.

Sabtu, 31 Agustus 2019

MEROKOK MEMBUNUHMU DAN SEKITARMU!!!

MEROKOK MEMBUNUHMU DAN SEKITARMU!!!

Penulis : Elfra Media Replita
NIM     : 41617120085
Label    : @M21-ALFRA

Abstrak
 Merokok merupakan kegiatan yang paling sering kita jumpai di masyarakat. Meskipun sebagian besar masyarakat mengetahui bahaya merokok, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan di masyarakat. Remaja juga menjadi salah satu pengguna rokok dengan prevalensi yang terus meningkat hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga berkaitan dengan kepribadian dan lingkungan remaja. Ditemukan juga
sebagian kecil siswa perempuanpun pernah mencoba rokok. Usia  yang terbanyak merokok adalah usia 14-15 tahun.. Bahkan telah merambah ke siswa sekolah dasar. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui betapa bahayanya rokok buat diri sendiri, lingkungan sekitar, dan polusi udara yang kian meningkat. Juga tingkat kesehatan dan kematian yang kian meningkat dari tahun ke tahun akibat dari rokok.
Kata Kunci : Pencemaran, udara,asap rokok, dampak, penyakit, polusi, solusi, kesadaran, Pemerintah.

I.                   PENDAHULUAN
Merokok telah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar kaum pria dan bahkan telah menjadi suatu yang dibutuhkan dan tidak dapat lagi ditinggalkan. Konsumsi rokok didominasi baik oleh orang dewasa, kaum remaja dan bahkan sebagian kecil anak-anak SD dan SMP, di kalangan ekonomi atas, menengah terlebih lagi kalangan ekonomi lemah. Rokok juga dikonsumsi baik oleh kaum intelek, pendidik, tokoh agama atau rakyat biasa. Kegiatan merokok tidak saja dilakukan ditempat terbuka tapi bahkan dimana-mana termasuk ruangan umum dan terbatas. Ironisnya, sekalipun telah ada tanda larangan merokok, kegiatan merokok juga kadang terjadi di dalam gedung ber AC.  Suatu kenyataan bahwa pabrik rokok terus tumbuh dan informasi produk rokok cepat sampai pada masyarakat luas. Berbagai iklan rokok yang gencar dan intensif serta meluas sampai pada berbagai kalangan masyarakat.

Periklanan yang merebak baik pada berbagai kegiatan sosial, turnamen, pemasangan poster jalanan dan bahkan berbagai media masa turut membantu mengiklankan produk rokok. Namun sebaliknya penyebaran informasi tentang pengaruh negatif merokok hampir tidak ada artinya dibandingkan penyampaian iklan mengkonsumsi rokok. Itupun terbatas oleh kalangan medis dan publikasi terbatas dan tidak intensif pula. Diantara iklan produk rokok yang ditayangkan di TV, terdapat kata-kata “Peduli terhadap sesama”?!!. Sementara, di tempat-tempat umum terutama di dalam angkutan kota, bis, kereta api, ruang ber-AC, dan ruang terbatas lainnya dengan mudah dan gamblang dapat terlihat asap rokok yang mengepul.  Dalam keadaan seperti ini tentu saja pandangan masyarakat terhadap merokok menjadi suatu hal yang sah-sah saja dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa perlu ada kepedulian terhadap lingkungannya terlebih kekhawatirannya terhadap pengaruh negatif pada kesehatan baik itu bagi dirinya sendiri terlebih terhadap orang lain disekitarnya.

