Penyebab Pencemaran Air
Disusun oleh:
Febri Wahyu Utomo
41617110064
Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik
Unniversitas MercubuanaJakarta
Abstrak
Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita
semua bergantung
pada air. Untuk itu diperlukan air yang dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. Tapi
pada akhir-akhir ini, persoalan penyediaan air yang
memenuhi syarat menjadi masalah
seluruh umat manusia. Dari segi kualitas dan kuantitas
air telah berkurang yang
disebabkan oleh pencemaran.
Makalah ini membahas mengenai pencemaran air yang
ditinjau dari sumber
pencemaran, dampak serta penanggulangan pencemaran
tersebut. Selain itu juga
dijelaskan mengenai indikator pencemaran air dan
pengertian pencemaran air.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi bagi
kita semua, sehingga akan
dapat mengurangi pencemaran yang terjadi dan akan didapat
air yang aman, bersih dan
sehat.
Kata kunci
Limbah manusia, limbah plastik, limbah nutrisi, limbah cair
Pedahuluan
Air merupakan
komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini
tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi
proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak
ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia
dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih
sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk
keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan
pertanian dan lain sebagainya.
Pembahasan
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan
berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan
yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks
ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan
Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang
didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran
lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai
pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air,
pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan
pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada
definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup
yaitu UU No. 23/1997.
1. PENYEBAB PENCEMARAN AIR
Aktifitas manusia berpotensii untuk menimbulkan penncemaran
air, sehiggga berdampak terhadap penurunann kualitas air. Bahkan berbaggai
aktifitas seperti penebangan pohon, pengembngan perumahan di daerah resapan
air, peembuangan sampah ke sungai, pembangunan gedung dan jalan raya, secara
langsung akan menurunkan ketersediaan air(penurunan kualitas) sekitar 80%
pencemaran lautan ternyata akibat sampingan dari aktivitas manusia.
A. Limbah Manusia
Berdasarkan data dari Organisasi kesehatan Mausia(WHO) tahun
2013 ternyata 780 juta penduduk(11% dari populasi dunia) tidak memiliki akses
air bersih (air Minum). Sedangkan 2,5 Milyar (40% Populasi dunia) tidak
memiliki akes sanitasi yang layak(tidak memiliki toilet, tidak memiliki toilet
yang layak). Dari data tersebut sudah dapat diduga bahwa sebagian limbah
manusia memasuki kawasan perairan tanpa mengalami pengolahan telebih dahulu
sehunngga terjadi pencemaran tehadap air bawah tanah.
B. Limbah nutrisi
Sebenarnya dalam dunia sendiri penggunaan limbah yang
jumlahnya tidak melebihi batas bisa menjadikan pupuk. Yang dimana limbah
tersebut dapat mengembalikan kandungan dalam tanah atau bisa disebut
nutrisinya. Seperti nitrogen, fosfor, yang dibutuhkan tanaman dan hewan untuk
pertumbuhan. Tapi masalah yang sering terjadi limbah atau bahan kimia yang
digunakan dalam pemupukan sawah terlalu banyak dari pada yang butuhkan
lingkungan sendiri. Pupuk kimia yang digunakan tersebut tercampur dengan tanah
dan sebagian kandunganya larut bersama air menuju sumber air. Disitulah kembali
terjadi pencemaran yang fatal karena air tersebut yang mengalir ke laut dan
menguap dan menjadi hujan. Dan terkadang air yang ikut terbawa disitu
mengandung asam yang tinggi yang dapat sedikit efeknya menjadikan hujan asam.
Lebih-lebih lagi Kombinasi antara limbah dan pupuk yang menumpuk bisa
mengakibatkan pertumbuhan yang cepat terhadap alga dan plankon yang notabene
bisa menguasai sebagian perairan seperti sungai, laut, dan danau. Karena salah
satu dampak yang menjadikan keadaan semakin parah adalah akibat dari limbah itu
sendiri yang mematikan spesies predator dari para alga maupun plankton
tersebut.
