1.
Apa
Itu Hujan Asam
Hujan asam diartikan
sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH
sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2)
di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat
karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
2. Karakteristik Hujan Asam
Seperti
jenis hujan lainnya, hujan asam ini juga mempunyai karakteristik khusus yang
akan menjadi ciri khasnya dan membedakannya dengan jenis hujan yang lainnya.
Karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hujan asam ini hanya dapat
kita temukan di hujan asam saja dan tidak di hujan yang lainnya. Beberapa ciri
atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam ini antara lain adalah sebagai
berikut:
·
Memiliki
pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7
·
Terjadi
karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di dalam polusi
udara.
·
Awal
terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida dan
nitrogen oksida yang ada di atmosfer
·
Meningkatkan
seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru
·
Membuat
kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
·
Beresiko
menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang rendah
Itulah
beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam. Karakteristik
yang disebutkan di atas hanyalah sedikit karena merupakan karakteristik yang
dimiliki oleh hujan asam semata dan tidak dimiliki oleh hujan lain. Sedangkan
karaktersitik yang lainnya, yakni yang meliputi warna dan juga rasa, hujan asam
ini tidak ada bedanya dengan hujan yang lainnya. Sehingga kita akan mengetahui
terjadinya hujan asam ini dari kandungan yang dimiliki oleh hujan asam tersebut
dan juga dampak yang mugkin ditimbulkan dari hujan asam tersebut.
3.
Penyebab Terjadinya Hujan Asam
Setelah
kita mengetahui karakteristik dari hujan asam, selanjutnya kita akan meneruskan
tahap perkenalan pada hujan asam ini, yakni membahas mengenai penyebab
terjadinya hujan asam. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hujan secara
umum disebabkan karena banyak hal. Dan hujan asam ini juga terjadinya
disebabkan oleh beberapa hal atau beberapa sebab. Sebab- sebab yang
mendatangkan terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut:
·
Karbondioksida atau CO₂ dan karbon monoksida atau CO. Karbondioksida dan karbon
monoksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran yang bertemu dengan
uap air atau H₂O. kedua gas ini apabila bertemu akan membentuk asam
karbonat atau H2CO3 yang termasuk ke dalam kategori asam lemah.
·
Hidrogen sulfida atau H2S, sukfur oksida atau
SO2 yang bertemu dengan uap air atau H2O akan membentuk asam sulfat atau H2SO4
yang meurapakan kategori asam yang kuat.
Itulah
penyebab terjadinya hujan asam secara alami. Kemudian sebab- sebab tersebut
dapat ditimbulkan oleh karena adanya beragam aktivitas manusia maupun fenomena
alam. Beberapa aktivitas manusia dan juga fenomena alam yang dapat menimbulkan
terjadinya hujan asam diantaranya adalah pembakaran BBF, letusan gunung berapi
(baca: penyebab gunung berapi meletus), kebakaran hutan, peleburan logam,
aktivitas pabrik, dan pembangkit listrik.
Selain
fenomena alam maupun beragam aktivitas manusia yang dapat menimbulkan hujan
asam, kita juga perlu mengetahui tenang apa saja gas- gas yang terlibat dalam
proses terjadinya hujan asam ini. Beberapa gas yang terlihat dalam proses
terjadinya hujan asam ini antara lain adalah:
- . Karbondioksida atau CO₂.
Karbondioksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran. Hal- hal yang
dapat menyebakan karbondioksida ini antara lain adalah pernafasan makhluk
hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor (baca: penyebab polusi udara),
dan lain sebagainya.
- . Karbon monoksida atau CO. Karbon monoksida ini juga merupakan satu gas yang diperoleh dari berbagai proses pembakaran. Seperti halnya karbondioksida, karbon monoksida ini juga dapat diproduksi melalui beberapa aktivitas sebagai berikut: pernafasan makhluk hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya
- . Uap air atau H2O. uap air juga merupakan elemen yang
berperan dalam proses terjadinya hujan asam. Uap air ini dapat disebabkan
karena adanya penguapan dari sumber- sumber air yang ada di Bumi ketika sedang
dipanasi oleh sinar matahari.
- . Hidrogen sulfida atau H2S. Yakni suatu gas yang dapat
timbul karena adanya pembakaran atau pemanasan belerang.
- . Sulfur dioksida, yakni gas yang dapat timbul karena
adanya pembakaran belerang pula, seperti halnya hidrogen sulfida.
