Oleh : Auliyah Pertiwi (@P02-AULIYAH)
Rahmatika C.M (@P04-RAHMATIKA)
Wening Suciati (@P05-WENING)
@Kel-p07
ABSTRAK
Ikatan kimia
adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung
membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadilebih
stabil. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatankimia.
Ikatan kimia terjadi karena penggabungan atom-atom, yang membentukmolekul
senyawa yang sesuai dengan aturan oktet.
Kata Kunci : ikatan kimia, Jenis-jenis
ikatan kimia
I.
PENDAHULUAN
Dalam ilmu kimia dibahas tentang
ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan ikatan yangterjadi karena adanya gaya
tarik antara partikel-artikel yang berikatan. Dengan adanya ikatankimia
tersebut maka baik sifat kimia maupun sifat fisika dari senyawa, seperti dapat menghantarkan
listrik, kepolaran, kereaktifan, bentuk molekul, warna, sifat magnet titik
didihyang tinggi dapat dijelaskan melalui berbagai teori ikatan kimia tersebut.
Salah satu teori ikatan kimia adalah ”Ikatan Molekul”. Dengan adanya ikatan
molekul tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu
senyawa atau ion kompleks yang terbentuk dari ikatan kimia, seperti perbedaan
titik didih suatu senyawa dan kelarutan.
II.
PERMASALAHAN
1.
Apa itu ikatan kimia?
2.
Jenis apa saja yang terdapat didalam ikatan
kimia?
III.
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN IKATAN KIMIA
Ikatan kimia ialah antara dua atom
atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi iniselalu
disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-atom
dalammolekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia
terbentuk karenaunsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil.
Struktur elektron stbil yaitu strukturelektron gas mulia.
2. JENIS-JENIS IKATAN KIMIA
Ikatan kimia merupakan sebuah proses
fisika yang bertanggungung jawab dalam gayainteraksi tarik menarik antara dua
atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomikatau poliatomik
menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Ikatan ion (elektrovalen)
Ikatan ion merupakan ikatan yang
terbentuk akibat dari serah terima (transfer) elektron antar atom-antom yang
berikatan. Atom yang memberikan / menyerahkan elektron membentuk ion positif,
sedangkan atom yang menerima elektron membentuk ion negatif. Muatan yang saling
berlawanan menyebabkan terjadinya daya tarik-menarik antar ion-ion tersebut
sehingga terbentuklah ikatan yang disebut dengan ikatan ion.
Contoh ikatan ion adalah Natrium
Klorida NaCl atau disebut juga garam dapur. Natrium tergolong unsur logam
dengan energi ionisasi yang relatif besar sehingga mudah melepas elektron pada
kulit terluarnya. Sedangkan klorin unsur nonlogam dengan daya tarik elektron
relatif besar sehingga memiliki kecenderungan menarik elektron.
Ikatan ion yang terjadi pada pembentukan senyawa NaCl terbentuk
dengan cara atom Na menyerahkan 1 elektron terluar ke atom Cl sehingga
membentuk ion Na+ dan Cl– dengan konfigurasi stabil seperti halnya gas mulia:
·
11Na = 2 8 1, melepas 1 elektron pada kulit
terluar sehingga menjadi Na+ = 2 8 (mengikuti konfigurasi 10Ne = 2 8)
·
17Cl = 2 8 7, menerima 1 elektron sehingga
menjadi Cl– = 2 8 8 (mengikuti konfigurasi 18Ar = 2 8 8)
·
Muatan elektron yang saling berlawan
menyebabkan daya tarik antar ion Na+ dan Cl– sehingga membentuk suatu ikatan
kimia menghasilkan senyawa NaCl
(Pembentukan ion pada NaCl)
Adapun susunan
ion dalam kristal NaCl dapat dilihat pada gambar berikut ini.
A.
Sifat senyawa
ion
Ikatan
ion hanya dapat terbentuk apabila unsur-unsur yang berikatan mempunyai
perbedaan daya tarik elektron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan
keelektronegatifan yang besar ini memungkinkan terjadinya serahterima elektron.
Sifat-Sifat senyawa ion adalah:
·
Bersifat
polar sehingga larut dalam pelarut polar
·
Memiliki
titik leleh dan titik didih yang tinggi
·
Penghantar
listrik yang baik dalam larutan, lelehan, dan leburannya
·
Umumnya mudah
larut dalam air.
B.
Contoh
senyawa ion
Senyawa
ion dapat terbentuk dari ikatan antara unsur-unsur logam dengan non logam.
Beberapa contoh senyawa hasil dari pembentukan ikatan ion adalah sebagai
berikut:
·
NaCl :
Natrium Klorida / garam dapur
·
Na2S :
Natrium Sulfida
·
KCl : Kalium
Klorida / silvit
·
CaBr2 :
Kalsium Bromida
·
MgBr2 :
Magnesium Bromida
·
AlCl3 :
Aluminium Klorida
·
Al2O3 :
Aluminium Oksida / Alumina / Korundum.
2.
