Disusun Oleh: @N11-Adetha
Abstrak
Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini,
kita semua bergantung pada air. Untuk itu diperlukan air yang dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. Tapi pada akhir-akhir ini, persoalan
penyediaan air yang memenuhi syarat menjadi masalah seluruh umat manusia. Dari
segi kualitas dan kuantitas air telah berkurang yang disebabkan oleh
pencemaran.
Kata
kunci: Dampak dari pencemaran air, cara mengatasi
pencemaran air
Pendahuluan
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi
kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan
akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga
tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat
menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik
kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh
manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri,
untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain
sebagainya.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam makalah ini akan dibahas
beberapa masalah sebagai
berikut.
(1) Apa saja
penyebab dan akibat pencemaran air?
(2) Apa saja
usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia?
(3) Bagaimanakah
cara pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran?
Pembahasan
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat
dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak
pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau
buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan
Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang
didefinisikan dalam undang-undang Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya”
DAMPAK
PENCEMARAN AIR
Pencemaran
air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni
makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb. Di badan air, sungai dan danau,
nitrogen dan fosfat dari kegiatan pertanian telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali yang disebut eutrofikasi (eutrofication).
Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan
bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air
tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan
akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun. Dampak pencemaran air pada
umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004)
- dampak
terhadap kehidupan biota air
- dampak terhadap kualitas air tanah
- dampak terhadap kesehatan
- dampak terhadap estetika lingkungan
Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat
pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut
dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu
kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan
kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka
proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah
juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri
juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak
didinginkan dahulu.
Dampak
terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur
dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah
dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut
Dampak terhadap kesehatan
Peran air
sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
- air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
- air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
- air sebagai media untuk hidup faktor penyakit
Ada beberapa
penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit
yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah.
Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke
dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri,
protozoa dan metazoa.
Dampak
terhadap estetika lingkungan
Dengan
semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah
tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah
detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun
dapat mengurangi estetika.
Usaha Mengatasi Pencemaran Air bagi
Kehidupan Manusia
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan mulai dari
pengenalan dan pengertian yang baik oleh perilaku masyarakat.Menurut
Prawirohartono (2000) “perubahan perilaku masyarakat secara alami, ekosistem
air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ apabila terjadi pencemaran terhadap badan
air”. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu, sehendaknya ada upaya untuk
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air
dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah dan
limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan sembarang
tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang
diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah
hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar
sungai hendaknya mengetahui pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi
dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus
(MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya
dan pelanggarnya dijatuhi hukuman.
Banyak tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai
cara penanggulangan pencemaran air.
(1)
tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dan lain
sebagainya.
(2) tidak
menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil, dan sepeda motor
(3) tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak
dan sebagai tempat kakus
(4)
tidak minum air dari sungai, danau, atau sumur, tanpa dimasak dahulu
(5) sadar akan
kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber
mata air agar tidak tercemar.
(6)
mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan atau
dialirkan ke sungai, sehendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan,
kemudian diolah. Apabila terpaksa harus dibuang ke sungai supaya tidak terjadi pencemaran air. Pembuatan sanitasi
yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar dan
akan lebih baik lagi, jika limbah yang telah diolah dapat dipergunakan kembali
untuk kepentingan industri lainnya.
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, terdapat
beberapa cara penanggulangannya. Menurut
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat (2001)di
antaranya sebagai berikut.
(1)
Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
(2)
Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
(3)
Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
(4)
Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
(5) Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
(6)
Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
(7)
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
(8)
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
(9)
Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
(10)
Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan
penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air
dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon
secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
“
Kesimpulan
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah
satunya penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan
limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Selain itu pencemaran air
juga disebabkan dari limbah industri yang dibuang sembarangan di sungai,
selokan, laut, dan lain-lain. Hal itu mengakibatkan terjadinya bencana banjir,
erosi, tanah longsor, dan lain-lain. Upaya penanggulangan
pencemaran air dimulai dari pengertian yang baik dan perubahan dari masyarakat.
Dimulai dengan tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan di sungai sampai
pada pengertian untuk mengolah sampah agar tidak mencemari air. Selain hal itu,
pennggulangan pencemaran air dengan cara penanaman pohon dapat mencegah longsor
dan dapat menyerap banyak air bersih.
Daftar Pustaka
Hidayat, A A., Kholil Muhammad. 2018. Kimia dan
Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi·
Warlina,
Lina, 2004, Pencemaran Air: Sumber, Dampak dan Penanggulangannya, Bogor.
Robert
Kodoatie. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Edisi 2). Jakarta:Index.
Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). 2001. Penanggulangan Pencemaran Air. Bandung: Dinas Kebersihan dan Lingkungan
Hidup.
Slamet
Prawirohartono. 2000. Biologi – 1b Untuk
SMU Kelas 1 Tengah Tahun Kedua. Bandung: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.