MEROKOK
MEMBUNUHMU DAN SEKITARMU!!!
Penulis : Elfra
Media Replita
NIM :
41617120085
Label :
@M21-ALFRA
Abstrak
Merokok merupakan kegiatan yang paling sering
kita jumpai di masyarakat. Meskipun sebagian besar masyarakat mengetahui bahaya
merokok, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan di masyarakat. Remaja juga
menjadi salah satu pengguna rokok dengan prevalensi yang terus meningkat hal
ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga berkaitan dengan kepribadian dan
lingkungan remaja. Ditemukan juga
Kata Kunci :
Pencemaran, udara,asap rokok, dampak, penyakit, polusi, solusi, kesadaran,
Pemerintah.
I.
PENDAHULUAN
Merokok telah
menjadi kebiasaan bagi sebagian besar kaum pria dan bahkan telah menjadi suatu
yang dibutuhkan dan tidak dapat lagi ditinggalkan. Konsumsi rokok didominasi
baik oleh orang dewasa, kaum remaja dan bahkan sebagian kecil anak-anak SD dan
SMP, di kalangan ekonomi atas, menengah terlebih lagi kalangan ekonomi lemah.
Rokok juga dikonsumsi baik oleh kaum intelek, pendidik, tokoh agama atau rakyat
biasa. Kegiatan merokok tidak saja dilakukan ditempat terbuka tapi bahkan
dimana-mana termasuk ruangan umum dan terbatas. Ironisnya, sekalipun telah ada
tanda larangan merokok, kegiatan merokok juga kadang terjadi di dalam gedung
ber AC. Suatu kenyataan bahwa pabrik
rokok terus tumbuh dan informasi produk rokok cepat sampai pada masyarakat
luas. Berbagai iklan rokok yang gencar dan intensif serta meluas sampai pada
berbagai kalangan masyarakat.
Periklanan yang
merebak baik pada berbagai kegiatan sosial, turnamen, pemasangan poster jalanan
dan bahkan berbagai media masa turut membantu mengiklankan produk rokok. Namun
sebaliknya penyebaran informasi tentang pengaruh negatif merokok hampir tidak
ada artinya dibandingkan penyampaian iklan mengkonsumsi rokok. Itupun terbatas
oleh kalangan medis dan publikasi terbatas dan tidak intensif pula. Diantara
iklan produk rokok yang ditayangkan di TV, terdapat kata-kata “Peduli terhadap
sesama”?!!. Sementara, di tempat-tempat umum terutama di dalam angkutan kota,
bis, kereta api, ruang ber-AC, dan ruang terbatas lainnya dengan mudah dan
gamblang dapat terlihat asap rokok yang mengepul. Dalam keadaan seperti ini tentu saja
pandangan masyarakat terhadap merokok menjadi suatu hal yang sah-sah saja dan
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa perlu ada kepedulian terhadap
lingkungannya terlebih kekhawatirannya terhadap pengaruh negatif pada kesehatan
baik itu bagi dirinya sendiri terlebih terhadap orang lain disekitarnya.
