OLEH : IVAN BONTOR B (41618010047)
Abstrak
Pencemaran air adalah masuknya zat polutan kedalam air
sehingga merubah komposisi air pada keadaan normal sehingga menimbulkan
kerugian. Polutan yang masuk ke air bias berbuntuk zat pada maupun zat cair.
Sumber Pencemaran Air
1. Limbah
rumah tangga dihasilkan dari aktivitas kehidupan sehari-hari, bisa berupa
sampah maupun senyawa-senyawa kimia.
2. Limbah
industri juga dapat menyebabkan pencemaran air. Polutan tersebut berupa zat-zat
buangan yang sangat berbahaya, seperti logam berat (Hg), zat-zat radioaktif,
sampah, dan kotoran (dari pengolahan hasil ternak), dan polutan panas (thermal
water waste).
3. Limbah
pertanian, misalnya sisa pemakaian pupuk buatan, pestisida, dan herbisida yang
berlebihan. Polutan tersebut mengalir ke luar daerah persawahan, terbawa sampai
ke sungai dan menyebabkan matinya organisme air, seperti ikan, plankton, siput,
serta hewan lain dan juga manusia yang menggunakan air tersebut.
Indikator bahwa suatu
perairan itu tercemar oleh zat-zat polutan
:
Suhu Air. Kegiatan industri atau kegiatan
lainnya yang memerlukan pendinginan mesin, umumnya didinginkan dengan
menggunakan air. Bila tidak ada proses pendinginan sebelumnya. Air sisa yang
panas dibuang sebagai limbah dan dapat mencemari lingkuan perairan.
Keasaman (pH) Air. Air yang mempunyai pH antara 6,7 -
8,6 mendukung populasi hewan dan tumbuhan dalam air. Setiap mahluk hidup
membutuhkan pH air yang berbeda-beda. Perubahan pH air tersebut, dapat
mengganggu kehidupan mahluk hidup. Oleh sebab itu, pembuangan limbah ke
perairan dapat mengubah pH air dan mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup,
dapat dikatakan dapat mencemari perairan tersebut.
Warna, Bau, dan Rasa. Pembuangan limbah ke perairan dapat
mengubah warna, bau, dan rasa. Bahan buangan tersebut dapat larut dalam air
menjadi koloid atau mengendap. Bahan yang dapat larut, sulit untuk dipisahkan
kembali. Bahan yang menjadi koloid, wujudnya melayang-layang dalam air sehingga
masih dapat disaring menggunakan saringan halus dan yang mengendap dapat
dipisahkan.
Jasad Renik. Air dapat dicemari oleh jasad renik
yang dapat menggannggu kesehatan. Penularan dapat juga melalui air. Pembuangan
tinja orang sakit ke sungai atau danau dapat mencemari air. Bila air tersebut
digunakan orang lain tanpa diolah dengan baik terlebih dahulu, maka orang
tersebut dapat juga tertular penyakit. Perairan yang subur menyebabkan tanaman
air tumbuh dengan subur dan tumbuh hingga jumlahnya tak terkira, sehingga air
menjadi kekurangan oksigen dan ikan sulit bernafas, dan bila ikan itu mati, akan
menyebabkan pembusukan dan dihinggapi virus dan bakteri.
Bahan-Bahan Kimia. Adanya bahan-bahan kimia, seperti
minyak, herbisida, dan insektisida dapat mencemari air. Penggunaan obat-obatan
untuk memberantas hama dan penyakit tanaman pertanian juga dapat mencemari
perairan. Demikian industri besar, rumah sakit, laboratorium semuanya dapat
mencemari air, begitu limbahnya di buang begitu saja kealam tanpa diolah
terlebih dahulu.
Lebih secara spesifik KEMENKES mengeluarkan surat Keputasan
mentri kesehatan No.907/MENKES/SK/VII/2002 , Air yang sehat harus memenui
karakteristik seperti berikut :
-
Secara
fisik tidak bewarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
-
Tidak
mengandung bakteri, Contoh : E-coli
-
Tidak
mengandung bahan kimia.
Dampak
1.
Kesehatan
manusia akibat meminum air yang terkena pencemaran
2.
Kematian
hewan – hewan di sungai akibat pembuangan limbah pabrik
3.
Kerusakan
ekosistem di tempat yang terkena pencemara
Daftar Pustaka
Hasan, Achmad. 2006.
Dampak penggunaan klorin.
(Diunggah 6 September
2006)
Bagus. 2017.
Pencemaran air.
(Diakses pada 11
februari 2017)
Afia, Atep Hidayat dan
Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan pengetahuan lingkungan industri. Yogyakarta :
Penerbit Wahana Resolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.