.

Sabtu, 31 Agustus 2019

PERAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP PENCEMARAN AIR


Oleh : Andini Vinsencia


Abstrak

Air merupakan komponen penting dalam seluruh kehidupan makhluk hidup di bumi, tanpa air tidak akan ada makhluk hidup yang dapat bertahan. Namun bukan hanya sembarang air yang dibutuhkan melainkan air yang layak dan bersih yaitu air yang tidak tercemar dengan berbagai limbah, karena air yang sudah tercemar akan menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya misalnya saja pada kesehatan manusia. Limbah rumah tangga adalah limbah hasil dari kegiatan dan aktivitas sehari-hari dari manusia yang langsung dibuang begitu saja ke lingkungan baik yang langsung dibuang ketanah maupun yang dibuang ke air, hal ini semakin lama semakin berpengaruh pada kondisi air, air semakin tercemar oleh adanya limbah hasil dari aktivitas rumah tangga manusia yang tidak terkontrol. Pencemaran air merupakan terjadinya kerusakan yang dialami oleh ekosistem perairan seperti lautan, sungai, danau, atau sumber air lainnya (Hidayat dan Kholil, 2018). Artikel ini membahas mengenai pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga, dampak serta cara menanggulangi pencemaran air tersebut. Dengan artikel ini diharapkan dapat memberikan edukasi tentang peran limbah rumah tangga dan dampaknya pada pencemaran air, sehingga dapat menimbulkan kesadaran dan dapat mendorong tindakan nyata untuk meminimalisir pencemaran air sehingga sumber air dapat tetap terjaga kebersihan dan kelayakannya demi keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di Bumi tercinta ini.
Kata kunci : Air, Pencemaran, Limbah


BAGIAN I
PENDAHULUAN

Air merupakan komponen penting dalam seluruh kehidupan makhluk hidup di bumi, tanpa air tidak akan ada makhluk hidup yang dapat bertahan. Karena tubuh makhluk hidup itu sendiri didominasi oleh air. Air yang banyak digunakan banyak berasal dari sungai dan air tanah, air tersebut digunakan untuk konsumsi, mandi, dan juga kegiatan atau aktivitas rumah tangga manusia. Laju pertumbuhan penduduk diseluruh penjuru bumi semakin hari semakin meningkat dan hampir tidak dapat dikendalikan terutama dinegara-negara yang belum maju dan belum memiliki kesadaran untuk mengontrol jumlah kelahiran anak, dengan semakin meningkatnya jumlah manusia otomatis kebutuhan akan air pun semakin berlipat ganda, belum lagi jika menyinggung kebutuhan air dalam industri. Semakin banyak nya jumlah penduduk mempengaruhi kondisi air karena limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari manusia atau yang dikenal dengan limbah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya pun menjadi semakin banyak. Limbah rumah tangga dibuang begitu saja ke lingkungan tanpa adanya penanganan khusus sehingga semakin hari semakin memperparah kondisi air.
Kondisi air yang sudah tercemar oleh limbah rumah tangga semakin tidak layak untuk digunakan, selain menimbulkan bau tidak sedap dan warna yang sudah berubah kearah hitam, jika digunakan untuk kegiatan sehari-hari air tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan, contoh paling sederhananya adalah penyakit diare dan muntaber. Hal ini menimbulkan kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang layak digunakan, selain itu akan menjadi tambahan pengeluaran bagi masyarakat karena harus membeli air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Belum lagi dampak pencemaran air yang mengalir kelaut sehingga menimbulkan dampak negatif untuk kehidupan biota air dilaut.
Pencemaran air akibat Limbah rumah tangga sebenarnya sebagian besar terjadi dikarenakan ketidak tahuan masyarakat akan dampak limbah rumah tangga mereka, sudah dianggap biasa jika mencuci pakaian maupun peralatan makan dengan sabun atau detergen dan air bekas cuciannya dibuang langsung ketanah dan sungai, sudah menjadi hal biasa bagi warga yang tinggal dipinggiran sungai untuk membangun jamban dan langsung membuang kotoran mereka kesungai, belum lagi sampah-sampah plastik, sampah organik , dan lain-lain yang dibuang langsung begitu saja kesungai. Masyarakat awam sama sekali tidak menganggap itu sebagai masalah yang dapat menimbulkan pencemaran air, sehingga mereka sama sekali tidak mengambil tindakan apapun untuk dapat merubah ataupun memperbaiki kebiasaan mereka tersebut. Masyarakat hanya berpikir bahwa pencemaran air pasti disebabkan oleh limbah industri yang dibangun disekitar mereka, sehingga mereka fokus untuk menyalahkan pelaku industri saja, tanpa menyadari bahwa hasil limbah rumah tangga mereka pun berperan besar pada pencemaran air itu sendiri. Padahal untuk pengolahan limbah hasil industri justru dapat lebih terkontrol karena terdapat aturan-aturan jelas atau proses serta penanganan khusus untuk limbah industri yang berbeda dengan limbah rumah tangga yang sama sekali tidak diatur penanganannya.

