Oleh :Oki Pratama
Menurut Wikipedia,bahwa Hujan asam diartikan
sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2)
di udara yang
larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan
oleh belerang (sulfur)
yang merupakan pengotor dalam bahan bakar
fosil serta nitrogen di
udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur
dioksidadan nitrogen
oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang
mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan
meningkatkan kadar keasaman tanah dan air p
ermukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
ermukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Sumber Hujan Asam (SOx dan NOx)
Menurut Soemarwoto
(1992) dalam jurnal kesehatam masyarakat bahwa Sekitar 50% SO2 yang ada dalam
atmosfer di seluruh dunia adalah alamiah, antara lain, dari letusan gunung dan
kebakaran hutan yang alamiah. Yang 50% lainnya adalah antropogenik, yaitu
berasal dari kegiatan manusia, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil (BBF)
dan peleburan logam.
Seperti halnya
SO2,50% NOx dalam atmosfer adalah alamiah dan 50% antropogenik. Pembakaran BBF
juga merupakan sumber terbesar NOx sehingga di negara dengan industri maju
bagian NOx yang antropogenik lebih besar daripada yang alamiah. Pada waktu
pembakaran BBF, sebagian NOx berasal dari nitrogen yang terkandung dalam BBF
yang teroksidasi menjadi NOx . Sebagian lagi berasal dari nitrogen yang
terdapat dalam udara yang terdiri dari 80% gas nitrogen. Pembakaran BBF
mengoksidasi 5-40% nitrogen dalam minyak berat dan 100% nitrogen dalam minyak
ringan dan gas. Makin tinggi suhu pembakaran, makin banyak NOx yang terbentuk
(Soemarwoto, 1992).
Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada do atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau, hutan, lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju, atau butiran-butiran cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama angin.Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan manusia (anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak bumi, serta emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam. Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekursor hujan asamnya melalui reaksi katalitis dan photokimia
Dampak
Hujan Asam Terhadap Kehidupan Manusia dan Lingkungan
Hujan asam memiliki
dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik,
antara lain :
a) Danau
Kelebihan zat asam pada danau akan
mengakibatkan sedikitnya spesies yang bertahan. Terdapat hubungan yang erat
antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH di
bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih
tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan
menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya.
Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di danau. Alumunium akan
menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di sekitar insangnya
sehingga ikan sulit bernafas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber
makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
b)Tanah
Efek tidak langsung dari hujan asam
adalah efek terhadap tanah. Gejala ini menyebabkan terjadinya pencucian
mineral seperti Ca, Mg, dan Potassium, yang merupakan yamg merupakan
mineral utama bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mineral tersebut
digantikan oleh logam berat seperti Al, yang justru menghambat pertumbuhan akar
dan menghambat penyerapan air. Tanaman kemudian mulai mati, karena kekurangan
air.
c)Tumbuhan
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam
dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi
menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan
serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang
bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
d) Kesehatan
Manusia
Dampak deposisi asam terhadap kesehatan
telah banyak diteliti, namun belum ada yang nyata berhubungan langsung dengan
pencemaran udara khususnya oleh senyawa NOx dan SO2. Kesulitan yang dihadapi
dkarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk
faktor kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita,
orang berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan
terhadap pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat.
Akan tetapi, kuat dugaan bahwa ion-ion
beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi
manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air
tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
e)Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material
seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam.
Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk
candi dan patung.
Upaya-Upaya
Untuk Mengurangi dan Mencegah Dampak Dari Hujan Asam
a) Menggunakan Bahan Bakar Dengan
kandungan Belerang RendahUsaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang atau bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, misalnya metanol, etanol dan hidrogen.
b)Mengaplikasikan prinsip 3R
(Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan
saat memproduksi suatu barang, dimana produk itu harus dapat digunakan kembali
atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan
dapat dikurangi.
c)Untuk mengurangi dampak buruk yang
muncul dari hujan asam terhadap tanah ataupun danau dapat dilakukan dengan
menambahkan zat kapur kedalam tanah atau kedalam danau. Penambahan kapur
kedalam tanah maupun danau dapat menetralkan sifat asam.
d) Melakukan Reboisasi atau
penanaman kembali. Keberhasilan program reboisasi dan rehabilitasi lahan akan
dapat meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas lingkungan.
Daftar
Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam
(diakses pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 19.46)
Yatim,Erni (2007).Dampak dan Pengendalian Hujan Asam di
Indonesia,Jurnal Kesehatan Masyarakat.
( http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/24
)diakses pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 20.14)
Yunarsih,Aqza (2014).Hujan Asam.Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanudin (https://www.academia.edu/27727307/Makalah_Hujan_Asam?auto=download
)diakses pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 20.40)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.