.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Menuju Kimia dan Melampauinya


 

Abstrak

            Kimia yang kita kenal sekarang ini pastilah telah terjadi proses penyempurnaan dari para ilmuwan terdahulu. Awal mula munculnya kimia berawal dari para alkimia yang tersebar di seluruh dunia. Alkimia memberikan teori teori tanpa adanya bukti melalui eksperimen sehingga tidak ada kesepakatan antara para ilmuwan.

Kata kunci: Alkimia, Perkembangan kimia

Isi

           Kapan awal mula kimia? Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains. Para Ahli Alkimia berpendapat, bahwa di alam semesta ini hanya terdiri dari empat komponen utama, yakni udara, air, tanah dan api.Setiap unsur memiliki dua dari keempat sifat, yaitu dingin, kering, panas dan basah. Dari sejarah tersebut, maka teori alkimia menjelaskan tentang keempat unsur penyusun semesta ini seperti anggapan mereka.Menurut mereka, Api mlerupakan gabungan dari panas dan kering; tanah gabungan dari basah da dingin; udara gabungan dari kering dan dingin; dan air gabungan dari basah dan panas. Penjelasan tersebut menjadi salah satu dasar penjabaran peristiwa mendidih, mencair, membeku,menyublim dll.
            Ilmu Alkimia dapat diketahui dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para filsuf (alhi filsafat) tukang sihir, dan para pengamat astronomi (pengamat bintang ahli nujum). Tulisan awal tentang ilmu Alkimia diketahui berasal dari Mesir (1500 SM), Cina (600 SM), dan Yunani (500 SM). Jika diartikan dari bahawa Arab, Alkimia berasal dari kata al-Khem yang berarti "seni dari Mesir".
            Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Dari berbagai penelitian tersebut, akhirnya ilmu Alkimia mencapai puncaknya sekitar 1400 Masehi. Setelah masa itu, orang-orang mulai meragukan berbagai teori dari ilmuan Alkimia. Dengan proses kemunduran Alkimia, banyak orang mulai berbodong-bondong melakukan uji coba dengan lebih teliti untuk membuktikan teori masing-masing. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691) dengan buku yang berjudul "The Sceptical Chemist.
Boyle menjelaskan bahwa setiap unsur adalah zat tunggal murni yang tidak dapat dipecah lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Konsep inilah yang sampai saat ini "dikenal" dengan sebutan "atom".
           Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
            Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Contoh dari penemuan-penemuan terkini adalah mekanika kuantum, radioaktivitas, kimia kuantum.

 

Daftar Pustaka

Allen G. Debus. Alchemy and early modern chemistry: papers from Ambix. Hlmn. 36.
Lawrence M.  Principe. 2000. The Aspiring Adept: Robert Boyle and His Alchemical Quest. Princeton University Press.
Lindsay, Jack (1970). The Origins of Alchemy in Graeco-Roman Egypt. London: Muller. p. 16. ISBN 0-389-01006-5.
Moore, John T. 2007. Kimia for Dummies (Terjemahan), Pakar Raya. Bandung.
Partington, J.R. (1989). A Short History of Chemistry. Dover Publications, Inc. ISBN 0-486-65977-1.
Takeuchi, Yoshito. 2006. Kimia Dasar (Terjemahan), University of Tokyo. Iwanami Publishing co.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.