.

Minggu, 18 November 2018

Pencemaran Air Yang Mengancam Masa Depan


Oleh : Erlangga Maulana Sakhi (@K02-Erlangga)








Abstrak

Air adalah salah satu elemen penting bagi segala makhluk hidup dimuka bumi. Dipermukaan bumi sendiri, air meliputi sekitar 71% permukaan bumi. Namun semakin kesini kualitas air bukan meningkat nyatanya kualitas air berbanding terbalik dengan pesatnya kemaajuan teknologi. Pencemaran air terjadi dimana-mana. Pelakunyapun menjadi siapa saja. Mulai dari limbah industri, limbah dari masyarakat dan dari alam itu sendiri. Namun pemeran utama yang mengancam kelangsungan ketersedian air bersih itu sendiri adalah manusia

Kata kunci : Air, Pencemaran Air, Bumi, Manusia, Industri, Limbah, kualitas, Bencana.
            
            Permukaan planet bumi meliputu dua pertiga bagian ditutupi oleh perairan dan sepertiga lainnya oleh daratan. Jumlah penduduk planet yang selalu bertambah membuat kebutuhan terhadap sumber daya terus meningkat. Kualitas dan kuantitas air terus mengalami degradasi, semakin banyak penduduk yang tidak memiliki akses untuk mendapatkan air bersih. Pencemaran air terjadi dimana-mana, baik lautan, sungai, danau, bahkan air tanah.
            
            Pentingnya air, terutama air bersih. Air bukan hanya penopang kehidupan, air juga menjadi bagian penting dalam kebutuhan domestik dan dalam industri. Masyarakat mandi dan memasak menggunakan air sedangkan dalam industripun air berperan dalam campuran zat atau pelarut. Di alam air berperan sebagai pembersih alami. Sumber air bersih dapat berasal dari atmosfir (hujan), danau, sungai, salju, air tanah dan air bawah tanah.
            
            Pencemaran meruakan persoalan serius yang dihadapi oleh umat manusia. Menurut Hidayat dan Kholil (2018:85), encemaran merupakan istilah baru yang ada di muka bumi. Sebelum terjadinya revolusi industri pada abad ke-19, kata pencemaran relative kurang dikenal. Industrialisasi membawa konsekuensi sendiri terhadap pencemaran, termasuk pencemaran air.
            
            Menurut Yudo (2006), pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan komponen lainnnya, sehingga kualitas air menurun atau menyebabkan air tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Sember pencemaran air dibagi menjadi dua yaitu sumber langsung : berasal dari pabrik, sistem pembuangan, sumur minyak, dll. Sumber tidak langsung : berasal dari sumber yang tidak jelas ( air jalan, kegiatan pertanian, dll)
            
            Menurut Warlina (2004) Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :
  •          Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa
  •          Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH
  •         Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.

Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau
konsentrasi ion hydrogen.

            Seperti yang kita ketahui bawha pencemaran air yang marak terjadi disebabkan oleh aktivitas industri baik dalam kota maupun industri minyak yang terdapat di tengah laut. Pencemaran limbah industri merupakan yang paling marak terjadi. Banyak pelaku industri yang mencuri kesempatan atau memang sengaja membuang limbah melalui pipa pembuangan langsung menuju sungai atau sumber air bersih lainnya tanpa melaluka pengolahan terhadap zat-zat kimia yang terdapat pada limbah. Selain mencemari lingkungan dampaknya juga menajdi sangat buruk terhadap kesehatan manusia yang masih menggantungkan sumber air untuk kegiatan sehari-hari kepada sungai. Lebih buruknya lagi hilangnya spesies hewan yang biasa tinggal disumber mata air tersebut.

            Menurut Yudo (2006), Pencemaran limbah industri yang terjadi disungai meningkat pada musim kemarau. Karena debit air yag menurun drastis namun kegiatan industri tetap berjalan seperti biasa sehingga pencemaran yang dikeluarkan juga tetap.

            Walaupun sepertinya kegiatan industri menjadi penyebab utama dari tercemarnya sumber air bersih yang terdapat dimuka bumi ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan domestik yang dilakukan oleh masyarakat juga menjadi salah satu tercemarnya sumber air bersih. Limbah manusia seperti feses yang langsung dibuang keperairan yang menyebabkan bakteri yang terdapat menyebar dan mencemari air

            Limbah kegiatan manusia yang dilakukan sehari-hari seperti air bekas mencuci pakaian dan air bekas pewarna makanan yang dibuang dengan sembarangan tanpa pengolahan dapat menyebabkan pencemaran limbah cair juga menjadi ancaman yang sangat perlu untuk diperhatikan.

            Limbah dari pertanian dan peternakan. Limbah yang disebabkan oleh pertanian adalah sisa-sisa pemupukan dan zat kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian mengalir menuju sungai, danau atau laut yang dapat menyebabkan ketersedian unsur hara berlebihan bagi jenis alga dan plankton yang bersifat biotoksin, yang membuat kedua mikroorganisme itu mendominasi permukaan air. Limbah peternakan, sama seperti manusia fese dari hewan juga dapat mencemari air, baik dari sumber mata air maupun menyerap ke air tanah. Solusi yang dapat dilakukan dalam menangani limbah pertanian dan peternakan adalah dengan memilih menggunakan pupuk alami olahan dari limbah peternakan ketimbang menggunakan pupuk yang mengandung zat kimia berbahaya.

            Cara menanggulangi pencemaran air sangatlah beragam mulai dari pendidikan, hukum, ekonomi dan kesadaran diri sendiri. Melalui bidang pendidikan kita dapat memberikan informasi pada masyarakat terutama pada para penerus bangsa dan dunia untuk lebih peduli terhadap alam sekitar terutama kasus pencemaran. Bahaya mengintai, jika mereka tidak dapat informasi atau bekal pengetahuan yang cukup bukan tidak mungkin pencemaran akan menjadi lebih buruk lagi dimasa depan. Pada bidang hukum, kita dapat membuat hukum atau aturan baik dari ranah masyarakat, pemerintahan, negara, atau bahkan hukum internasioal yang mengatur dalam kasus pencemaran. Pada bidang ekonomi kita dapat memperlakuan denda kepada pelaku pencemar, karena masih banyak oknum yang tidak menaati hukum yang sudah ada hanya untuk kepentingan pribadi maka dari itu denda dapat diberlakukan. Dan yang paling penting Kesadaran, kita hidup dimana sumber daya alam begitu banyak terutama Indonesia, kita sebagai manusia yang memiliki akal dan berbudaya haruslah memiliki kesadaran untuk menjaga atau mengingatkan sesama umat manusia agar terus menjaga dan tidak melakukan pencemaran terhadap alam yang sudah dianugrahkan oleh Tuhan YME.

            Penutup menurut Warlina (2004), Pencemaran air dapat berdampak pada kesehatan, keselamatan dan akhirnya berakibat pada pembangunan ekonomi. Bencana krisis air dapat merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang akan datang. Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin menurun dan berkembangnya berbagai sumber penyakit. Tingginya pencemaran air disebabkan limbah industri yang tidak diolah dahulu serta limbah rumah tangga pada pemukiman yang dibuang ke badan sungai.

Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya penegakan hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan holistic bagi penanggulangan pencemaran air, agar dapat dipertahankan kualitas lingkungan yang
baik. Pemerintah juga hendaknya mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya merangsang pengguna air untuk melakukan efisiensi dengan menganggap bahwa air merupakan sumberdaya yang terbatas.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.