.

Kamis, 22 November 2018

MANUSIA MEMBUTUHKAN AIR

Oleh: PUJI ANGGRAENI (K30-Puji)


Manusia membutuhkan air untuk seluruh proses hidupnya terutama untuk air minum. Air minum adalah bagian dari siklus air global, yang merupakan fungsi dari abiotik dan biotik. Siklus ini semakin dipengaruhi oleh kegiatan manusia dari penggunaan air dan pembuanganya. Air dapat dikatakan senyawa terpenting di dunia. Kenyataannya air menutup kurang lebih 70% permukaan bumi. Dan menyebabkan foto angkasa luar planet bumi tampak berwarna biru sangat indah. Air dibutuhkan perorangan maupun industri. Dalam keadaan normal, air jernih, tidak berasa, tidak berbau. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan  penduduk yang cepat di negara berkembang menyebabkan lingkungan dikontaminasi dengan meningkatkan beban pencemaran secara signifikan di sungai dan badan air lainnya. Fenomena pencemaran air terjadi di Indonesia karena polutan seperti deterjen, merkuri, hujan asam minyak, dan mikroba air. Pencemaran air menunjukkan bahaya manusia

Kata Kunci: Pencemaran Air Limbah.

            Sumber air tanah yang banyak dimanfaatkan warga adalah air sumur gali. Air sumur gali bila kondisinya tercemar baik oleh limbah domestik maupun limbah industri me-nyebabkan dampak terhadap kesehatan manusia. Manusia membutuhkan air untuk seluruh proses hidupnya terutama untuk air minum. Air minum adalah bagian dari siklus air global, yang merupakan fungsi dari abiotik dan biotik. Siklus ini semakin dipengaruhi oleh kegiatan manusiadari penggunaan air dan pembuanganya. Proyeksi perubahan iklim, perkotaan dan pengembangan industri mengancam kualitas air minum dan ketersediaan air yang digunakan.
Limbah kegiatan domestik dapat meningkatkan kandungan bahan organik, lemak-minyak di dalam perairan serta bahan non organik yang sulit terdegradasi seperti sampah plastik. Menurunnya kualitas air dan berubahnya sifat-sifat fisika-kimia akibat pencemaran yang terjadi akan membahayakan bagi kehidupan organisme perairan terutama makrozoobenthos, karena sifat hidupnya yang relatif menetap di dasar perairan (Yusuf, 1994).

Karakterisrik Air Limbah
Secara awam air tercemar dapat dilihat dengan mudah, misalnya dari kekeruhan, karena umumnya orang berpendapat bahwa air murni atau bersih itu jernih dan tidak keruh, atau dari warnanya yang transparan dan tembus cahaya, atau dari baunya yang menyengat hidung, atau menimbulkan gatal-gatal pada kulit dan ada juga yang dapat merasakan dengan lidah, seperti rasa asam dan getir. Sebenarnya mudah untuk mengenal air yang tercemar, oleh karena itu jangan meremehkan informasi dan keluhan masyarakat tentang pencemaran air. Air tercemar juga dapat diketahui dari terganggunya organisme perairan, baik ikan, tanaman dan hewan-hewan yang berhubungan dengan air tersebut. Dalam menentukan karakteristik limbah, parameter-parameter yang dipakai antara lain :
1) Parameter Suhu. Parameter ini sangat diperlukan dalam penentuan karakter limbah, karena menyangkut kecepatan reaksi dan pengaruhnya terhadap kelarutan suatu gas, bau dan rasa. Beberapa jenis bakteri populasinya dipengaruhi oleh suhu dari limbah, dan organisme perairan sangat peka terhadap perubahan suhu air. Pengukuran suhu dapat dipakai termometer khusus yang dapat dipakai untuk setiap variasi kedalaman.
2) Parameter Rasa dan Bau. Diakibatkan oleh material-material terlarut, dapat berupa zat organik seperti phenol dan Khlorophenol. Bau dan Rasa merupakan sifat air yang sangat subyektif, karena itu sulit diukur, tetapi bisa di identifikasi seperti bau busuk, bau gas, rasa pahit, dan rasa masam.
3) Parameter Warna. Estetika air sering dilihat dari warna. Secara awam Air yang jernih, transparan, segar dan tidak bau merupakan indikator air bagus. Namun demikian penting untuk dapat membedakan antara air yang mempunyai warna asli akibat material terlarut dan warna semu akibat zat-zat yang tersuspensi.  
4) Parameter Kekeruhan. Hadirnya material berupa koloid menyebabkan air menjadi tampak keruh yang secara estetis kurang menarik dan mungkin bisa berbahaya bagi kesehatan. Kekeruhan dapat pula disebabkan oleh partikel-partikel tanah liat, lempung, lanau atau akibat buangan limbah rumah tangga maupun limbah industri atau bahkan karena adanya mikroorganisme dengan jumlah besar.
5) Parameter pH. Tingkat asiditas atau alkalinitas suatu sampel diukur berdasarkan skala pH yang dapat menunjukkan konsentrasi ion hydrogen dalam larutan tersebut. Skala pH mempunyai rentang 0 – 14, dengan nilai 7 sebagai pH netral, di bawah 7 larutan disebut asam sedangkan di atas 7 larutan disebut basa. Reaksi kimia banyak dikendalikan oleh nilai pH dan demikian pula aktivitas biologi yang biasanya dibatasi oleh rentang pH yang sangat sempit (pH antara 6 – 8). Air yang terlalu asam atau basa tidak dikehendaki oleh karena akan bersifat korosif atau kemungkinan akan sulit diolah.
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang. Jika air sudah tercemar sumber penyakit pun datang secara perlahan.

