentu (dengan catatan bahwa air tersebut tidak sengaja
ditambah dengan zat perasa), maka air tersebut dipertanyakan kemurniannya, baik
rasa manis, asin, pahit dan sebagainya. Ada banyak sekali zat yang mencemari
air ini sehingga mengalami perubahan rasa. Beberapa polutan yang dapat
menyebabkan perubahan pada rasa air adalah limbah rumah tangga, limbah cair
dari pupuk, atau limbah industri.
4. Derajat keasaman atau pH air tidak
netral
Derajat keasaman atau pH air merupakan salah satu indikator dari sehat
atau tidak air. Air yang normal memiliki pH netral, yakni sekitar 7. Ketika air
tersebut tercemar oleh suatu polutan maka air tersebut mempunyai pH yang kurang
atau lebih dari pH normal, yakni berkisar antara 4 hingga 6 atau 8 atau 9.
Organisme yang hidup di air lebih menyukai suhu yang mendekati netral. Sehingga
apabila pH di air tersebut semakin jauh dari netral maka bisa saja mengganggu
kelangsungan hidup organisme yang notabene adalah makanan bagi ikan- ikan. Hal
ini akan berakibat luas pada matinya ikan- ikan maupun binatang lain yang hidup
di air tersebut.
5. Terdapat perubahan pada suhu air
Air mempunyai suhu yang rendah apabila dibandingkan dengan suhu
lingkungan. Oleh karena itulah air terasa dingin apabila disentuh. Pada kondisi normal, air mempunyai
suhu yang lebih rendah daripada suhu lingkungan. Misal suhu pada lingkungan
didapati sebesar 30 derajat Celcius, maka suhu air normal di lingkungan
tersebut sekitar 25 sampai 27 derajat Celcius. Apabila menemui air yang tidak
dipanaskan atau dalam kondisi normal ini mempunyai perubahan suhu, maka hal ini
mengindikasikan bahwa air bisa saja tercemar.
6. Terdapat endapan atau bahan terlarut
Endapan adalah bahan- bahan yang terdapat di dasar air. Sedangkan bahan
terlarut merupakan bahan atau zat yang dapat bercampur menjadi satu dengan air
tanpa disadari, yang tidak menimbulkan
sisa (endapan atau ampas). Kedua bahan pencemar ini, yakni endapan dan bahan
terlarut sangat bisa menimbulkan perubahan pada warna, rasa, bau, dan pH atau
derajat keasaman pada air. Otomatis hal ini akan menyebabkan air menjadi
tercemar. Ada banyak bahan yang menjadi endapan atau bahan terlarut ini,
seperti sampah sisa- sisa rumah tangga (palstik, air sisa detergen, dan
sebagainya), limbah pertanian seperti sisa pupuk cair atau insektisida,
tumpahan minyak dan oli, dan lain sebagainya.
7. Kelebihan jumlah mikroorganisme
Sampah atau limbah padat yang menjadi polutan di adalam air ini
tetap diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, semakin banyak sampah maka akan
semakin banyak pula mikroorganisme yang hidup di air. Mikroorganisme yang
datang tersebut tidak semuanya bersifat baik, ada beberapa yang mungkin
bersifat sebagai patogen, yakni pembawa penyakit. Dalam menguraikan sampah,
mikroorganisme membutuhkan jumlah oksigen yang banyak. Akibatnya julah oksigen
yang ada di perairan tersebut akan semakin sedikit. karena oksigen yang
tersedia semakin sedikit, maka akan memgganggu kelangsungan hidup ikan,
binatang lainnya, serta tumbuhan yang hidup di perairan tersebut. Bahkan bisa
saja karena kekurangan oksigen, binatang dan tumbuhan iar tersebut akan mati.
8. Meningkatnya radioaktivitas air
Radioaktivitas ini ditimbulkan oleh berbagai zat radioaktif. Zat
radioaktif yang berasal dari berbagai aktivitas manusia ini sangat
mungkin menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani
dengan benar. Sehingga apabila terdapat banyak zat radioaktif di suatu air,
maka air tersebut sangat beresiko tercemar
Jenis Pencemaran Air
Ada beberapa jenis pencemaran menurut ahli
sebagai berikut:
1. Pencemaran Mikroorganisme Air
Bukan hanya limbah yang dapat dilihat oleh kasat mata saja yang mampu
mencemari air namun juga beberapa mikoorganisme yang tidak kasat mata. Beberapa
mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman, protozoa dan parasit kerap kali
juga mampu membuat pencemaran pada air. Berbagai mikroorganisme tersebut
terdapat di dalam air sebagai hasil dari buangan limbah padat lainnya seperti
limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah rumah sakit, limbah industri dan
limbah lainnya. adanya berbagai kuman di dalam air ini sangat berbahaya bagi
orang yang menggunakan air tersebut karena sangat rawan menyebabkan berbagai
jenis penyakit. Adapun berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh pencemaran
air tersebut diantaranya adalah tifus, kolera dan juga disentri.
2. Pencemaran dari Bahan Arnorganik Nutrisi
Tanaman
Saat ini para pelaku pertanian sudah banyak menggunakan pupuk berbahan
kimia sebagai pengusir hama dan penyubur tanaman. Hal ini sudah dilakukan sejak
lama dan oleh banyak petani. Memang penggunaan pupuk kimia ini mampu
meningkatkan jumlah hasil panen dari pertanian tersebut namun disisi lain ada
dampak negatifnya yaitu dapat mencemari air di sungai, danau hingga laut dengan
menggunakan zat fosfat yang ada di dalam pupuk tersebut. Hal ini jika dilakukan
secara terus-menerus maka akan semakin banyak pihak yang mengalami kerugian
terutama bagi mereka yang tidak mengerti asal-usul dari pencemaran tersebut.
Oleh karena itu sebaiknya anda untuk mempertimbangkan penggunaan pupuk kimia
dan pestisida supaya lebih bijak lagi
3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik
Adanya berbagai bahan kimia organic di dalam air dapat membuat rasa dari
air tersebut berubah dan sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi. Bahan kimia
anorganik tersebut misalnya saja logam, garam dan asam. Biasanya ikan yang
berada pada air yang mengandung zat tersebut akan mati dan bukan hanya ikan
saja namun juga pertumbuhan dari berbagai jenis tumbuhan yang dilalui oleh air
tersebut. Ini tentunya tidak baik bagi kelangsungan hidup.
4. Pencemar Bahan Kimia Organik
Bahan kimia organic yang sering digunakan oleh banyak orang misalnya
saja deterjen, minyak, pestisida, larutan pembersih dan pestisida jika terlarut
dalam air juga bisa menyebabkan kematian pada ikan yang hidup di air tersebut.
Setidaknya terdapat sekitar 700 jenis bahan kimia organic yang terdapat di
dalam permukaan air dan jika terus dikonsumsi tanpa ada pemasakan yang benar
akan menimbulkan berbagai jenis penyakit misalnya saja ginjal, berbagai jenis
kanker dan juga menyebabkan cacat pada kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/macam-macam-pencemaran-air/amp
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/ciri-ciri-air-yang-tercemar/amp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.