Itulah
beberapa gas yang terlibat dalam pembuatan atau terjadinya hujan asam. Ujan
asam ini terjadi setelah beberapa gas tersebut akan menghasilkan hujan asam
ketika sudah bertemu antara uap air, sebagai contoh karbondioksida dan
karbondioksida dengan uap air, serta hidrogen sulfida dan sulfur dioksida
dengan uap air.
4. Proses
terjadinya hujan asam
Seperti
halnya hujan pada umumnya yang terbentuk karena melalui beberapa tahapan
atau proses terjadinya hujan, hujan asam pun juga demikian.
Tahapan- tahapan yang akan dilalui dalam proses terjadinya hujan asam ini setidaknya ada enam tahapan.
Tahapan- tahapan tersebut akan disajikan secara urut dan disebut dengan
kronologis. Berikut ini akan dipaparkan mengenai tahapan- tahapan terjadinya
hujan asam ini secara urutm yakni:
1. Di Bumi terdapat beragam aktivitas baik aktivitas alam
maupun aktivitas manusia yang menimbulkan berbagai macam gas penyebab hujan
asam, seperti karbondioksida, karbonmonoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen
sulfur.
2. Kemudian di Bumi juga terjadi penguapan oleh berbagai
macam sumber air yang disebabkan karena pemanasan sinar matahari dan
menghasilkan uap air yang banyak.
3. Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut
akan bertemu dengan gas- gas yang menyebabkan terjadinya hujan asam tersebut.
Yakni karbondioksida dan karbonmonoksida dengan uap air, serta hidrogen sulfur
dan sulfur oksida dengan uap air.
4. Adanya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau
karbon monoksida ini akan menghasilkan asam yang bersifat lemah. Hidrogen oksida
dan sulfur dioksida ketika bertemu dengan uap air akan menghasilkan asam yang
bersifat kuat.
5. Kemudian kandungan syang bertemu tersebut terbawa oleh
angin menuju tempat yang jauh dari sumbernya dan semakin ke atas.
6. Ketika sudah sampai di atas, gas yag bercampur dengan uap
air tersebut akan mengalami kejenuhan sehingga menjatuhkan kandungan airnya
sebagai titik- titik air. Titik- titik air inilah yeng menjadi hujan. Hujan
inilah yang yang dinamakan sebgai hujan asam
Itulah
kronologi atau tahapan proses terjadinya hujan asam. Tahapan- tahapan yang
telah disebutkan di atas disajikan secara urut sehingga membentuk suatu
kronologi. Untuk mengetaui lebih jelas dan lebih mendetail mengenai proses
terjadinya hujan asam, disamping adalah visualisasi dari proses trejadinya
hujan asam ini. Dalam gambar tersebut tampak asap yang diphasilkan sisa
pembakan pabrik yang keluar dari cerobong asap menuju ke arah atas udara.
Kemudian bercampur dengan uap air, yang pada akhirnya menghasikan hujan. Hujan
ini turun di tempat yang jauh dari sumbernya karena telah terbawa oleh angin.
5.
Manfaat hujan asam
Sebagai
salah satu jenis fenomena alam, hujan sangat dikenal sebagai fenomena alam yang
mempunyai banyak sekali manfaat bagi alam dan juga makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Bukan hanya manusia, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan.
Seperti
halnya hujan pada umumnya, hujan asam pun juga mempunyai sisi positif. Sisi
positif ini adalah sisi kemanfaatan dari hujan asam sendiri bagi alam sekitar
atau alam semesta raya. Meskipun sebenarnya hujan asam lebih identik dengan
sesuatu hal yang negatif, namun keberadaannya di Bumi ternyata juga membawa
sedikit manfatat. Satu- satunya manfaat dari hujan asam yang banyak diketahui
oleh banyak orang adalah hujan asam ini mampu melarutkan berbagai mineral yang
sangat di butuhkan oleh binatang dan juga tumbuhan yang ada di Bumi. Kandungan
asam yang tinggi inilah yang mampu melakukannya (melarutkan mineral di dalam
tanah). Sementara hanya inilah manfaat dari hujan asam yang mampu dipecahkan.
Selain manfaat tersebut, masih ada manfaat lain yang akan kita peroleh dari
turunnya hujan asam ini.
6.
