Kesetimbangan Kimia
Oleh :@Kel-P08, Hana Muyesca (@P10-HANA), Gayatri Wahyu
Andini (@P13-GAYATRI)
Abstrak :
Kesetimbangan
kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang meliputi perubahan
fisika seperti peleburan, penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk
elektrokimia. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang
sama terhadap system gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat
mengubah nilai konstanta kesetimbangan.
Kata Kunci :
Kesetimbangan, polar, non polar, jenis kesetimbangan,
pergeseran arah, kesetimbangan dalam industri, tetapan kesetimbangan
I.
Pendahuluan
Katalis dapat
mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan dengan cara mempercepat proses
laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah
posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan. Reaksi terjadinya
kesetimbangan yaitu sampai tidak terlihat perubahan susunan kimia system itu ke
arah mana suatu reaksi akan berjalan. Banyak reaksi tidak berlangsung hingga
selesai, tetapi mendekati suatu kesetimbangan, dimana produk dan reaktan tidak
terpakai kedua-duanya.
II.
Permasalahan
1.
Hukum
apa saja yang menjelaskan tentang reaksi kesetimbangan?
2.
Apa
saja faktor yang mempengaruhi proses terjadinya kesetimbangan?
3.
Apa
manfaat tetapan kesetimbangan?
III.
Pembahasan
3.1 Jenis Kesetimbangan
3.1.1
Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan
homogen adalah jenis kesetimbngan dimana suatu zat-zat yang terlibat dalam
reaksi kesetimbangan tersebut memiliki fase yang sama atau berada dalam satu
fase.
Gas
: N2 (g) + 3H2 (g) ↔
2NH3 (g)
Larutan
: Fe3+ (aq) + SCN – (aq) ↔ Fe(SCN)2+
(aq)
3.1.2
Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah jenis kestimbangan dimana
suatu zat-zat yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan tersebut memiliki fase
yang berbeda atau berada lebih dari satu fase.
Dua fase : CaCO3 (s) ↔ CaO (s)
+ CO2 (g)
Tiga fase : Ca(HCO3)2 (aq)
↔ CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
3.2 Hukum
Reaksi Kesetimbangan Kimia
Ketika suatu
reaksi kimia berlangsung secara spontan, konsentrasi pereaksi dan produk
berubah dan energy bebas menurun secara teratur. Ketika energi bebas mencapai
minimum maka reaksi sistem akan menjadi kesetimbangan. Contohnya apabila
pereaksi A dan B dibiarkan bereaksi, maka akan terbentuk produk C atau D,
selanjutnya pereaksi dan hasil reaksi secara bertahap mendekati nilai tetap.
Reaksi demikian disebut dengan reaksi reversible dan mencapai kesetimbangan.
A + B ↔ C + D
Semua
sistem kimia cenderung menuju ke arah setimbang. Reaksi kimia secara umum dapat
dituliskan sebagai berikut :
aA + bB ↔ cC + dD
Perbandingan
perkalian konsentrasi rektan dan hasil reaksi dapat dituliskan sebagai berikut
:
Q = [C]c [D]d / [A]a [B]b
Ketika kecepatan
pembentukan produk (reaksi ke kanan) sama dengan kecepatan penguraian produk
(reaksi ke kiri) tercapai suatu kesetimbangan. Pada saat kesetimbangan Q sama
dengan K , maka :
K = [C]c [D]d / [A]a [B]b
3.3 Faktor
yang mempengaruhi kesetimbangan kimia
3.3.1
Pengaruh
perubahan konsentrasi terhadap kesetimbangan (M)
Contoh pada
reaksi pembentukan gas ammonia :
N2(g) +3H2(g) ↔ 2NH3
(g) H = -92KJ
Aksi
Yang Diberikan
|
Arah
Pergeseran
|
N2 ditambah
N2 dikurangi
|
Ke kanan (Produk bertambah)
Ke kiri (Produk berubah menjadi
reaktan)
|
H2 ditambah
H2 dikurangi
|
Ke kanan (Produk bertambah)
Ke
kiri (Produk berubah menjadi reaktan)
|
NH3 ditambah
NH3 dikurangi
|
Ke kanan (Produk bertambah)
Ke
kiri (Produk berubah menjadi reaktan)
|
Jika Konsentrasi salah satu zat
ditambah, maka sistem akan bergeser dari arah zat tersebut. Jika konsentrasi
salah satu zat dikurangi, maka sistem akan bergeser ke arah zat tersebut.