Pertanian
tembakau dan industri pengolahan tembakau dinilai dapat meningkatan sektor
perindustrian nasional di Indonesia khususnya dalam penggunaan produk tembakau,
dalam hal ini adalah rokok. Indonesia menempati peringkat ke-5 sebagai produsen
tembakau dunia.3 Terdapat 1.132 pabrik rokok di indonesia dan merupakan jumlah
terbesar di seluruh dunia. Sekitar 800 pabrik rokok berada di tiga provinsi,
yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat yang merupakan daerah
penghasil tembakau terbesar nasional.3,4 Industri ini melibatkan jutaan orang pekerja,
hingga tahun 2013 terhitung ada sekitar 114 juta orang diantaranya sekitar 40
juta (35%) di sektor pertanian, 29 juta (25%) di sektor industri, dan 45 juta
(45%) di sektor jasa distribusi rokok di indonesia.3 Keadaan ini menjadi alasan
produksi rokok terus meningkat dan belum dapat dituntaskan.4 Menurut Riset
Nasional Dasar Kesehatan 2013, prevalensi merokok di Indonesia yang berusia 15
tahun ke atas meningkat dari 34,2% di 2007 menjadi 34,7% pada tahun 2010, dan
menjadi 36,3% pada tahun 2013. Persentase memulai menggunakan tembakau dalam
setiap kelompok usia adalah: 5-9 tahun - 0,7%, 10-14 tahun 9,5%, 15-19 tahun
50,3%, 20-24 tahun 26,7%, 25-29 tahun 7,6%, > 30 tahun 5,2% .5 Merokok masih menjadi salah satu masalah
terbesar kesehatan yang dapat menyebabkan kematian.6 Pada tahun 2015, lebih dari 1,1 miliar orang
merokok dengan bahan utama tembakau. Sekitar 6 juta orang perokok aktif di
seluruh dunia mengalami kematian setiap tahun dan sekitar 600 ribu orang perokok
pasif yang juga diperkirakan meninggal akibat paparan asap rokok secara
langsung. Diperkirakan pada tahun 2030 lebih dari 8 juta kematian diakibatkan
oleh rokok, lebih dari separuhnya merupakan usia awal memulai menggunakan
rokok. Berdasarkan hasil penelitian WHO di Indonesia menyatakan bahwa
penggunaan tembakau dalam bentuk rokok yaitu sebanyak 34,8% atau 59,9 juta
penduduk dari seluruh bentuk penggunaan tembakau di Indonesia. Prevalensi
merokok di Indonesia adalah 67% atau 57,6 juta penduduk laki-laki dan 2,7% atau
2,3 juta penduduk perempuan. Penelitian telah banyak dilakukan guna menjelaskan
perilaku merokok remaja di Indonesia, namun pembahasan tentang perilaku
berhenti merokok di kalangan generasi muda masih relatif terbatas.
II.
PERMASALAHAN
ASAP ROKOK DAN
PENCEMARAN UDARA
Tingginya polusi
udara terutama di kota-kota
besar semakin memprihatinkan. Sebanyak 80% berasal dari kendaraan
bermotor , tetapi polusi asap rokok juga tidak bisa di abaikan . Asap rokok
yang dibakar mengeluarkan partikel-partikel halus. Partikel-partikel halus yang
dikenal PM 2,5 dengan komponen yang sangat halus bisa menembus pembuluh darah,
dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan resiko kanker, dan partikel halus
ini juga masuk ke udara pernafasan yang akan mengganggu paru.
Udara ada
kaitannya dengan biosfer. Adapaun yang dimaksud biosfer ialah mencakup semua
bagian permukaan Planet Bumi yang dijadikan habitan makhluk hidup. Biosfer
meliputi tiga bagian, yakni: hidrosfer yang meliputi semua perairan di
permukaan Planet Bumi, fungsi utaman bagi manusia. Hewan dan tumbuhan ialah
menyedikan air; Litosfer meliputi permukaan Planet Bumi yang padat terdiri dari
tanah dan batuan, fungsi utama bagi manusia, hewan dan tumbuhan ialah
menyedikan beragam jenis mineral; dan Atmosfer berupa lingkaran udara yang
menyelimuti hidrosfer dan litosfer, fungsi utama bagi manusia, hewan dan
tumbuhan ialah menyediakan oksigen. Dalam hal ini Elis (2013) mengemukakan,
biosfer meliputi semua organisme hidup di Planet Bumi, termasuk dengan bahan
organic yang dihasilkan dalam siklus hidupnya (Hidayat, dan M. Kholil, 2008).
Kenapa
pencemaran udara sangat membahayakan kehidupan manusia , urgensinya ialah
berkaitan dengan system pernafasan dan
kualitas kesehatan manusia secara keseluruhan yang sangat membutuhkan oksigen.
