.

Sabtu, 31 Agustus 2019

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN BESERTA SOLUSINYA


Fitri Dwi Augustine
(@M02-FITRI)
Mata Kuliah Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri
Fakultas Teknik Industri, Universitas Mercu Buana
Email: fitridwiaugustine@gmail.com


Abstrak
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi sebagai akibat meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Perubahan iklim global sebagai peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karna adanya penyerapan sinar panas (sinar infra merah) yang dipancarkan oleh bumi. Pemanasan global akan diikuti adanya peristiwa perubahan iklim yang artinya bahwa perubahan iklim adalah suatu kondisi yang merupakan hasil dari efek gas rumah kaca yang mengubah iklim bumi menjadi panas. Beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab pemanasan global adalah konsumsi energi bahan bakar fosil, sampah yang menghasilkan gas metama (CH4), kerusakan hutan, dan aktivitas sektor pertanian dan peternakan. Meningkatnya termperatur global akan menyebabkan perubahan-perubahan di bumi seperti cuaca yang ekstrim, naiknya permukaan air lau, mencairnya gletser-gletser es, punahnya berbagai jenis hewan, dan terpengaruhnya hasil pertanian. Membahas dampak pemanasan global bagi kesehatan, penyakit menular malaria merupakan bagian dari dampak potensial pemanasan global. Pencemaran udara dari emisi gas buang kendaraan menjadi penyumbang besar terjadinya pemanasan global. Untuk mengurangi dampak pemanasan global, perlu diterapkan teknologi hijau.
Kata Kunci: pemanasan global, perubahakn iklim, efek rumah kaca, penyakit menular malaria, pencemaran udara, teknologi hijau

I.               PENDAHULUAN
Perubahan lingkungan global merupakan sebuah ungkapan yang akhir-akhir ini sering kita dengar dalam berbagai media massa dan menjadi perbincangan dikalangan para pakar ilmu lingkungan dalam berbagai kesempatan. Sejak dikenalnya ilmu mengenai iklim para ilmuwan telah mempelajari bahwa ternyata iklim di bumi selalu berubah. Kondisi bumi yang semakin tua dan telah mengalami banyak perubahan di lingkungan dara, laut maupun udara .
Seiring dengan perkembangan jaman serta teknologi yang semakin canggih dengan segala hal fungsi yang dapat memudahkan kehidupan manusia tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh terhadap lingkungan secara global juga meningkat. Aktivitas pembangunan dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) tidak dapat dihindari dan dihentikan. Perlu kita pikirkan untuk memanfaatkan SDA, kita juga perlu menjaga dan memelihara SDA agar ketersediaannya terjaga dari generasi ke generasi.
Dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin dirasakan  dampaknya, semua pihak dan para pemimpin dunia telah memberikan perhatian untuk fenomena ini. Pada abad 19, sudah mulai diketahui studi mengenai iklim tentang kandungan gas yang berada di atmosfer yang disebut gas rumah kaca, yang bisa mempengarhui iklim di bumi. Sebenarnya yang dikenal sebagai “gas rumah kaca” adalah suatu efek dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca sebenarnya merupakan efek alamiah untuk menjaga temperature permukaan bumi berada pada termperature normal sekitar 30°C.
Selain berdampak pada lingkungan, pemanasan global juga mempengaruhi kesehatan manusia. Salah satunya adalah penyakit malaria yang terjadi di beberapa negara sebagai dampak potensial perubahan global. Malaria adalah salah satu penyebab utama penyakit dan kematian di seluruh dunia. Sekitar 2,4 milyar manusia berhadapan dengan resiko penyakit ini. Saat ini malaria endemik di 92 negara, dan terdapat pada kantung-kantung penularan malaria di berbagai negara (WHO dalam Budi, 2008).
Risiko terjadinya malaria ditentukan oleh banyak faktor, terutama jenis spesies nyamuk Anopheles, perilaku manusia, dan adanya parasite malaria. Saat ini perhatian dunia terhadap penyakit malaria mengarah kepada dampak potensial perubahan global. Lingkungan geografis malaria telah berubahsebagai respon terhadap perubahan iklim, pola penggunaan lahan, biodiversitas (keanekaragaman hayati), dan struktur sosiodemografi (termasuk urbanisasi).

