@K24-GALANG
ABSTRAK
Masalah pencemaran air yang ada di Indonesia setiap tahun
semakin meningkat. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat-zat atau komponen yang lainnya
yang menyebabkan kualitas airterganggu bahkan menurun. Pencemaran air bersumber dari
beberapa hal yaitu limbah pertanian,limbah rumah tangga, limbah industry dan penangkapan ikan
yang tidak dilakukan dengan semestinya. Akibat dari pencemaran air merusak ekosistem yang
di dalam maupun di luar kehidupan air terganggu. Pencemaran air juga dapat berdampak bagi
kehidupan manusia yangtidak pernah luput dari penggunaan air. Namun pencemaran air dapat diatasi
dengan berbagaicara
baik dari diri sendiri maupun dari instansi pemerintahan.
Kata kunci : pencemaran air , penyebab pencemaran air, dampak pencemaran
air, caramengatasi pencemaran air.
Menurut Ardhana
(1994), “Pencemaran Air adalah
Pencemaran Limbah Menjadi anaerobik sehingga air sungai busuk dan tidak sehat
lagi bagi pertumbuhan mickroorganisme flora dan fauna air itu, Lingkungan hidup yang demikian
ini sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan hidup kita”.
Ciri- Ciri Air
Tercemar
Belakangan ini
seringkali kita temui kasus atau peristiwa yang membahas mengenai masalah air
bersih. Terkadang di televisi kita menyaksikan permasalahan air di suatu tempat
dimana daerah tersebut sulit untuk mendapatkan air bersih karena sumber air di
tempat tersebut telah terkontaminasi sesuatu sehingga air tersebut menjadi
berubah dari keadaan sebelumnya. Hal seperti inilah yang mengindikasikan bahwa
air tersebut telah tercemar. Kita bisa mengetahui suatu air telah tercemar (polusi air) dengan melihat dari ciri- ciri
fisik air tersebut. Ciri- ciri fisik sendiri merupakan ciri- ciri dari air yang
bisa dilihat oleh mata telanjang kita dan dirasakan oleh panca indera secara
langsung. Adapun beberapa ciri fisik dari air yang menandai bahwa air tersebut
tercemar antara lain sebagai berikut:
1. - Berwarna atau tidak
jernih
Ciri utama dari air
yang tercemar adalah memiliki warna atau air tersebut tidak jernih. Warna air
yang sesungguhnya adalah bening sebening kristal. Nah apabila kita menemukan
air yang memiliki warna tertentu maka kemungkinan air tersebut tercemar. Namun
hal ini bukan berarti setiap air yang berwarna selalu tercemar. Tercemar disini
dalam artian tidak disengaja untuk diberikan warna. Warna yang membuat air
menjadi tidak jernih ini bisa berasal dari aktivitas makhluk hidup maupun dari
bahan- bahan kimia yang telah tumpah di dalam air sehingga mengakibatkan air
tersebut ikut berwarna dan tidak jernih.
2. -Berbau
Ciri- ciri kedua yang
dimiliki oleh air yang tercemar adalah air tersebut berbau. Berbau disini bisa
saja berbau yang tidak sedap mekipun terkadang juga berbau yang sedap bagi
manusia (misalnya wangi karena bahan kimia). Air yang berbau berarti air tersebut
telah terkontaminasi oleh bahan- bahan kimia dari sisa pengolahan suatu barang
maupun berasal dari aktivitas- aktivitas organisme yang ada di dalam air
sehingga mengakibatkan air memiliki bau yang tidak enak.
3. -Berasa
Ciri- ciri ketiga dari
air yang tercemar adalah memiliki rasa. Rasa yang dimiliki oleh air yang
tercemar tentu saja rasa yang tidak enak bagi manusia. Rasa yang dimiliki oleh
air tercemar ini berasal dari bahan- bahan yang telah mencemari air tersebut
dan bercampur ke dalam air sehingga air ini memiliki rasa yang tidak enak.
Nah itulah beberapa
ciri- ciri fisik yang dimiliki oleh air yang tercemar. Karena ciri- ciri
tersebut merupakan ciri fisik sehingga langsung bisa kita deteksi menggunakan
panca indera kita untuk dapat membedakannya dengan air yang sehat
Sumber Pencemaran Air
- Pencemaran dari
Pertanian
Limbah dari pertanian
yang masuk ke dalam air sebenarnya tidak berbahaya bagi keberlangsungan
ekosistem air namun karena saat ini banyak petani menggunakan pupuk kimia dan
juga pestisida dalam jumlah banyak maka mampu mengakibatkan kerusakan pada
ekosistem yang ada. Hal ini akan lebih parah jika pestisida yang digunakan
adalah jenis dari herbisida dan insektisida.
