.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Penyebab Pencemaran Air


Penyebab Pencemaran Air




Disusun oleh:

Febri Wahyu Utomo

41617110064

Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik
Unniversitas MercubuanaJakarta
2018

   




Abstrak
Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua bergantung
pada air. Untuk itu diperlukan air yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tapi
pada akhir-akhir ini, persoalan penyediaan air yang memenuhi syarat menjadi masalah
seluruh umat manusia. Dari segi kualitas dan kuantitas air telah berkurang yang
disebabkan oleh pencemaran.
Makalah ini membahas mengenai pencemaran air yang ditinjau dari sumber
pencemaran, dampak serta penanggulangan pencemaran tersebut. Selain itu juga
dijelaskan mengenai indikator pencemaran air dan pengertian pencemaran air.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita semua, sehingga akan
dapat mengurangi pencemaran yang terjadi dan akan didapat air yang aman, bersih dan
sehat.
Kata kunci
Limbah manusia, limbah plastik, limbah nutrisi, limbah cair
           
Pedahuluan
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Pembahasan
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan  pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.

1.       PENYEBAB PENCEMARAN AIR
Aktifitas manusia berpotensii untuk menimbulkan penncemaran air, sehiggga berdampak terhadap penurunann kualitas air. Bahkan berbaggai aktifitas seperti penebangan pohon, pengembngan perumahan di daerah resapan air, peembuangan sampah ke sungai, pembangunan gedung dan jalan raya, secara langsung akan menurunkan ketersediaan air(penurunan kualitas) sekitar 80% pencemaran lautan ternyata akibat sampingan dari aktivitas manusia.
A.      Limbah Manusia
Berdasarkan data dari Organisasi kesehatan Mausia(WHO) tahun 2013 ternyata 780 juta penduduk(11% dari populasi dunia) tidak memiliki akses air bersih (air Minum). Sedangkan 2,5 Milyar (40% Populasi dunia) tidak memiliki akes sanitasi yang layak(tidak memiliki toilet, tidak memiliki toilet yang layak). Dari data tersebut sudah dapat diduga bahwa sebagian limbah manusia memasuki kawasan perairan tanpa mengalami pengolahan telebih dahulu sehunngga terjadi pencemaran tehadap air bawah tanah.
B.      Limbah nutrisi
Sebenarnya dalam dunia sendiri penggunaan limbah yang jumlahnya tidak melebihi batas bisa menjadikan pupuk. Yang dimana limbah tersebut dapat mengembalikan kandungan dalam tanah atau bisa disebut nutrisinya. Seperti nitrogen, fosfor, yang dibutuhkan tanaman dan hewan untuk pertumbuhan. Tapi masalah yang sering terjadi limbah atau bahan kimia yang digunakan dalam pemupukan sawah terlalu banyak dari pada yang butuhkan lingkungan sendiri. Pupuk kimia yang digunakan tersebut tercampur dengan tanah dan sebagian kandunganya larut bersama air menuju sumber air. Disitulah kembali terjadi pencemaran yang fatal karena air tersebut yang mengalir ke laut dan menguap dan menjadi hujan. Dan terkadang air yang ikut terbawa disitu mengandung asam yang tinggi yang dapat sedikit efeknya menjadikan hujan asam. Lebih-lebih lagi Kombinasi antara limbah dan pupuk yang menumpuk bisa mengakibatkan pertumbuhan yang cepat terhadap alga dan plankon yang notabene bisa menguasai sebagian perairan seperti sungai, laut, dan danau. Karena salah satu dampak yang menjadikan keadaan semakin parah adalah akibat dari limbah itu sendiri yang mematikan spesies predator dari para alga maupun plankton tersebut.
C.      Air Limbah
Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas cucian pakaian, air bekas pencelupan warna pakaiandan sebagainya. Selain itu saluran air yang keluar dari pabrik biasanya mengeluarkan limbah industri, yag mengalir ke badan badan air mulai selokan, parit, sungai, bahkan sampai ke laut. Pabrik merupakan seumber utama pencemaran air tetapi setiap manusia memiliki merupakan sumber pecemaran air.
D.      Limbah Kimia
Contoh limbah kimia yang menimbulkan pencemaran air dan sangat beracun adalah Polychlorinated biphenyls(PCB). Berdasarkann catatan Greenfact(2003) sekittar 10% dari PCB yang di produksi sejjak tahun 1929 masih tetap ada di lingkungan sampai saat ini. Sekitar 209 macam molekul PCB telah berhasil di bentuk yaitu dengan menggunakan atom karbon hydrogen dan klor. Penggunaan PCB saat  ini sangat  di batasi di banyak negara. Penggunaan PCB hanya di gunakan di peralatan kelistrikan, pelapis permukaan, tinta dan cat. Limbah yang mengandunng PCB biasanya dibakar atau di simpan di tempat pembuangan sampah. Namun PCB inisangat mudah larut dalam air, sehingga dalam penelitian terbukti pada brunngdan ikan di Arkik( wilayah di kutup utara) positif mengandunng PCB. Dengan demikian PC sebagai polutan telah megalami perjalanan yang sangat panjang melalui lautan.
E.       Limbah Radioakktif
Limbah radioaktif didefinisikan sebagai material radioaktif atau material terkontaminasi yang harus dibuang termasuk bahan bakar bekas. Klasifikasi limbah radioaktif termasuk Limbah Radioaktif Tingkat Tinggi (HWL) jika limbah radioaktif tersebut mempunyai radioaktivitas dan kalor yang dihasilkan yang melewati nilai batas yang telah ditetapkan.
Limbah lain yang tidak tergolong sebagai HLW dikategorikan sebagai Limbah Radioaktif Tingkat Rendah dan Menengah (LILW). Limbah radioaktif juga dapat dikategorikan sebagai limbah padat, cair dan gas.
F.       Limbah minyak
Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Pada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan terjadinya peledakan (blow aut) di sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan pencemaran. Contohnya, ledakan anjungan minyak yang terjadi di teluk meksiko sekitar 80 kilometer dari Pantai Louisiana pada 22 April 2010. Pencemaran laut yang diakibatkan oleh pengeboran minyak di lepas pantai itu dikelola perusahaan minyak British Petroleum (BP). Ledakan itu memompa minyak mentah 8.000 barel atau 336.000 galon minyak ke perairan di sekitarnya.
G.     Limbah plastik
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya. Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya. Secara alamiah, terdapat beberapa polimer (pengulangan tidak terhingga dari monomer-monomer) yang digolongkan ke dalam kategori plastik. Secara fisik, plastik bisa dibentuk atau dicetak menjadi lembar film atau serat sintetik, yang disebabkan karena plastik juga bersifat "malleable" alias memiliki sifat bisa dibentuk atau ditempa. Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali keperluan.
Daftar Pustaka
https://hamparan.net/pencemaran-air/
https://zeniad.wordpress.com/2009/07/28/limbah-radioaktif/
http://tianlibra.blogspot.com/2013/06/artikel-limbah-plastik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.