STOIKIOMETRI
Disusun oleh : @P21-WIDY, @P22-IVAN,
@P25-BAGAS, @KEL-06
Abstrak
Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini berasal dari bahasa Yunani kuno stoicheion “elemen” dan metron “pengukuran”.
Kata kunci : Stoikiometri, hukum dasar
stoikiometri dan jenis stoikiometri.
I.Pendahuluan
Stoikiometri adalah suatu aspek atau bagian dalam ilmu kimia yang
mempelajari data-data kuantitatif yang terjadi dalam suatu reaksi kimia.
Data-data kuantitatif sendiri adalah suatu data yang wujudnya berupa
angka-angka yang merepresentasikan keadaan-keadaan tertentu yang terjadi dalam
suatu reaksi kimia. Data-data dari suatu reaksi kima sendiri dapat bersifat
kuantitatif atau bersifat kualitatif.
II.Permasalahan
1.Apa yang dimaksud dengan stoikiometri?
2.Ada berapa jenis stoikiometri?
3.Apa saja hukum dasar kimia?
III.Pembahasan
Stoikiometri adalah
memberikan reaksi kimia yang pereaksi – pereaksinya bergabung dengan nisbah
bilangan bulat sederhana. Persamaan kimia merupakan suatu cara untuk menyatakan
reaksi kimia menggunakan seperangkat bagi partikel yang berperan serta atom,
molekul, ion, dll.
A.Hukum Dasar Stoikiometri Kimia
1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
Massa suatu produk sama dengan massa suatu reaktan.
Contoh :
S+O2→SO2
32 gr 32 gr 64 gr
32 gr 32 gr 64 gr
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Proust)
Setiap senyawa kimia ini memiliki komposisi unsur dengan
perbandingan massa yang tetap dimanapun dan bagaimanapun cara senyawa tersebut
dibuat.
Contoh :
H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1
: 8
3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum
Dalton)
Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka pada
perbandingan berat unsur tersebut merupakan suatu bilangan bulat dan juga
sederhana.
Contoh :
- Pada unsur N dan O
dapat membentuk senyawa NO dan NO 2
- Dalam senyawa NO yaitu
massa N = massa O = 14 : 16
- Dalam senyawa NO 2
yakni massa N = massa O = 14 : 32
- Perbandingan massa N
pada NO dan NO 2 sama maka perbandingan massa O yaitu 16 : 32 = 1 : 2
4. Hukum Perbandingan Timbal Balik (
Jeremias Benjamin Richter )
Jika dua unsur A dan B ini masing-masing bereaksi dengan
suatu unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka pada perbandingan
massa A dan massa B dalam membentuk AB yakni sama dengan pada perbandingan
massa A dan massa B ketika itu juga dapat membentuk AC dan BC atau kelipatan
dari perbandingan ini.
5. Hukum Perbandingan Setara
Hukum ini lahir dari perpaduan Hukum
Perbandingan Berganda dan Hukum Perbandingan Timbal-balik. Dari kedua hukum
tersebut juga lahir sebuah istilah atau pengertian dari massa ekivalen.
Bila suatu unsur yang bergabung dengan unsur lain, maka
pada perbandingan keduanya unsur tersebut ialah sebagai sebuah perbandingan
massa ekivalennya atau juga suatu kelipatan sederhana dari padanya.
6. Hukum Penyatuan Volume ( Joseph
Louis Gay-Lussac )
Pada suatu kondisi temperatur dan tekanan yang sama,
perbandingan pada volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-reaksi merupakan
sebuah bilangan yang bulat dan mudah.
7. Hukum Avogadro ( Amedeo Avogadro )
Pada suatu temperatur dan tekanan yang sama,
volume yang sama dari semua gas dapat mengandung jumlah molekul yang sama.
B.Jenis-Jenis
Stoikiometri
Ada tiga
macam stoikiometri dalam kimia, yaitu stoikiometri reaksi, stoikiometri
komposisi (senyawa), dan stoikiometri gas. Berikut ini penjelasan lengkap
ketiga jenis stoikiometri tersebut.