Berikut paparan Hart (2015) mengutip pernyataan Nobel, Dr. Otto Warburg (salah
satu pemenang nobel), bahwa sel-sel kanker tidak dapat tumbuh dalam lingkungan
yang kaya oksigen. Selanjtunya dijelaskan, bahwa ketika sel menggalami kekurangan oksigen maka kanker segera
mengancam. Lebih lanjut Hart (2015) mengungkapkan, bahwa semua fungsi tubuh
diatur oleh oksigen. Oksigen memberikan energy bagi kehidupan sel. Tubuh
manusia menggunakan oksigen untuk metabolism makanan dan untuk menghilangkan
racun dan limbah melalui proses oksidasi. Otak manusia membutuhkan oksigen setiap detik untuk memproses informasi. Semua
organ manusia membutuhkan banyak oksigen untuk berfungsi dengan efisien.
Kemampuan untuk berpikir, merasa, bergerak makan, tidur, dan bahkan berbicara semua tergantung pada
energy yang dihasilkan dari oksigen. Oksigen merupakan satu-satunya elemn yang
mampu menggabungkan dengan hampir setiap elemen lainnya untuk membentuk
komponen penting yang diperlukan untuk membangun dan memelihara tubuh manusia,
contohnya: oksigen + nitrogen + hydrogen = protein; oksigen + karbon + hidrogen
= karbohidrat; oksigen + hydrogen = air (Hidayat, dan M. Kholil, 2008).
III.
PEMBAHASAN
ROKOK DAN
KOMPOSISI KIMIANYA
Rokok dibuat
dengan bahan utama adalah daun tembakau yang dikeringkan yang dapat mengandung
1% – 3% senyawa nikotin. Bila rokok dinyalakan dan asapnya dihisap maka nikotin
dalam darah meningkat sekitar 40 – 50 mg/ml darah. Dokter spesialis paru dari
Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto mengatakan, rokok mengandung lebih
dari 4000 zat kimia, sebanyak 60 di antaranya bersifat karsinogenik atau
penyebab kanker (Kompas, Mei 2016). Lebih lanjut menurut Aditama (1992) ada
sekitar 4000 bahan kimia yang dihasilkan dari pembakaran rokok, dan yang
bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker diantaranya adalah nikotin, gas
karbon monooksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, ammoniak, asetilen,
80 Peran MST dalam Mendukung Urban
Lifestyle yang Berkualitas benzaldehid, uretan, benzen, metanol, koumarin,
4-etilkatekol, ortokresol, perilen dan lainnya, yang berada dalam bentuk
komponen gas dan padat atau partikel. Komponen padat atau partikel dibagi lagi
menjadi nikotin dan tar. Dikatakan pula bahwa tar merupakan kumpulan ribuan
bahan kimia bersifat karsinogenik yang terdapat dalam asap rokok. Sementara
nikotin, selain dapat menjadi senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik
juga merupakan senyawa adiktif, yang menyebabkan seseorang ketagihan dan
menimbulkan rasa ketergantungan (Nadia, 2016).
Rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah (Jaya, 2009).
Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi internasional yang
mengandung sekitar 300 bahan kimiawi. Unsur-unsur yang penting antara lain :
tar, nikotin, benzovrin, metal-kloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida
(Bustan, 2007). Selain itu sebatang rokok mengandung 4.000 jenis senyawa kimia
beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik
(Aditama, 2013). Dengan komponen utama adalah nikotin suatu zat berbahaya
penyebab kecanduan, tar yang bersifat karsinogenik, dan CO yang dapat
menurunkan kandungan oksigen dalam darah. Rokok juga dapat menimbulkan penyakit
seperti jantung koroner, stroke dan kanker (Ambarwati, dkk, 2014).
ROKOK DAN
KESEHATAN
Merokok dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit, baik langsung oleh faktor merokok atau
penyakit yang sudah ada sebelumnya dan diperburuk oleh merokok.13 Dalam
pembahasan buku fakta tembakau 2014 oleh Kementerian Kesehatan RI dan TCSC
menyatakan biaya pengobatan sakit dan disabilitas terkait penyakit yang di
akibatkan oleh rokok 235,4 triliun rupiah, total biaya rawat jalan dan rawat
inap 5,35 triliun rupiah, menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 378,75 triliun
rupiah (Sulastri, dkk, 2018)
Kata yang sering
kit abaca pada bungkus maupun iklan rokok adalah “Merokok Membunuhmu” itu
adalah karena zat yang terkandung dalam rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit
ditubuh perokok maupun perokok pasif, seperti penyakit kanker, paru-paru,
pancreas, jantung, stroke, pembuluh darah meradang, diabetes, asma, reproduksi
wanita, bayi dapat lahir secara premmatur, dan masih banyak lagi lainnya.
