.

Senin, 18 November 2019

IKATAN KIMIA

IKATAN KIMIA

Oleh : Auliyah Pertiwi (@P02-AULIYAH)
Rahmatika C.M (@P04-RAHMATIKA)
Wening Suciati (@P05-WENING)
@Kel-p07

ABSTRAK
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadilebih stabil. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatankimia. Ikatan kimia terjadi karena penggabungan atom-atom, yang membentukmolekul senyawa yang sesuai dengan aturan oktet.
Kata Kunci : ikatan kimia, Jenis-jenis ikatan kimia
I.                    PENDAHULUAN
Dalam ilmu kimia dibahas tentang ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan ikatan yangterjadi karena adanya gaya tarik antara partikel-artikel yang berikatan. Dengan adanya ikatankimia tersebut maka baik sifat kimia maupun sifat fisika dari senyawa, seperti dapat menghantarkan listrik, kepolaran, kereaktifan, bentuk molekul, warna, sifat magnet titik didihyang tinggi dapat dijelaskan melalui berbagai teori ikatan kimia tersebut. Salah satu teori ikatan kimia adalah ”Ikatan Molekul”. Dengan adanya ikatan molekul tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu senyawa atau ion kompleks yang terbentuk dari ikatan kimia, seperti perbedaan titik didih suatu senyawa dan kelarutan.

II.                 PERMASALAHAN
1.       Apa itu ikatan kimia?
2.       Jenis apa saja yang terdapat didalam ikatan kimia?

III.              PEMBAHASAN

1.       PENGERTIAN IKATAN KIMIA
Ikatan kimia ialah antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi iniselalu disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-atom dalammolekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karenaunsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil. Struktur elektron stbil yaitu strukturelektron gas mulia.
2.       JENIS-JENIS IKATAN KIMIA
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam gayainteraksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomikatau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

1.       Ikatan ion (elektrovalen)
Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk akibat dari serah terima (transfer) elektron antar atom-antom yang berikatan. Atom yang memberikan / menyerahkan elektron membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron membentuk ion negatif. Muatan yang saling berlawanan menyebabkan terjadinya daya tarik-menarik antar ion-ion tersebut sehingga terbentuklah ikatan yang disebut dengan ikatan ion.

Contoh ikatan ion adalah Natrium Klorida NaCl atau disebut juga garam dapur. Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif besar sehingga mudah melepas elektron pada kulit terluarnya. Sedangkan klorin unsur nonlogam dengan daya tarik elektron relatif besar sehingga memiliki kecenderungan menarik elektron.

Ikatan ion yang terjadi pada pembentukan senyawa NaCl terbentuk dengan cara atom Na menyerahkan 1 elektron terluar ke atom Cl sehingga membentuk ion Na+ dan Cl– dengan konfigurasi stabil seperti halnya gas mulia:

·         11Na = 2 8 1, melepas 1 elektron pada kulit terluar sehingga menjadi Na+ = 2 8 (mengikuti konfigurasi 10Ne = 2 8)
·         17Cl = 2 8 7, menerima 1 elektron sehingga menjadi Cl– = 2 8 8 (mengikuti konfigurasi 18Ar = 2 8 8)
·         Muatan elektron yang saling berlawan menyebabkan daya tarik antar ion Na+ dan Cl– sehingga membentuk suatu ikatan kimia menghasilkan senyawa NaCl
(Pembentukan ion pada NaCl)
Adapun susunan ion dalam kristal NaCl dapat dilihat pada gambar berikut ini.
A.      Sifat senyawa ion
Ikatan ion hanya dapat terbentuk apabila unsur-unsur yang berikatan mempunyai perbedaan daya tarik elektron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan keelektronegatifan yang besar ini memungkinkan terjadinya serahterima elektron. Sifat-Sifat senyawa ion adalah:

·         Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
·         Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
·         Penghantar listrik yang baik dalam larutan, lelehan, dan leburannya
·         Umumnya mudah larut dalam air.

B.      Contoh senyawa ion
Senyawa ion dapat terbentuk dari ikatan antara unsur-unsur logam dengan non logam. Beberapa contoh senyawa hasil dari pembentukan ikatan ion adalah sebagai berikut:

·         NaCl : Natrium Klorida / garam dapur
·         Na2S : Natrium Sulfida
·         KCl : Kalium Klorida / silvit
·         CaBr2 : Kalsium Bromida
·         MgBr2 : Magnesium Bromida
·         AlCl3 : Aluminium Klorida
·         Al2O3 : Aluminium Oksida / Alumina / Korundum.

