Oleh : Natalia Esteriani Kambey (K17-Natalia)
Abstrak :
Pada
zaman ini, pemanfaatan dan pengolaan zat-zat kimia makin tidak terkendali. Pengoloaan
zat kimia yang tidak terkendali ini berdampak pada kesehatan manusia dan
kualitas lingkungan. Sehingga perlunya kesadaran akan penerapan kimia hijau,
dimana dengan penerapan kimia hijau akan membuat pemanfaatan zat kimia menjadi
terkendali sehingga meminimalisir dampak negatif yang dihasilkannya.
Kata Kunci : Kimia Hijau, Prinsip Kimia Hijau, Toksisitas,
Aplikasi Kimia Hijau
Pembahasan :
Menurut
EPA (2015), kimia hijau adalah desain produk dan proses kimia yang berupaya
mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia hijau berlaku
untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk desain, manufaktur,
penggunaan, dan pembuangan akhir. Kimia hijau memiliki banyak dampak positif bagi semua makhluk hidup, bahkan kimia hijau yang menyelamatkan bumi.
Konsep kimia hijau :
- Penerapan ilmu kimia yang ramah lingkungan
- Pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya
- Mengurangi ancaman terhadap kesehatan dan lingkungan
12 Prinsip Kimia Hijau menurut Anastas dan
Warner (1998) :
- Mencegah timbulnya limbah dalam prosesLebih baik mencegah daripada menanggulangi atau membersihkan limbah yang timbul setelah proses sintesis, karena biaya untuk menanggulangi limbah sangat besar.
- Mendesain produk bahan kimia yang amanMerancang produk kimia yang sesuai fungsi yang diinginkan dan meminimalisir terjadinya toksisitas bagi manusia dan lingkungan.
- Mendesain proses sintesis yang amanMendesain proses sintesis dengan menghasilkan zat yang tidak menimbulkan toksisitas bagi manusia dan lingkungan.
- Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukanHal ini bertujuan untuk menggeser ketergantungan pada minyak bumi sehingga semakin sedikit polutan yang dihasilkan.
- Menggunakan katalisPenggunaan katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
- Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimiaJika hal ini tidak dihindari, maka akan menghasilkan lebih banyak limbah.
- Memaksimalkan atom ekonomiArtinya hanya sedikit atom yang terbuang, kalau bisa tidak ada yang terbuang. Hal ini akan menambah efisiensi dari green chemistry.
- Menggunakan pelarut yang amanPelarut hijau harus menjadi pilihan utama dengan criteria yang aman dan penggunaannya sehemat mungkin. (Santosa, 2008 dan Reyes, 2015)
- Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksiIndutri kimia harus menemukan cara-cara kreatif untuk mengurangi penggunaan energy dan membentuk siklus hidup produk. (Wells, 2008)
- Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasiBahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, oleh karena itu suatu bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan.
- Penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusiArtinya memungkinkan control proses dan monitoring, sehingga mengantisipasi zat berbahaya.
- Meminimalisasi potensi kecelakaanBahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan dapat dihindari.
Aplikasi
Kimia Hijau, produk harus bersifat :
- Dapat terurai oleh mikroorganisme (biodegradable)
- Mampu beradaptasi
- Sejalan dengan 3R (Reuse, recycle, and reduce)
- Tidak menimbulkan bahaya
Penerapan
kimia hijau dimulai dari diri sendiri, hal ini sangat penting kita lakukan
untuk menyelamatkan bumi yang mulai tercemar. Untuk itu jangan pernah bosan untuk
menerapkan kimia hijau!
Kesimpulan
:
Kesadaran
akan penerapan kimia hijau haruslah ditingkatkan. 12 prinsip kimia hijau yang
sudah dibahas sangat berdampak positif bagi diri kita maupun lingkungan kita.
Sehingga kita harus memahami konsep kimia hijau dan menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga kita memberi kontribusi untuk menyelamatkan bumi kita.
Daftar Pustaka :
- Hidayat, A., Kholil, M. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta : Penerbit WR
- Mustafa, Dina. 2017. Peranan Kimia Hijau (Green Chemistry) dalam Mendukung Tercapainya Kota Cerdas, (http://repository.ut.ac.id/7076/1/UTFMIPA2017-07-dina.pdf, diakses tanggal 3 Desember 2018)
- Mustafa, Dina. 2016. Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan, (http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf, diakses tanggal 3 Desember 2018)
- Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau/Green Chemistry, (http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343, diakses tanggal 3 Desember 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.