Abstrak
Air adalah salah satu elemen penting bagi segala makhluk hidup dimuka
bumi. Dipermukaan bumi sendiri, air meliputi sekitar 71% permukaan bumi. Namun
semakin kesini kualitas air bukan meningkat nyatanya kualitas air berbanding
terbalik dengan pesatnya kemaajuan teknologi. Pencemaran air terjadi
dimana-mana. Pelakunyapun menjadi siapa saja. Mulai dari limbah industri,
limbah dari masyarakat dan dari alam itu sendiri. Namun pemeran utama yang
mengancam kelangsungan ketersedian air bersih itu sendiri adalah manusia
Kata kunci : Air, Pencemaran
Air, Bumi, Manusia, Industri, Limbah, kualitas, Bencana.
Permukaan planet bumi
meliputu dua pertiga bagian ditutupi oleh perairan dan sepertiga lainnya oleh
daratan. Jumlah penduduk planet yang selalu bertambah membuat kebutuhan
terhadap sumber daya terus meningkat. Kualitas dan kuantitas air terus
mengalami degradasi, semakin banyak penduduk yang tidak memiliki akses untuk
mendapatkan air bersih. Pencemaran air terjadi dimana-mana, baik lautan,
sungai, danau, bahkan air tanah.
Pentingnya air,
terutama air bersih. Air bukan hanya penopang kehidupan, air juga menjadi
bagian penting dalam kebutuhan domestik dan dalam industri. Masyarakat mandi
dan memasak menggunakan air sedangkan dalam industripun air berperan dalam
campuran zat atau pelarut. Di alam air berperan sebagai pembersih alami. Sumber
air bersih dapat berasal dari atmosfir (hujan), danau, sungai, salju, air tanah
dan air bawah tanah.
Pencemaran meruakan
persoalan serius yang dihadapi oleh umat manusia. Menurut Hidayat dan Kholil
(2018:85), encemaran merupakan istilah baru yang ada di muka bumi. Sebelum
terjadinya revolusi industri pada abad ke-19, kata pencemaran relative kurang
dikenal. Industrialisasi membawa konsekuensi sendiri terhadap pencemaran,
termasuk pencemaran air.
Menurut Yudo (2006),
pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan
komponen lainnnya, sehingga kualitas air menurun atau menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Sember pencemaran air dibagi menjadi dua
yaitu sumber langsung : berasal dari pabrik, sistem pembuangan, sumur minyak,
dll. Sumber tidak langsung : berasal dari sumber yang tidak jelas ( air jalan,
kegiatan pertanian, dll)
Menurut
Warlina (2004) Indikator atau tanda bahwa air lingkungan
telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat
diamati yang dapat digolongkan menjadi :
- Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa
- Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH
- Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.
Indikator
yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau
konsentrasi
ion hydrogen.
Seperti
yang kita ketahui bawha pencemaran air yang marak terjadi disebabkan oleh
aktivitas industri baik dalam kota maupun industri minyak yang terdapat di
tengah laut. Pencemaran limbah industri merupakan yang paling marak terjadi.
Banyak pelaku industri yang mencuri kesempatan atau memang sengaja membuang
limbah melalui pipa pembuangan langsung menuju sungai atau sumber air bersih
lainnya tanpa melaluka pengolahan terhadap zat-zat kimia yang terdapat pada
limbah. Selain mencemari lingkungan dampaknya juga menajdi sangat buruk
terhadap kesehatan manusia yang masih menggantungkan sumber air untuk kegiatan
sehari-hari kepada sungai. Lebih buruknya lagi hilangnya spesies hewan yang
biasa tinggal disumber mata air tersebut.
Menurut
Yudo (2006), Pencemaran limbah industri yang terjadi disungai meningkat pada
musim kemarau. Karena debit air yag menurun drastis namun kegiatan industri
tetap berjalan seperti biasa sehingga pencemaran yang dikeluarkan juga tetap.
Walaupun
sepertinya kegiatan industri menjadi penyebab utama dari tercemarnya sumber air
bersih yang terdapat dimuka bumi ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
kegiatan domestik yang dilakukan oleh masyarakat juga menjadi salah satu
tercemarnya sumber air bersih. Limbah manusia seperti feses yang langsung
dibuang keperairan yang menyebabkan bakteri yang terdapat menyebar dan
mencemari air
Limbah
kegiatan manusia yang dilakukan sehari-hari seperti air bekas mencuci pakaian
dan air bekas pewarna makanan yang dibuang dengan sembarangan tanpa pengolahan
dapat menyebabkan pencemaran limbah cair juga menjadi ancaman yang sangat perlu
untuk diperhatikan.
