.

Minggu, 29 September 2019

INDUSTRI KACA LEMBARAN



INDUSTRI KACA LEMBARAN


Oleh : Wida Ayu Amidah (@N17-WIDA)





 ABSTRAK 
Kaca merupakan salah satu produk dari industri yang banyak dimanfaatkan sebagian orang dalam berbagai sudut pandang yaitu untuk pembuatan perabot rumah tangga, kaca rumah, industri mobil dan untuk keperluan dan kebutuhan sehari- hari lainnya. Kaca lembaran merupakan salah satu produk hasil kimia yang banyak digunakan diseluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selama beberapa tahun terakhir, produksi kaca lembaran di seluruh dunia meningkat tajam. Berdasarkan hasil penelitian The Fredonia Group (2014) yang dilakukan sejak tahun 2011, jumlah permintaan kaca lembaran dunia pada tahun 2014 akan mencapai 8.1 miliar meter persegi dengan nilai permintaan mencapai USD 90 miliar. Permintaan-permintaan tersebut paling banyak diserap oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang mencapai hingga 52%, Eropa Barat sebesar 19%, Amerika Utara sebesar 16% dan permintaan kaca lembaran diseluruh dunia dalam jangka panjang meningkat sebesar 7,1% setiap tahunnya. Permintaan tersebut didominasi terutama oleh China yang kemudian disusul oleh Eropa, Amerika Utara, Asia Tenggara, Amerika Selatan, Jepang, Negara pecahan Uni Soviet dan negara-negara lainnya.  Pada dasarnya setiap gedung di dunia pasti membutuhkan kaca lembaran sebagai bagian dari gedungnya. Penggunaan kaca lembaran dipilih untuk menghemat penggunaan energi, penggunaan kaca lembaran yang maksimal pada suatu bangunan gedung memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk dan memberikan dampak positif berupa penyeimbangan suhu di dalam ruangan dengan tetap memaksimalkan jumlah cahaya yang masuk, sehingga penggunaan energi untuk mendinginkan dan menerangi ruangan dapat diminimalkan. 

KATA KUNCI :  kaca, kaca lembaran, penggunaan kaca lembaran

PENDAHULUAN
Industri kaca di Indonesia tumbuh seiring dengan meningkatnya industri otomotif dan properti di Indonesia. Dalam industri otomotif, produk kaca digunakan dalam bentuk kaca lembaran yang digunakan untuk kaca jendela kendaraan bermotor. Dalam industri properti, produk kaca yang digunakan tidak hanya dalam bentuk kaca lembaran yang digunakan untuk jendela atau sekat ruangan, tetapi juga digunakan sebagai alat makan dan penghias dekorasi rumah. Kaca lembaran adalah produk setengah jadi yang dapat diolah menjadi berbagai produk, misalnya kaca bening, dan kaca berwarna. kaca lembaran tergantung pada pertumbuhan industri otomotif dan properti produk gelas yang berbentuk pipih (flat glass), yang pada umumnya mempunyai ketebalan 1 mm sampai 25 mm, mempunyai sifat transparan, tidak berwarna atau berwarna.

PEMBAHASAN
Kaca  lembaran merupakan salah satu produk kimia yang banyak digunakan di seluruh dunia, untuk memenuhi keebutuhan konsumen. Pada dasarnya setiap gedung, membutuhkan kaca lembaran sebagai bagian dari gedungnya. Selain untuk bangunan gedung, penggunaan kaca lembaran dapat digunakan untuk kebutuhan bahan baku kaca pengaman otomotif. Kaca lembaran yang digunakan sebagai bahan baku kaca pengaman otomotif  harus berkualitas tinggi, karena penggunaan kaca lembaran yang berkualitas rendah sangat berisiko terhadap keamanan dan kenyamanan pengemudi serta penumpang yang berada di dalam mobil tersebut. Kaca pengaman otomotif dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.      kaca lembaran yang diperkeras atau kaca temper (tempered glass)
2.      kaca lembaran yang dilaminasi (laminated glass).
Kedua jenis kaca mobil ini memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Kaca temper adalah kaca lembaran yang dihasilkan melalui proses khusus sehingga apabila terjadi kecelakaan pada mobil yang dikendarai, pengemudi dan penumpang tidak akan mengalami cidera karena pecahan kaca dan memudahkan proses penyelamatan pengemudi dan penumpang didalamnya, karena kaca temper ini tidak akan melukai pengemudi maupun penumpang.
Di Indonesia terdapat 5 produsen kaca lembaran yaitu: PT Asahimas FlatGlass Tbk., PT Muliaglass, PT Tensindo, PT Abadi Rakyat Bhakti dan PT Tossa Sakti.


