.

Minggu, 15 September 2019

Stoikiometri Dasar


@KEL-P04 (@P12-AROLVO,@P14-AHMAD,@P15-RUSDI)
ABSTRAK

Stoikiometri merupakan salah satu materi dasar dalam ilmu kimia yang bersifat abstrak dan saling berkaitan dengan materi kimia lain sehingga tidak sedikit siswa merasa kesulitan dalam mempelajarinya, dan mengalami kesalahan konsep dalam materi ini. Kesalahan konsep dapat diperbaiki dengan pembelajaran Interkoneksi Multipel Representasi (IMR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan IMR dalam memperbaiki kesalahan konsep siswa dalam materi stoikiometri. Rancangan penelitian adalah one-group pretest-postest design. Data penelitian berupa persentase siswa yang mengalami kesalahan konsep sebelum dan sesudah pembelajaran IMR. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran IMR efektif dalam memperbaiki kesalahan konsep siswa pada materi stoikiomteri.

Kata kunci:
kesalahan konsep; multipel representasi; stoikiometri

Pendahuluan

Stoikiometri adalah dasar perhitungan kimia yang menyatakan relasi kuantitatif rumus kimia dan persamaan kimia. Berikut ini materi yang perlu kamu ketahui untuk memahaminya, mulai dari konsep mol dan massa molar, rumus empiris dan rumus molekular, dasar stoikiometri larutan dan gas ideal, dan penulisan dan penyetaraan reaksinya, disertai contoh soal dan pembahasannya.

Pembahasan
1 Hukum-Hukum kekekalan Massa (Hukum lavoiser)
Antoine Laurent Lavoiser telah menyelidiki massa zat sebelum dan setelah reaksi. Lavoiser menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sesudah dan sebelum reaksi adalah sama. Lavoiser menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum kekekalan massa. Menurut Lavoiser: “ Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
2.      Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam setiap senyawa adalah tetap”.
3.      Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
“Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
4.      Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Dari hasil percobaan Gay Lussac mengemukakan hukum perbandingan volume yaitu: “Volume gas yang bereaksi dan volume-volume hasil reaksi,jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama,akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
5.      Hukum Avogadro
Avogadro mengembangkan suatu hipotesis,yaitu suhu dan tekanan yang sama mengandung jumlah molekul yang sama pula. Kemudian Avogadro mengemukakan hukum Avogadro yaitu:  “Pada suhu dan tekanan yang sama,semua gas yang volume nya sama mengandung jumlah molekul yang sama”
Jenis – Jenis Stoikiometri
1. Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri tersebut juga sering digunakan untuk dapat menyeimbangkan suatu persamaan kimia yang dapat ditemukan pada stoikiometri reaksi. Hal tesebut dapat menggambarkan bahwa hubungan kuantitatif antara zat yang disebabkan karena mereka berpartisipasi dalam reaksi kimia.

2. Stoikiometri Komposisi
Stoikiometri komposisi ini dapat menjelaskan ialah kuantitatif (massa) suatu hubungan antara berbagai unsur-unsur dalam senyawa. Misalnya yakni pada stoikiometri komposisi tersebut dapat menggambarkan (massa) senyawa nitrogen dengan hidrogen yang bergabung dan dapat menjadi amonia kompleks. Yakni 1 mol nitrogen dan juga 3 mol hidrogen dalam setiap 2 mol amonia. Mol ialah satuan yang dapat digunakan didalam kimia untuk jumlah zat.
 3. Stoikiometri Gas
Jenis stoikiometri ialah yang dapat berkaitan dengan salah satu reaksi yang dapat melibatkan gas, yang mana gas tersebut berada pada suatu suhu, tekanan dan juga volume yang dapat dikenal dan juga dapat dianggap suatu gas ideal.
Untuk gas, pada perbandingan volume idealnya tersebut sama saja dengan hukum gas ideal. Namun pada sebuah rasio massa reaksi tunggal tersebut harus dapat dihitung dari massa molekul reaktan serta juga pada suatu produk yang mana massa molekul ialah massa 1(satu) molekul zat.

Hukum gas ideal memiliki persamaan yakni sebagai berikut :

PV = nRT

Keterangan:

P= tekanan (atm)
V = volume gas (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = 0 °C = 273 K



Rasio Stoikiometri
Sejumlah stoikiometri (rasio reagen) atau sebuah zat yang dapat ditambahkan ke sistem dalam rangka yang membuat reaksi kimia ialah jumlah atau juga rasio yang dimana dengan suatu asumsi bahwa hasil dari reaksi selesai dengan dasar sebagai berikut ini :
  • Tidak ada sisa-sisa pada residu.
  • Semua reagen yang dapat dikonsumsi.
  • Tidak ada defisit pada suatu reagen.
Reaksi hanya dapat terjadi pada rasio stoikiometri. Stoikiometri ini bersandar pada hukum seperti hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan ganda dan juga hukum kekekalan massa.
CONTOH SOAL:
Jika pada kondisi tertentu berat 1 liter gas amoniak (Mr = 17) adalah 0,80 gram maka berat 2 liter gas metana (Mr = 16), pada kondisi yang sama adalah…..gram

Jawab
Volume 1 mol NH3 = 17/0,8 = 21,21 liter
Mol (2 liter) CH4 = 2/21,25= 0,09 mol
Massa CH4 = 0,09 x 16 = 1,51 gram

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.