2.       Ikatan kovalen
Gas-gas yang kita temukan di alam, seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, berada dalam bentuk molekulnya: H2, N2, dan O2. Mengapa demikian? Sebagai atom tunggal, unsur-unsur ini sangat reaktif, sehingga membentuk molekul untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil. Contohnya adalah molekul hidrogen (H2). Atom H hanya mempunyai 1 e-, perlu tambahan 1 e- agar menjadi seperti He. Jika 2 atom H berdekatan, keduanya dapat menggunakan 2 e- yang ada secara bersama, sehingga masing-masing atom H menjadi seperti He. 2 e- tersebut menarik kedua atom H untuk berikatan menjadi molekul H2. Ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen. Pada ikatan kovalen terjadi pemakaian bersama pasangan elektron dari atom-atom yang berikatan. Pada ikatan kovalen, atom-atom yang berikatan memungkinkan untuk mencapai konfigurasi stabil (aturan duplet maupun oktet) seperti halnya konfigurasi gas mulia. Ikatan kovalen biasa disebut juga ikatan molekuler.

Pembentukan ikatan kovalen dapat dijelaskan dengan struktur lewis seperti contoh berikut ini.

Ikatan kovalen pada senyawa Cl2

Ikatan kovalen pada senyawa O2

Ikatan kovalen pada senyawa N2

Ikatan kovalen pada senyawa HCl

A.      Sifat senyawa kovalen
Senyawa kovalen mempunyai struktur molekul yang beragam mulai dari molekul sederhana seperti metana CH4, air H2O, maupun struktur molekul raksasa seperti karbon dalam intan. Struktur molekul yang beragam membuat senyawa kovalen mempunyai titik didih yang bervariasi tergantung struktur molekul senyawa tersebut. Misalnya molekul kovalen sederhana seperti metana CH4 yang memiliki titik didih pada suhu -161oC, gas klor Cl2 pada suhu -35oC, air H2O pada suhu 100oC. Titik didih molekul kovalen raksasa seperti karbon pada intan 4830oC, silika SiO2 2230oC. Senyawa dengan struktur molekul raksasa tidak larut dalam air dan tidak menghantarkan listrik kecuali grafit, yaitu karbon pada batu baterai dan isi pensil.

B.      Contoh senyawa kovalen
Senyawa kovalen dapat terbentuk dari ikatan antara non logam dan non logam, seperti contoh berikut ini:

·         CH4 : Metana
·         CO2 : Karbon Dioksida
·         CO : Karbon Monoksida
·         HCl : Asam Klorida
·         H2O : Air
·         Senyawa asam dan basa
·         Senyawa karbon

3.       Ikatan logam
Ikatan logam adalah salah satu ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik elektrostatik antara elektron (awan elektron) dan ion logam bermuatan positif (kation) pada masing-masing atom. Logam membentuk struktur raksasa di mana elektron di kulit terluar atom bebas bergerak. Ikatan logam sangat kuat, sehingga logam dapat mempertahankan struktur yang teratur dan biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.

Beberapa sifat khas logam adalah sebagai berikut:

·         Penghantar listrik (konduktor); dengan adanya elektron-elektron valensi yang dapat bergerak secara bebas menyebabkan elektron-elektron tersebut dapat bebas bergerak dalam medan listrik jika logam dihubungkan dengan sumber arus. Hal ini yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir melalui logam.
·         Mengilap; cahanya yang mengenai permukaan logam dapat menyebabkan sebagian elektron valensi yang mudah bergerak tereksitasi atau berpindah ke kulit yang memiliki energi lebih tinggi. Kemudian, ketika elektron tersebut kembali ke keadaan dasarnya (ground state), elektron akan memencarkan sejumlah energi cahaya yang sesuai dengan panjang gelombang warna tertentu. Hal ini yang menyebabkan logam tampak mengilap.
·         Penghantar panas; panas akan menambah energi kinetik elektron yang mudah bergerak pada logam. Akibatnya, elektron bergerak semakin cepat dan menyebabkan peningkatan suhu. Gerakan satu elektron mengakibatkan seluruh elektron lain ikut bergerak sehingga menyebabkan peningkatan suhu.
·         Dapat ditempa dan ditarik; saat elektron dikenai energi yang sangat besar misalnya dipukul atau dipanaskan, susunan atom-atom logam tidak berubah. Walaupun posisi atom-atomnya berubah, namun ion positifnya tetap berikatan dengan elektron-elektron valensinya sehingga menyebabkan logam dapat ditempa. Jika suatu ikatan logam putus, ikatan logam baru akan terbentuk. Hal ini menyebabkan logam dapat dengan mudah ditarik atau dibengkokkan.

IV.               KESIMPULAN
atom-atom saling mengikatkan diri satu sama lain karena ingin menyetarakan kestabilan mereka, sesuai dengan kaidah oktet atau seperti halnya golongan gas mulia yang telah memiliki kestabilan yang tidak dapat terelakkan lagi (hukum alam).            Adapun jenis-jenis ikatan kimia terdiri atas 3 macam, yang pertama adalah ikatan ion yang merupakan ikatan antara unsur-unsur logam dan non-logam, kedua adalah ikatan kovalen yaitu pemakaian elektron secara bersama-sama oleh unsur non-logam dan unsur non-logam, serta ikatan logam yang merupakan pemakaian elektron secara bersama-sama oleh atom-atom logam.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.