.

Minggu, 18 November 2018

SISTEM PERIODIK UNSUR

Oleh:
Farah Dita Salsabila (@J04-Farah)
Sinta Anggraeni (@J12-Sinta)
Silvia Jihan Dwi Arinda (@J13-Silvia)

1. ENERGI IONISASI
     Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu atom. Energi ionisasi ini dinyatakan dalam satuan kJ mol–1. Unsur-unsur yang segolongan, energi ionisasinya makin ke bawah semakin kecil karena elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah dilepaskan. Unsur-unsur yang seperiode, gaya tarik inti makin ke kanan makin kuat, sehingga energi ionisasi pada umumnya makin ke kanan makin besar.
Pengecualian :
unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.



2. KEELEKTRONEGATIFAN (elektronegativitas)

     Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom. 

- Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil sebab gaya tarik inti makin lemah.
- Unsur-unsur yang seperiode, keelektronegatifan makin ke kanan makin besar. Akan tetapi perlu diingat bahwa golongan VIII A tidak mempunyai keelektronegatifan. Hal ini karena sudah memiliki 8 elektron di kulit terluar. Jadi, keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen) dengan harga keelektronegatifan unsur flour (F) yakni 4,0.

     Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berati unsur yang bersangkutan cenderung menerima elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya. 

3. JARI-JARI ATOM

     Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Unsur-unsur yang segolongan, jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom. Unsur-unsur yang seperiode, jari-jari atom makin kekanan makin kecil. Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit yang sama. Akan tetapi, tidaklah berarti mereka memiliki jari-jari atom yang sama pula. Semakin ke kanan letak unsur, proton dan elektron yang dimiliki makin banyak, sehingga tarik-menarik inti dengan elektron makin kuat. Akibatnya, elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat ke arah inti. 


4. AFINITAS ELEKTRON

    Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron. Afinitas elektron juga dinyatakan dalam kJ mol–1. Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron, maka makin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron (kecenderungan membentuk ion negatif). 
     Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semakin kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar. Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.

5. SIFAT LOGAM DAN NON-LOGAM

     Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain: mengkilap, menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat direntangkan menjadi kawat panjang. Sifat-sifat logam di atas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam.
- Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang dan sifat non-logam bertambah.
- Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, dan sifat non-logam berkurang.
Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal.


 
6. TITIK DIDIH DAN TITIK LELEH
  
     Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA. Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan: 
a.  Unsur-unsur golongan IA – IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke bawah.
b. Unsur-unsur golongan VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi.

7. KEREAKTIFAN

     Reaktif artinya mudah bereaksi. Kereaktifan unsur-unsur logam bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan, sedangkan unsur-unsur non logam kereaktifannya berkurang dari atas kebawah dalam satu golongan. Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. 

DAFTAR PUSTAKA

Gianto. 2009. Sifat Periodik Unsur. http://arsipegianto.tripod.com/sifatperiodikunsur.pdf
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.