Abstrak
Termodinamika
kimia merupakan cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja dan bentuk
lain dari energi. Melalui termodinamika diharapkan berbagai macam gejala alam
yang teramati dapat dikembalikan sebagai akibat dari kaidah yang lebih
mendasar. Dengan demikian akan diperoleh gambaran tentang adanya keteraturan
global dalam sifat-sifat alam serta adanya keterkaitan antara berbagai sifat
alam yang teramati. Konsep konsep dasar termodinamika adalah Karena objek dari
termodinamika adalah alam, maka ada bagian dari alam yang pada saat tertentu
menjadi perhatian dan menerapkan prinsip temodinamika yang disebut sistem
termodinamika.
I. Pendahuluan
Hukum
Termodinamika I menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakandan dimusnahkan tetapi hanya dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Prinsip tersebut juga dikenal
dengan istilahkonservasi energiyang berlaku untuk sistem tertutup dan
terbuka.Secangkir kopi panas ditaruh dalam suatu ruangan, maka akandengan sendirinya
kopi tersebut menjadi dingin. Dalam kasus
tersebutHukum Termodinamika Itelah
terpenuhi, karena energiyang dilepaskan kopi sebandingdengan energi yang
diterima oleh lingkungan. Tetapi jika dibalik,secangkir kopi
menjadi panas dalam
sebuah ruangan yang
dingin, tentuhal tersebut tidak
akanterjadi.Salah satu contoh
diatas menjelaskanbahwa proses berjalan dalam suatu arah tertentu,tidak
sebaliknya.Suatu proses yang
telah memenuhi Hukum Termodinamika
I, belum tentu
dapat berlangsung.
Diperlukan suatu prinsip
selain Hukum Termodinamika Iuntuk
menyatakan bahwa suatu proses
dapat berlangsung, yaitu Hukum
Termodinamika II. Dengan
kata lain,suatu proses
dapat berlangsung jika
memenuhi Hukum Termodinamika Idan
Hukum Termodinamika II.Kegunaan Hukum Termodinamika II tidak sebatas hanya pada mengidentifikasi arah dari suatu proses,
tetapi juga bisa untuk mengetahui kualitas energi (Hukum Termodinamika I berhubungan
dengan kuantitas energi
dan perubahan bentukenergi);
menentukan batas teoritis unjuk
kerja suatu sistem;
dan memperkirakan kelangsungan
reaksi kimia (degree
of completion of chemical reaction). Sementara itu dalam bahasannya,
Hukum Termodinamika II membahas tentang
proses reversibel dan
irreversibel, mesin kalor,
mesin pendingin dan pompa kalor, siklus carnot, serta entropi
II. Permasalahan
Bagaimana
Bunyi Hukuma Termodinamika II ?
Bagaimana
pengertian Entropi ?
III. Pembahasan
Hukum
Termodinamika II
Perumusan
Kelvin: Tidak ada suatu proses yang hasil akhirnya berupa pengambilan sejumlah
kalor dari suatu reservoar kalor tunggal dan mengkonversi seluruh kalor menjadi
usaha.
Perumusan
Clausius: Tidak ada proses yang hasil akhirnya berupa pengambilan kalor dari
reservoar kalor bersuhu rendah dan pembuangan kalor dalam jumlah yang sama
kepada suatu reservoar yang bersuhu lebih tinggi.
Termodinamika
selain mengenal energi internal U, juga mengenal fungsi yang dinamakan Fungsi
Energi Bebas. Ada dua jenisnya, yang satu disebut Fungsi Energi Bebas Helmholt
(Helmholtz Free Energy), yang satunya lagi dikenal dengan nama Fungsi Energi
Bebas Gibbs (Gibbs Free Energy). Disebut energi bebas, yang nilainya berbeda
dengan energi internal U, disebabkan karena tidak semua energi yang dikandung
dalam U itu bebas untuk digunakan.
1.
Energi
Bebas Helmholtz
Energi bebas Helmholtz adalah potensial termodinamika yang
mengukur kerja yang "bermanfaat" dari sistem termodinamika tertutup dengan suhu dan volume yang konstan.
Perbedaan negatif energi Helmholtz sama dengan jumlah maksimal kerja yang dapat
dilakukan suatu sistem dalam proses termodinamika dengan volume konstan.
Energi Helmholtz didefinisikan sebagai berikut:
F = U – TS
Keterangan :
2.
Energi Bebas
Gibbs
Energi bebas Gibbs dilambangkan dengan ΔG
digunakan untuk memprediksi apakah suatu reaksi dapat berjalan atau tidak
(spontan atau tidak).
ΔG° = ΔH° - TΔS°
ΔG° =
Perubahan energi bebas
ΔH° = Perubahan
entalpi
T =
Suhu (kelvin)
ΔS° = Perubahan
entropi
Proses spontan pada energi bebas didasarkan pada
dua faktor :
- ΔH yang Menurun
- ΔS yang meningkat
Hukum
Termodinamika II
Perumusan
Kelvin: Tidak ada suatu proses yang hasil akhirnya berupa pengambilan sejumlah
kalor dari suatu reservoar kalor tunggal dan mengkonversi seluruh kalor menjadi
usaha.