- Pencemaran dari
Peternakan dan Perikanan
Air dapat mengalami
pencemaran dari kegiatan peternakan dan perikanan jika tidak dilakukan
pembuangan yang benar pada kotoran hewan dan juga sampah lainnya. ada beberapa
hal yang bisa dilihat untuk melihat ciri-ciri dari terjadinya pencemaran oleh
peternakan dan perikanan ini antara lain adalah sebagai berikut:
·
Adanya kotoran hewan
dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air terkontaminasi oleh berbagai
virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya perubahan warna dan rasa
di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah menyebabkan penyakit
bagi siapa saja yang mengkonsumsi.
- Pencemaran dari
Industri
Para pelaku industri
sangat rawan menghasilkan berbagai jenis limbah yang dapat mencemari air. Ini
biasanya dilakukan oleh mereka para pelaku bisnis industri yang kurang memahami
adanya pencemaran ini atau hanya sekedar untuk menekan biaya pengolahan
limbahnya saja. berikut ini beberapa jenis industri yang mampu mencemari air
dari hasil industrinya:
1.
Industri produk
makanan
2.
Indukstri produk
tekstil
3.
Industri pulp dan
kertas
4.
Industri bahan kimia
5.
Industri penyamakan
kulit
6.
Industri electroplating
- Pencemaran dari
Aktivitas Perkotaan
Daerah perkotaan
menjadi salah satu tempat yang rawan terjadi pencemaran air. Hal ini tidak jauh
dari jumlah populasi penduduk yang kian pesat sedangkan lahan tetap sehingga
menyebabkan munculnya berbagai pemukiman padat penduduk dengan sanitasi yang
tidak memadai. Pencemaran air di perkotaan juga bisa disebabkan karena hasil
dari pabrik, limbah rumah tangga, kotoran manusia, limbah cair dan lainnya.
Cara Menangani Pencemaran Air
- Menghemat Menghemat Air
Cara menangani pencemaran air dengan metode ini adalah metode yang paling sederhana namun yang paling utama harus dilakukan yaitu dengan menghemat air. Mengapa ini bisa menjadi solusi? Hal ini disebabkan semakin sedikit air yang digunakan maka jumlah pencemaran yang akan terjadi juga akan sedikit begitu pula sebaliknya. hal ini juga sangat baik untuk melakukan hemat air supaya ketersediaan air di dunia ini tetap terjaga.
- Membuang Sampah pada Tempatnya
Hal yang harus diperhatikan lagi dalam cara menangani pencemaran air adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebaiknya untuk memilah mana sampah organic, sampah anorganik padat, limbah kimia dan lainnya. jika sampah sudah dikelompokkan berdasarkan jenisnya maka untuk membuangnya juga akan lebih mudah karena satu jenis sampah dengan lainnya akan memiliki cara pembuangan yang berbeda. Usahakan untuk tidak membuang sampah langsung ke dalam air karena selain menyebabkan air keruh juga bisa menyebabkan penyumbatan pada perairan sehingga sangat rawan terjadi peluapan.
- Melakukan Servis Kendaraan
Melakukan servis kendaraan secara rutin mungkin tidak memiliki kaitan dengan pencemaran air. Namun ternyata hal ini berkaitan karena kendaraan yang tidak diservis secara rutin maka sangat mungkin terjadi kebocoran bahan bakar baik itu oli atau bahan kimia lainnya yang bisa menjadi penyebab pencemaran air.
- Awasi Penggunaan Pupuk Kimia dan Pestisida
Meskipun pupuk kimia dan pestisida sangat membantu para petani untuk menyuburkan tanaman dan membunuh hama namun perlu diingat bahwa air yang sudah terkontaminasi oleh kedua bahan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Untuk mengatasi penggunaan pupuk kimia dan juga pestisida dapat dilakukan dengan menggantinya dengan pupuk kompos yang alami saja serta melakukan penyiraman tanaman pada saat pagi dan sore hari supaya mengurangi terjadinya pengupan dan juga mampu membantu dalam melakukan penghematan air.
Cara menangani pencemaran air dengan metode ini adalah metode yang paling sederhana namun yang paling utama harus dilakukan yaitu dengan menghemat air. Mengapa ini bisa menjadi solusi? Hal ini disebabkan semakin sedikit air yang digunakan maka jumlah pencemaran yang akan terjadi juga akan sedikit begitu pula sebaliknya. hal ini juga sangat baik untuk melakukan hemat air supaya ketersediaan air di dunia ini tetap terjaga.
