.

Senin, 16 September 2019

STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI

Disusun oleh : @P21-WIDY, @P22-IVAN, @P25-BAGAS, @KEL-06

Abstrak
Dalam ilmu kimia, stoikiometri  adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini berasal dari bahasa Yunani kuno stoicheion “elemen” dan metron “pengukuran”.

Kata kunci : Stoikiometri, hukum dasar stoikiometri dan jenis stoikiometri.

I.Pendahuluan

Stoikiometri adalah suatu aspek atau bagian dalam ilmu kimia yang mempelajari data-data kuantitatif yang terjadi dalam suatu reaksi kimia. Data-data kuantitatif sendiri adalah suatu data yang wujudnya berupa angka-angka yang merepresentasikan keadaan-keadaan tertentu yang terjadi dalam suatu reaksi kimia. Data-data dari suatu reaksi kima sendiri dapat bersifat kuantitatif atau bersifat kualitatif.

II.Permasalahan
1.Apa yang dimaksud dengan stoikiometri?
2.Ada berapa jenis stoikiometri?
3.Apa saja hukum dasar kimia?

III.Pembahasan
Stoikiometri adalah memberikan reaksi kimia yang pereaksi – pereaksinya bergabung dengan nisbah bilangan bulat sederhana. Persamaan kimia merupakan suatu cara untuk menyatakan reaksi kimia menggunakan seperangkat bagi partikel yang berperan serta atom, molekul, ion, dll.

A.Hukum Dasar Stoikiometri Kimia 

1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
Massa suatu produk sama dengan massa suatu reaktan.
Contoh :
S+O2→SO2
32 gr 32 gr 64 gr
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Setiap senyawa kimia ini memiliki komposisi unsur dengan perbandingan massa yang tetap dimanapun dan bagaimanapun cara senyawa tersebut dibuat.
Contoh :
H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1 : 8

3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka pada perbandingan berat unsur tersebut merupakan suatu bilangan bulat dan juga sederhana.
Contoh :
  • Pada unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO dan NO 2
  • Dalam senyawa NO yaitu massa N = massa O = 14 : 16
  • Dalam senyawa NO 2 yakni massa N = massa O = 14 : 32
  • Perbandingan massa N pada NO dan NO 2 sama maka perbandingan massa O yaitu 16 : 32 = 1 : 2
4. Hukum Perbandingan Timbal Balik ( Jeremias Benjamin Richter )
Jika dua unsur A dan B ini masing-masing bereaksi dengan suatu unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka pada perbandingan massa A dan massa B dalam membentuk AB yakni sama dengan pada perbandingan massa A dan massa B ketika itu juga dapat membentuk AC dan BC atau kelipatan dari perbandingan ini.

5. Hukum Perbandingan Setara
Hukum ini lahir dari perpaduan Hukum Perbandingan Berganda dan Hukum Perbandingan Timbal-balik. Dari kedua hukum tersebut juga lahir sebuah istilah atau pengertian dari massa ekivalen.
Bila suatu unsur yang bergabung dengan unsur lain, maka pada perbandingan keduanya unsur tersebut ialah sebagai sebuah perbandingan massa ekivalennya atau juga suatu kelipatan sederhana dari padanya.

6. Hukum Penyatuan Volume ( Joseph Louis Gay-Lussac )
Pada suatu kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan pada volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-reaksi merupakan sebuah bilangan yang bulat dan mudah.

7. Hukum Avogadro ( Amedeo Avogadro )
Pada suatu temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas dapat mengandung jumlah molekul yang sama.

B.Jenis-Jenis Stoikiometri
Ada tiga macam stoikiometri dalam kimia, yaitu stoikiometri reaksi, stoikiometri komposisi (senyawa), dan stoikiometri gas. Berikut ini penjelasan lengkap ketiga jenis stoikiometri tersebut.
1. Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri reaksi membahas tentang hubungan kuantitatif antara zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Sebagai contoh, perhatikan reaksi kimia antara gas nitrogen dan hidrogen berikut ini.
N2 + 3H2 → 2NH3
Dalam contoh di atas, nitrogen dan hidrogen bereaksi untuk membentuk amonia (NH3). Pada reaksi tersebut menggambarkan perbandingan (rasio) kuantitatif antara molekul nitrogen, hidrogen dan amonia adalah 1 : 3 : 2. Stoikiometri reaksi ini sering digunakan untuk menyetarakan persamaan reaksi.
2. Stoikiometri Komposisi (Senyawa)
Stoikiometri komposisi atau stoikiometri senyawa membahas tentang hubungan kuantitatif massa atau jumlah zat antar unsur dalam suatu senyawa. Misalnya, stoikiometri komposisi menggambarkan jumlah zat nitrogen dengan hidrogen yang bergabung menjadi amonia kompleks. Yaitu 1 mol nitrogen dan 3 mol hidrogen dalam setiap 2 mol amonia. Mol adalah satuan yang digunakan dalam kimia untuk jumlah zat.
3. Stoikiometri Gas
Jenis stoikiometri ini berkaitan dengan reaksi kimia yang melibatkan gas, di mana gas pada suhu, tekanan, dan volume tertentu dapat dianggap sebagai gas ideal. Persamaan gas ideal dituliskan sebagai berikut.
PV = nRT
Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume gas (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = 0 °C = 273 K

Rasio Stoikiometri

Sejumlah stoikiometri (rasio reagen) atau sebuah zat yang dapat ditambahkan ke sistem dalam rangka yang membuat reaksi kimia ialah jumlah atau juga rasio yang dimana dengan suatu asumsi bahwa hasil dari reaksi selesai dengan dasar sebagai berikut ini :
  • Tidak ada sisa-sisa pada residu.
  • Semua reagen yang dapat dikonsumsi.
  • Tidak ada defisit pada suatu reagen.
Reaksi hanya dapat terjadi pada rasio stoikiometri. Stoikiometri ini bersandar pada hukum seperti hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan ganda dan juga hukum kekekalan massa.

Contoh Soal Stoikiometri

Sebuah senyawa Propana yang terbakar dengan persamaan reaksi yakni sebagai berikut ini :
C3H8+O2H2O+CO2
Jika 200 g propana yang terbakar, maka hitunglah berapa jumlah H2O yang harusnya dapat terbentuk?
Penyelesaian :
Setarakan persamaan reaksinya!

Hitung mol C3H8
Mol = m/Mr -> mol = 200g/ 44g/ mol ->mol= 4.54 mol

Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1

Hitung mol H2O dengan perbandingan contohnya 1
mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1
-> mol H2O : 4 = 4.54 mol : 1
-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol

Konversi dari mol ke gram.
mol = m/Mr
m = mol x Mr
m = 18.18 mol x 18
m = 327.27 gram

IV.Kesimpulan

1.Stikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.

2. Apabila terdapat 2 zat yang dicampurkan maka akan menyebabkan terjadinya perubahan suhu, warna dan endapan (wujud).

3. Perubahan suhu yang terjadi dipengaruhi oleh jumlah/volume reaktan yang dicampurkan dan juga oleh konsentrasi masing-masing reaktan.

Daftar pustaka

Mukhlis,  Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 171-181, Desember 2017 p-ISSN: 2614-0500 www.jurnal.unsyiah.ac.id/jipi

Maghfiroh L, Dkk . IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.