Abstrak
Kimia
yang kita kenal sekarang ini pastilah telah terjadi proses penyempurnaan dari
para ilmuwan terdahulu. Awal mula munculnya kimia berawal dari para alkimia
yang tersebar di seluruh dunia. Alkimia memberikan teori teori tanpa adanya
bukti melalui eksperimen sehingga tidak ada kesepakatan antara para ilmuwan.
Kata kunci: Alkimia, Perkembangan kimia
Isi
Kapan awal mula kimia? Akar ilmu
kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik
yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian
utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan
gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang
tertarik menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal ini
menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh
banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat,
mistisisme, dan protosains. Para Ahli Alkimia
berpendapat, bahwa di alam semesta ini hanya terdiri dari empat komponen utama,
yakni udara, air, tanah dan api.Setiap unsur memiliki dua dari keempat sifat,
yaitu dingin, kering, panas dan basah. Dari
sejarah tersebut, maka teori alkimia menjelaskan tentang keempat unsur penyusun
semesta ini seperti anggapan mereka.Menurut mereka, Api mlerupakan
gabungan dari panas dan kering; tanah gabungan dari basah da dingin; udara
gabungan dari kering dan dingin; dan air gabungan dari basah dan panas.
Penjelasan tersebut menjadi salah satu dasar
penjabaran peristiwa mendidih, mencair, membeku,menyublim dll.
Ilmu Alkimia dapat
diketahui dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para filsuf (alhi
filsafat) tukang sihir, dan para pengamat astronomi (pengamat bintang ahli
nujum). Tulisan awal tentang ilmu Alkimia diketahui berasal dari Mesir (1500
SM), Cina (600 SM), dan Yunani (500 SM). Jika diartikan dari bahawa Arab,
Alkimia berasal dari kata al-Khem yang berarti "seni dari Mesir".
Alkimiawan menemukan banyak proses
kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya
sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan
dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan
mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah.
Dari berbagai penelitian tersebut, akhirnya ilmu Alkimia mencapai puncaknya
sekitar 1400 Masehi. Setelah masa itu, orang-orang mulai meragukan berbagai
teori dari ilmuan Alkimia. Dengan proses kemunduran Alkimia, banyak orang mulai
berbodong-bondong melakukan uji coba dengan lebih teliti untuk membuktikan
teori masing-masing. Alkimiawan
pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan
kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691) dengan buku yang berjudul "The
Sceptical Chemist.
Boyle menjelaskan bahwa setiap unsur adalah zat tunggal murni yang
tidak dapat dipecah lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Konsep inilah yang
sampai saat ini "dikenal" dengan sebutan "atom".
Walaupun demikian, kimia seperti
yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum
kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang
panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia
oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Kimia sering disebut sebagai
"ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika,
ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan
geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan
konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Contoh dari penemuan-penemuan
terkini adalah mekanika kuantum, radioaktivitas, kimia kuantum.
Daftar Pustaka
Allen G. Debus. Alchemy and early modern chemistry: papers from Ambix. Hlmn. 36.
Lawrence M. Principe.
2000. The Aspiring Adept: Robert Boyle and His Alchemical Quest. Princeton
University Press.
Lindsay, Jack (1970). The Origins of Alchemy in Graeco-Roman Egypt. London: Muller. p. 16. ISBN 0-389-01006-5.
Moore, John T. 2007. Kimia for Dummies (Terjemahan), Pakar
Raya. Bandung.
Partington,
J.R. (1989). A Short History of Chemistry.
Dover Publications, Inc. ISBN 0-486-65977-1.
Takeuchi, Yoshito. 2006. Kimia Dasar (Terjemahan), University
of Tokyo. Iwanami Publishing co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.