Perumusan
Clausius: Tidak ada proses yang hasil akhirnya berupa pengambilan kalor dari
reservoar kalor bersuhu rendah dan pembuangan kalor dalam jumlah yang sama
kepada suatu reservoar yang bersuhu lebih tinggi.
Termodinamika
selain mengenal energi internal U, juga mengenal fungsi yang dinamakan Fungsi
Energi Bebas. Ada dua jenisnya, yang satu disebut Fungsi Energi Bebas Helmholt
(Helmholtz Free Energy), yang satunya lagi dikenal dengan nama Fungsi Energi
Bebas Gibbs (Gibbs Free Energy). Disebut energi bebas, yang nilainya berbeda
dengan energi internal U, disebabkan karena tidak semua energi yang dikandung
dalam U itu bebas untuk digunakan.
3.
Energi
Bebas Helmholtz
Energi bebas Helmholtz adalah potensial termodinamika yang
mengukur kerja yang "bermanfaat" dari sistem termodinamika tertutup dengan suhu dan volume yang konstan.
Perbedaan negatif energi Helmholtz sama dengan jumlah maksimal kerja yang dapat
dilakukan suatu sistem dalam proses termodinamika dengan volume konstan.
Energi Helmholtz didefinisikan sebagai berikut:
F = U – TS
Keterangan :
4.
Energi Bebas
Gibbs
Energi bebas Gibbs dilambangkan dengan ΔG
digunakan untuk memprediksi apakah suatu reaksi dapat berjalan atau tidak
(spontan atau tidak).
ΔG° = ΔH° - TΔS°
ΔG° =
Perubahan energi bebas
ΔH° = Perubahan
entalpi
T =
Suhu (kelvin)
ΔS° = Perubahan
entropi
Proses spontan pada energi bebas didasarkan pada
dua faktor :
- ΔH yang Menurun
- ΔS yang meningkat
Entropi
adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem persatuan suhu yang tak bisa digunakan untuk
melakukan usaha. Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah
(mengikuti hukum termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup selalu
naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih
tinggi ke kompon dan yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya
berpindah, entropi hanya berjalan satu Arah (bukan proses reversibel /
bolak-balik). Entitas yang diperlukan sistem untuk menentukan energi yang dapat
digunakan untuk melakukan proses-proses termodinamika. Proses-proses ini hanya
dapat dilakukan oleh energi yang telah diubah bentuknya, dan energi pengubahan
diubah menjadi kerja / usaha, maka pengubahan tersebut membutuhkan efisiensi
maksimum tertentu. Selamakerja / usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada
sistem, yang lalu terdominasi dalam bentuk
panas buangan. Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua
menyebutkan ini tidak mungkin untuk membuat mesin kalor yang bekerja dalam siklus
yang melepaskan energi panas yang diperoleh dari reservoir pada suhu tertentu
sesuai dengan kebutuhan mekanik. Hukum kedua Termodinamika mengatakan bahwaaliran kalor memiliki arah; dengan kata
berbaring, tidak semua proses di alam semesta adalah reversibel (dapat
dibalikkan Arahnya). Sebagai contoh jika beruang kutub tertidur di salju, maka
salju di bawah tubuhnya akan mencair karena kalor dari tubuh beruangtersebut. Akan tetapi beruang tersebut
tidak bisa mengambil kalor dari Salju tersebut untuk dipanaskan. Dengan
demikian, aliran energi memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu
aplikasi penting dari hukum kedua adalah studio tentang mesin kalor. Pada
termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada hukum kedua
termodinamika, yang menyatakan itulah entropi dari sistem yang perlu diperbaiki
atau tetap konstan. Maka, entropi juga dapat menjadi ukuran yang sesuai dengan
proses, apakah proses tersebut akan "terentropikan" atau akan
berlanjut ke Arah tertentu . Entropi juga menunjukkan energi Panas selalu
mengalir spontan dari daerah yang suhunya lebih tinggi ke daerahyang suhunya
lebih rendah.
Sumber Referensi
Ummi,
Shofia. 2016. Analisis Pengaruh Produksi Entropi Maksimum Terhadap Iklim Bumi danLingkungan
: https://www.researchgate.net/publication/314949185_REVIEW_ANALISIS_PENGARUH_PRODUKSI_ENTROPI_MAKSIMUM_TERHADAP_IKLIM_BUMI_DAN_LINGKUNGAN
Amelia,
Ayu. 2018. Fenomenal Entropi Dilihat Dari Persepektif Sain dan Al Quran : https://www.researchgate.net/publication/328719901_FENOMENA_ENTROPI_DILIHAT_DARI_PERSPEKTIF_SAINS_DAN_AL-QUR'AN
Nadhilsyah,
Farisio. 2014. Hukum Termodinamika II : https://docplayer.info/62227056-Makalah-fisika-ii-hukum-termodinamika-ii.html
Hidayat,
Fitrian. 2013. Entropi : https://www.academia.edu/5994033/Entropi
Agusta.
2012. Termodinamika : https://id.scribd.com/doc/82428424/JURNAL-TERMODINAMIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.