- Membuang Sampah pada Tempatnya
Hal yang harus diperhatikan lagi dalam cara menangani pencemaran air adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebaiknya untuk memilah mana sampah organic, sampah anorganik padat, limbah kimia dan lainnya. jika sampah sudah dikelompokkan berdasarkan jenisnya maka untuk membuangnya juga akan lebih mudah karena satu jenis sampah dengan lainnya akan memiliki cara pembuangan yang berbeda. Usahakan untuk tidak membuang sampah langsung ke dalam air karena selain menyebabkan air keruh juga bisa menyebabkan penyumbatan pada perairan sehingga sangat rawan terjadi peluapan.
- Melakukan Servis Kendaraan
Melakukan servis kendaraan secara rutin mungkin tidak memiliki kaitan dengan pencemaran air. Namun ternyata hal ini berkaitan karena kendaraan yang tidak diservis secara rutin maka sangat mungkin terjadi kebocoran bahan bakar baik itu oli atau bahan kimia lainnya yang bisa menjadi penyebab pencemaran air.
- Awasi Penggunaan Pupuk Kimia dan Pestisida
Meskipun pupuk kimia dan pestisida sangat membantu para petani untuk menyuburkan tanaman dan membunuh hama namun perlu diingat bahwa air yang sudah terkontaminasi oleh kedua bahan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Untuk mengatasi penggunaan pupuk kimia dan juga pestisida dapat dilakukan dengan menggantinya dengan pupuk kompos yang alami saja serta melakukan penyiraman tanaman pada saat pagi dan sore hari supaya mengurangi terjadinya pengupan dan juga mampu membantu dalam melakukan penghematan air.
Komponen Pencemaran Air:
1. Limbah
Zat Kimia
Berbagai
industri dewasa ini banyak yang menghasilkan limbah berupa zat kimia yang
sangat berbahaya bagi lingkungan air itu sendiri seperti sungai, danau dan laut
serta pihak yang menggunakan air dari tempat tersebut. Limbah zat kimia yang
mampu menjadi polutan sebagai penyebab dari pencemaran air dapat digolongkan
menjadi berikut ini:
Insektisida – Pada sektor pertanian bahan kimia yang satu
ini masih sangat banyak digunakan karena fungsinya sebagai pembasmi serangga
yang biasanya menjadi hama pada pertanian. Apabila penggunaan dari insektisida
ini berlebihan dari ambang batas maka dapat membahayakan ekosistem air dan
kehidupan yang ada disekitarnya.
·
Zat Warna Kimia – Zat
warnai kimia yang biasanya digunakan untuk mewarnai kain dan lainnya ini juga
memiliki dampak yang berbahaya jika langsung dibuang ke dalam air.
2. Limbah
Padat
Limbah
padat yang dimaksud di sini adalah limbah yang mengarah pada hasil pengolahan
IPAL yang masih belum maksimal. limbah ini biasanya memiliki ukuran yang kecil
dan cukup halus sehingga tidak bisa mengendap di dalam dasar permukaan sungai,
danau atau laut melainkan hanya bisa melayang-layang di dalam air saja dan ini
tentunya membuat air menjadi lebih keruh dan tidak bisa dikonsumsi. Jika hal
ini terjadi maka ekosistem yang ada di dalam perairan tersebut juga akan
mengalami gangguan hidup terutama pada saat akan melakukan fotosintesis karena
cahaya matahari akan sangat sulit menembus masuk ke dalam air.
·
Limbah Bahan Makanan – Limbah dari bahan makanan ini merupakan
salah satu jenis limbah organic yang membusuk karena terdapat mikroorganisme pembusuk
di dalamnya sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi siapa saja yang ada di
dekatnya. Limbah ini juga mampu menimbulkan uap di udara yang tidak baik untuk
dihirup
.
·
Limbah Organik – Limbah organic merupakan limbah yang mampu
teruraikan dengan waktu yang cukup singkat karena bantuan dari mikroorganisme
pembusuk. Oleh karena itu jika limbah organic ini dibuang langsung ke dalam air
mampu meningkatkan jumlah mikroorganisme di dalam air yang berarti kemungkinan
untuk berubah menjadi bakteri pathogen juga akan semakin tinggi. oleh karena
itu jangan seenaknya sendiri saat membuang sampah ya
.
·
Limbah Anorganik – Kebalikan dari limbah organic, pada limbah anorganik ini
tidak mudah teruraikan karena sangat sulit disusupi oleh mikroorganisme
pembusuk kalaupun bisa maka waktunya akan sangat lama hingga limbah tersebut
teruraikan. Limbah anorganik ini banyak dihasilkan oleh industri besar atau
kecil serta sampah dari rumah tangga.
d DAFTAR PUSTAKA:
- Anonim,2016,''Pengertian pencemaran air''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.