1.
Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri
reaksi membahas tentang hubungan kuantitatif antara zat yang terlibat dalam
suatu reaksi kimia. Sebagai contoh, perhatikan reaksi kimia antara gas nitrogen
dan hidrogen berikut ini.
N2 +
3H2 → 2NH3
Dalam
contoh di atas, nitrogen dan hidrogen bereaksi untuk membentuk amonia (NH3).
Pada reaksi tersebut menggambarkan perbandingan (rasio) kuantitatif antara
molekul nitrogen, hidrogen dan amonia adalah 1 : 3 : 2. Stoikiometri reaksi ini
sering digunakan untuk menyetarakan persamaan reaksi.
2.
Stoikiometri Komposisi (Senyawa)
Stoikiometri
komposisi atau stoikiometri senyawa membahas tentang hubungan kuantitatif massa
atau jumlah zat antar unsur dalam suatu senyawa. Misalnya, stoikiometri
komposisi menggambarkan jumlah zat nitrogen dengan hidrogen yang bergabung
menjadi amonia kompleks. Yaitu 1 mol nitrogen dan 3 mol hidrogen dalam setiap 2
mol amonia. Mol adalah satuan yang digunakan dalam kimia untuk jumlah zat.
3.
Stoikiometri Gas
Jenis
stoikiometri ini berkaitan dengan reaksi kimia yang melibatkan gas, di mana gas
pada suhu, tekanan, dan volume tertentu dapat dianggap sebagai gas ideal.
Persamaan gas ideal dituliskan sebagai berikut.
PV = nRT
|
Keterangan:
P =
tekanan (atm)
V =
volume gas (liter)
n =
jumlah mol (mol)
R =
tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = 0 °C = 273 K
Rasio Stoikiometri
Sejumlah stoikiometri (rasio reagen)
atau sebuah zat yang dapat ditambahkan ke sistem dalam rangka yang membuat
reaksi kimia ialah jumlah atau juga rasio yang dimana dengan suatu asumsi bahwa
hasil dari reaksi selesai dengan dasar sebagai berikut ini :
- Tidak ada sisa-sisa
pada residu.
- Semua reagen yang
dapat dikonsumsi.
- Tidak ada defisit pada
suatu reagen.
Reaksi hanya dapat terjadi pada rasio
stoikiometri. Stoikiometri ini bersandar pada hukum seperti hukum perbandingan
tetap, hukum perbandingan ganda dan juga hukum kekekalan massa.
Contoh Soal Stoikiometri
Sebuah senyawa Propana yang terbakar
dengan persamaan reaksi yakni sebagai berikut ini :
C3H8+O2⟶H2O+CO2
Jika 200 g propana yang terbakar, maka
hitunglah berapa jumlah H2O yang harusnya dapat terbentuk?
Penyelesaian
:
Setarakan
persamaan reaksinya!
Hitung
mol C3H8
Mol
= m/Mr -> mol = 200g/ 44g/ mol ->mol= 4.54
mol
Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1
Hitung mol H2O dengan perbandingan contohnya 1
mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1
-> mol H2O : 4 = 4.54 mol : 1
-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol
Konversi dari mol ke gram.
mol = m/Mr
m = mol x Mr
m = 18.18 mol x 18
m = 327.27 gram
m = mol x Mr
m = 18.18 mol x 18
m = 327.27 gram
IV.Kesimpulan
1.Stikiometri
adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat
dalam reaksi.
2. Apabila terdapat 2 zat yang dicampurkan maka akan menyebabkan terjadinya
perubahan suhu, warna dan endapan (wujud).
3. Perubahan suhu yang
terjadi dipengaruhi oleh jumlah/volume reaktan yang dicampurkan dan juga oleh
konsentrasi masing-masing reaktan.
Daftar pustaka
Mukhlis, Jurnal IPA
dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2):
171-181, Desember 2017 p-ISSN: 2614-0500 www.jurnal.unsyiah.ac.id/jipi
Maghfiroh L, Dkk . IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN
KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA
KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.