Pada studi kimia selalu timbul pertanyaan mengapa
suatu reaksi dapat berlangsung, dan mengapa reaksi lain tidak dapat. Tentu akan
baik sekali, bila kita dapat meramalkan apa yang terjadi bila beberapa bahan
kimia ketika dicampur.
Arah reaksi kimia mempunyai arti yang penting didalam kehidupan manusia. Apakah
suatu reaksi menuju kearah yang menguntunkan atau justru arahnya menuju
merugikan, misalnya pengkaratan dan sebagainya.
Bagaimana kondisi suatu reaksi arus diataur agar
menuju arah yang menguntungkan dengan spontan, dan bagaimana agar tidak
berlangsung kearah yang merugikan? Arah reaksi ini dipelajari dalam
termodinamika kimia. Termodinamika adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
perubahan energi dari satu bentuk kebentuk lain. Khusus dalam ilmu kimia
termodinamika membahas antara lain :
· Perubahan
energi yang menyertai reaksi kimia dan perubahan fasa.
· Apakah
kondisi tertentu, suatu reaksi kimia atau suatu perubahan fasa akan berlangsung
secara spontan.
· Sampai
dimana suatu reaksi dapat berlangsung pada kondisi tertentu dengan kata lain
dimana letak kedudukan kesetimbangan.
Termodinamika didasarkan atas tiga postulat, yaitu
hukum pertama, hukuk kedua dan hukum ketiga termodinamika. Hukum pertama
menyangkut masalah pertukaran energi, sedangkan hukum kedua membahas arah dari
perubahan tersebut dan hukum ketiga membahas entropi.
Sistem merupakan bagian dari alam yang sedang menjadi
pusat perhatian untuk dipelajari. Sistim ini dapat burupa suatu zat atau
campuran zat-zat yang dipelajari sifat-sifatnya. Segala sesuatu yang diluar
sistem, disebut lingkungan. Antara sistim dan lingkungan dibatasi oleh
batas-batas tertentu yang dapat nyata ataupun tidak nyata yang disebut bidang
batas. Antara sistim dan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi.
Berdasarkan pertukaran ini dapat dibedakan tiga macam sistim, yaitu :
a) Sistim tersekat, yang dengan lingkungan tidak dapat
mempertukarkan baik materi maupuin energi, contohnya thermos yang ideal.
b) Sistim tertutup, yang dengan lingkungan hanya dapat mempertukarkan
energi saja, contohnya : sejumlah gas dalam silinder yang dilengkapi dengan
pengisap.
Sistim
terbuka, yang dengan lingkungannya dapat mempertukarkan baik energi maupuin
materio, contohnya: suatu zat atau campuran zat dalam gelas piala terbuka.Suatu
sistim berada dalam keadaan tertentu apabila sifat sifatnya mempunyai harga
tertentu yang tidak berubah dengan waktu. Keadaan sistim ditentukan oleh
sejumlah parameter-parameter, seperti mialnya : temperatur, tekanan, volume
konsentrasi, viskositas, jumlah mol dan lain-lain.
A. HUKUM TERMODINAMIKA II
Hukum Termodinamika II menurut para ahli dapat dijelaskan sebagai
berikut:
- Jika tidak ada kerja dari
luar, panas tidak dapat merambat secara spontan dari suhu rendah ke suhu
tinggai (Clausius)
- Proses perubahan kerja
menjadi panas merupakan proses irreversible juka tidak terjadi proses
lainnya (Thomson-Kelvin-Planck)
- Mesin yang bekerja di antara reservoir suhu Tt dan
reservoir suhu Tr (Tt > Tr), memiliki efisiensi maksimum.
- Suatu mesin tidak mungkin
bekerja dengan hanya mengambl suatu sumber suhu tinggi kemudian
membuangnya ke sumber panas tersebut untuk menghasilkan kerja abadi
(Ketidakkemungkinan mesin abadi)
- Mesin Carnot adalah salah satu mesin reversisible yang menghasilakn daya paling ideal. Mesin ideal memiliki efisiensi maksimum yang mungkin dicapai secara teoritis.
B. ENTROPI
Entropi adalah ukuran
tingkat ketidakpastian suatu zat dengan tinjauan molekuler. Entropi merupakan
sifat dari zat, karena itu tidak tegantung proses. Dengan kata lain, entropi
adalah ukuran keacakan atau ketidakteraturan suatu zat.