3.3.2
Pengaruh
Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan (T)
Secara
kualitatif, pengaruh suhu dalam kesetimbangan kimia terkait langsung dengan
jenis reaksi eksoterm atau endoterm. Jika suhu dinaikan, maka reaksi akan
bergeser ke kiri yaitu reaksi yang bersifat endothermis. Sebaliknya, bila suhu
reaksi diturunkan, maka reaksi akan bergeser ke kanan yaitu reaksi yang
bersifat eksothermis. Menaikan suhu artinya meningkatkan kalor ke dalam sistem.
3.3.3
Pengaruh
Perubahan Tekanan
(P)
Jika tekanan dalam sistem kesetimbangan diperbesar,
reaksi akan bereaksi akan bergeser ke jumlah mol yang lebih kecil. Jika tekanan
diperkecil, reaksi akan bergeser ke jumlah mol yang lebih besar. Jadi tekanan
berbebanding terbalik dengan jumlah mol pada sistem.
3.3.4
Volume
Terhadap Kesetimbangan (V)
Pada
proses Haber, reaksi terjadi di dalam ruangan tertutup dan semua spasi adalah
gas, sehingga perubahan tekanan dan volume hanya berpengaruh pada sistem
kesetimbangan antara fase gas dengan gas. Sedangkan sistem kesetimbangan yang
melibatkan fase cair atau padat, perubahan tekanan volume dianggap tidak ada. Volume berbanding terbalik
dengan tekanan (P) jika volume diperbesar, reaksi bergeser ke jumlah mol yang
lebih besar, begitu sebaliknya.
3.4 Manfaat
Tetapan Keseimbangan
3.4.1
Interpretasi
Tetapan Kesetimbangan Secara Kualitatif
Dengan
mengetahui harga konstanta, kesetimbangan dapat memberikan informasi secara
kualitatif yang sangat bergunna
3.4.2
Menghitung
Konsentrasi Kesetimbangan
Jika
telah ditetapkan kesetimbangan, konsentrasi zat dalam campuan dalam
kesetimbangan dapat dihitung. Contoh soal:
Pada
reaksi N2 (g) + 3H2 (g) ↔ 2NH3 (g) pada suhu
25oC, Kc = 4,0 x 108
Hitung
Konsentrasi amoniak jika pada keadaan setimbang gas nitrogen dan hidrogen
masing-masing 0,1M
Jawab
:
Kc = [NH3] / [N2][H2]3
Kc = [NH3] / [N2][H2]3
4,0 . 108 = [NH3] / 0,01. 0,01
[NH3]2 = 1x 108 x 4,0 x
108
[NH3]2 = 1.10-8 x
4,0 x 108
3.5
Kesetimbangan dalam Industri
3.5.1
Pembuatan
amonia menurut proses Haber-Bosch
N2 + 3H2 ↔ 2NH3 ∆H = -92 kJ
Agar dihasilkan amonia maksimum, kondisi optimumnya
adalah pada suhu 400-600 ˚C serta tekanan 140-340 atm. Katalis yang digunakan
adalah Fe dengan Al2)3 dan K2O.
3.5.2
pembuatan
asam sulfat menurut proses kontak
tahapan pembuatan asam sulfat adalah sebagai berikut.
a. S + O2 → SO2
b. 2SO2 + O2 ↔ 2SO3 ∆H = - 198 kJ
c. SO3 + H2O ↔ H2S2O7
d. H2S2O7 + H2O
↔ 2H2SO4
Agar dihasilkan SO3 maksimum sehingga H2SO4
juga maksimum, kondisi optimumnya adalah pada suhu 400-450 ˚C dan tekanan 1
atm. Katalis yang digunakan adalah V205.
