ABSTRAK
Alang-alang merupakan tanaman gulma yang
jumlahnya cukup besar di Indonesia. Hingga saat ini pemanfaatan dalam jumlah
yang besar terhadap alang-alang di Indonesia belum ada. Alang-alang mempunyai
kandungan selulosa yang cukup tinggi. Pada penelitian pendahuluan terhadap
bahan baku alang-alang mengandung kadar alfa selulosa sekitar 41,7% dan
mempunyai bilangan Kappa sebesar 37,1886. Maka alangalang bisa dijadikan
sebagai bahan dari pulp untuk pembuatan kertas. Senyawa yang terkandung didalam pulp yaitu Selulosa, Lignin, dan
Hemiseluosa
kata kunci : alang-alang, kertas, pulp
PENDAHULUAN
Alang-alang atau ilalang
ialahsejenis rumput berdaun tajam, yang kerapmenjadi gulma di lahan pertanian.
Alang-alangmenyebar secara alami mulai dari
India hinggake Asia Timur, Asia Tenggara, Mikronesia, dan Australia.
Kini alang-alang juga ditemukan diAsia
Utara, Eropa, Afrika, dan Amerika.Bahan kering dari
alang-alangmengandung abu sebesar 5,42 %, silika 3,6%, lignin 18,12%,
pentosane 28,58%, dan kadar alfa selulosa 44,28 %, dan juga mempunyaiderajat polimerisasi berkisar 600-1500.
Pulp adalah
bahan untuk membuat kertas. Pulp yaitu hasil pemisahan serat dari bahan baku
berserat. Pulp dapat dibuat dari bahan kayu, non kayu, dan kertas bekas (waste
paper). Pulp merupakan bubur kayu sebagai bahan dasar dalam pembuatan kertas.
Bahan baku pulp biasanya mengandung tiga komponen utama, yaitu: selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Secara umum prinsip pembuatan pulp merupakan proses
pemisahan selulosa terhadap impurities bahan-bahan dari senyawa yang dikandung
oleh kayu di antaranya lignin. Proses pembuatan pulp di antaranya dilakukan
dengan proses: mekanis, kimia, dan semikimia. Proses pembuatan pulp dengan
proses kimia ini akan menghasilkan pulp dengan kekuatan tarik lebih tinggi
daripada proses mekanis dan semikimia .
PERMASALAHAN
Kertas menjadi salah satu sarana
komunikasi secara nonverbal dalam berbagai sektor kehidupan. Indonesia yang
penduduknya berjumlah lebih dari 262 juta jiwa (sensus tahun 2017, Badan Pusat
Statistik) menjadikan negara tersebut komsumtif dalam pemakaian jumlah kertas.1
Pembuatan pulp dan kertas pada umumnya menggunakan kayu hutan sebagai bahan
dasar pembuatannya. Eksploitasi hutan yang terus menerus menimbulkan banyak
masalah terutama penggundulan hutan dan isu pemanasan global serta semakin
menipisnya cadangan kayu. Maka disamping itu pencarian bahan baku alternatif
sangat dibutuhkan untuk mengurangi ketergantungan pada kayu sebagai bahan baku
pulp dan kertas.
PEMBAHASAN
Senyawa yang terkandung didalam pulp yaitu Selulosa,
Lignin, dan Hemiseluosa
1. Selulosa
Selulosa
(C6H10O5) adalah polimer berantai panjang polisakarida karbohidrat, dari
beta-glukosa. Selulosa merupakan komponen utama dalam pembuatan kertas.
Selulosa adalah senyawa organik penyusun utama dinding sel dari tumbuhan.
Adapun sifat dari selulosa adalah berbentuk senyawa berserat, mempunyai
tegangan tarik yang tinggi, tidak larut dalam air dan pelarut organic. selulosa
merupakan unsur yang penting dalam proses pembuatan pulp. Semakin banyak
selulosa yang terkandung dalam pulp, maka semakin baik kualitas pulp tersebut.
2.
Lignin
Lignin
adalah zat yang bersama-sama dengan selulosa yang adalah salah satu sel yang
terdapat dalam kayu. Lignin berguna dalam kayu seperti lem atau semen yang
mengikat selsel lain dalam satu kesatuan, sehingga bisa menambah support dan
kekuatan kayu (mechanical strength) agar kokoh dan berdiri tegak. Lignin Lignin
adalah zat yang bersama-sama dengan selulosa yang adalah salah satu sel yang
terdapat dalam kayu. Lignin berguna dalam kayu seperti lem atau semen yang
mengikat selsel lain dalam satu kesatuan, sehingga bisa menambah support dan
kekuatan kayu (mechanical strength) agar kokoh dan berdiri tegak.
3. Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan senyawa sejenis
polisakarida yang terdapat pada semua jenis serat, mudah larut dalam alkali,
dan mudah terhidrolisis oleh asam mineral menjadi gula dan senyawa lain.
Hemiselulosa lebih mudah larut daripada selulosa, dan dapat diisolasi dari kayu
dengan ekstraksi.
Pulping adalah proses pemisahan serat
sellulosa dari bahan pencampur (lignin &pentosan), pelepasan bentuk bulk menjadi serat atau kumpulan serat lignin
harus dihilangkankarena dapat membuat kertas menglami degradasi.
Berdasarkan studi literatur yang dilakukan
oleh Wibisono, Ivan, dkk.
2011 didapat untuk proses pemasakan menggunakan proses asetosolv
diketahui kadar alfa selulosa, lignin dan yield pulp yang didapat untuk bahan
baku alang-alang, ampas tebu dan eceng gondok sebagaimana disajikan pada Tabel
berikut,
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa
kadar alfa selulosa dari alang-alang memiliki nilai tertinggi dibandingkan
dengan jenis bahan baku yang lain, dengan kadar alfa selulosa yang semakin
tinggi mengakibatkan daya tarik kertas semakin kuat dan daya hapus juga semakin
baik sehingga kualitas dari kertas yang dihasilkan oleh pulp berbahan baku
alang-alang lebih baik jika dibandingkan dengan pulp dari ampas tebu dan eceng
gondok. Akan tetapi pulp dari alangalang memiliki intensitas kecerahan kertas
yang lebih jelek jika dibandingkan dengan pulp dari eceng gondok, karena banyak
lignin yang terkandung dalam pulp menyebabkan kertas yang dihasilkan menjadi
lebih gelap. Jika ditinjau dari jumlah produk pulp yang dihasilkan, pemasakan
dengan menggunakan bahan baku ampas tebu, memiliki yield pulp yang lebih tinggi
dari yield pulp alang-alang, sehingga yield pulp yang dihasilkan menjadi lebih
tinggi.
KESIMPULAN
Pulp
dapat dibuat menggunakan alang-alang, hal ini karena alang-alang memiliki KAS
yang tinggi, namun intensitas kecerahan pupl lebih jelek.
Bahri,
Syamsul. 2015. Pembuatan Serbuk Pulp Dari Daun Jagung. Jurnal Teknologi Kimia
Unimal 4
Rohimah, Ai, dkk. 2010.Pulp dan Kertas. Makalah Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia.
Wibisono,
Ivan, dkk. 2011. Pembuatan Pulp Dari Alang-Alang. Widya Teknik Vol. 10, No. 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.