Dalam sistem tertutup
peningkatan entropi diikuti oleh penurunan jumlah energi yang tersedia. Semakin
tinggi entropi, semakin tinggi ketakteraturannya.
1.
Entropi pada Proses Temperatur Konstan.
Jika suatu sistem pada
suhu mutlak T mengalami proses reversibel dengan menyerap sejumlah kalor Q maka
kenaikan entropi ∆S dapat dituliskan:
∆S = S2 – S1 = Q/T
Keterangan:
∆S = perubahan
entropi (J/K)
S1 = entropi
mula-mula (J/K)
S2 =
entropi akhir (J/K)
2.
Entropi pada Proses Temperatur Berubah.
Pada proses yang mengalami perubahan temperatur, entropi dituliskan sebagai
berikut.
Keterangan:
∆S = perubahan
entropi (J/K)
S1 = entropi
mula-mula (J/K)
S2 = entropi
akhir (J/K)
c = kalor jenis
(J/kg K)
m = massa (kg)
T1 = suhu mula-mula
(K)
T2 = suhu
akhir (K)
C. ENERGI BEBAS
GIBBS
Energi bebas
Gibbs didefinisikan sebagai perbedaan antara energi entalpi (H) denganenergi
yang tidak digunakan untuk kerja berupa
entropi (S) pada temperatur absolut (T). G =H - TS. Entropi dihitung sebagai perubahan energi perderajat
dengan satuan kal/K.mol atauJ/K.mol. Perubahan energi bebas Gibbs dapat dinyatakan dengan
persamaan DG = DH -TDS.
Perubahan
energi bebas Gibbs (DG) merupakan salah satu besaran termodinamikayang dapat digunakan untuk meramalkan arah reaksi kimia Energi bebas suatu sistem adalah selisih entalpi dengan
temperatur yang di kalikan dengan entropi.
G = H – TS
G = H – TS
Sehingga
perubahan energi bebas pada suhu konstan adalah ;
ΔG = ΔH – TΔS
ΔG = ΔH – TΔS
Dan pada
keadaan standar, energi bebas dapat di hitung dengan persamaan ;
ΔG0 = ΔH0 – TΔS0
Energi bebas dalam keadaan standar telah di ukur untuk setiap senyawa dan telah di tabulasikan secara global sehingga perubahan energi gibbs (ΔG) suatu reaksi anorganik, dapat di hitung dengan rumus :
ΔG0= Σ ΔGf0produk - Σ ΔGf0reaktan
ΔG0 = ΔH0 – TΔS0
Energi bebas dalam keadaan standar telah di ukur untuk setiap senyawa dan telah di tabulasikan secara global sehingga perubahan energi gibbs (ΔG) suatu reaksi anorganik, dapat di hitung dengan rumus :
ΔG0= Σ ΔGf0produk - Σ ΔGf0reaktan
Dari persamaan
tersebut dapat di ketahui hal-hal seperti berikut ;
ΔG < 0, reaksi berjalan secara spontan ΔG > 0,
reaksi berjalan tidak spontan ΔG = 0 ,
reaksi dalam keadaan setimbang
ΔG < 0, reaksi berjalan secara spontan ΔG > 0,
reaksi berjalan tidak spontan ΔG = 0 ,
reaksi dalam keadaan setimbang
Daftar Pustaka :
Atkins, P.W. 1999. Kimia
Fisika Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
https://www.avkimia.com/2017/06/konsep-energi-bebas-gibbs-dan-hubungannya-dengan-kespontanan-reaksi.html
(Diakses pada 8 Oktober pukul 16.35)
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa/article/view/3340
(Diakses pada 8 Oktober 16.45)
@J11-Denny, @J14-Arnando, @J17-Bayu, @Kel-J05
BalasHapusSoal
1. Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut! (1 atm = 1 x 10^5 Pa)
Terimakasih:*
@J18-Ivan, @J20-Fadilah, @Kel-J06
BalasHapusV2= 4.5 m^3
V1= 2.0 m^3
P = 2 atm = 2x10^5
Isobaris - Tekanan tetap
W = P(V2-V1)
W = 2x10^5(4.5 - 2,0) = 5x10^5 Joule