Menurut
Iriayana, 2014, bahwa bampak yang ditimbulkan akibat merokok adalah dapat
menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan
paru-paru.
Akibat perubahan
struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru
pada perokok
akan timbul permasalahan fungsi paru dengan segala macam
gejala klinisnya
(Jaya, 2009).
Tembakau berada
pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat dicegah di dunia. Merokok
juga merupakan penyebab kematian satu dari 10 kematian orang dewasa di seluruh
dunia, serta mengakibatkan 5,4 juta kematian pada tahun 2006, ini berarti
rata-rata satu kematian setiap 6,5 detik (Jia-Xiang, 2014). Lebih lanjut Dr.
Agus mengungkapkan bahwa pasien penderita kanker paru, penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK), stroke, dan jantung koroner, kebanyakan adalah perokok (Kompas,
25 Mei 2016). Menurut keadaan terkini, hampir 70% perokok di Indonesia memulai
merokok sebelum umur 19 tahun, bahkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi
Nasional) 2003 meyebutkan usia 8 tahun sudah mulai merokok (Nadia, 2016).
Menurut data
dari situasi rokok Indonesia (Wijaya, 2013) beberapa penyakit tidak menular
yang diakibatkan oleh kegiatan merokok, diantaranya adalah:
1. 90% penyakit
kanker paru-paru pada pria dan 70% pada wanita.
2. 56-80%
penyakit saluran pernafasan (brokhitis kronis dan pneumonia).
3. 22% penyakit
jantung dan penyakit pembuluh darah lainnya.
4. 50% impotensi
pada pria.
5. Infertilitas
pada wanita baik sebagai perokok aktif maupun pasif.
6. Abortus
spontan, bayi berat lahir rendah, bayi lahir mati dan komplikasi melahirkan
lainnya pada wanita.
7. Meningkatkan
infeksi saluran pernafasan, penyakit telinga tengah, asma atau sudden
infant death syndrome (SIDS) pada bayi dan
anak-anak.
Lebih lanjut,
juga disampaikan bahwa jumlah kematian akibat merokok telah mencapai 5 juta
penduduk dunia pada tahun 2005, dan diperkirakan angka ini akan mencapai 100
juta di abad ke-20. Angka tersebut akan terus meningkat dan diperkirakan pada
tahun 2030 akan mencapai 8 juta kematian akibat rokok per tahunnya apabila
tidak ada upaya-upaya penanggulangan yang efektif (Nadia, 2016).
Dari hasil
konverensi yang diadakan oleh the American Cancer Society, bulan Juni 1998
menyimpulkan bahwa (Frank, 2000):
1. Angka pengkonsumsi rokok oleh orang dewasa
dan remaja meningkat.
2. Dengan merokok tidak mengurangi risiko
kecanduan nikotin.
3. Dengan meningkatknya perokok dan perokok
pasif meningkatkan risiko kematian akibat
merokok.
4. Asap rokok mengandung konsentrasi komponen
toksik dan karsinogenik lebih tinggi dari
pada rokok
dan merupakan sumber populasi udara utama dari fine-particle dan karbon
monoksida indoor.
5. Dengan merokok terbukti penyebab kanker
paru-paru dan upper aerodigestive tract.
IV.
KESIMPULAN
DAN SARAN
KESIMPULAN
Asap rokok merupakan masalah penting karena berdampak buruk
terhadap kesehatan. Asap rokok dengan segala zat yang dikandungnya akan
memberikan efek yang merugikan kesehatan, terutama pada sistem pernafasan dan
kardiovaskuler.Beberapa bahan kimia dalam rokok yang memberikan efek terbesar
dalam kesehatan antara lain nikotin, tar, gas karbonmonoksid, serta timah
hitam. Besarnya pajanan asap rokok yang terhisap ini bersifat kompleks dan
dipengaruhi oleh kuantiti rokok yang
dihisap serta pola penghisapan rokok tersebut. Faktor lain yang turut
mempengaruhi antara lain usia mulai merokok, lama merokok, dampak buruk akibat
asap rokok.