Ikatan kovalen
Gas-gas
yang kita temukan di alam, seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, berada dalam
bentuk molekulnya: H2, N2, dan O2. Mengapa demikian? Sebagai atom tunggal,
unsur-unsur ini sangat reaktif, sehingga membentuk molekul untuk mencapai
konfigurasi elektron yang stabil. Contohnya adalah molekul hidrogen (H2). Atom
H hanya mempunyai 1 e-, perlu tambahan 1 e- agar menjadi seperti He. Jika 2
atom H berdekatan, keduanya dapat menggunakan 2 e- yang ada secara bersama,
sehingga masing-masing atom H menjadi seperti He. 2 e- tersebut menarik kedua atom
H untuk berikatan menjadi molekul H2. Ikatan yang terbentuk adalah ikatan
kovalen. Pada ikatan kovalen terjadi pemakaian bersama pasangan elektron dari
atom-atom yang berikatan. Pada ikatan kovalen, atom-atom yang berikatan
memungkinkan untuk mencapai konfigurasi stabil (aturan duplet maupun oktet)
seperti halnya konfigurasi gas mulia. Ikatan kovalen biasa disebut juga ikatan
molekuler.
Pembentukan ikatan kovalen dapat
dijelaskan dengan struktur lewis seperti contoh berikut ini.
Ikatan
kovalen pada senyawa Cl2
Ikatan
kovalen pada senyawa O2
Ikatan
kovalen pada senyawa N2
Ikatan
kovalen pada senyawa HCl
A.
Sifat senyawa
kovalen
Senyawa
kovalen mempunyai struktur molekul yang beragam mulai dari molekul sederhana
seperti metana CH4, air H2O, maupun struktur molekul raksasa seperti karbon
dalam intan. Struktur molekul yang beragam membuat senyawa kovalen mempunyai
titik didih yang bervariasi tergantung struktur molekul senyawa tersebut.
Misalnya molekul kovalen sederhana seperti metana CH4 yang memiliki titik didih
pada suhu -161oC, gas klor Cl2 pada suhu -35oC, air H2O pada suhu 100oC. Titik
didih molekul kovalen raksasa seperti karbon pada intan 4830oC, silika SiO2
2230oC. Senyawa dengan struktur molekul raksasa tidak larut dalam air dan tidak
menghantarkan listrik kecuali grafit, yaitu karbon pada batu baterai dan isi
pensil.
B.
Contoh
senyawa kovalen
Senyawa
kovalen dapat terbentuk dari ikatan antara non logam dan non logam, seperti
contoh berikut ini:
·
CH4 : Metana
·
CO2 : Karbon
Dioksida
·
CO : Karbon
Monoksida
·
HCl : Asam
Klorida
·
H2O : Air
·
Senyawa asam
dan basa
·
Senyawa
karbon
3.
Ikatan logam
Ikatan
logam adalah salah satu ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik
elektrostatik antara elektron (awan elektron) dan ion logam bermuatan positif (kation)
pada masing-masing atom. Logam membentuk struktur raksasa di mana elektron di
kulit terluar atom bebas bergerak. Ikatan logam sangat kuat, sehingga logam
dapat mempertahankan struktur yang teratur dan biasanya memiliki titik leleh
dan titik didih yang tinggi.
Beberapa
sifat khas logam adalah sebagai berikut:
·
Penghantar listrik (konduktor); dengan adanya elektron-elektron valensi yang dapat
bergerak secara bebas menyebabkan elektron-elektron tersebut dapat bebas
bergerak dalam medan listrik jika logam dihubungkan dengan sumber arus. Hal ini
yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir melalui logam.
·
Mengilap;
cahanya yang mengenai permukaan logam dapat menyebabkan sebagian elektron
valensi yang mudah bergerak tereksitasi atau berpindah ke kulit yang memiliki
energi lebih tinggi. Kemudian, ketika elektron tersebut kembali ke keadaan
dasarnya (ground state), elektron akan memencarkan sejumlah energi cahaya yang
sesuai dengan panjang gelombang warna tertentu. Hal ini yang menyebabkan logam
tampak mengilap.
·
Penghantar panas;
panas akan menambah energi kinetik elektron yang mudah bergerak pada logam.
Akibatnya, elektron bergerak semakin cepat dan menyebabkan peningkatan suhu.
Gerakan satu elektron mengakibatkan seluruh elektron lain ikut bergerak sehingga
menyebabkan peningkatan suhu.
·
Dapat ditempa dan ditarik; saat elektron dikenai energi yang sangat besar misalnya
dipukul atau dipanaskan, susunan atom-atom logam tidak berubah. Walaupun posisi
atom-atomnya berubah, namun ion positifnya tetap berikatan dengan
elektron-elektron valensinya sehingga menyebabkan logam dapat ditempa. Jika
suatu ikatan logam putus, ikatan logam baru akan terbentuk. Hal ini menyebabkan
logam dapat dengan mudah ditarik atau dibengkokkan.
IV.
KESIMPULAN
atom-atom
saling mengikatkan diri satu sama lain karena ingin menyetarakan kestabilan mereka,
sesuai dengan kaidah oktet atau seperti halnya golongan gas mulia yang telah
memiliki kestabilan yang tidak dapat terelakkan lagi (hukum alam). Adapun jenis-jenis ikatan kimia
terdiri atas 3 macam, yang pertama adalah ikatan ion yang merupakan ikatan
antara unsur-unsur logam dan non-logam, kedua adalah ikatan kovalen yaitu
pemakaian elektron secara bersama-sama oleh unsur non-logam dan unsur
non-logam, serta ikatan logam yang merupakan pemakaian elektron secara
bersama-sama oleh atom-atom logam.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.