PENYAKIT DAN AIR
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan air (Waterborne Deseases) telah dikenal sejak lama. Pencemaran air minum oleh air limbah rumah tangga dan limbah industry yang mengandung organisme yang dapat menimbulkan penyakit, virus, bakteria pathogen dan sebagainya, dapat menyebar dengan cepat ke seluruh sistem jaringan pelayanan air minum tersebut, serta dapat menyebabkan wabah atau peledakan jumlah penderita penyakit di suatu wilayah dalam waktu singkat. Beberapa ciri khusus penyebaran penyakit-penyakit tersebut Beberapa penyakit yang paling sering berjangkit antara lain yakni:
1.         Disentri
Penyebabnya adalah beberapa jenis bakteri dysentery baccilus, waktu inkubasi 1 – 7 hari, biasanya sekitar 4 hari atau kurang. Gejala penyakitnya antara lain : bakteri dysentery yang masuk melalui mulut akan tumbuh di dalam perut besar, dan berubah secara lokal ke kondisi sakit misalnya timbulnya bisul pada selapur lender (mucous membrane). Gejala utama yakni mencret, mulas, demam, rasa mual, muntahmuntah, serta berak darah campur lendir. Infeksi penyakit ini dapat berjangkit sepanjang tahun. Penderita dan carriernya adalah sumber penuranan yang utama, dan penularannya dapat terjadi melalui makanan, air minum atau kontak orang ke orang.
2.          Tipus dan Paratifus
Penyebabnya adalah jenis bacillus typhus dan parathyphus, dengan waktu inkubasi antara 1 sampai 3 minggu. Bakteri penyakit tersebut masuk melalui mulut dan menjangki pada struktur lympha (getah bening) pada bagian bawah usus halus, kemudian masuk ke aliran darah dan akan terbawa ke organ-organ internal sehingga gejala muncul pada seluruh tubuh misalnya: seluruh badan lemas, pusing, hilang nafsu makan, dan timbul deman serta badanmenggigil. Pada penderita yang serius sering timbul gejala pendarahan usus. Suhu badan berfluktuasi dan akan turun perlahan-lahan setelah infeksi berjalan tiga atau empat minggu, dan gejala umum juga hilang.
3.          Kholera
Penyebabnya adalah bakteri patogen jenis vibrio cholerae, dan waktu inkubasinya antara beberapa jam sampai lima hari. Bakteri vibrio cholerae yang masuk melalui mulut akan berkembang di dalam usus halus (small intestine), dan menghasilkan exotoxin yang menyebabkan rasa mual. Gejala yang penting yakni mencret atau diare dengan warna putih keruh dan muntah-muntah. Kadang-kadang juga terjadi dehidrasi, dan pada kasus yang serius kemungkinan dapat menyebabkan penderita menjadi koma.
4.             Hepatitis A
Penyebabnya adalah virus hepatitis A, dengan waktu inkubasi antara 15 sampai 30 hari (biasanya 30 hari). Infeksi umumnya terjadi melalui mulut. Gejala primairnya antara lain rasa mual, pusing disertai demam, dan rasa lelah/lemas di seluruh tubuh. Gelaja spesifik antara lain terjadinya pembengkaan liver dan timbul gejala sakit kuning. Sumber penularan yakni air minum atau makanan yang tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung virus hepatitis A.
5.             Poliomelistis Anterior Akut
Penyebabnya adalah virus polio, waktu inkubasi antara 3 sampai 21 hari, biasanya antara 7 sampai 12 hari. Virus polio masuk melalui mulut dan menginfeksi seluruh struktur tubuh, kemudian menjalar melalui simpul saraf lokal, dan selanjutnya menyerang sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Beberapa gejala dapat terlihat antara yakni demam, rasa meriang/tak enak badan, tenggorokan sakit, pusing-pusing dan terjadi kejang mulut (bibir atas dan bawah tidak dapat digerakkan). Sumber infeksi yakni virus polio yang terdapat pada tinja atau dahak penderita atau virus yang terbawa oleh inangnya (carrier), dan penularan kadang-kadang juga melalui air minum atau makanan yang terkontaminasi (tercemar).

