.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Definisi Kimia hijau @proyekG07

ABSTRAK 

KIMIA HIJAU 

Kimia hijau, juga disebut kimia berkelanjutan, adalah filsafat penelitian dan rekayasa/teknik kimia yang menganjurkan desain produk dan proses yang meminimasi penggunaan dan penciptaan senyawa-senyawa berbahaya. Sementara kimia lingkungan adalah cabang kimia yang membahas lingkungan hidup dan zat-zat kimia di alam, kimia hijau justru berupaya mencari cara untuk mengurangi dan mencegah pencemaran  pada sumbernya. Pada tahun 1990 Pollution Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.
Sebagai sebuah filsafat kimia, kimia hijau berlaku pada kimia organik, kimia anorganik, biokimia, kimia analitik, dan bahkan kimia fisis. Sementara kimia hijau tampak berfokus pada terapan-terapan industri, sebenarnya ia berlaku juga pada sembarang cabang kimia. kimia klik seringkali disebut sebagai sebuah gaya sintesis kimia yang konsisten dengan tujuan-tujuan kimia hijau. Fokusnya adalah meminimasi bahaya dan memaksimasi efisiensi sembarang bahan kimia. Ia berbeda dengan kimia lingkungan yang berfokus pada gejala-gejala kimia di lingkungan.
Pada tahun 2005 ryoji noyori mengenali tiga pengembangan-penting di dalam kimia hijau: penggunaan karbondioksida superkritis sebagai pelarut hijau, larutan air hydrogen peroksida untuk oksidasi bersih dan penggunaan hidrogen di dalam sintesis asimetris. Contoh-contoh kimia hijau terapan adalahoksidasi air superkritis, reaksi pada air, dan reaksi media kering.
biorekayasa atau bioteknik juga dipandang sebagai sebuah teknik yang menjanjikan untuk mencapai tujuan-tujuan kimia hijau. Sejumlah bahan kimia proses penting dapat disintesis dalam organisma-organisma terekayasa, seperti asam shikmat, sebuah prakursor oseltamivir yang difermentasi oleh Roche di dalam bakteri. 


Bidang-bidang Teknologi Hijau

Studi tentang teknologi hijau yang masih terus dikembangkan dan merupakan kecenderungan teknologi di masa datang, antara lain mencakup bidang-bidang, a.l: Energi terbarukan (renewable energy); Bangunan hijau/ramah lingkungan (green building); Kimia hijau (green chemistry) dan Teknologi Nano Hijau (green nanotechnology).

Renewable Energy
Mengingat keterbatasan sumber energi berbahan baku fosil (minyak, gas dan batubara), maka energi menjadi masalah yang paling mendesak dalam bidang teknologi hijau, termasuk didalamnya pengembangan bahan bakar alternatif atau energi terbarukan yang efisien.



Green Building
Bangunan hijau (green building) juga mendapat perhatian penting di bidang teknologi hijau, segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah atau infrastruktur yang ramah lingkungan. Penerapannya mulai sejak pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan akan didirikan diharapkan telah mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup.




Green Chemistry
Hampir seluruh produk untuk keperluan sehari-hari adalah produk kimiawi. Oleh karena itu kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju dalam hal penemuan, rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan.


Green Nanotechnology
Yang paling terkini adalah studi tentang Green nanotechnology (teknologi nano hijau) yang melibatkan manipulasi bahan pada skala nanometer (satu miliar meter). Beberapa ilmuwan percaya bahwa penguasaan subjek ini di masa datang akan mengubah cara bagaimana segala sesuatu di dunia ini dibuat. “Green nanoteknologi” adalah penerapan kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.

Bagaimana dengan kita ? Barangkali teknologi hijau belum menjadi prioritas di Indonesia, karena masih banyak bidang, terutama yang menyangkut kesejahteraan warga negaranya yang perlu mendapat perhatian. 



prinsip kima hijau
Banyak teknologi proses kimia jaman sekarang yang masih mengandalkan pengetahuan kimia dari masa lampau. Tentu hal ini terjadi dengan berbagai alasan yang muasalnya bersumber dari aspek ekonomi untung rugi dan  teknologi pengganti. Jadi, adakah kiranya proses kimia hijau yang sudah “go industrialization” ??? Tentu ada dan produk akhirnya bahkan bisa kita temukan sehari hari.
Pada masa lalu kira-kira akhir tahun 1984, di kota Bhopal India terjadi peristiwa ledakan pabrik milik Union Carbide yang memproduksi gas metil isosianat (bahan baku insektisida tipe karbamat).  Tragedi yang dikenal sebagai “Bhopal Disaster” ini telah mencabut nyawa tak kurang dari 25.000 nyawa akibat menghirup gas beracun sebanyak 42 ton yang terlepas ke lingkungan



