Seperti yang sudah jamak kita ketahui di lingkungan perkotaan terdapat banyak sekali pencemaran udara. Hal ini terjadi karena terus bertambahnya perangkat – perangkat yang menyebabkan pencemaran udara, dan kemajuan teknologi semakin mengorbankan kelestarian lingkungan yang tentunya dapat merugikan kesehatan manusia dan kerusakan ekosistem yang semakin tidak terkendali. Pencemaran udara terus meningkat setiap saat padahal kebutuhan oksigen juga diperlukan manusia setiap saat, sebagai makhluk hidup manusia selalu membuat hal yang merugikan diri sendiri dan lingkungan dan kejadian seperti ini sudah menjadi siklus dan rutinitas kita.
Kata kunci : Pencemaran udara
Berdasarkan catatan Salim (2002), “ pencemaran udara adalah masuknya atau diaasukkannya zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengatuhi kesehatan manusia. Mengacu pada definisi
tersebut maka segala bahan padat, gas, cair, panas, mikroorganisme yang ada di udara dan dapat menimbulkan gangguan terhadap kualitas kehidupan disebutan polutan.
Pencemaran udara terjadi karena adanya suatu pembangunan setiap hal besar juga akan mengakibatkan dampak yang besar, semakin besar ambisi perkotaan untuk memajukan wilayahnya juga merupakan suatu penyebabnya. Menurut Panjaitan “ pertumbuhan kebutuhan transportasi yang cukup tinggi karena para penghuni perumahan di pinggiran kota tersebut masih membutuhkan perjalanan ke pusat kota untuk bekerjam belajar dan aktivitas – aktivitas lainnya, yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Sumber pencemaran udara :
Sumber pencemaran udara alamiah, misalnya akibat letusan gunung berapi. Bisa juga berupa kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrikasi biologi.
Sumber pencemaran udara berasal dari manusia. Sumber pencemaran jenis ini misalnya dari transportasi, emisi pabrik. Zat penyebab pencemaran udara yang bersumber dari kegiatan manusia antara lain Karbon Monoksida (CO), Oksida Sulfur (SOx), Oksida Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan Oksida fotokimia, termasuk ozon.
Pencemaran udara memiliki dampak yang beraneka ragam dikehidupan manusia mulai dari dampak kesehatan yang dapat menyerang paru – paru manusia yang semua itu sangat menyerang fisikologi manusia secara langsung dan menggangu pernapasan. Dampak ekonomi pun juga dirasakan dari pencemaran udara menurut hasil kajian Bank Dunia menemukan bahwa di Indonesia sebesar Rp1,8 triliyun dan jumlah ini akan meningkat mencapai Rp4,3 triliyun pada tahun 2015. Dari segi pendidikan mempengaruhi psikis siswa,mahasiswa, pekerja untuk berpikir dan bila hal ini terus berlanjut akan menimbulkan stres berkepanjangan dan membuat resah hati. Dampak pertanian tanaman jadi sulit untuk berfotosintesis karena untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan sinar matahari yang bersih dan membuat tanaman rawan terkena penyakit. Efek rumah kaca disebabkan oleh CO2,CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer. Keseluruhan gas ini menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi akibatnya panas terjebak di lapisan troposfer sehingga menimbulkan fenomena pemanasan global. Pencemaran udara dapat mengurangi kualitas air permukaan, mematikan tanaman, dan melarutkan logam - logam berat yang hal ini sangat berbahaya bagi kualitas air yang kita konsumsi bagi tubuh.
Pencemar primer adalah zat pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon dioksida (CO2) adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam kabut fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Penanggulangan
Menggunakan transportasi umum hal ini mendorong kita untuk lebih menghemat BBM pada kendaraan pribadi dan mengurangi emisi gas buang knalpot kendaraan yang menghasilkan pencemaran udara.
Hemat energi, dengan mematikan lisrik apabila sudah tidak digunakan lagi.
Memahami konsep Reduce, Reuse dan Recycle.
Menggunakan energi alternatif seperti biogas atau menggunakan sepeda apabila ingin ketempat yang jaraknya tidak begitu jauh.
Kesimpulan
Lingkungan yang kita tinggali haruslah dijaga kelestariannya karena kita hidup tidak hanya satu generasi tetapi terus berlanjut sampai generasi anak cucu kita, maka dari itu kita jangan menjadi manusia yang egois akan ambisi untuk terus mengembangkan diri dengan tidak mempedulikan kebersihan lingkungan sekitar. Karena pencemaran udara tidak dapat disandingkan dengan mahalnya nyawa yang dipertarukan karena polusi udara tersebut.
Daftar Pustaka
Hidayat dan Kholil, 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta
Anonym, 2017. Pencemaran udara: Pengertian, penyebab, Dampak, polutan, dan penanggulangannya (Diunduh November 2018) https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-dampak-solusi/
Panjaitan, dkk. 2011. Sabua Vol.3, No.1. Jurnal Pengelolaan Pencemaran Udara Akibat Transportasi di Kawasan Perumahan Di pinggiran Metropolitan. Id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle=16070
Anonym,2018. Pollution on my earth. Jakarta. https://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-udara.html (diunduh 12 November 2018)
Anonym, 2018. Dosen biologi. Jakarta. [Online] https://www.google.co.id/amp/s/dosenbiologi.com/lingkungan/dampak-pencemaran-udara/amp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.