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi
si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok
sendiri maupun orang-orang disekitarnya.Banyak faktor merokok yang mendorong
seseorang mengkonsumsinya, diantaranya karena faktor lingkungan, kepribadian,
ekonomis, dan tekanan sosial. Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang
dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan di tempat umum yang bisa
menggangu orang lain.
Kebiasaan merokok tidak hanya dipengaruhi oleh teman- teman
saja,namun lebih banyak dipengaruhi karena pergaulannya di lingkungan dimana
mereka tinggal atau bergaul. Paling tidak pendidikan di mulai dari lingkungan
keluarga. Kebanggaan menjadi perokok bukanlah sesuatu yang perlu dibanggakan.
Gaya hidup tidak memberikan nilai tambah pada remaja zaman sekarang, tetapi
justru gaya hidup yang salah menghancurkan reputasi para remaja.
SARAN
Peran Pemerintah untuk pengendalian tembakau sangat penting,
walau di sisi lain pertanian tembakau adalah aspek kehidupan bagi petani. Namun
Pemerintah perlu membatasi pertanian tembakau dengan mengalihkan ke pertanian
yang lain seperti tanaman Palawija dengan tentunya memberikan penyuluhan.
Sehingga petanipun tidak dirugikan.
Penyuluhan tentang pengetahuan hubungan rokok dan kesehatan juga
dilakukan dari tingkat pendidikan sekolah dasar adanya pelarangan secara
bijaksana dan manusiawi tetapi tegas bagi anak- anak dibawah umur yang
menjajakan rokokmisalnya dengan pengalihan jenis barang yang dijual. Promosi
rokok termasuk iklan hendaknya tidak dibiarkan berkembang Melarang merokok di
sekolah atau tempat/sarana umum yang sering dikunjungi remaja Mencantumkan
peringatan pada bungkus rokok, bahwarokok berbahaya bagi kesehatan
Setiap individu hendaknya memiliki kesadaran dalam hal
mengkonsumsi rokok terhadap resiko yang diperoleh perokok baik dalam jangka
pendek maupun jangka penjang. bagi pengkonsumsi rokok hendaknya jangan sampai
mengganggu kebebasan orang lain untuk menghirup udara segar dan harus lihat
situasi dan kondisi misalnya ketika ada teman yang keberatan dengan adanya
rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia Dan M. Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan
Lingkunagan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Nadia, Lula.
2016. Pengaruh Negatif Merokok Terhadap Kesehatan dan Kesadaran Masyarakat Urban.
Peran MSTdalam Mendukung Urban
Lifestyle yang Berkualitas
http://repository.ut.ac.id/7088/1/UTFMIPA2016-04-lula.pdf,
dikutip 27 Agustus 2019, 13.15
Sulastri, dkk. (2018). Keinginan Berhenti Merokok Pada Pelajar Perokok Berdasarkan Global Youty
Tobacco Survey di SMK Negeri Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas
file:///C:/Users/ADMIN/AppData/Local/Temp/803-1513-1-SM.pdf,
dikutip 27 Agustus 2019, 13.20
Iriana, Irva. 2014. Pengaruh Paparan Polusi Udara Dan
Kebiasaan Merokok Terhadap Fungsi Paru Pada Sopir Bus Di Terminal Tirtinadi
Surakarta. Universitas Muhammadiyah. Surakarta
http://eprints.ums.ac.id/30763/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdf, dikutip 27 Agustus 2019, 13.22
Ambarwati, dkk. 2014. Media Leaflet, Video Dan Pengetahuan
Siswa SD Tentang Bahaya Merokok. Jurnal Kesehatan Merokok
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/3064,
dikutip 27 Agustus 2019, 13.25.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.