MENANGGULANGI PENCEMARAN AIR

            Pencemaran air merupakan persoalan yang terus berkelanjutan karena air merupakan bagian dari sumber makhluk hidup yang ada di muka bumi. Jika air sudah tercemarakan membahayakan bagi semua makhluk hidup. Terdapa tiga strategi untuk menanggulangi pencemaran air, yaitu melalui strategi pendidikan, hukum, dan ekonomi (Woodford, 2015; Hidayat, 2011)
1.            Pendidikan
Hampir setiap orang berperan dalam pengrusakan ekosistem. Cara berpikir, kebiasaan, sikap, dan karakter sebagian manusia belum bersahabat dengan ekosistem. Melalui penerapan pendidikan lingkungan, baik secara formal mapun non formal diharapkan cara berpikir, kebiasaan, sikap, dan karakter sebagian manusia berubah, menjadi lebih hijau, lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
2.            Hukum
            Salah satu yang menjadi persoalan yang cukup besar dari pencemaran air ialah adanya kenyataan bahwa perairan atau badan-badan air itu melintasi batas daerah dan batas negara. Untuk mengatur persoalan lingkungan yang mungkin timbul lintas negara, maka dibuatlah peraturan memgenai lingkungan yang berlaku di global mulai dari konvensi internasional untuk pencegahan pencemaran dari kapal dan masih banyak lagi.
3.      Ekonomi
            Sebagian besar ahli lingkungan sudah menyetujui bahwa cara terbaik untuk mengatasi pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran air dengan dilakukannya prinsip pencemar membayar. Karna sebagain pekerjaan yang kerjanya dilautan sebagian besar menimbulkan dampak buruk bagi sumber daya perairan, baik air permukaan maupun air tanah.




KESIMPULAN:
Pencemaran air dari limbah industri sangat merugikan kondisi ekologis di perairan Indonesia. Krisis perairan akan terjadi jika upaya penanggulangan pencemaran air tidak segera diatasi dari sekarang. Akan terjadi gangguan kesehatan pada masyarakat karena kesehatan lingkungan merupakan faktor penentu derajat kesehatan masyarakat. Logam berat benar-benar telah mengancam kehidupan manusia / masyarakat nelayan dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Salah satu solusi penanggulangan pencemaran logam berat di perairan Indonesia adalah dengan melestarikan hutan mangrove. Karena tumbuhan mangrove dari Jenis A. marina dan Rhizophora spp. Memiliki kemampuan dalam menyerap zat pencemar logam berat di perairan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
·         Hidayat, Atep Afia. Kholil Muhammad. 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Wahana Resolusi. Jakarta.
·         Widiyanto. Fitria, Agnes. Yuniarno. Saudin. Kuswanto.  2013. Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2015). http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas. . Diakses http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=305891&val=5652&title=POLUSI%20AIR%20TANAH%20AKIBAT%20LIMBAH%20INDUSTRI%20%20DAN%20LIMBAH. Dipublikasikan Juli 2013.
·         Sulistyo Arty, Indyah. 2006. Polusi Air Untuk Materi Pembelajaran Sains Dalam Perspektif Personal Dan Sosial.  Jurnal Cakrawala Pendidikan No 3 (2006): Cakrawala Pendidikan, November 2006, Th. XXV, No.3 Publisher : LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=416749&val=445&title=Polusi%20air%20untuk%20materi%20pembelajaran%20sains%20dalam%20perspektif%20%20personal%20dan%20sosial. Dipublikasikan November 2006.
·         Yusuf, Muh. 2011. Kajian Dampak Pencemaran Terhadap Kualitas Lingkungan Perairan dan Struktur Komunitas Organisme Makrozoobenthos Di Muara Sungai Babon, Semarang. BULETIN OSEANOGRAFI MARINA Vol 1, No 1 (2011): Vol 1, No.1, Oktober 2011 Publisher : BULETIN OSEANOGRAFI MARINA. Diakses  http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/20725. Dipublikasikan 28 Maret 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.