Abstrak
Masalah pencemaran udara merupakan masalah serius yang
dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia bahkan di dunia. Pencemaran udara
dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor,
asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan sebagainya. Menurunnya
kualitas udara akibat kandungan zat-zat kimia sebagai polutan membawa dampak
negatif bagi kehidupan manusia yaitu
menurunnya kualitas lingkungan sehat,
gangguan kesehatan, hingga kerusakan lingkungan yang serius. Meningkatnya
pencemaran udara sebagai dampak negatif yang disebabkan oleh polutan,
diperlukan clustering polutan berdasarkan beban polutan yang mengandung zat-zat
kimia berbahaya yang dihasilkan.Kata kunci : Pencemaran
Definisi
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara didefinisikan sebagai kehadiran zat-zat kimia atau bahan pencemar lain ke
dalam atmosfer yang dapat menyebabkan perubahan terhadap komposisi udara
sehingga menyimpang dari keadaan normal. Kehadiran zat pencemar yang dapat
mengganggu atau berpotensi sebagai pengganggu kehidupan organisme dapat disebut
sebagai udara yang sudah tercemar.
Berdasarkan catatan Salim (2002) pencemaran udara adalah
masuknya tau dimasukannya zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara
oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Mengacu pada definisi
tersebut maka segala bahan padat,gas, cair, panas, mikroorganisme yang ada di
udara dan dapat menimbulkan gangguan terhadap kualitas kehidupan disebut
polutan udara.
Sumber
Pencemaran Udara
Pencemaran udara
dapat ditimbulkan dari dua sumber, yaitu:
1. Sumber
alamiah:
a. Gunung
berapi
Aktivitas vulkanik dari gunung berapi menghasilkan beberapa zat pencemar udara, seperti SO2, NOx, dan Total Suspended Particulate (TSP). Menurut data UNEP (1983), gunung berapi menghasilkan lebih banyak SO2 daripada aktivitas manusia, yaitu sebesar 80-288 juta ton per tahunnya. Tiap tahunnya, gunung berapi memproduksi 20-90 juta ton NOx. TSP yang dikeluarkan oleh gunung berapi adalah dalam bentuk silica, dalam abu vulkanik.
Aktivitas vulkanik dari gunung berapi menghasilkan beberapa zat pencemar udara, seperti SO2, NOx, dan Total Suspended Particulate (TSP). Menurut data UNEP (1983), gunung berapi menghasilkan lebih banyak SO2 daripada aktivitas manusia, yaitu sebesar 80-288 juta ton per tahunnya. Tiap tahunnya, gunung berapi memproduksi 20-90 juta ton NOx. TSP yang dikeluarkan oleh gunung berapi adalah dalam bentuk silica, dalam abu vulkanik.
b. Biological
decay
Mikroorganisme tanah melakukan dekomposisi material organik secara biologis,
melepaskan sulfur dioksida (SO2) dan NOx ke udara.
c. Danau
dan laut
Dalam siklus biogeokimia nitrogen, terjadi pencernaan protein oleh biota laut
yang menghasilkan gas NO2 dan NO3, yang akan dilepaskan ke udara. Selain itu,
di laut dan danau terjadi proses methanogenesis pada sedimen, yang
mengakibatkan terlepasnya gas CH4 ke udara.
d. Gas
dari proses pencernaan
Proses pencernaan makanan, terutama pada mamalia,
menghasilkan gas metana (CH4) yang akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses
flatulensi.
e. Petir
Petir memiliki energi yang sangat besar. Petir mampu
memecah gas N2 pada atmosfer dan membuatnya bereaksi dengan O2 di udara
membentuk gas NOx.
f. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat mengakibatkan terlepasnya TSP
ke udara dalam bentuk fly ash. Kebakaran hutan juga akan menghasilkan gas rumah
kaca, yaitu CO2, melalui proses pembakaran selulosa dalam kayu secara sempurna.
Apabila pembakaran selulosa terjadi secara tidak sempurna, akan dilepaskan gas
CO ke udara.
g. Peluruhan Radioaktif
Unsur-unsur radioaktif seperti uranium dapat
melepaskan radiasi ke atmosfer melalui reaksi peluruhan.
2. Sumber
Antropogenik
a.
Sumber antropogenik
ini biasanya berhubungan dengan proses pembakaran berbagai jenis bahan bakar,
diantaranya: 1. Sumber tidak bergerak (stationary source), termasuk asap dari
industri manufaktur, hasil pembakaran insinerator, furnace, dan berbagai tipe
peralatan pembakaran dengan bahan bakar;
b.
Sumber bergerak
(mobile source), termasuk kendaraan bermotor, pesawat, dan/atau kapal laut;
c.
Asap dari penggunaan
cat, hair spray, dan jenis pelarut lainnya;
d.
Gas yang dihasilkan
dariproses pembuangan akhir di TPA, yang umumnya adalah gas Metan. Gas metan
ini memang tidak bersifat racun (toksik), tetapi gas ini termasuk gas yang
mudah menyala (flammable) dan dapat membentuk senyawa yang bersifat eksplosive
(mudah meledak) jika bereaksi dengan udara;
e.