C. Air Limbah
Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah dan tidak
pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas cucian pakaian, air bekas
pencelupan warna pakaiandan sebagainya. Selain itu saluran air yang keluar dari
pabrik biasanya mengeluarkan limbah industri, yag mengalir ke badan badan air
mulai selokan, parit, sungai, bahkan sampai ke laut. Pabrik merupakan seumber
utama pencemaran air tetapi setiap manusia memiliki merupakan sumber pecemaran
air.
D. Limbah Kimia
Contoh limbah kimia yang menimbulkan pencemaran air dan
sangat beracun adalah Polychlorinated biphenyls(PCB). Berdasarkann catatan
Greenfact(2003) sekittar 10% dari PCB yang di produksi sejjak tahun 1929 masih
tetap ada di lingkungan sampai saat ini. Sekitar 209 macam molekul PCB telah
berhasil di bentuk yaitu dengan menggunakan atom karbon hydrogen dan klor. Penggunaan
PCB saat ini sangat di batasi di banyak negara. Penggunaan PCB
hanya di gunakan di peralatan kelistrikan, pelapis permukaan, tinta dan cat. Limbah
yang mengandunng PCB biasanya dibakar atau di simpan di tempat pembuangan
sampah. Namun PCB inisangat mudah larut dalam air, sehingga dalam penelitian
terbukti pada brunngdan ikan di Arkik( wilayah di kutup utara) positif
mengandunng PCB. Dengan demikian PC sebagai polutan telah megalami perjalanan
yang sangat panjang melalui lautan.
E. Limbah Radioakktif
Limbah radioaktif didefinisikan sebagai material radioaktif
atau material terkontaminasi yang harus dibuang termasuk bahan bakar bekas.
Klasifikasi limbah radioaktif termasuk Limbah Radioaktif Tingkat Tinggi (HWL)
jika limbah radioaktif tersebut mempunyai radioaktivitas dan kalor yang
dihasilkan yang melewati nilai batas yang telah ditetapkan.
Limbah lain yang tidak tergolong sebagai HLW dikategorikan
sebagai Limbah Radioaktif Tingkat Rendah dan Menengah (LILW). Limbah radioaktif
juga dapat dikategorikan sebagai limbah padat, cair dan gas.
F. Limbah minyak
Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil
eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas
penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah
minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan
infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan
beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan
dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk
hidup lainnya. Pada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan
terjadinya peledakan (blow aut) di sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan
semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan pencemaran.
Contohnya, ledakan anjungan minyak yang terjadi di teluk meksiko sekitar 80
kilometer dari Pantai Louisiana pada 22 April 2010. Pencemaran laut yang
diakibatkan oleh pengeboran minyak di lepas pantai itu dikelola perusahaan
minyak British Petroleum (BP). Ledakan itu memompa minyak mentah 8.000 barel atau
336.000 galon minyak ke perairan di sekitarnya.
G. Limbah plastik
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul
sangat besar. Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk
polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi
organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk
meningkatkan performa atau nilai ekonominya. Plastik adalah senyawa polimer
alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik, menurut pengertian
kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Molekul
plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga
terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya. Secara
alamiah, terdapat beberapa polimer (pengulangan tidak terhingga dari
monomer-monomer) yang digolongkan ke dalam kategori plastik. Secara fisik,
plastik bisa dibentuk atau dicetak menjadi lembar film atau serat sintetik,
yang disebabkan karena plastik juga bersifat "malleable" alias memiliki
sifat bisa dibentuk atau ditempa. Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik
dibuat dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-sifat bisa menerima tekanan,
panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain semisal karet,
metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa
untuk banyak sekali keperluan.
Daftar
Pustaka
https://hamparan.net/pencemaran-air/
https://zeniad.wordpress.com/2009/07/28/limbah-radioaktif/
http://tianlibra.blogspot.com/2013/06/artikel-limbah-plastik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.