BAGIAN II
PERMASALAHAN

Menurut Hidayat, 2013 dalam artikel green berjudul pencemaran kawasan perairan, Air yang tersebar di permukaan seperti sungai dan danau, maupun air tanah, merupakan sumber air minum. Namun ternyata di sisi lainnya badan-badan air tersebut sekaligus menjadi tempat pembuangan limbah. Sehingga secara perlahan namun pasti akses untuk memperoleh air bersih semakin terbatas.Limbah industri rumah tangga yang dihasilkan dari aktivitas manusia semakin hari semakin tidak terkontrol dan memperparah pencemaran air, baik air tanah, sungai, maupun air laut. Dampak dari pencemaran air menurut Hidayat dan Kholil (2018) adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan Manusia
Berdasarkan catatan Envropol (2014) dalam Hidayat dan Kholil (2018), di negara-negara dengan kondisi sumberdaya perairan yang pengelolaannya buruk, sangat rentan terhadap wabah penyakit yang menjadikan air sebagai perantara, seperti kolera dan Tuberculosis (TB). Pada saat ini 40 % penduduk dunia tidak memiliki sarana sanitasi yang memadai. Sekitar satu milyar penduduk dunia terutama anak-anak terinfeksi parasit dan mengalami kekurangan gizi serta hambatan dalam pertumbuhannya, dan sekitar 6000 anak meninggal setiap harinya karena penyakit perut yang disebabkan buruknya kondisi sanitasi, data dari (Winblad, 2004 dalam Nefilinda).
2. Kerusakan Ekosistem
Polusi nutrisi dari bagian hulu sungai akan mengalir sampai kelaut, sebagai dampaknya akan menimbulkan pertumbuhan alga berlebih yang akan mengurangi pasokan oksigen untuk biota air, sehingga kondisi ekosistem air secara keseluruhan menjadi tidak seimbang, selain itu pencemaran-pencemaran air tersebut juga merubah kondisi air secara drastis sehingga menimbulkan terjadinya metamorfosa ekosistem, mengubah siklus rantai makanan, dan lain-lain.
3. Kematian Hewan
Menurut Hidayat dan Kholil (2018), dampak pencemaran air terhadap kehidupan hewan mulai dari menimbulkan stress sampai terjadinya kepunahan.
4. Biaya Ekonomi
Biaya yang diperlukan untuk memurnikan air di perkotaan yang airnya sudah sangat tercemar sangat mahal sehingga perlu biaya yang yang lebih pula dapat menggunakan air bersih hasil olahan tersebut.
Dilihat dari dampak yang dihasilkan pencemaran air ini, maka perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk meminimalisir penyebab pencemarannya, hal paling sederhana namun berdampak sangat besar tentunya berasal dari diri masing-masing untuk dapat mengurangi limbah rumah tangga.
  
BAGIAN III
PEMBAHASAN

Pencemaran air merupakan terjadinya kerusakan yang dialami oleh ekosistem perairan seperti lautan, sungai, danau, atau sumber air lainnya (Hidayat dan Kholil, 2018). Tertuang di PP No. 20/1990 (dalam Warlina , 2004) tentang Pengendalian Pencemaran Air. Pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya”. Pencemaran air dapat ditanggulangi dengan cara dikenali terlebih dahulu sumber pencemaran, sifat dan karakter bahan pencemar, kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi pencemaran. Pengendalian pencemaran perlu dilakukan perlindungan sumber air dengan cara menata tata ruang yang berwawasan lingkungan dan dilindungi undang-undang yang berlaku (Herlambang, 2006 dalam Widiyanto, dkk 2015).
Penyebab pencemaran air menurut Hidayat dan Kholil(2018) adalah sebagai berikut :
1. Limbah Manusia
2. Limbah Nutrisi
3. Air Limbah
4. Limbah Kimia
5. Limbah Radioaktif
6. Limbah Minyak
7. Limbah Plastik
Dari ketujuh penyebab pencemaran air, Limbah manusia atau yang lebih dikenal dengan limbah rumah tangga menduduki peringkat pertama, yang berarti peran limbah rumah tangga sangat besar terhadap pencemaran air dan tidak bisa dianggap remeh. Limbah rumah tangga dapat berupa air bekas cucian, sampah, kotoran manusia, dan lain-lain. Air bekas cucian selalu dibuang begitu saja kelingkungan tanpa ada penanggulangan, sampah-sampah dibuang ke air sampai memenuhi permukaan air bahkan mencemari laut, begitupun dengan ketidak sadaran masyarakat akan pentingnya septic tank yang dapat mengendalikan pembuangan limbah kotoran manusia dengan lebih higienis. Perlu dilakukan tindakan nyata untuk mengatasi hal ini
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya adalah :
1. Pendidikan
Edukasi terhadap bahaya nya pencemaran air yang diakibatkan oleh limbah rumah tangga harus disosialisasikan keseluruh masyarakat agar dapat menjadi edukasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat.
2. Hukum
Perlu adanya aturan atau hukum yang tegas untuk menanggulangi limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan, agar menimbulkan efek jera.

BAGIAN IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat diambil ialah :
1. Pencemaran air memiliki dampak yang negatif bagi kehidupan dan lingkungan
2. Limbah rumah tangga turut berperan dalam pencemaran air

Saran yang dapat diberikan ialah :
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak pencemaran air dan limbah rumah tangga yang memicunya dan juga harus ada hukuman dan aturan yang tegas tentang penanggulangan pembuangan limbah rumah tangga.


DAFTAR PUSTAKA 


Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil.2018.Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri.Penerbit WR.Yogyakarta

Warlina, Lina.2004.Pencemaran air : Sumber, Dampak, dan Penanggulangannya.Institut Pertanian Bogor.Bogor

Widiyanto, Agnes Fitria, dkk. 2015. Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri Dan Limbah Rumah Tangga.Universitas Jendral Soedirman.Purwokerto

Nefilinda. Teknologi Hijau solusi untuk pelestarian sumber air. STKIP PGRI.Sumatera Barat

Hidayat, Atep Afia.2013.Pencemaran Kawasan Perairan.Kangatepafia.com diakses 31 Agustus 2019.

           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.