Oleh :Angga Setiawan @J03-Angga
Energi fosil merupakan energi yang paling melimpah di seluruh dunia dan sudah cukup lama dikembangkan. Bahkan hingga tahun 2020 nanti, energi fosil akan tetap menjadi pilihan terutama bahan bakar minyak yang mendominasi. Tantangan terbesar dalam produksi energi fosil khususnya minyak dan gas bumi adalah keterbatasan sumber daya dan penurunan cadangan minyak yang dapat dieksploitasi untuk kepentingan umat manusia. Sehingga perlu diberdayakan potensi energi lainnya. (Subagyo 2007)
Kata Kunci: Energi menipis, Eksploitasi, Gas bumi
Tahap Untuk Mengatasi Masalah Energi
Satu tahap untuk mengatasi masalah energi ini adalah penghematan energi dengan sasaran pemanfaatan energi yang efektif, pengembangan dan pemanfaatan energi untuk menggantikan bahan bakar fosil. Salah satu energi alternatif yang diharapkan dapat menggantikan energi fosil adalah energi nuklir. Energi nuklir sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan reaktor nuklir pertama kali digunakan pada tanggal 20 Desember 1951 di dekat kota Arco, Idaho.
Reaksi yang terjadi pada nuklir adalah reksi fisi nuklir dan fusi nuklir : Reaksi fisi nuklir adalah proses pembelahan inti atom menjadi dua inti atom yang lebih kecil. Reaksi ini menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma) serta melepaskan energi yang sangat besar. Sedangkan fusi nuklir merupakan sebuah proses saat dua inti bergabung menjadi satu, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Proses penggabungan inti nuklir membutuhkan energi yang sangat besar, namun energi yang dihasilkan saat kedua inti telah bergabung lebih besar lagi dan begitu seterusnya.(Wiharto 1996)
Macam Reaktor Nuklir Dan Keuntungannya
Reaktor nuklir merupakan alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus menjaga kesinambungan reaksi tersebut. Dari banyak jenis reaktor tersebut, yang paling terkenal ada empat macam, yaitu reaktor fisi, reaktor fusi, reaktor penelitian dan reaktor daya. Reaktor fusi nuklir memiliki beberapa keuntungan: ketersediaan bahan baku yang melimpah, resiko kebocoran reaksi sangat kecil, bahan baku maupun produk reaksi tidak bersifat radioaktif. (Ruslan 2007)
Dampak Negatif dan keunggulan Nuklir
Disisi lain nuklir juga berdampak negatif yaitu radiasi nuklir yang berbahya untuk kesehatan manusia. Dampak dari paparan radiasi nuklir yang berkepanjangan adalah penuaan dini, gangguan system saraf dan reproduksi, serta terjadi mutasi genetika, dan juga kanker. Hal ini bisa dikurangi dengan cara jangan terlalu dekat dengan sumber radiasi.
PLTN tidak mengeluarkan asap atau debu dari hasil pembakaran lewat cerobong sebagaimana halnya pembangkit listrik tenaga batubara, minyak dan gas sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu pembangkit listrik dengan tenaga nuklir tidak ada proses pembakaran unsur karbon sehingga tidak menimbulkan emisi CO2, SOx, VHC, NOx, yang menjadi efek rumah kaca dan hujan asam.
Limbah nuklir tidak akan dibuang ke lingkungan. Limbah nuklir dimanfaatkan pada penggunaan zat radioaktif di rumah sakit untuk keperluan diagnosa dan terapi, industri-industri yang memanfaatkan zat radioaktif untuk radiografi dan lembaga-lembaga penelitian untuk radioanalisis, perunut dan sebagainya.
Daftar Pustaka:
- Subagyo,irawan,santosa.2007,Energi Nuklir,Jakarta,Kementrian Riset Dan Teknologi
- Menurut Kunto Wiharto Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi - BATAN
- Ruslan, 2007, Buku Pintar Nuklir,Erlangga
- P. E. Hodgson, E. Gadioli, E. Gadioli Erba, Introductory Nuclear Physics (Oxford U. P., New York, 2000)
- J. M. Blatt & V. F. Weisskopf, Theoretical Nuclear Physics (Dover Publications, Inc., New York, 1991)
makasih kak
BalasHapus