@KEL-P04 (@P12-AROLVO,@P14-AHMAD,@P15-RUSDI)
ABSTRAK
Stoikiometri
merupakan salah satu materi dasar dalam ilmu kimia yang bersifat abstrak dan
saling berkaitan dengan materi kimia lain sehingga tidak sedikit siswa merasa
kesulitan dalam mempelajarinya, dan mengalami kesalahan konsep dalam materi
ini. Kesalahan konsep dapat diperbaiki dengan pembelajaran Interkoneksi
Multipel Representasi (IMR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
keefektifan IMR dalam memperbaiki kesalahan konsep siswa dalam materi
stoikiometri. Rancangan penelitian adalah one-group pretest-postest
design. Data penelitian berupa persentase siswa yang mengalami
kesalahan konsep sebelum dan sesudah pembelajaran IMR. Hasil penelitian
menunjukkan pembelajaran IMR efektif dalam memperbaiki kesalahan konsep siswa
pada materi stoikiomteri.
Kata kunci:
kesalahan
konsep; multipel representasi; stoikiometri
Pendahuluan
Stoikiometri adalah dasar perhitungan kimia yang menyatakan relasi
kuantitatif rumus kimia dan persamaan
kimia. Berikut ini materi yang perlu kamu ketahui untuk memahaminya, mulai dari
konsep mol dan massa molar, rumus empiris dan rumus molekular, dasar
stoikiometri larutan dan gas ideal, dan penulisan dan penyetaraan reaksinya,
disertai contoh soal dan pembahasannya.
Pembahasan
1 Hukum-Hukum kekekalan Massa (Hukum
lavoiser)
Antoine Laurent Lavoiser telah menyelidiki massa zat sebelum dan
setelah reaksi. Lavoiser menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sesudah
dan sebelum reaksi adalah sama. Lavoiser menyimpulkan hasil penemuannya dalam
suatu hukum yang disebut hukum kekekalan massa. Menurut Lavoiser: “ Massa zat
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
2.
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam setiap senyawa adalah
tetap”.
3.
Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
“Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa
untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur
kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
4.
Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Dari hasil percobaan Gay Lussac mengemukakan hukum perbandingan
volume yaitu: “Volume gas yang bereaksi dan volume-volume hasil reaksi,jika
diukur pada suhu dan tekanan yang sama,akan berbanding sebagai bilangan bulat
dan sederhana”.
5.
Hukum Avogadro
Avogadro mengembangkan suatu hipotesis,yaitu suhu dan tekanan
yang sama mengandung jumlah molekul yang sama pula. Kemudian Avogadro
mengemukakan hukum Avogadro yaitu: “Pada suhu dan tekanan yang sama,semua
gas yang volume nya sama mengandung jumlah molekul yang sama”
Jenis – Jenis
Stoikiometri
1. Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri tersebut juga sering digunakan
untuk dapat menyeimbangkan suatu persamaan kimia yang dapat ditemukan pada
stoikiometri reaksi. Hal tesebut dapat menggambarkan bahwa hubungan kuantitatif
antara zat yang disebabkan karena mereka berpartisipasi dalam reaksi kimia.
2. Stoikiometri Komposisi
Stoikiometri komposisi ini dapat menjelaskan
ialah kuantitatif (massa) suatu hubungan antara berbagai unsur-unsur dalam
senyawa. Misalnya yakni pada stoikiometri komposisi tersebut dapat
menggambarkan (massa) senyawa nitrogen dengan hidrogen yang bergabung dan dapat
menjadi amonia kompleks. Yakni 1 mol nitrogen dan juga 3 mol hidrogen dalam
setiap 2 mol amonia. Mol ialah satuan yang dapat digunakan didalam kimia untuk
jumlah zat.
3. Stoikiometri Gas
Jenis stoikiometri ialah yang dapat berkaitan
dengan salah satu reaksi yang dapat melibatkan gas, yang mana gas tersebut
berada pada suatu suhu, tekanan dan juga volume yang dapat dikenal dan juga
dapat dianggap suatu gas ideal.
Untuk gas, pada perbandingan volume idealnya
tersebut sama saja dengan hukum gas ideal. Namun pada sebuah rasio massa reaksi
tunggal tersebut harus dapat dihitung dari massa molekul reaktan serta juga
pada suatu produk yang mana massa molekul ialah massa 1(satu) molekul zat.
Hukum gas ideal
memiliki persamaan yakni sebagai berikut :
PV = nRT
Keterangan:
P= tekanan (atm)
V = volume gas (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = 0 °C = 273 K
V = volume gas (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = 0 °C = 273 K
Rasio Stoikiometri
Sejumlah stoikiometri
(rasio reagen) atau sebuah zat yang dapat ditambahkan ke sistem dalam rangka
yang membuat reaksi kimia ialah jumlah atau juga rasio yang dimana dengan suatu
asumsi bahwa hasil dari reaksi selesai dengan dasar sebagai berikut ini :
- Tidak
ada sisa-sisa pada residu.
- Semua
reagen yang dapat dikonsumsi.
- Tidak
ada defisit pada suatu reagen.
Reaksi hanya dapat
terjadi pada rasio stoikiometri. Stoikiometri ini bersandar pada hukum seperti
hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan ganda dan juga hukum kekekalan
massa.
CONTOH SOAL:
Jika pada kondisi tertentu berat 1 liter gas amoniak (Mr = 17)
adalah 0,80 gram maka berat 2 liter gas metana (Mr = 16), pada kondisi yang sama
adalah…..gram
Jawab
Volume 1 mol NH3 = 17/0,8 = 21,21 liter
Mol (2 liter) CH4 = 2/21,25= 0,09 mol
Massa CH4 = 0,09 x 16 = 1,51 gram
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.