PERANAN KIMIA HIJAU (GREEN CHEMISTRY) DALAM MENDUKUNG TERCAPAINY A KOTA CERDAS (SMART CITY) SUATU TINJAUAN PUSTAKA Dina Mustafa PENDAHULUAN Visi Kota Cerdas/Smart City, adalah perkotaan masa depan, yang dikembangkan agar memiliki lingkungan yang aman, terjamin, hijau serta efisien. Semua sistem dan strukturnya baik sumberdaya listrik dan gas, air, transportasi dan sebagainya dirancang, dibangun, dan dikelola dengan memanfaatkan kemajuan di bidang materi terintegrasi, sensor, elektronik, dan jejaring yang dihubungkan dengan sistem komputer untuk database, pelacakan, dan algoritma untuk pengambilan keputusan (Calvillo, Sanchez-Miralles, & Viilar, 2016). Untuk mewujudkan hal ini diperlukan penelitian dan teknologi dari berbagai bidang seperti Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Ilmu Komputer, serta Teknik-teknik Sistem, Mekanika, Elektronika dan Sipil (Woinaroschy, 2016). Konsep kota cerdas diperkenalkan untuk mengusahakan tersedianya kehidupan perkotaan yang baik bagi penduduknya melalui Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 167


Visi Mendapatkan Kimia Hijau

Pewarna, bahan sintetik dan obat-obatan dibuat dari tumbuhan, tanpa minyak bumi sama sekali, dan dalam jumlah besar. Ini visi pakar kimia dan pengusaha Hermann Fischer. Baginya, masa depan kimia harus bersifat "hijau".
Minyak bumi semakin mahal. Bagi industri kimia, ini sangat mengesalkan, karena minyak bumi adalah bahan mentah penting. Tapi Hermann Fischer punya visi yang bisa jadi solusi, yaitu: biomassa bisa sepenuhnya menggantikan minyak bumi. Fischer, pakar kimia berusia 60 tahun, ikut mendirikan pabrik pewarna di Braunschweig tahun 1983. Perusahaan itu memproduksi pewarna dari tumbuhan dan mineral, dan mendapat keuntungan sekitar tujuah juta Euro per tahun.
Bagi pewarna, ia menjamin, mereka tidak menggunakan bahan kimia yang berasal dari minyak bumi, gas bumi atau batu bara. Warna kuning misalnya, berasal dari pigmen warna tumbuhan Reseda yang hidup di padang rumput daerah Thüringen, juga dari aluminium oksida. Itu saja.
Rapsfeld im Erzgebirge Ladang Rapa di daerah Erzgebirge, Jerman tengah
Biomassa, Sumber Yang Tak Akan Habis
"Setiap tahunnya, alam menyediakan jauh lebih banyak biomassa daripada yang diperlukan, sehingga semua pabrik kimia bisa sepenuhnya menghentikan penggunaan minyak bumi, gas bumi dan batu bara sebagai sumber bahan mentah," dijabarkan Fischer. Beberapa pabrik sudah menggunakannya untuk produk tertentu. Zat kimia dari tumbuhan sudah digunakan sejak beberapa waktu lalu bagi produksi perekat atau sabun cuci.
Kantung plastik dan kemasan juga semakin sering berasal dari poli asam laktat, yang bisa diurai secara biologis. Badan laptop atau telefon seluler sebagian juga sudah mengandung bahan dari tumbuhan. Selain itu, dengan serat canabis, serat linen atau serat kayu juga sudah bisa diciptakan lapisan penghangat untuk rumah, yang berfungsi sama baik seperti busa styropor (polistirena) yang berasal dari minyak bumi. Fischer mengatakan, bahkan minyak pelumas juga sudah bisa dibuat dari tumbuhan. Itu bahkan lebih tahan panas dan dingin daripada minyak konvensional.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.dw.com/id/visi-mendapatkan-kimia-hijau/a-17350975


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kimia_hijau


http://d3ipii-d3ipii.blogspot.com/2011/01/teknologi-hijau-green-technology.html

https://howgreenareyou.wordpress.com/2009/07/13/menalar-konsep-kimia-hijau-sebuah-contoh-terapan/

https://docplayer.info/67474513-Peranan-kimia-hijau-green-chemistry-dalam-mendukung-tercapainy-a-kota-cerdas-smart-city-suatu-tinjauan-pustaka.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.