Pertanian tembakau dan industri pengolahan tembakau dinilai dapat meningkatan sektor perindustrian nasional di Indonesia khususnya dalam penggunaan produk tembakau, dalam hal ini adalah rokok. Indonesia menempati peringkat ke-5 sebagai produsen tembakau dunia.3 Terdapat 1.132 pabrik rokok di indonesia dan merupakan jumlah terbesar di seluruh dunia. Sekitar 800 pabrik rokok berada di tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat yang merupakan daerah penghasil tembakau terbesar nasional.3,4 Industri ini melibatkan jutaan orang pekerja, hingga tahun 2013 terhitung ada sekitar 114 juta orang diantaranya sekitar 40 juta (35%) di sektor pertanian, 29 juta (25%) di sektor industri, dan 45 juta (45%) di sektor jasa distribusi rokok di indonesia.3 Keadaan ini menjadi alasan produksi rokok terus meningkat dan belum dapat dituntaskan.4 Menurut Riset Nasional Dasar Kesehatan 2013, prevalensi merokok di Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas meningkat dari 34,2% di 2007 menjadi 34,7% pada tahun 2010, dan menjadi 36,3% pada tahun 2013. Persentase memulai menggunakan tembakau dalam setiap kelompok usia adalah: 5-9 tahun - 0,7%, 10-14 tahun 9,5%, 15-19 tahun 50,3%, 20-24 tahun 26,7%, 25-29 tahun 7,6%, > 30 tahun 5,2% .5  Merokok masih menjadi salah satu masalah terbesar kesehatan yang dapat menyebabkan kematian.6  Pada tahun 2015, lebih dari 1,1 miliar orang merokok dengan bahan utama tembakau. Sekitar 6 juta orang perokok aktif di seluruh dunia mengalami kematian setiap tahun dan sekitar 600 ribu orang perokok pasif yang juga diperkirakan meninggal akibat paparan asap rokok secara langsung. Diperkirakan pada tahun 2030 lebih dari 8 juta kematian diakibatkan oleh rokok, lebih dari separuhnya merupakan usia awal memulai menggunakan rokok. Berdasarkan hasil penelitian WHO di Indonesia menyatakan bahwa penggunaan tembakau dalam bentuk rokok yaitu sebanyak 34,8% atau 59,9 juta penduduk dari seluruh bentuk penggunaan tembakau di Indonesia. Prevalensi merokok di Indonesia adalah 67% atau 57,6 juta penduduk laki-laki dan 2,7% atau 2,3 juta penduduk perempuan. Penelitian telah banyak dilakukan guna menjelaskan perilaku merokok remaja di Indonesia, namun pembahasan tentang perilaku berhenti merokok di kalangan generasi muda masih relatif terbatas.

II.                PERMASALAHAN
ASAP ROKOK DAN PENCEMARAN UDARA
Tingginya polusi udara  terutama  di kota-kota  besar semakin memprihatinkan. Sebanyak 80% berasal dari kendaraan bermotor , tetapi polusi asap rokok juga tidak bisa di abaikan . Asap rokok yang dibakar mengeluarkan partikel-partikel halus. Partikel-partikel halus yang dikenal PM 2,5 dengan komponen yang sangat halus bisa menembus pembuluh darah, dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan resiko kanker, dan partikel halus ini juga masuk ke udara pernafasan yang akan mengganggu paru.

Udara ada kaitannya dengan biosfer. Adapaun yang dimaksud biosfer ialah mencakup semua bagian permukaan Planet Bumi yang dijadikan habitan makhluk hidup. Biosfer meliputi tiga bagian, yakni: hidrosfer yang meliputi semua perairan di permukaan Planet Bumi, fungsi utaman bagi manusia. Hewan dan tumbuhan ialah menyedikan air; Litosfer meliputi permukaan Planet Bumi yang padat terdiri dari tanah dan batuan, fungsi utama bagi manusia, hewan dan tumbuhan ialah menyedikan beragam jenis mineral; dan Atmosfer berupa lingkaran udara yang menyelimuti hidrosfer dan litosfer, fungsi utama bagi manusia, hewan dan tumbuhan ialah menyediakan oksigen. Dalam hal ini Elis (2013) mengemukakan, biosfer meliputi semua organisme hidup di Planet Bumi, termasuk dengan bahan organic yang dihasilkan dalam siklus hidupnya (Hidayat, dan  M. Kholil, 2008).

Kenapa pencemaran udara sangat membahayakan kehidupan manusia , urgensinya ialah berkaitan dengan system pernafasan  dan kualitas kesehatan manusia secara keseluruhan yang sangat membutuhkan oksigen. Berikut paparan Hart (2015) mengutip pernyataan Nobel, Dr. Otto Warburg (salah satu pemenang nobel), bahwa sel-sel kanker tidak dapat tumbuh dalam lingkungan yang kaya oksigen. Selanjtunya dijelaskan, bahwa ketika sel menggalami  kekurangan oksigen maka kanker segera mengancam. Lebih lanjut Hart (2015) mengungkapkan, bahwa semua fungsi tubuh diatur oleh oksigen. Oksigen memberikan energy bagi kehidupan sel. Tubuh manusia menggunakan oksigen untuk metabolism makanan dan untuk menghilangkan racun dan limbah melalui proses oksidasi. Otak manusia membutuhkan oksigen  setiap detik untuk memproses informasi. Semua organ manusia membutuhkan banyak oksigen untuk berfungsi dengan efisien. Kemampuan untuk berpikir, merasa, bergerak makan, tidur,  dan bahkan berbicara semua tergantung pada energy yang dihasilkan dari oksigen. Oksigen merupakan satu-satunya elemn yang mampu menggabungkan dengan hampir setiap elemen lainnya untuk membentuk komponen penting yang diperlukan untuk membangun dan memelihara tubuh manusia, contohnya: oksigen + nitrogen + hydrogen = protein; oksigen + karbon + hidrogen = karbohidrat; oksigen + hydrogen = air (Hidayat, dan  M. Kholil, 2008).

