Oleh : @P23-FIRSTA, @P18-ANANTIA, @P24-VIVIANCHO,
ABSTRAK
Termodinamika
merupakan salah satu alat konseptual yang berguna dalam memahami sains. Melalui
termodinamika dapat diramalkan proses kimia yang berlangsung spontan dan yang
tidak spontan pada kondisi tertentu berdasarkan perubahan energinya serta dapat
menentukan secara kuantitatif sifat-sifat keadaan kesetimbangan yang dihasilkan
jika proses itu berlangsung. Melalui hukum termodinamika dapat diketahui bahwa suatu proses kimia akan
terjadi atau tidak mungkin terjadi pada kondisi tertentu, sehingga dapat menghemat
waktu dan biaya.
KATA
KUNCI
Termodinamika, sistem, fungsi, sistem
tersekat, sistem terbuka, sistem tertutup
I.
PENDAHULUAN
Termodinamika
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi dan kerja dari suatu
sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran yang berskala besar
dari sistem yang dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Dalam termodinamika
banyak menggunakan istilah-istilah yang telah didefinisikan secara seksama dan
telah dikukuhkan oleh semua masyarakat ilmiah seperti sistem, lingkungan,
fungsi keadaan, dan beberapa istilah makroskopis lainnya. Termodinamika
berhubungan dengan dengan sifat-sifat makroskopis sistem dan cara sifat-sifat
sistem itu berubah.
II.
PERMASALAHAN
Permasalahan termodinamika sangat berkaitan dengan sifat-sifat fisik
suatu sistem. Oleh karena itu berbicara sifat-sifat fisik suatu sistem tidak
dapat dilepaskan dari permasalahan termodinamika. Suatu besaran termodinamika
mewakili suatu sifat fisik tertentu, sehingga dengan menentukan harga suatu
besaran termodinamik sama halnya telah menentukan salah satu sifat fisik sistem
itu
III.
PEMBAHASAN
Sistem dan fungsi keadaan
Sistem adalah bagian dari semesta, baik nyata
ataupun konseptual yang dibatasi oleh batas-batas fisik tertentu. Batas pada
kasus ini adalah batas konseptual. Material lain dalam semesta yang tidak
termasuk sistem dinamakan lingkungan. Dengan kata lain, lingkungan adalah
bagian dari semesta selain sistem. Terdapat jenis-jenis sistem antara lain
yaitu Sistem tersekat merupakan
sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran materi maupun energi dengan
lingkungannya. Sistem tersekat memiliki jenis energi yang tetap. Sistem tertutup merupakan sistem yang
tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka merupakan sistem yang
berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar/sub sistem yang
lainnya, karena sistem sifatnya terbuka aka suatu sistem harus mempunyai sistem
pengendalian yang baik.
Sifat-sifat makroskopis sistem dan cara
sifat-sifat sistem itu berubah. Sifat sistem seperti itu ada dua jenis yaitu sifat intensif merupakan sifat yang
tidak bergantung pada kualitas sistem, contohnya suhu, massa jenis dan
kapasitas kalor. Sifat ekstensif merupakan
sifat yang bergantung pada kualitas sistem, contohnya volume, energi, dan
tekanan. Keadaan sistem adalah keadaan makroskopis dimana sifat-sifatnya dapat
ditentukan secara khas dan bebas waktu. Contoh keadaan sistem misalnya suhu,
tekanan, volume dam energi. Besaran yang mempengaruhi keadaan sistem dinamakan
fungsi keadaan yang dapat ditentukan dari keadaan termodinamik sistem.
Hukum
Pertama Termodinamika
Hukum pertama
termodinamika menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika
tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai kedalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum tersebut menyatakan
bahwa energi tidak dapat dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah dari bentuk
satu kebentuk lainnya. Hukum termodinamika pertama merupakan hukum kekekalan
energi yang dirumuskan dalam hubungan antara perubahan energi dalam (∆U), kalor
(Q), dan usaha (W). Bagi sistem yang memiliki jumlah partikel seragam, hukum
ini biasanya ditulis dalam dua bentuk berbeda sesuai dengan acuan terhadap
sistem:
∆Usistem = Qke sistem +
Wpada sistem
atau dalam bentuk usaha oleh sistem (Walker,
Halliday dan Resnick, 2014),
∆Usistem = Qke sistem -
Wpada sistem
Usaha dan kalor adalah besaran skalar.
