ROMA WIBERO (@N04-ROMA)
KIMIA HIJAU
ABSTRAK
Kimia Hijau, bidang kimia yang
relatif baru yang memfokuskan kajiannya pada penerapan sejumlah prinsip kimia
dalam merancang menggunakan atau memproduksi bahan kimia untuk mengurangi
pemakaian atau produksi bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan mahluk
hidup dan pelestarian lingkungan. Kajian green chemistry ini mencakup konsep
dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya.
KATA KUNCI : kimia hijau,penerapan kimia hijau dan
pemanfaatan
PENDAHULUAN
Perkembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa
kendali, menyebabkan tubuh manusia terkontaminasi oleh sejumlah besar zat kimia
sintetis hasil industrialisasi, banyak diantaranya telah diketahui bersifat
racun dan penyebab kanker. Zat-zat tersebut masuk ke tubuh manusia melalui
produk yang tidak disebutkan sebagai komponen penyusun atau ingredients pada
produk-produk makanan atau aditif, makanan yang terkontaminasi zat kimia,
udara, air dan debu. Sejak tahun 1990-an Amerika Serikat telah mulai memberikan
penghargaan yang berhubungan dengan kimia hijau, namun banyak penerapan kimia
hijau yang sebenarnya telah lama dikenal sebelum itu. Berbagai negara juga
menerapkan kimia hijau seperti Jerman yang tidak menggunakan pelarut pada
proses komersial serta pemanfaatan katalis yang dapat didaur ulang di Inggris
(Clark, 2005).
PEMBAHASAN
Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan,
proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga
dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap
lingkungan termasuk manusia. Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk
menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat
memilih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat tersebut dan mengurangi
sampah kimia yang dihasilkan.
Pendekatan kimia hijau bertujuan untuk menghilangkan dampak
buruk zat kimia sejak pada proses perancangan. Praktik pencegahan bahaya dari
sejak awal proses pembuatan zat kimia akan bermanfaat bagi kesehatan manusia
dan lingkungan, yang meliputi proses perancangan, produksi, penggunaan atau
penggunaan kembali, dan pembuangan limbah yang dihasilkan.
Salah satu prinsip dari kimia hijau adalah mengutamakan
pemanfaatan zat-zat alternatif dan terbarukan termasuk pemanfaatan limbah
pertanian atau biomass atau produk-produk biologis yang tidak terkait dengan
bahan pangan. Secara umum reaksi-reaksi kimia dari bahan-bahan alternatif ini
sangat kurang bahayanya dibandingkan jika menggunakan petroleum. Prinsip
berikutnya adalah pencegahan limbah, sintesa kimia yang kurang atau tidak
berbahaya, dan perancangan zat kimia yang tidak atau kurang berbahaya termasuk
pelarut yang lebih aman. Prinsip lain berfokus pada perancangan produk-produk
kimia yang mudah dan aman terurai dilingkungan dan efisiensi dan penyederhanaan
proses-proses kimia. Lebih jauh lagi, karena proses-proses dalam kimia hijau
jauh lebih efisien, maka perusahaan akan menggunakan lebih sedikit bahan mentah
dan energi sekaligus menghemat dana untuk pembuangan limbah. Manfaat kimia
hijau adalah mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena biaya
produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi,
pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman,
tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat, perlindungan terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan, dan mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk
yang dihasilkan.
Para ahli kimia dapat
mengakses berbagai sumber informasi mengenai potensi bahaya molekul zat kimia
yang akan dirancang dan zat pendukung yang akan dipilih. Saat ini para ahli
kimia hijau sudah terlatih untuk mengintegrasikan berbagai informasi tersebut
untuk merancang molekul dengan menghindari atau mengurangi sifat racun/toksik
dari molekul tersebut. Sebagai contoh, mereka mungkin merancang molekul yang
cukup besar ukurannya sehingga tidak dapat menembus jauh ke dalam paru-paru
manusia atau hewan, yaitu tempat efek toksik dapat terjadi. Cara lain adalah
mengubah sifat-sifat suatu molekul untuk mencegah absorpsi oleh kulit atau
untuk memastikan molekul tersebut akan mudah terurai di lingkungan.
KESIMPULAN
Pendekatan kimia hijau adalah usaha penerapan prinsip
penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya melalui usaha perancangan,
produksi, dan penerapan produk kimia. Pendekatan kimia hijau berusaha
meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan
proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan Peran MST dalam
Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 189 sumber daya yang dapat
diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut
yang ramah lingkungan. Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menghasilkan
produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang
digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah dilakukan. Berbagai
peraturan mengenai penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah
dibuat. Perlu pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk
mencegah bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan.
Daftar pusaka
Amanto, H dan Daryanto. 2006. Ilmu Bahan. Penerbit Bumi
Aksara. Jakarta.
Caprette, D.R. 2007. Using a Caunting Chamber. Lab Guides.
Rice University.
Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2.
Erlangga. Jakarta.
Costech Analytical Technologies. 2011. Elemental Combiustion
System CHNS. http://costech analytical.com/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.