II.            PERMASALAHAN
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi sebagai akibat meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer (Ratna Idayati, 2007). Perubahan iklim global sebagai peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karna adanya penyerapan sinar panas (sinar infra merah) yang dipancarkan oleh bumi. Gas rumah kaca yang menumpuk di atmosfer berlaku seperti tirai yang memerangkap pancaran radiaso panas bumi. Seperti kaca, ia mudah ditembus oleh sinar tampak, tapi mengurung gelombang Panjang.
Dalam konteks secara harfiah, radiasi gelombang Panjang yang terpancar itu tak bisa keluar, karena tidak mampu menembus atap dan dinding kaca. Ia berputar-putar di dalam dan sebagian terserap molekul oleh gas-gas rumah kaca (CO2, NO2 dll) dan membuat suhu udara lebih panas. Meningkatnya termperatur global akan menyebabkan perubahan-perubahan di bumi seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, meningkatnya jumlah penderita penyakit menular dan punahnya berbagai jenis hewan.

Perubahan Iklim
Perubahan suhu global akan berdampak pada perubahan iklim dan akan menambah daftar risiko kesehatan lingkungan bagi manusia. Pemanasan global akan diikuti adanya peristiwa perubahan iklim yang artinya bahwa perubahan iklim adalah suatu kondisi yang merupakan hasil dari efek gas rumah kaca yang mengubah iklim bumi menjadi panas (Fatkurrohman, 2009). Karakteristik utama dari perubahan iklim ini ditandai dengan meningkatnya temperatur rata-rata bumi secara global, berubahnya lapisan awan, melelehnya gletser-gletser dan gunung-gunung es di kutub utara dan meningkatkan suhu dan kadar keasaman laut.
Menurut Dahlia Sarkawi (2011), secara singkat iklim bisa dikatakan sebagai rata-rata cuaca. Memperkirakan cuaca untuk jangka waktu lebih dari beberapa hari sangatlah sulit karena ketidakpastian yang tinggi, sebaliknya memperkirakan perubahan iklim yang disebabkan oleh perubahan kompsisi atmosfir atau factor-faktor lain secara umum relatif bisa dilakukan.

Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari, sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan buni, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan mamntulkan kembali sisanya, sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah. Sebagian panas akan tetap terperangkap di atmosfer akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) yang menjadi perangkap gelombang radiasi. Gas-gas ini memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas akan terpancarkan ke permukaan bumi.

Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global  merupakan fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia di seluruh dunia, pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industry. Menurut Ratna (2007), ada beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global seperti berikut:
a.       Konsumsi energi bahan bakar fosil, sektor industri merupakan penyumbang terbesar emisi karbon, sedangkan transportasi menempati posisi kedua.
b.      Sampah menghasilkan gas metama (CH4). Sampah di perkotaan merupakan sektor yang sangat potensial mempercepat proses terjadinya pemanasan global.
c.       Kerusakan hutan, fungsi tumbuhan adalah menyerap karbondioksida (CO2) yang mengubahnya menjadi oksigen (O2) melalui proses fotosintesis. Akan tetapi, kerusakan hutan yang disebabkan kebakaran hutan dan perunahan tata guna lahan mengakibatkan proses penyerapan karbondioksida tidak dapat optimal. Sehingga pemanasan global terus terjadi.
d.      Aktivitas sektor pertanian dan peternakan. Sektor ini turut andil memberikan kontribusi dalam permasalahan meningkatnya emisi gas rumah kaca.

Dampak Pemanasan Global
Dampak pemanasan global yang terjadi dan mempengarhui kehidupan manusia adalah sebagai berikut (Ratna, 2007):
1.      Cuaca
Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim, curah hujan meningkat dan angin badai akan lebih sering terjadi.
2.      Permukaan air laut
Tingkat permukaan air laut, pemanasan global akan mencairkan banyak es di kutub, akibatnya tinggi permukaan air laut di seluruh dunia meningkat 10-25 cm selama abad 20.
3.      Pertanian
Menurut produktivitas pertanian akibat perubahan suhu dan pola hujan yang tidak menentu.
4.      Hewan dan tumbuhan
Sejumlah keanekaragaman hayati terancam punah akibat peningkatan suhu bumi, setiap spesies harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya akan tergradasi.
5.      Kesehatan
Kesehatan manusia terganggu, para ilmuwan memprediksi terjadi peningkatan insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora dan serbuk sari.

