.

Minggu, 22 September 2019

Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Hutan

@Proyek P03, Rosa Amaria Putri (@P09-Rosa)




Abstarak
Pencemaran udara akibat kebakaran hutan sangat membahayakan karena dampak global dari kebakaran hutan dan lahan yang langsung dirasakan adalah pencemaran udara dari asap yang ditimbulkan mengakibatkan gangguan pernapasan dan mengganggu aktifitas seharihari. Peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 – 1998,2002 – 2005, 2019 menghasilkan asap yang juga dirasakan oleh masyarakat Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam serta mengancam terganggunya hubungan transportasi udara antar negara.Kebakaran hutan bisa terjadi alami atau pun dari ulah tangan manusia yang sangat merugikan manusia lainnya,hean dan tumbuhan disekitarnya.

Kata Kunci
Kebakaran hutan,penyebab,dampak,kualitas udara,penanganan.

                                I.            Pendahuluan
Pencemaran udara adalah proses masuknya atau dimasukkannya zat pencemar ke udara oleh aktivitas manusia atau alam yang menyebabkan berubahnya tatanan udara sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (Kep.02/MenKLH/1988). Keberadaan zat pencemar dalam udara dapat membahayakan makhluk hidup termasuk manusia. Oleh karena itu, upaya pemantauan kualitas udara terutama di lingkungan tempat tinggal sangat perlu dilakukan. Pemantauan kualitas udara dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemantau kualitas udara atau dengan melakukan biomonitoring terhadap keberadaan suatu bioindikator yang ada di lingkungan. Bioindikator adalah organisme yang keberadaannya dapat digunakan untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan mengkualifikasikan pencemaran lingkungan (Conti dan Cecchetti 2000). Bioindikator sangat berkaitan erat dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Respon bioindikator terhadap keberadaan polutan seringkali lebih mencerminkan dampak kumulatifnya terhadap fungsi dan keanekaragaman dari lingkungan sekitar dibandingkan alat monitor (Jovan 2008).

                              II.            Permasalahan
Pencemaran udara akibat kebakaran hutan semakin meningkat karena musim kemarau yang panjang dan banyak tangan manusia yang tidak bertanggung jawab membakar hutan yang menimbulkan bahaya bagi seluruh makhluk hidup.

                            III.            Pembahasan

Penyebab
1.       Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kebakaran hutan yang menyebabkan udara sangat kotor karena asap kebakaran.
2.      Ulah manusia yang menyebabkan pencemaran udara semakin menigkat karena pohon-pohon dihutan untuk menghasilkan oksigen terbakar habis,asap tidak dapat dikendalikan yang berakibat buruk bagi pernapasan.

Dampak
Dampak kebakaran yang sangat dirasakan manusia berupa kerugian ekonomis yaitu hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani dan rekreasi. Kerugian lainnya berupa kerugian ekologis yaitu berkurangnya luas wilayah hutan, tidak tersedianya udara bersih yang dihasilkan vegetasi hutan serta hilangnya fungsi hutan sebagai pengatur tata air dan pencegah terjadinya erosi. Dampak global dari kebakaran hutan dan lahan yang langsung dirasakan adalah pencemaran udara dari asap yang ditimbulkan mengakibatkan gangguan pernapasan dan mengganggu aktifitas seharihari.

Kualitas Udara
Kualitas udara akibat kebakaran hutan sangat memprihatinkan karna bisa menyebabkan ISPA.

Penanganan
Dengan memakai air hujan,memakai jasa petugas kebakaran,membuat hujan buatan.

                  IV.            Kesimpulan dan Saran
Keberadaan udara begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia,sehingga kita harus menjaga dan merawan alam sekitas,menjaga pohon-pohon yang menghasikan oksigen untuk kita bernafas dengan baik,dan jangan menjadi manusia yang tidak bertanggung jawab yang merugikan makhluk hidup lainnya.
Saran saya adalah ayo lakukan reboisasi,rawat dan jaga hutan bersama,gunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

                            V.            Daftar Pustaka
Hidayat, A A; kholil, Muhamad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit  Wahana Resolusi.
Rasyid,Fachmi.2014.Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan.Dalam http://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_47-59.pdf
Panjaitan,Maria,Desi,DKK.2013.KEANEKARAGAMAN LICHEN SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU.Dalam https://husnulbiomipa.files.wordpress.com/2013/05/tugas-jurnal-keanekaragaman-lichenes.pdf
Mulyana,Erwin.2017.PENYEBARAN POLUTAN DALAM KASUS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015.Dalam file:///C:/Users/USER/Downloads/PENYEBARAN_POLUTAN_DALAM_KASUS_KEBAKARAN_HUTAN_DAN.pdf
Lodwiq,Alex.PengendalianPencemaranLingkungan.Dalam https://www.academia.edu/16153954/Pengendalian_Pencemaran_Lingkungan
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.