.

Selasa, 10 September 2019

Materi 2 : Kimia Kontekstual (Bagian Pertama) Kelas P

Perkembangan ilmu dan teknologi kimia semakin pesat, belakangan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Istilah kimia tidak hanya berkonotasi dengan laboratorium, kelas perkuliahan atau industri, tetapi telah merambah hampir semua sisi kehidupan manusia, sebagai contoh dalam pergaulan sosial penggunaan kata “chemistry” sudah sangat lazim. Apakah si A dengan si B ada “chemistry” ? Maksudnya apakah si A dan si B bisa “bersenyawa” dalam pergaulannya.

Materi Kimia Kontekstual (Bagian Pertama)

26 komentar:

  1. Rosa Amaria Putri (@P09-Rosa)
    Analisa saya mengenai Peta Pengetahuan Kimia adalah,ilmu dan teknologi kimia sangat berkembang luas dan pesat,dan menjadi solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi manusia,karena luasnya pengetahuan kimia sampai menghasilkan atau menentukan bidang-bidang baru dalam ilmu kimia,yaitu sains material dan daun biomolekur dengan berbagai turunannya seperti nanoteknologi,bioteknologi,bionanoteknologi,kimia hijau,dan masih banyak yang lainnya.Dinamika kehidupan manusia pun berkaitan dengan ilmu kimia sehingga muncul kajian kimia konstektual, keterkaitan ilmu kimia dengan bidang kedokteran,forensik, kosmetik, lingkungan, industri makanan,hukum, marketing, auditor,komputasi,perancangan web,dan konsultan.

    BalasHapus
  2. Hana Muyesca (@P10-HANA) Setiap orang mengenal kata "chemistry", sehingga sekarang ilmu kimia sudah berkembang pesat dan sangat beragam bagi aspek kehidupan manusia, misalnya kimia pangan, rekayasa genetik dan molekul untuk kehidupan, serta energi (pembakaran, listrik, nuklir). Energi dari pembakaran menggunakan bahan bakar fosil, otomatis energi tersebut mengalami masa masa pembentukan selama ratusan juta tahun, oleh sebab itu dinamakan bahan bakar fosil.

    BalasHapus
  3. Rahmat yasin (@P19)
    Bahan bakar fosil, merupakan bentuk padat dari energi matahari yang tersimpan selama ratusan juta tahun. Peranan bahan bakar fosil masih sulit tergantikan oleh sumber bahan bakar lainnya.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)
    Menurut analisis saya, kimia konstektual sangat luas sampai menjadi 2 bidang superscience yaitu sains material dan sains biomolekuler. Kimia memiliki keterkaitan dengan bidang lainnya seperti hukum, marketing, konsultan.Kimia berkembang menjadi interaksi antara laij kimia terapan, fisika terapan.

    BalasHapus
  6. Wening Suciati (@P05-WENING)
    analisis saya tentang energi dan minyak bumi yang paling banyak di bahas diantaranya adalah energi dari pembakaran. energi dari pembakaran mengalami masa pembentukan selama ratusan juta tahun yang dinamakan bahan bakar fosil, peranan bahan bakar fosil masih sulit tergantikan oleh sumber bahan bakar lainnya. selama ini bahan bakar fosil telah mampu memenuhi kebutuhan energi,sebenernya bahan bakar fosil merupakan bentuk padat dari energi matahari. sampai saat ini sulit menemukan sumber energi baru yang dapat mengimbangi kelimpahan bahan bakar fosil

    BalasHapus
  7. TIO RIZKY PUTRA (@P07-TIO) energi dari pembakaran terutama dengan menggunakan bahan baakar fosil, batu bara, minyak bumi dan gas alam. ketiga sumber energi tersebut mengalami masa pembentukan selama ratusan juta tahun lalu oleh sebab itu dinamakan bahan bakar fosil. tanda tanda kehidupan mulai terjadi munculnya mikrooorganisme, hewan kecil tanpa bertulang belakang. pada saat itu keadaan bumi masih belum stabil dengan kondisi ikliyag berubah ubah di tandain dengan curah hujan yg besar

    BalasHapus
  8. Rachmatika Anantia Agustin (P18-ANANTIA)
    Analisa saya mengenai energi dan minyak bumi yaitu ;
    Konsumsi energi duni mencapai 320 miliar kWh, angka tersebut berarti setara dengan 22 lampu masing-masing sebesar 100 Watt yang menyala tanpa henti untuk tiap orang di muka bumi. Lalu selanjutnya diperkirakan pada abad mendatang jumlah konsumsi meningkat menjadi 960 miliar kWh. Sedangkan bahan bakar fosil masih sulit tergantikan oleh sumber bahan bakar lainnya, yang dapat mengimbangi kelimpahan bahan bakar fosil. Minyak bumi tergolong energi tidak terbaharukan karena proses pembentukannya berlangsung jutaan tahun.