Penyebaran Penyakit Menular akibat Pemanasan Global
Membahas dampak pemanasan global bagi kesehatan, ada salah satu kasus mengenai penyakit menular Malaria yang menarik perhatian para pakar ilmu lingkungan dan dunia kedokteran, yang menduga penyebaran penyakit menular malaria merupakan bagian dari dampak potensial pemanasan global. Malaria adalah salah satu penyebab utama penyakit dan kematian di seluruh dunia. Sekitar 2,4 milyar manusia berhadapan dengan risiko penyakit ini. Saat ini malaria endemik di 92 negara, dan terdapat kantung-kantung penularan malaria di berbagai negara (WHO dalam Budi, 2002). Terdapat 300-500 juta kasus klinis malaria dimana lebih dari 90% terjadi di Sub Sahara Afrika. Menurut Budi (2008), malaria sangat peka terhadap perubahan iklim. Diperkirakan bahwa rata-rata suhu global akan meningkatkan jumlah vector-borne disease dan terjadinya transmisi penyakit. Perubahan iklim akan memiliki dampak jangka Panjang dan jangka pendek terhadap transmisi malaria. Dalam jangka dapat dilihat pada suhu dan curah hujan.
Udara panas dan lembab paling cocok untuk nyamuk Anopheles. Menurut WHO dalan Budi (2008), dibanyak tempat kejadian malaria berhubungan dengan musim hujan, namun korelasinya tidak selalu jelas dan terkadang anomaly. Namun di daerah lain, musim kemaraiu justru menyebabkan epidemi malaria, juka sebaliknya di daerah lain dapat melenyapkan nyamuk Anopheles.

Pencemaran Udara akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Pencemaran udara merupakan jenis pencemaran yang paling berbahaya jika dibandingkan dengan jenis pencemaran lainnya. Hal yang paling dominan ialah konsumsi bahan bakar untuk keperluan hidup sehari-hari, seperti memasak, kendaraan bermotor, kegiatan industry dan sebagainya (Hidayat dan Kholil, 2018).
Menurut BPLH DKI Jakarta (2013), emisi gas buang berupa asap knalpot diakibatkan karena proses pembakaran yang tidak sempurna dan mengandung timbal/timah hitam (Pb), suspendend particular matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), oksida sulfur (SO2), karbon monoksida (CO) dan oksida fotokimia (Ox).
Emisi gas buang yang paling signifikan dan dilepaskan ke atmosfer merupakan hasil pembakaran sempurna karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dapat dicapai dengan tersedianya suplai udara yang berlebih. Meski demikian hal tersebut jarang sekali terjadi.
Dampaknya, Seperti yang kita ketahui, pencemaran udara mengakibatkan terjadinya perubahan suhu dalam kehidupan manusia. Saat ini, kita semua tahu perubahan suhu bumi merupakan pengaruh polusi udara yang menyebabkan efek rumah kaca dan akan menimbulkan pemanasan global (global warming) (Sudrajad, 2006).

III.         PEMBAHASAN
Pengendalian Pemanasan Global
Efek pemanasan global tidak dapat dicegah hanya melalui individu, melainkan butuh kerja sama semua pihak. Menurut Ratna (2007), terdapat dua pendekatan utama yang dapat dilakukan untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca, yaitu:
1.      Menghilangkan Karbon
Karbondioksida merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca. Memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi merupakan salah satu cara untuk menghilangkan karbon di udara. Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung, caranya dengan menyuntikkan (menginjeksi) gas tersebut.
2.      Persetujuan Internasional
Kerja sama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca.
Penerapan Teknologi Hijau
Teknologi hijau merupakan pembangunan dan aplikasi produk, peralatan serta sistem untuk memelihara alam sekitar dan alam semula jadi. Menurut Atep (2013), Teknologi hijau menyangkut penggunaan metode dan bahan untuk menghasilkan produk dan energi yang bersih dan ramah lingkungan. 
Teknologi hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini. Menurut Hidaya dan Kholil (2018), Teknologi hijau (green technology) adalah pengembangan dan penerapan produk, peralatan dan sistem yang digunakan untuk melestarikan lingkungan alam dan sumber daya, yang meminimalkan dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan.
A.           Konsep Teknologi Hijau
Perkembangan teknologi hijau semakin pesat, antara lain dengan mengacu pada beberapa konsep yang menjadi tujuan aplikasinya:
1.      Konsep keberlanjutan, dimana kebutuhan masyarakat secara terus-menerus dapat dipenuhi tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam.
2.      Konsep daur ulang, dimana dalam proses produksi maufaktur dirancang sedemikian rupa agar dapat dilakukan daur ulang atau digunakan kembali.
3.      Konsep pengurangan limbah dan polusi, dimana pola produksi menghasilkan seminimal mungkin limbah dan polusi
4.      Konsep inovasi, dalam hal selalu berupaya mengembangkan teknologi alternatif.
5.      Konsep viabilitas, intinya ialah bagaimana kegiatan produksi dan konsumsi ramah lingkungan senantiasa terpelihara keberadaannya.
6.      Konsep Edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat secara keseluruhan melalui pendidikan dan pelatihan.

