@Proyek P03, Rosa Amaria Putri (@P09-Rosa)
Abstarak
Pencemaran udara akibat kebakaran hutan sangat membahayakan
karena dampak global dari kebakaran hutan dan lahan yang langsung
dirasakan adalah pencemaran udara dari asap yang ditimbulkan mengakibatkan
gangguan pernapasan dan mengganggu aktifitas seharihari. Peristiwa kebakaran
hutan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 – 1998,2002 – 2005, 2019
menghasilkan asap yang juga dirasakan oleh masyarakat Malaysia, Singapura, dan
Brunei Darussalam serta mengancam terganggunya hubungan transportasi udara
antar negara.Kebakaran hutan bisa terjadi alami atau pun dari ulah tangan
manusia yang sangat merugikan manusia lainnya,hean dan tumbuhan disekitarnya.
Kata Kunci
Kebakaran hutan,penyebab,dampak,kualitas udara,penanganan.
I.
Pendahuluan
Pencemaran
udara adalah proses masuknya atau dimasukkannya zat pencemar ke udara oleh
aktivitas manusia atau alam yang menyebabkan berubahnya tatanan udara sehingga
kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu dan tidak dapat berfungsi lagi
sesuai peruntukannya (Kep.02/MenKLH/1988). Keberadaan zat pencemar dalam udara
dapat membahayakan makhluk hidup termasuk manusia. Oleh karena itu, upaya
pemantauan kualitas udara terutama di lingkungan tempat tinggal sangat perlu
dilakukan. Pemantauan kualitas udara dapat dilakukan dengan menggunakan alat
pemantau kualitas udara atau dengan melakukan biomonitoring terhadap keberadaan
suatu bioindikator yang ada di lingkungan. Bioindikator adalah organisme yang
keberadaannya dapat digunakan untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan
mengkualifikasikan pencemaran lingkungan (Conti dan Cecchetti 2000).
Bioindikator sangat berkaitan erat dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.
Respon bioindikator terhadap keberadaan polutan seringkali lebih mencerminkan
dampak kumulatifnya terhadap fungsi dan keanekaragaman dari lingkungan sekitar
dibandingkan alat monitor (Jovan 2008).
II.
Permasalahan
Pencemaran udara akibat kebakaran
hutan semakin meningkat karena musim kemarau yang panjang dan banyak tangan
manusia yang tidak bertanggung jawab membakar hutan yang menimbulkan bahaya
bagi seluruh makhluk hidup.
III.
Pembahasan
Penyebab
1.
Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan
kebakaran hutan yang menyebabkan udara sangat kotor karena asap kebakaran.
2.
Ulah
manusia yang menyebabkan pencemaran udara semakin menigkat karena pohon-pohon
dihutan untuk menghasilkan oksigen terbakar habis,asap tidak dapat dikendalikan
yang berakibat buruk bagi pernapasan.
Dampak
Dampak
kebakaran yang sangat dirasakan manusia berupa kerugian ekonomis yaitu
hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa
digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan
makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan protein
hewani dan rekreasi. Kerugian lainnya berupa kerugian ekologis yaitu
berkurangnya luas wilayah hutan, tidak tersedianya udara bersih yang dihasilkan
vegetasi hutan serta hilangnya fungsi hutan sebagai pengatur tata air dan
pencegah terjadinya erosi. Dampak global dari kebakaran hutan dan lahan yang
langsung dirasakan adalah pencemaran udara dari asap yang ditimbulkan
mengakibatkan gangguan pernapasan dan mengganggu aktifitas seharihari.
Kualitas Udara
Kualitas udara akibat
kebakaran hutan sangat memprihatinkan karna bisa menyebabkan ISPA.
Penanganan
Dengan memakai air
hujan,memakai jasa petugas kebakaran,membuat hujan buatan.
IV.
Kesimpulan dan Saran
Keberadaan udara begitu penting bagi
kelangsungan hidup manusia,sehingga kita harus menjaga dan merawan alam
sekitas,menjaga pohon-pohon yang menghasikan oksigen untuk kita bernafas dengan
baik,dan jangan menjadi manusia yang tidak bertanggung jawab yang merugikan
makhluk hidup lainnya.
Saran saya adalah ayo lakukan
reboisasi,rawat dan jaga hutan bersama,gunakan bahan bakar yang ramah
lingkungan.
V.
Daftar Pustaka
Hidayat, A A; kholil, Muhamad. 2018. Kimia
dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana
Resolusi.
Rasyid,Fachmi.2014.Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan.Dalam http://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_47-59.pdf
Panjaitan,Maria,Desi,DKK.2013.KEANEKARAGAMAN LICHEN SEBAGAI
BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU.Dalam
https://husnulbiomipa.files.wordpress.com/2013/05/tugas-jurnal-keanekaragaman-lichenes.pdf
Mulyana,Erwin.2017.PENYEBARAN POLUTAN DALAM KASUS KEBAKARAN
HUTAN DAN LAHAN DI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015.Dalam file:///C:/Users/USER/Downloads/PENYEBARAN_POLUTAN_DALAM_KASUS_KEBAKARAN_HUTAN_DAN.pdf
Lodwiq,Alex.PengendalianPencemaranLingkungan.Dalam https://www.academia.edu/16153954/Pengendalian_Pencemaran_Lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.