Militer, seperti
senjata nuklir, gas beracun, senjata biologis, maupun roket.
Unsur
Pencemaran Udara
Dhamono (2004) dalam
sebuah tulisannya yang berjudul Polusi Udara menyebutkan bahwa terdapat lima
unsur-unsur kimia berbahaya sebagai pencemar udara yang penting, yaitu :
1. Ozone
(O3)
2. Oksida
Karbon (CO dan CO2)
3. Oksida
Belerang (SO2 dan SO3)
4. Oksida
Nitrogen (NO,NO2, dan N2O)
5. Partikel
Mokuler (debu, asam, pestisida, dll).
Dampak
Pencemaran Udara
1. Terganggunya
Pernafasan
2. Mengganggu
kesehatan kulit, sehingga kulit akan nampak kusam, elastisitas merosot, penuaan
dini, keruput dini, flek hitam, hingga penyakit kanker kulit.
3. Mengganggu
pandangan (misalnya asap kebakaran hutan yang ada di Sumatera)
4. Menimbulkan
stress dan juga cepat naik emosi
5. Memicu
terjadinya hujan asam.
6. Menimbulkan
terjadinya pemanasan global
7. Mengganggu
pertumbuhan tanaman
Upaya Penanggulangan Pencemaran
Udara
1.
Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap
yang akan dibuang ke udara bebas agar tidak terlalu membahayakan kesehatan
Bumi. Hal ini terutama harus dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi
yang membuang asap sebagai salah satu limbahnya.
2.
Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (baca: kekurangan dan kelebihan bahan
bakar fosil) sebagai pembangkit listrik atau energi yang lainnya.
Hal ini karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat
berkontribusi menciptakan pencemaran udara.
3.
Mengalirkan gas buangan ke dalam air laut (baca: ekosistem air laut) atau ke
dalam larutan pengikat terlebih dahulu saat sebelum asap dikeluarkan ke udara
bebas debgan tujuan mengurangi potensi terjadinya pencemaran yang dapat merusak
dan membahayakan lingkungan.
4.
Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih
ramah lingkungan dalam kehidupan sehari- hari
5.
Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan
diri menggunakan transportasi umum atau mulai hidup sehat dengan menggunakan
sepeda
6.
Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar
yang ramah lingkungan, seperti biogas
7.
Menjaga kelestarian hutan. Dengan
kata lain juga ikut melakukan tanam seribu pohon atau penghijauan dan
menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat jahat terhadap hutan.
8.
Tidak melakukan penggundulan hutan
9.
Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
10.
Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di
sekitar kita dan tidak membiarkan sampah berserakan
11.
Membedakan sampah yang organik dan juga non organik
12.
Mengolah sampah non organik yang masih layak pakai
menjadi barang- barang yang berguna dan menimbun sampah- sampah organik agar
menjadi pupuk organik
13.
Mengurangi penggunaan insektisida secara berlebihan
karena dapat mencemari tanah
Kesimpulan
Pencemaran udara saat ini sudah
mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena didukung oleh perkembangan dunia
industri, meningkatnya populasi manusia mengakibatkan semakin besar pula
terjadinya pencemaran lingkungan. Kehadiran zat pencemar yang mengganggu dapat
berpotensi sebagai pengganggu kehidupan
makhluk hidup. Dampaknya pencemaran udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan
makhluk hidup terutama pada sistem pernafasan.
Hidayat, Atep Afia. Kholil, Muhammad. 2018.KIMIA DAN
PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI. Wahana Resolusi. Yogyakarta.
Situmorang,
Manihar. 2017. KIMIA LINGKUNGAN. Depok. PT RajaGrafindo Persada.
Yanti, Nur. Maria Ulfah. APLIKASI JARIANG SYARAF TIRUAN
UNTUK CLUSTERING POLITAN KIMIA PENYEBAB PENCEMARAN UDARA. Jurnal Teknologi
Terpadu Vol 3. No 2. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=504614&val=10353&title=Aplikasi%20Jaringan%20Syaraf%20Tiruan%20Untuk%20Clustering%20Polutan%20Kimia%20%20Penyebab%20Pencemaran%20Udara
(diunduh pada 13 Oktober)
Nadhira, Ulya. 2016. SUMBER-SUMBERPENCEMARAN UDARA. https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp5/2016/03/10/sumber-sumber-pencemaran-udara/
Anonym. 2010. SUMBER PNCEMARAN UDARA. https://jurnalingkungan.wordpress.com/2010/02/13/44/
Basri, Iwan Setiawan. 2010. PENCEMARAN UDARA DALAM ANTISIPASI
TEKNIS PENGELOLAAN SUMBERDAYA LINGKUNGAN. Smartek Vol 8. No 2. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=10760&val=750&title=PENCEMARAN%20UDARA%20DALAM%20ANTISIPASI%20TEKNIS%20PENGELOLAAN%20SUMBERDAYA%20LINGKUNGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.