Oleh:
Fitri Dwi Augustine
Udara adalah faktor penting dalam
kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Udara yang sehat merupakan
sumber kehidupan utama semua makhluk hidup agar mendapatkan kualitas hidup yang
juga sehat. Namun seiring dengan kemajuan taraf hidup masa kini serta
perkembangan industri dan transportasi yang semakin memudahkan masyarakat,
menyebabkan kualitas udara yang setiap saat kita hirup menurun drastis. Masyarakat sekarang lebih memilih membeli kendaraan pribadi baik itu motor ataupun mobil dengan alasan kenyamanan dan rasa aman yang didapat dibandingkan menggunakan transportasi umum.
Sangat jelas terlihat jika kita
memandangi langit ibu kota dari atas, terlihat udara yang semua segar dan
bersih, kini terlihat kotor akibat terjadinya pencemaran udara dari emisi gas
buang kendaraan bermotor. Pencemaran udara terjadi sebagai tanda berubahnya
salah satu komposisi udara dari keadaan normal; yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel
kecil/aerosol) ke dalam udara dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang
cukup lama, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman
(BPLH DKI Jakarta, 2013).
Pencemaran udara merupakan jenis
pencemaran yang paling berbahaya jika dibandingkan dengan jenis pencemaran
lainnya. Hal yang paling dominan ialah konsumsi bahan bakar untuk keperluan
hidup sehari-hari, seperti memasak, kendaraan bermotor, kegiatan industry dan
sebagainya (Hidayat dan Kholil, 2018).
Proses Terjadinya
Emisi Gas Buang oleh Kendaraan Bermotor.
Menurut BPLH DKI Jakarta (2013), emisi
gas buang berupa asap knalpot diakibatkan karena proses pembakaran yang tidak
sempurna dan mengandung timbal/timah hitam (Pb), suspendend particular matter (SPM),
oksida nitrogen (NOx), oksida sulfur (SO2), karbon monoksida (CO)
dan oksida fotokimia (Ox).
Emisi gas buang yang paling signifikan
dan dilepaskan ke atmosfer merupakan hasil pembakaran sempurna karbondioksida
(CO2) dan uap air (H2O) yang dapat dicapai dengan
tersedianya suplai udara yang berlebih. Meski demikian hal tersebut jarang
sekali terjadi.
Dampak
Terjadinya Pencemaran Udara Terhadap Kehidupan dan Lingkungan
Seperti yang kita ketahui, pencemaran
udara mengakibatkan terjadinya perubahan suhu dalam kehidupan manusia. Saat
ini, kita semua tahu perubahan suhu bumi merupakan pengaruh polusi udara yang
menyebabkan efek rumah kaca dan akan menimbulkan pemanasan global (global warming) (Sudrajad, 2006).
Upaya
untuk Mengurangi Dampak Polusi/Pencemaran Udara
Upaya pengendalian pencemaran udara
akibat kendaraan bermotor yang mencakup upaya-upaya pengendalian baik langsung
maupun tidak langsung, akan dapat menurunkan tingkat emisi dari kendaraan
bermotor secara efektif antara lain (Ismiati dkk, 2014):
- Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama temanteman (car pooling).
- Selalu merawat
mobil dengan saksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori
udara.
- Meminimalkan
pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
- Memilih bensin
yang bebas timbal (unleaded fuel).
DAFTAR
PUSTAKA
Ismiat,
dkk. 2014. Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Jurnal
Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 01 No. 03 – November 2014.
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad
Kholil. 2018. Kimia dan pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR.
Yogyakarta.
Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta. 2013. Zat – zat Pencemar Udara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.