    BalasHapus
  9. Andi Muhamad Iskandar (@P16-Andi)

    Setelah saya menganalisa tentang kimia kontekstual saya menemukan bahwa ilmu kimia pada saat ini sudah sangat berkembang, hal itu dibuktikan dengan banyaknya cabang dari ilmu kimia, salah satunya adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang energi dan minyak bumi. Minyak bumi adalah salah satu energi yang tidak dapat siperbaharui dan berasal dari fosil mahkluk hidup yang telah mati dan mengalami proses kimia secara alami selama ratusan juta tahun.

    BalasHapus
  10. Arolvo Artya Anggarexo (@P12-AROLVO)
    Topik mengenai pencemaran udara karena udara begitu penting untuk kehidupan manusia sehingga menjadi salah satu kajian dalam kimia kontekstual. Udara meliputi 3 kompenen,yaitu udara kerung,uap air, dan aerosol.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Rusdi Munir (P15-RUSDi)
    Minyak mentah yg dikenal juga sebagai emas hitam keluar dari tanah berupa campuran kompleks hidrokarbon dengan beragam bobot molekul. Didalam kilang terjadi proses distilasi fraksional yg memisahkan beragam senyawa dengan menggunakan perbedaan titik didih

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. AULIYAH PERTIWI (@P02-AULIYAH) analisis saya tentang Limbah nuklir atau sering juga disebut limbah radioaktif adalah jenis limbah yang terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang ditetapkan oleh badan pengawas tenaga nuklir.

    BalasHapus
  15. Firsta Fauzyah (@P23-FIRSTA)
    saat ini telah berkembang dua bidang superscience yang baru de?gan berbagai turunannya seperti nanoteknologi,bioteknologi,bionanoteknologi,kimia hijau,kimia komputasi sejarah kimia pendidikan kimia dan sebagainya.dinamki dalam kehidupan manusia selalu disertai dengan keterkaitan baik secara langsung atau tidak langsung dengan ilmu kimia

    BalasHapus
  16. Gimawati Sudibyo (@P17-GIMAWATI)
    Kimia adalah ilmu disiplin yang menjadi dasar dari ilmu terapan lainnya yang menggunakan proses reaksi kimia. Ilmu terapan yang menggunakan konsep kimia diantaranya: Energi dan Minyak Bumi, Polimer dan Plastik, Kimia Pangan, Pencemaran Udara, dan Hujan asam.

    BalasHapus
  17. Energi dari pembakaran.
    ( @P08-AL VARLO )

    Selama ini bahan bakar fosil telah mampu memenuhi kebutuhan energisebagian besar manusia. Sebenarnya bahan bakar fosil merupakan bentuk padat dari energi matahari yang terrsimpan selama ratusan juta tahun.

    BalasHapus
  18. Adi Lesmana (@P20-ADI)
    Sekarang ilmu kimia sudah berkembang pesat dan sangat beragam bagi aspek kehidupan manusia, misalnya kimia pangan, rekayasa genetik dan molekul untuk kehidupan, serta energi (pembakaran, listrik, nuklir). Energi dari pembakaran menggunakan bahan bakar fosil, otomatis energi tersebut mengalami masa masa pembentukan selama ratusan juta tahun, oleh sebab itu dinamakan bahan bakar fosil

    Bahan bakar fosil, merupakan bentuk padat dari energi matahari yang tersimpan selama ratusan juta tahun.