Aplikasi dalam penelitian ini dibatasi hanya untuk sistem gas ideal dan proses
kuasistatik saja. Siswa diharapkan dapat menggunakan hukum pertama dalam
berbagai proses termodinamik dengan ketentuan yang tepat. Bagi gas ideal, besar
energi dalam gas memenuhi persamaan
U = kBT
dimana N jumlah partikel gas, dk derajat
kebebasan, kB konstanta Boltzman, dan T suhu gas. Jika energi dalam gas
meningkat, maka suhu juga meningkat. Energi dalam gas adalah sebuah fungsi
keadaan, dimana perubahannya hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir gas,
bukan pada proses. Sedangkan usaha dan kalor bergantung pada proses (fungsi
bergantung proses/jalur)
contoh soal :
1.
Kalor sebanyak 4000 Joule
ditambahkan pada sistem dan sistem melakukan usaha 3500 Joule pada lingkungan.
Perubahan energi dalam sistem adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Kalor (Q) = +4000 Joule
Usaha (W) = +3500 Joule
Ditanya : perubahan
energi dalam
Jawab :
Q positif jika kalor ditambahkan pada sistem
W positif jika sistem melakukan usaha pada lingkungan
Q negatif jika kalor dilepaskan sistem
W negatif jika lingkungan melakukan usaha pada sistem
Jawab :
Q positif jika kalor ditambahkan pada sistem
W positif jika sistem melakukan usaha pada lingkungan
Q negatif jika kalor dilepaskan sistem
W negatif jika lingkungan melakukan usaha pada sistem
Perubahan
energi dalam sistem :
∆U = Q – W
∆U = 4000-3500
∆U = 500 Joule
Energi dalam sistem bertambah 500 Joule.
Energi dalam sistem bertambah 500 Joule.
2. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan
pada sistem dan lingkungan melakukan usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan
energi dalam sistem adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Kalor (Q) = +3000 Joule
Usaha (W) = -2500 Joule
Ditanya : perubahan energi dalam sistem
Jawab :
Usaha (W) = -2500 Joule
Ditanya : perubahan energi dalam sistem
Jawab :
∆U = Q – W
∆U = 3000 – (-2500)
∆U = 5500 Joule
Energi dalam sistem bertambah 5500 Joule
IV.
KESIMPULAN
Termodinamika
adalah bidang ilmu yang meliputi hubungan antara panas dan jenis energi
lainnya. Termodinamika ditemukan dan diteliti awal tahun 1800-an. Pada saat
itu, itu terkait dengan dan mendapat perhatian karena penggunaan mesin uap.
Termodinamika
dapat dipecah menjadi empat hukum. Meskipun ditambahkan ke dalam hukum
termodinamika setelah tiga hukum lainnya, hukum ke nol biasanya dibahas
terlebih dahulu. Ini menyatakan bahwa jika dua sistem berada dalam
kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka berada dalam
kesetimbangan termal satu sama lain. Dengan kata lain, jika dua sistem adalah
temperatur yang sama sebagai sistem yang ketiga, maka ketiganya adalah suhu
yang sama.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia
Dasar 1
SYL, Isana. 2006. Sifat
Termodinamik Sistem Biner Etanol-Air. Dalam http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808339/penelitian/sifat-termodinamik-sistem-biner-etanol-air.pdf
A.H. Ahmad.
2007. Kalor dan Termodinamika. Dalam https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/36952832/Diktat_Termodinamika.pdf?response-content-disposition=inline%3B%20filename%3DDiktat_Termodinamika.pdf&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20190921%2Fus-east-1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20190921T123901Z&X-Amz-Expires=3600&X-Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-Signature=86a00ebfadf1124a3ef2a2bea5b4edc20f2afce19da402640b0a8336166b2047
O.A, Nozi;
Asrizal dan Zulhendri Kamus. 2013. Pembuatan
Bahan Ajar Fisika Bebasis Web pada Konsep Termodinamika Untuk Pembelajaran
Menurut Standar Proses Siswa Kelas XI SMA. Dalam http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pfis/article/view/724/481
Sriyansyah, Syakti Perdana. 2015. Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Dengan
Pendekatan Multiprestasi Untuk Meningkatkan Konsistensi Ilmiah dan Menurunkan Kuantitas Mahasiswa Yang Miskonsepsi
Pada Materi Termodinamika. Dalam http://repository.upi.edu/18064/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.