III.             PEMBAHASAN
ROKOK DAN KOMPOSISI KIMIANYA
Rokok dibuat dengan bahan utama adalah daun tembakau yang dikeringkan yang dapat mengandung 1% – 3% senyawa nikotin. Bila rokok dinyalakan dan asapnya dihisap maka nikotin dalam darah meningkat sekitar 40 – 50 mg/ml darah. Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto mengatakan, rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia, sebanyak 60 di antaranya bersifat karsinogenik atau penyebab kanker (Kompas, Mei 2016). Lebih lanjut menurut Aditama (1992) ada sekitar 4000 bahan kimia yang dihasilkan dari pembakaran rokok, dan yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker diantaranya adalah nikotin, gas karbon monooksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, ammoniak, asetilen, 80  Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas benzaldehid, uretan, benzen, metanol, koumarin, 4-etilkatekol, ortokresol, perilen dan lainnya, yang berada dalam bentuk komponen gas dan padat atau partikel. Komponen padat atau partikel dibagi lagi menjadi nikotin dan tar. Dikatakan pula bahwa tar merupakan kumpulan ribuan bahan kimia bersifat karsinogenik yang terdapat dalam asap rokok. Sementara nikotin, selain dapat menjadi senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik juga merupakan senyawa adiktif, yang menyebabkan seseorang ketagihan dan menimbulkan rasa ketergantungan (Nadia, 2016).

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah (Jaya, 2009). Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi internasional yang mengandung sekitar 300 bahan kimiawi. Unsur-unsur yang penting antara lain : tar, nikotin, benzovrin, metal-kloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida (Bustan, 2007). Selain itu sebatang rokok mengandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik (Aditama, 2013). Dengan komponen utama adalah nikotin suatu zat berbahaya penyebab kecanduan, tar yang bersifat karsinogenik, dan CO yang dapat menurunkan kandungan oksigen dalam darah. Rokok juga dapat menimbulkan penyakit seperti jantung koroner, stroke dan kanker (Ambarwati, dkk, 2014).

ROKOK DAN KESEHATAN
Merokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, baik langsung oleh faktor merokok atau penyakit yang sudah ada sebelumnya dan diperburuk oleh merokok.13 Dalam pembahasan buku fakta tembakau 2014 oleh Kementerian Kesehatan RI dan TCSC menyatakan biaya pengobatan sakit dan disabilitas terkait penyakit yang di akibatkan oleh rokok 235,4 triliun rupiah, total biaya rawat jalan dan rawat inap 5,35 triliun rupiah, menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 378,75 triliun rupiah (Sulastri, dkk, 2018)

Kata yang sering kit abaca pada bungkus maupun iklan rokok adalah “Merokok Membunuhmu” itu adalah karena zat yang terkandung dalam rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit ditubuh perokok maupun perokok pasif, seperti penyakit kanker, paru-paru, pancreas, jantung, stroke, pembuluh darah meradang, diabetes, asma, reproduksi wanita, bayi dapat lahir secara premmatur, dan masih banyak lagi lainnya.

Menurut Iriayana, 2014, bahwa bampak yang ditimbulkan akibat merokok adalah dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru.
Akibat perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru
pada perokok akan timbul permasalahan fungsi paru dengan segala macam
gejala klinisnya (Jaya, 2009).

Tembakau berada pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat dicegah di dunia. Merokok juga merupakan penyebab kematian satu dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia, serta mengakibatkan 5,4 juta kematian pada tahun 2006, ini berarti rata-rata satu kematian setiap 6,5 detik (Jia-Xiang, 2014). Lebih lanjut Dr. Agus mengungkapkan bahwa pasien penderita kanker paru, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), stroke, dan jantung koroner, kebanyakan adalah perokok (Kompas, 25 Mei 2016). Menurut keadaan terkini, hampir 70% perokok di Indonesia memulai merokok sebelum umur 19 tahun, bahkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2003 meyebutkan usia 8 tahun sudah mulai merokok (Nadia, 2016).
Menurut data dari situasi rokok Indonesia (Wijaya, 2013) beberapa penyakit tidak menular yang diakibatkan oleh kegiatan merokok, diantaranya adalah:
1. 90% penyakit kanker paru-paru pada pria dan 70% pada wanita.
2. 56-80% penyakit saluran pernafasan (brokhitis kronis dan pneumonia).
3. 22% penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah lainnya.
4. 50% impotensi pada pria.
5. Infertilitas pada wanita baik sebagai perokok aktif maupun pasif.
6. Abortus spontan, bayi berat lahir rendah, bayi lahir mati dan komplikasi melahirkan
    lainnya pada wanita.
7. Meningkatkan infeksi saluran pernafasan, penyakit telinga tengah, asma atau sudden
    infant death syndrome (SIDS) pada bayi dan anak-anak. 