Dampak Negatif Hujan Asam
Sesuatu
selain mempunyai manfaat, terkadang juga mempunyai dampak atau kerugian. Hal
ini seperti hukum alam, ada sisi positif dan ada sisi negatif. Demikian halnya
dengan hujan asam ini. Sisi positif yang dimiliki oleh hujan asam adalah
manfaatnya, dan sisi negatif adalah dampaknya. Seperti yang kita ketahui
bersama dan dijelaskan di bagian awal bahwasannya hujan asam ini bisa membawa dampak
yang bermacam- macam. Dampak- dampak tersebut apabila kita perhatikan banyak
yang bersifat negatif. Agar mengetahui secara lebih lengkap dan lebih jelas
mengenai dampak negatif dari hujan asam, berikut ini adalah dampak negatif daru
hujan asam tersebut:
1. Menyebabkan jumlah ikan yang ada di
laut mengalami penurunan
2. Merusak lapisan lilin yang ada
ditumbuhan
3. Hilangnya beragam nutrisi yang
dimiliki oleh tumbuhan
4. Pertumbuhan akar tanaman menjadi
lambat
5. Menyebabkan manusia mudah terkena
beragam penyakit, dan penyakit kulit
6. Membuat besimudah berkarat.
Itulah beberapa dampak negatif dari hujan asam yang dapat kita peroleh.
Apabila dilihat dari jenis dampaknya, maka hujan asam ini sangat membahayakan.
Oleh karena itulah kita sebagai manusai yang menghuni Bumi ini harusnya bisa
menjaga agar hujan asam ini tidak jatu atau tidak terjadi di Bumi karena sangat
berbahaya.
7.
Cara Mencegah Terjadinya
Hujan Asam
Setelah
membandingkan dampak positif dan juga dampak negatif dari hujan asam ini,
ternyata dampak negatif jauh lebih banyak daripada dampak positifnya. Oleh
karena itulah lebih baik hujan asam ini jangan dibiarkan untuk turun di wilayah
negara kita. Hal ini akan menimbulkan banyak masalah. Ada beberapa cara untuk
mencegah terjadinya hujan asam ini. beberapa cara untuk mencegah terjadinya
hujan asam adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan bahan bakar
yang mengandung belerang yang rendah
Bahan bakar yang mengandung kandungan belerang yang tinggi
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Minyak bumi memiliki kandungan
beleranh yang tinggi. Maka dari itulah lebih baik penggunaan minyak tanah ini
dikurangi dan diganti dengan alternatif bahan bakar yang lain seperti gas alam.
Selain penggunaan gas alam, kita juga bisa mneggunakan nahan bakan non belerang
yang lainnya seperti methanol, etanol, dan hidrogen.
2. Mengaplikasikan prinsip
reuse, recycle, dan reduce
Upaya kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
hujan asam ini adalah menerapkan prinsip reuse, recycle, dan recycle. Reuse
adalah menggunakan barang- barang secara hemat dan tidak boros. Sebagai contoh
adalah menggunakan pakaian yang masih layak untuk digunakan dan menyumbangkan
pakaian yang sudah tidak muat lagi kepada orang yang mmebutuhkan. Reduce yakni
mengurangi penggunaan barang- barang tertentu. Sebagai contoh adalah mengurangi
pengguaan tas palstik, membawa belanjaan sendiri, tidak suka menyisakan
makanan, dan memiliki prosuk- produk refil atau isi ulang. Sedangjan Recycle
adalah ikut mendaur ulang barang- barang yang masih bisa dimanfaatkan, seperti
botol bekas, kaleng, dan juga kertas.
Upaya- upaya tersebut
memanglah terlihat kecil, namun apabila dilakukan secara rutin upaya- upaya
tersebut dapat mengurangi terjadinya hujan asam, sehingga kita lebih aman dan
terbebas dari resiko terkena turunnya hujan asam yang dapat menyebabkan
berbagai bahaya.
Daftar Pustaka
Anonym,
2019. Akibat Padatnya LaluLintas
Berpolusi Tinggi, Bandung Terancam Hujan Asam, Pikiran Rakyat 1 Novenmber.
Bandung.
Anonym,
2019. Endapan Asam, Kementrian Lingkungan Hidup, http://www.menlh.go.id//apee_vc/osaka/eastjava/acid_dep_id//index.html.
Farida, I.
2013. Bandung Diguyur Hujan Asam, Pikiran
Rakyat 19 Juni, Bandung.
Gusnita,
D. 2003. Penentuan Komposisi Kimia Air
Hujan Di Tepi Cekungan Bandung, Bionatura, Jurnal Ilmu Ilmu, Hayati Dan Fisik
Padjajaran, Vol. 5, No. 1. Bandung.
KMLH,
2002. Booklet Deposisi Asam. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.