3.6
Menentukan Kc dan Kp
3.6.1
Tetapan
kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc)
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi adalah
hasil kali konsentrasi setimbang zat produk dibagi dengan hasil kali
konsentrasi setimbang zat reaktan, dimana masing-masing zat dipangkatkan dengan
koefisien reaksinya. Pada penentuan nilai Kc, nilai konsentrasi zat yang
berpengaruh adalah zat yang memiliki fase larutan (aq) dan gas (g).
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Kc = [NH3]2 / [N2]
[H2]3
3.6.2
Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial gas
(Kp)
Pada zat-zat gas, berlaku juga nilai tetapan kesetimbangan dalam bentuk
tekanan parsial gas. Zat-zat yang memengaruhi nilai Kp adalah berfase gas.
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Kp = [P NH3]2
/ [P N2] [P H2]3
3.6.3
Hubungan Kc dan Kp
Kp = Kc (R . T)∆n
Dengan :
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K,
T = suhu (˚C + 273 K),
∆n = (jumlah koefisien kanan) – (jumlah koefisien kiri) yang berwujud gas.
Contoh Soal :
1.
Suatu sistem kesetimbangan gas memiliki persamaan reksi
berikut.
2P2 + 3Q2 ↔ 2P2Q3
∆H = +x kJ
Jika suhu pada sistem tersebut diturunkan, sistem akan
bergeser ke arah..
Jawab = jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser
ke arah reaksi endotern ; begitu sebaliknya. Jadi arah kesetimbangan bergeser
ke arah kiri sebab bergeser ke arah reaksi eksotern.
2.
CO + H2O → CO2 + H2
Bila 1 mol CO dan 1 mol H2O direaksikan sampai
terjadi kesetimbangan, dan pada saat tersebut masih tersisa 0,2 mol CO, maka
harga tetapan kesetimbangan Kc adalah..
Jawab =
CO + H2O → CO2
+ H2
Mula-mula : 1
mol 1 mol -
-
Reaksi : 0,8 0,8
0,8 0,8
Setimbang : 0,2 0,2
0,8 0,8
Kc = [CO2] [H2] / [CO] [H2O]
Kc = 0,8 mol . 0,8 mol / 0,2 mol . 0,2 mol
Kc = 16
3.
Pada suhu tertentu terjadi kesetimbangan sebagai berikut.
H2 + I2 ↔ 2HI
Terdapat tekanan parsial H2 sebesar R atm, dan
tekanan parsial HI sebesar T atm. Nilai Kp sebesar 42, tentukan tekanan parsial
yang dialami oleh I2 adalah...
Jawab =
Kp = [P HI] / [P H2] [P I2]
42 = T2 / R . [P I2]
[P I2] = T2 / 42 . R
IV.
Kesimpulan
Reaksi kesetimbangan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari misal dalam kegiatan industri seperti pembuatan amonia dan asam
sulfat. Jenis kesetimbangan terdapat 2 yaitu homogen dan heterogen. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan seperti volume, tekanan, suhu
dan konsentrasi.
V.
Daftar Pustaka
Sihombing, Meilda. 2016. Kesetimbagan Homogen dan
Kesetimbangan Heterogen. Dalam https://www.academia.edu/36633482/KESETIMBANGAN_HETEROGEN_DAN_KESETIMBANGAN_HOMOGEN.docx
AS, Fakhry.
2019. Hukum-hukum dalam Reaksi Kesetimbangan Kimia. Dalam https://www.academia.edu/32585061/KESETIMBANGAN_KIMIA
Cahya, Nilam.
2019. Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia. Dalam https://www.academia.edu/7975984/KESETIMBANGAN
Yerimadesi, dkk.
2016. Manfaat Tetapan Kesetimbanagn Kimia. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/130822-ID-pengembangan-modul-kesetimbangan-kimia-b.pdf
Ulfa,
F.M. 2016. Kesetimbangan dalam Industri. Dalam https://www.academia.edu/23912574/Contoh_aplikasi_kesetimbangan_kimia_dalam_industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.