Limbah
dari pertanian dan peternakan. Limbah yang disebabkan oleh pertanian adalah
sisa-sisa pemupukan dan zat kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian
mengalir menuju sungai, danau atau laut yang dapat menyebabkan ketersedian
unsur hara berlebihan bagi jenis alga dan plankton yang bersifat biotoksin,
yang membuat kedua mikroorganisme itu mendominasi permukaan air. Limbah
peternakan, sama seperti manusia fese dari hewan juga dapat mencemari air, baik
dari sumber mata air maupun menyerap ke air tanah. Solusi yang dapat dilakukan
dalam menangani limbah pertanian dan peternakan adalah dengan memilih
menggunakan pupuk alami olahan dari limbah peternakan ketimbang menggunakan
pupuk yang mengandung zat kimia berbahaya.
Cara
menanggulangi pencemaran air sangatlah beragam mulai dari pendidikan, hukum,
ekonomi dan kesadaran diri sendiri. Melalui bidang pendidikan kita dapat
memberikan informasi pada masyarakat terutama pada para penerus bangsa dan
dunia untuk lebih peduli terhadap alam sekitar terutama kasus pencemaran.
Bahaya mengintai, jika mereka tidak dapat informasi atau bekal pengetahuan yang
cukup bukan tidak mungkin pencemaran akan menjadi lebih buruk lagi dimasa
depan. Pada bidang hukum, kita dapat membuat hukum atau aturan baik dari ranah
masyarakat, pemerintahan, negara, atau bahkan hukum internasioal yang mengatur
dalam kasus pencemaran. Pada bidang ekonomi kita dapat memperlakuan denda
kepada pelaku pencemar, karena masih banyak oknum yang tidak menaati hukum yang
sudah ada hanya untuk kepentingan pribadi maka dari itu denda dapat
diberlakukan. Dan yang paling penting Kesadaran, kita hidup dimana sumber daya
alam begitu banyak terutama Indonesia, kita sebagai manusia yang memiliki akal
dan berbudaya haruslah memiliki kesadaran untuk menjaga atau mengingatkan
sesama umat manusia agar terus menjaga dan tidak melakukan pencemaran terhadap
alam yang sudah dianugrahkan oleh Tuhan YME.
Penutup
menurut Warlina (2004), Pencemaran air dapat berdampak pada
kesehatan, keselamatan dan akhirnya berakibat pada
pembangunan ekonomi. Bencana krisis air dapat merupakan ancaman bagi keberlangsungan
generasi yang akan datang. Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi
sumber air makin menurun dan berkembangnya berbagai sumber
penyakit. Tingginya pencemaran air disebabkan limbah industri yang tidak
diolah dahulu serta limbah rumah tangga pada pemukiman yang dibuang ke badan sungai.
Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air diperparah dengan
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya
penegakan hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Diperlukan pendekatan yang
komprehensif dan holistic bagi penanggulangan pencemaran air, agar dapat dipertahankan
kualitas lingkungan yang
baik.
Pemerintah juga hendaknya mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya merangsang
pengguna air untuk melakukan efisiensi dengan menganggap bahwa air merupakan
sumberdaya yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
- Yudo, Satmoko. 2006. Kondisi Pencemaran Logam Berat Di Perairan Sungai DKI Jakarta JAI Vol.2, No.1. dalam http://ejurnal.bppt.go.id/ejurnal2011/index.php/JAI/article/view/55/8 , diakses pada (18 November 2018).
- Harmayani. Diana,Kadek. Dan Konsukartha. 2007. Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik Di Lingkungan Kumuh Jurnal Natah Vol.5, No.2 Agustus 2007. Dalam http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/13305 , diakses pada (18 November 2018).
- Putranti,Triadi. Dan Thomas. 2011. Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Air Tanah Jurnal Teknik Vol.32. No.1 Tahun 2011. Dalam http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/20878 , diakses pada (18 November 2018).
- Hidayat,Atep Afia, dan Kholil Muhammad. 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Wahana Resolusi. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.