Lebih lanjut, juga disampaikan bahwa jumlah kematian akibat merokok telah mencapai 5 juta penduduk dunia pada tahun 2005, dan diperkirakan angka ini akan mencapai 100 juta di abad ke-20. Angka tersebut akan terus meningkat dan diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 8 juta kematian akibat rokok per tahunnya apabila tidak ada upaya-upaya penanggulangan yang efektif (Nadia, 2016).
Dari hasil konverensi yang diadakan oleh the American Cancer Society, bulan Juni 1998 menyimpulkan bahwa (Frank, 2000):
 1. Angka pengkonsumsi rokok oleh orang dewasa dan remaja meningkat.
 2. Dengan merokok tidak mengurangi risiko kecanduan nikotin.
 3. Dengan meningkatknya perokok dan perokok pasif meningkatkan risiko kematian akibat
    merokok.
 4. Asap rokok mengandung konsentrasi komponen toksik dan karsinogenik lebih tinggi dari
    pada rokok dan merupakan sumber populasi udara utama dari fine-particle dan karbon monoksida indoor.
 5. Dengan merokok terbukti penyebab kanker paru-paru dan upper aerodigestive tract.

IV.             KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Asap rokok merupakan masalah penting karena berdampak buruk terhadap kesehatan. Asap rokok dengan segala zat yang dikandungnya akan memberikan efek yang merugikan kesehatan, terutama pada sistem pernafasan dan kardiovaskuler.Beberapa bahan kimia dalam rokok yang memberikan efek terbesar dalam kesehatan antara lain nikotin, tar, gas karbonmonoksid, serta timah hitam. Besarnya pajanan asap rokok yang terhisap ini bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh kuantiti rokok yang  dihisap serta pola penghisapan rokok tersebut. Faktor lain yang turut mempengaruhi antara lain usia mulai merokok, lama merokok, dampak buruk akibat asap rokok.

Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya.Banyak faktor merokok yang mendorong seseorang mengkonsumsinya, diantaranya karena faktor lingkungan, kepribadian, ekonomis, dan tekanan sosial. Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan di tempat umum yang bisa menggangu orang lain.

Kebiasaan merokok tidak hanya dipengaruhi oleh teman- teman saja,namun lebih banyak dipengaruhi karena pergaulannya di lingkungan dimana mereka tinggal atau bergaul. Paling tidak pendidikan di mulai dari lingkungan keluarga. Kebanggaan menjadi perokok bukanlah sesuatu yang perlu dibanggakan. Gaya hidup tidak memberikan nilai tambah pada remaja zaman sekarang, tetapi justru gaya hidup yang salah menghancurkan reputasi para remaja.

SARAN
Peran Pemerintah untuk pengendalian tembakau sangat penting, walau di sisi lain pertanian tembakau adalah aspek kehidupan bagi petani. Namun Pemerintah perlu membatasi pertanian tembakau dengan mengalihkan ke pertanian yang lain seperti tanaman Palawija dengan tentunya memberikan penyuluhan. Sehingga petanipun tidak dirugikan.

Penyuluhan tentang pengetahuan hubungan rokok dan kesehatan juga dilakukan dari tingkat pendidikan sekolah dasar adanya pelarangan secara bijaksana dan manusiawi tetapi tegas bagi anak- anak dibawah umur yang menjajakan rokokmisalnya dengan pengalihan jenis barang yang dijual. Promosi rokok termasuk iklan hendaknya tidak dibiarkan berkembang Melarang merokok di sekolah atau tempat/sarana umum yang sering dikunjungi remaja Mencantumkan peringatan pada bungkus rokok, bahwarokok berbahaya bagi kesehatan
Setiap individu hendaknya memiliki kesadaran dalam hal mengkonsumsi rokok terhadap resiko yang diperoleh perokok baik dalam jangka pendek maupun jangka penjang. bagi pengkonsumsi rokok hendaknya jangan sampai mengganggu kebebasan orang lain untuk menghirup udara segar dan harus lihat situasi dan kondisi misalnya ketika ada teman yang keberatan dengan adanya rokok.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia Dan M. Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkunagan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Nadia, Lula. 2016. Pengaruh Negatif Merokok Terhadap Kesehatan dan Kesadaran Masyarakat Urban. Peran MSTdalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
Sulastri, dkk. (2018). Keinginan Berhenti Merokok  Pada Pelajar Perokok Berdasarkan Global Youty Tobacco Survey di SMK Negeri Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas
Iriana, Irva. 2014. Pengaruh Paparan Polusi Udara Dan Kebiasaan Merokok Terhadap Fungsi Paru Pada Sopir Bus Di Terminal Tirtinadi Surakarta. Universitas Muhammadiyah. Surakarta
Ambarwati, dkk. 2014. Media Leaflet, Video Dan Pengetahuan Siswa SD Tentang Bahaya Merokok. Jurnal Kesehatan Merokok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.