.

Sabtu, 24 Agustus 2019

Hujan Asam


                     Oleh :Oki Pratama
Menurut Wikipedia,bahwa Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.

Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksidadan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air p
ermukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Sumber Hujan Asam (SOx dan NOx)
Menurut Soemarwoto (1992) dalam jurnal kesehatam masyarakat bahwa Sekitar 50% SO2 yang ada dalam atmosfer di seluruh dunia adalah alamiah, antara lain, dari letusan gunung dan kebakaran hutan yang alamiah. Yang 50% lainnya adalah antropogenik, yaitu berasal dari kegiatan manusia, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil (BBF) dan peleburan logam.
Seperti halnya SO2,50% NOx dalam atmosfer adalah alamiah dan 50% antropogenik. Pembakaran BBF juga merupakan sumber terbesar NOx sehingga di negara dengan industri maju bagian NOx yang antropogenik lebih besar daripada yang alamiah. Pada waktu pembakaran BBF, sebagian NOx berasal dari nitrogen yang terkandung dalam BBF yang teroksidasi menjadi NOx . Sebagian lagi berasal dari nitrogen yang terdapat dalam udara yang terdiri dari 80% gas nitrogen. Pembakaran BBF mengoksidasi 5-40% nitrogen dalam minyak berat dan 100% nitrogen dalam minyak ringan dan gas. Makin tinggi suhu pembakaran, makin banyak NOx yang terbentuk (Soemarwoto, 1992).

Proses Terbentuknya Hujan Asam

Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada do atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau, hutan, lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju, atau butiran-butiran cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama angin.Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan manusia (anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak bumi, serta emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam. Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekursor hujan asamnya melalui reaksi katalitis dan photokimia

Dampak Hujan Asam Terhadap Kehidupan Manusia dan Lingkungan
Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik, antara lain :
a)  Danau
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya spesies yang bertahan. Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernafas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
b)Tanah
Efek tidak langsung dari hujan asam adalah efek terhadap tanah. Gejala ini menyebabkan terjadinya pencucian mineral  seperti Ca, Mg, dan Potassium, yang merupakan yamg merupakan mineral utama bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mineral tersebut digantikan oleh logam berat seperti Al, yang justru menghambat pertumbuhan akar dan menghambat penyerapan air. Tanaman kemudian mulai mati, karena kekurangan air.
c)Tumbuhan
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
d) Kesehatan Manusia
Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum ada yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh senyawa NOx dan SO2. Kesulitan yang dihadapi dkarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat.
Akan tetapi, kuat dugaan bahwa ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
e)Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. 

Upaya-Upaya Untuk Mengurangi dan Mencegah Dampak Dari Hujan Asam
a) Menggunakan Bahan Bakar Dengan kandungan Belerang Rendah
 Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang atau bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, misalnya metanol, etanol dan hidrogen.

 b)Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu barang, dimana produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan dapat dikurangi.

c)Untuk mengurangi dampak buruk yang muncul dari hujan asam terhadap tanah ataupun danau dapat dilakukan dengan menambahkan zat kapur kedalam tanah atau kedalam danau. Penambahan kapur kedalam tanah maupun danau dapat menetralkan sifat asam.

d) Melakukan Reboisasi atau penanaman kembali. Keberhasilan program reboisasi dan rehabilitasi lahan akan dapat meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas lingkungan.

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam (diakses pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 19.46)
Yatim,Erni (2007).Dampak dan Pengendalian Hujan Asam di Indonesia,Jurnal Kesehatan Masyarakat.
( http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/24 )diakses pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 20.14)
Yunarsih,Aqza (2014).Hujan Asam.Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanudin (https://www.academia.edu/27727307/Makalah_Hujan_Asam?auto=download )diakses pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 20.40)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.