Bayu Anggara Judiansyah @K04-Bayu
Risza Kurniawan @K05-Risza
Faisal Rafi Prayogo @K06-Faisal
IKATAN
KIMIA
Ikatan
kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik
menjadi stabil. Dengan kata lain ikatan kimia adalah kemampuan suatu atom
bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa.Ikatan kimia dilakukan
dengan melepas atau menerima electron, sehingga susunan electron menjadi
stabil (seperti susunan pada gas mulia). Kecenderungan unsur – unsur
untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dengan
istilah aturan oktet.Elektron yang berperan dalam pembentukkan
ikatan kimia adalah electron valensi dari suatu atom / unsur yg terlibat.
Gilbert Newton Lewis (1875 – 1946) dan Albrecht Kosel dari
Jerman (1853 – 1972) menerangkan tentang konsep ikatan kimia yaitu sebagai
berikut:
- Unsur-unsur gas mulia (golongan
VIIIA/18) sukar membentuk senyawa karena konfigurasi elektronnya memiliki
susunan elektron yang stabil
- Setiap unsur berusaha memiliki
konfigurasi elektron seperti yang dimiliki oleh unsur gas mulia, yaitu
dengan cara melepaskan elektron atau menangkap elektron
- Kecenderungan atom-atom unsur
untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar disebut kaidah oktet.
JENIS JENIS IKATAN KIMIA
1.
Ikatan Ion (Elektrovalen)
Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk akibat dari serah
terima (transfer) elektron antar atom-antom yang berikatan. Atom yang
memberikan / menyerahkan elektron membentuk ion positif, sedangkan atom yang
menerima elektron membentuk ion negatif. Muatan yang saling berlawanan
menyebabkan terjadinya daya tarik-menarik antar ion-ion tersebut sehingga
terbentuklah ikatan yang disebut dengan ikatan ion.
Sifat-sifat
senyawa ion
Ikatan
ion hanya dapat terbentuk apabila unsur-unsur yang berikatan mempunyai
perbedaan daya tarik elektron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan
keelektronegatifan yang besar ini memungkinkan terjadinya serahterima elektron.
Sifat-Sifat senyawa ion adalah:
- Bersifat
polar sehingga larut dalam pelarut polar
- Memiliki
titik leleh dan titik didih yang tinggi
- Penghantar
listrik yang baik dalam larutan, lelehan, dan leburannya
- Umumnya
mudah larut dalam air
Contoh Senyawa Ion
- NaCl
: Natrium Klorida / garam dapur
- Na2S
: Natrium Sulfida
- KCl
: Kalium Klorida / silvit
2.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen
adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama. Namun jika pasangan elektron yang dipakai bersama itu berasal
dari salah satu atom, ikatan ini disebut sebagai ikatan kovalen koordinasi.
Ikatan
Kovalen Polar dan Non Polar
Suatu senyawa
terbentuk melalui berbagai jenis ikatan yaitu ikatan ion, ikatan kovalen polar,
atau kovalen nonpolar. Hal ini ditentukan oleh selisih harga keelektronegatifan
antar atom unsur yang berikatan. Atom dengan keelektronegatifan yang sama atau
hampir sama membentuk ikatan kovalen nonpolar. Molekul-molekul organik, seperti
ikatan antar atom C - C dan ikatan antar atom C - H adalah jenis ikatan
nonpolar.
Sifat-Sifat
Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen
mempunyai struktur molekul yang beragam mulai dari molekul sederhana seperti
metana CH4, air H2O, maupun struktur molekul raksasa
seperti karbon dalam intan. Struktur molekul yang beragam membuat senyawa
kovalen mempunyai titik didih yang bervariasi tergantung struktur molekul
senyawa tersebut.
Contoh
senyawa kovalen
- CH4
: Metana
- CO2
: Karbon Dioksida
- CO
: Karbon Monoksida
3.
Ikatan Logam
Ikatan logam adalah
salah satu ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik elektrostatik antara
elektron (awan elektron) dan ion logam bermuatan positif (kation) pada
masing-masing atom.
Logam membentuk struktur raksasa di mana elektron di kulit terluar atom bebas bergerak. Ikatan logam sangat kuat, sehingga logam dapat mempertahankan struktur yang teratur dan biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Logam membentuk struktur raksasa di mana elektron di kulit terluar atom bebas bergerak. Ikatan logam sangat kuat, sehingga logam dapat mempertahankan struktur yang teratur dan biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Kekuatan
ikatan logam dipengaruhi oleh:
- jari-jari atom, makin besar
jari-jari atom menyebabkan ikatan logam semakin lemah
- jumlah elektron valensi, makin
banyak elektron valensinya ikatan logam semakin kuat
Daftar
Pustaka
Ambarsari, Novi. 2018.
Dengan artikel “Ikatan Kimia (Ikatan Ion, Ikatan Logam, Ikatan Kovalen)” dan https://www.siswapedia.com/ikatan-kimia-ikatan-ion-ikatan-logam-ikatan-kovalen/ . Diakses pada 22 Nopember 2018.
Kristina, Ema. 2016. Dengan artikel
“Ikatan Kimia” dan http://mynewblogeducationalchemistry.blogspot.com/2016/11/ikatan-kimia.html .
Diakses pada 22 Nopember 2018.
Safrizal, Rino.
2017. Dengan artikel “Jenis - Jenis Ikatan Kimia (Ikatan Ion, Ikatan Kovalen,
Ikatan Logam)” dan https://www.jejaringkimia.web.id/2017/10/jenis-ikatan-kimia.html .
Diakses pada 22 Nopember 2018.
Setyawati. 2009.
“Kimia Mengkaji Fenmena Alam”. Jakarta. Pusat Perbukuan.
Susianto, Nirwan.
2018. Dengan artikel “Ikatan Kimia” dan https://www.studiobelajar.com/ikatan-kimia/ .
Diakses pada 22 Nopember 2018
Ahmad, Dadan.
2018. Dengan artikel “3 Jenis Ikatan Kimia (Ikatan Ion, Ikatan Kovalen dan
Ikatan Logam)” dan https://www.sridianti.com/3-jenis-ikatan-kimia-ikatan-ion-ikatan-kovalen-dan-ikatan-logam.html .
Diakses pada 22 Nopember 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.