    BalasHapus
  19. Widy Hartono (@P21-WIDY)
    Setelah saya menganalisa mengenai energi dan minyak bumi. Saya sangat tertarik dengan bahan bakar fosil, bahan bakar fosil terbentuk di periode karbon (carboniferous periode). Peranan bahan bakar fosil masih sangat sulit tergantikan oleh sumber bahan bakar lainnya dan diperkirakan di masa mendatang jumlah kunsumsi energi dunia bakal meningkat menjadi 960 miliar kWh (tiga kali lipat)

    BalasHapus
  20. Viviancho Samosir P (@P24-VIVIANCHO)
    Perkembangan ilmu dan teknologi kimia semakin pesat, belakangan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Interaksi di antara ilmu atau sains, masyarakat dan industri menyebabkan riset dasar (fundamental) dan riset terapan (engineering) semakin berbaur, begitu pula kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya makin meluas. Dinamika dalam kehidupan manusia selalui disertai dengan keterkaitan baik secara langsung atay tidak langsung dengan ilmu kimia, sehingga muncul kajian kimia kontekstual (chemistry in context)

    BalasHapus
  21. Aditya Yuwono Pangestu (P06-ADITYA)
    Minyak mentah yang dikenal juga sebagai
    cairan kental, berwarna coklat pekat/gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Di dalam kilang minyak mentah dipisahkan menjadi berbagai fraksi dengan beragam manfaat didalam kilang terjadi proses destilasi fraksional yang memisahkan beragam senyawa dengan menggunakan perbedaan titik didih.

    BalasHapus
  22. Rahmatika Chasania Meilani, (@P04-RAHMATIKA) Proses penyulingan fraksional antara lain sebagai upaya untuk memisahkan minyak bumi (pemurnian) dengan unsur-unsur seperti sulfur dan nitrogen perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi minyak mentah tersebut menjalani berbagai proses sebelum dipasarkan dan dimanfaatkan konsumen dalam hal ini proses penyulingan fraksional atau destilasi bertingkat Minyak bumi menghasilkan produk dengan kualitas yang belum memadai untuk itu diterapkan pengolahan lebih lanjut melalui proses Cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. dalam hal ini Minyak bumi menghasilkan ribuan produk mulai dari LPG, BBM, pelumas, aspal, bahkan bahan untuk pembuatan kapsul. Untuk memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari pengolahan minyak bumi maka telah berkembang industri Petrokimia. produk Petrokimia yang dihasilkan dari hasil pengolahan minyak bumi berupa naptha, dan kondensat

    Kata kunci : Penyulinga fraksional, petrokimia,

    BalasHapus
  23. Bagas Fadhlullah Akmal (@P25-BAGAS)

    Minyak mentah dikenal juga sebagai emas hitam keluar dari tanah berupa campuran kompleks hidrokarbon dengan beragam bobot molekul. Minyak mentah ( crude oil ) melalui pipa masuk ke dalam kilang berupa cairan hitam pekat. Didalam kilanh minyak mentah dipisahkan menjadi berbagai fraksi dengan beragam manfaat. Proses penyaringan fraksional antara lain sebagai upaya untuk memisahkan minyak bumi ( pemurnian ) dengan unsur-unsur seperti Sulfur dan Nitrogen

    BalasHapus
  24. Sunu Dwi Prambudi (P11-SUNU)
    Menurut saya, bahan bakar fosil masih sulit digantikan oleh sumber bahan lain. selama ini bahan bakar fosil telah mampu memenuhi kebutuhan energi di sebagian besar manusia. konsumsi energi indonesia hampir 95 persen bersumber dari bahan bakar fosil

    BalasHapus
  25. Dicky Abdillah Maulana ( @P03-DICKY )

    Energi dari pembakaran terutama dengan menggunakan bahan bakar fosil, bisa berupa baru bara, minyak bumi dan gas alam. Dalam hal ini ketiga sumber energi tersebut mengalami masa pembentukan selama ratusan juta tahun, oleh sebab itu dinamakan bahan bakar fosil.
    Kata kunci : bahan bakar fosil, IEC

    BalasHapus
  26. Rezky Dwi Putra (@P01-Rezky)
    Sementara situs Indonesia Environment Consultan (IEC) (2013) mereka, bahwa Indonesia merupakan negara dengan konsumsi energi yang cukup tinggi di dunia. Selanjutnya IEC mengutip data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM tahun 2012, yang menyebutkan bahwa dalan beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen pertahun.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.