Ø  PT. ASAHIMAS Flat Glass, Tbk. merupakan produsen utama kaca lembaran dan kaca otomotif di Indonesia yang hasil produksinya 60% untuk tujuan ekspor dan 40% untuk tujuan domestik. Perusahaan memiliki tiga lokasi pabrik di Jakarta, Sidoarjo, dan Cikampek dengan jumlah tungku peleburan sebanyak empat tungku: dua tungku di Jakarta dan dua di Sidoarjo, sementara pabrik pembuat kaca otomotif berada di Cikampek. Pada tahun 2010 volume penjualan Kaca lembaran mengalami kenaikan sebesar 19% menjadi 443 ribu ton. Perusahaan ini didirikan bersama pada tahun 1971 oleh Asahi Glass Company (AGC). Perseroan menjalankan kegiatan usaha produksi dan pemasaran kaca, baik kaca lembaran, cermin, maupun kaca otomotif. Khusus untuk kaca lembaran, saat ini Perseroan memiliki 4 buah tungku produksi kaca lembaran yang tersebar di Jakarta (2 tungku) dan di Sidoarjo (2 tungku) dengan total kapasitas produksi mencapai 570.000 ton/tahun.
Ø  PT Muliaglass
            PT Muliaglass merupakan salah satu anak perusahaan Mulia Industrindo. Saat ini
Muliaglass juga memproduksi produk kaca pengaman otomotif, glass containers dan
glass block yang dihasilkan dari kaca lembaranMuliaglass memiliki 3 buah tungku
produksi dengan kapasitas produksi sebesar 590.000 ton/tahun.
Ø  PT Tossa Shakti
Tidak banyak informasi publik yang tersedia mengenai PT Tossa Shakti, namun
demikian berdasarkan informasi yang diperoleh dari data atau laporan Kementerian
Perindustrian, dinyatakan bahwa PT Tossa Shakti adalah perusahaan berstatus PMDN
yang bergerak di bidang usaha industri kaca lembaran. PT Tossa Shakti memiliki 1
(satu) fasilitas pembakaran dengan kapasitas produksi sebanyak 230.000 ton per tahun.
Ø  PT Abadi Rakyat Bhakti
PT Abadi Rakyat Bhakti memiliki 1 (satu) buah tunggu pembakaran di daerah Medan,
Sumatera Utara. Tungku pembakaran ini memiliki kemampuan untuk memproduksi
kaca lembaran sebanyak 120.000 ton setiap tahunnya.
Ø  PT Tensindo
Perusahaan yang terletak di daerah Semarang ini memiliki 1 (satu) buah fasilitas
produksi yang mampu memproduksi kaca lembaran sebanyak 130.000 ton setiap
tahunnya.

·         Kapasitas produksi, terpasang industri kaca lembaran mengalami peningkatan menjadi 1,34 juta ton dari sebelumnya 1,13 juta ton. Penambahan kapasitas ini berasal dari PT Asahimas Flat Glass Tbk yang baru saja meresmikan pabrik di Cikampek, Jawa Barat. Total kapasitas produksi kaca lembaran yang dihasilkan PT Asahimas Flat Glass saat ini menjadi 720 ribu ton per tahun, ditambah dengan kapasitas pabrik di Sidoarjo sebesar 300 ribu ton per tahun.
·         Bubble adalah  jenis  cacat  pada  kaca lembaran, yang  berasal dari  hal-hal  di bawah ini :
1. Pendidihan   kembali   cairan   kaca (reboilling)
2. Kurangnya proses fining (penghilangan Bubble)
3. Jatuhnya  material  padat  ke  dalam molten gelas

KESIMPULAN
Permintaan kaca lembaran diseluruh dunia dalam jangka panjang meningkat sebesar 7,1% setiap tahunnya. Meningkatnya permintaan ini diakibatkan dari pertumbuhan industri sektor konstruksi gedung, dan sektor otomotif. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektor industri kaca lembaran dengan sektor konstruksi gedung dan sektor industri otomotif, maka pertumbuhan industri kaca lembaran tertinggal pertumbuhannya. Oleh karena itu, produsen kaca lembaran nasional harus memperhatikan kembali strategi yang diambilnya dan memperhatikan aspek – aspek yang terkait baik internal maupun eksternal agar dapat meningkatkan pertumbuhan industri kaca lembaran Nasional.

DAFTAR PUSTAKA
RRDWI SATYA - Faktor Exacta, 2015 - journal.lppmunindra.ac.id
M Afiah, ML Singgih - Jurnal Teknik ITS, 2017 - ejurnal.its.ac.id
R Kurniawan - JURNAL KONVERSI, 2018 - jurnal.umj.ac.id
ND Larasati - 2016 – repository.its.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.