B.            Prinsip Teknologi Hijau 
Adapun prinsip utama teknologi hijau melalui tiga aspek, yaitu:
1.      Kenyamanan sosial, hakikat dari pengembangan dan penerapan teknologi antara lain untuk menumbuhkan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat.
2.      Ekonomis, penerapan teknologi hijau sedapat mungkin harus rendah biaya dengan nilai manfaat yang seoptimal mungkin.
3.      Ramah lingkungan, teknologi hijau merupakan teknologi bersih dan ramah lingkungan.
C.            Ruang Lingkup Teknologi Hijau
Teknologi Hijau tak lain merupakan gaya hidup yang mengarahkan peradaban manusia untuk lebih bersahabat dengan lingkungan, antara lain melalui pemanfaatan sumber daya alam secara efektif dan efisien. Teknologi hijau memiliki cakupan yang sangat luas, berikut ini merupakan ruang lingkup yang terdiri dari beberapa subyek yang paling banyak dibahas, antara lain:
1.      Energi hijau, pengembangan bahan bakar alternatif serta dikembangkannya cara baru untuk menghasilkan energi, termasuk efisiensi energi.
2.      Bangunan hijau (green building), dikenal juga sebagai bangunan yang ramah lingkungan atau bangunan berkelanjutan, ada keterkaitan erat dengan arsitek hijau, konstruksi hijau desain berkelanjutan dan bangunan alami.
3.      Kimia hijau (green chemistry), desain dan aplikasi proses dan produk kimia semaksimal mungkin menghilangkan penggunaan bahan berbahaya beracun beserta turunannya.

IV.        KESIMPULAN
1.      Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan dataran bumi.
2.      Pemanasan global ditandai dengan adanya perubahan iklim dan terjadinya efek rumah kaca. Perubahan iklim adalah suatu kondisi yang merupakan hasil dari efek gas rumah kaca yang mengubah iklim bumi menjadi panas.
3.      Beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab pemanasan global adalah konsumsi energi bahan bakar fosil, sampah yang menghasilkan gas metama (CH4), kerusakan hutan, dan aktivitas sektor pertanian dan peternakan,
4.      Dampak pemanasan global dapat mempengaruhi cuaca, permukaan air laut, sektor pertanian, hewan dan tumbuhan, serta kesehatan manusia.
5.      Penyakit menular malaria merupakan dampak potensial pemanasan global yang disebabkan perubahan iklim dan lingkungan.
6.      Pencemaran udara dari emisi gas buang kendaraan bermotor mengakibatkan terjadinya perubahan suhu dalam kehidupan manusia.
7.      Dua pendekatan utama yang dapat dilakukan untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca yaitu menghilangkan karbon dan perjanjian Internasional.
8.      Teknologi hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini.

V.            SARAN
1.      Menerapkan Teknologi Hijau
2.      Melakukan tindakan untuk mengurangi dampak pemanasan global di rumah dan lingkungan sekitar
3.      Jika memanfaatkan SDA, perlu dilakukan kebijakan sebagai bentuk tanggung jawab agar SDA dapat terjaga dari generasi ke generasi.
4.      Melakukan penghijauan dengan menanam tumbuhan agar gas karbondioksida (CO2) dari gas emisi bahan bakar dapat diubah menjadi oksigen (O2).

Daftar Pustaka 
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta.
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2018. Manajemen Lingkungan Dengan Berpikir “Hijau”. Penerbit WR. Yogyakarta.
Hidayat, Atep Afia. 2013. Artikel : Mengenal Teknologi Hijau. Jakarta http://www.kangatepafia.com/2013/10/mengenal-teknologi-hijau.html
Idayati, Ratna. 2007. Pengaruh Pemanasan Global (Global Warming) Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala -  Vol 7 No. 1 April 2007.
Sarkawi, Dahlia. 2011. Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim. Jurnal Cakrawala Vol. XI No. 2 September 2011
Duarsa, Artha Budi Susila. 2008. Dampak Pemanasan Global Terhadap Risiko Terjadinya Malaria. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. II No. 2 Maret -September 2008.
Ismiat, dkk. 2014. Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 01 No. 03 – November 2014.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta. 2013. Zat – zat Pencemar Udara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.