ABSTRAK
Penelitian ini
dirancang untuk menggambarkan dimensi implementasi environmental strategic
management yang berperan dalam mewujudkan kawasan industry hijau (green industrial
estate). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif teoritik dengan
teknik analisa data menggunakan Analisa SWOT, Analisa Proses dan Analisa
Stakeholder. Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor-faktor dominan ESM dan
pilihan strategik yang telah ditetapkan serta implementasinya untuk kegiatan
industry di kawasan, diperoleh hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa implementasi ESM sangat dominan dipengaruhi
oleh factor eksternal di luar kewenangan manajemen kawasan. Factor eksternal
yang berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi ESM adalah komitmen
kebijakan pemerintah dan peran serta komunitas dalam pengelolaan lingkungan,
terutama yang berbatasan dengan kawasan.
Kata kunci: Environmental Strategic Management,
Green Industrial estate and Green Industry
PENDAHULUAN
Penerapan industri
hijau secara bertahap akan dapat membantu meningkatkan efesiensi, keuntungan
serta daya saing di pasar global.
Pendekatan yang menerapkan prinsip-prinsip efesiensi dan pencegahan
pencemaran, di satu sisi akan mampu mengurangi biaya produksi, sementara pada
sisi lain kepentingan lingkungan juga terpenuhi. Namun, realitas menunjukkan
bahwa dukungan terhadap pelaksanaan industri hijau dari perusahaan-perusahaan
yang beroperasi di Indonesia belum cukup kuat. Oleh karena itu, identifikasi
faktor-faktor organisasi perusahaan yang berperan dalam menentukan keberhasilan
pengelolaan lingkungan, khususnya penerapan industri hijau di Indonesia, perlu
dieksplorasi lebih lanjut untuk memberikan masukan ke berbagai pihak dalam pengelolaan
lingkungan yang lebih baik. Environmental Strategic Management (ESM) dapat
dijadikan pilihan sebagai alat bantu manajemen yang dapat dimanfaatkan untuk
menjalankan kebijakan industri hijau untuk skala kawasan.
KAWASAN INDUSTRI HIJAU
Menurut National
Industrial Zoning Committee’s (NIZ Committee’s), yang dimaksud dengan kawasan
industri atau Industrial Estate adalah suatu pengelompokkan berbagai jenis
industri di atas tanah yang cukup luas, dan dikontrol secara administratif oleh
seseorang atau sebuah lembaga yang diberi kewenangan untuk mengelola beragam kegiatan industri.
Pengertian tentang industri hijau dikembangkan oleh UNIDO, sebuah organisasi
pengembangan industri yang merupakan badan khusus di bawah PBB. Organisasi ini
didirikan untuk mempromosikan dan
mempercepat perkembangan industri yang ramah lingkungan. Industri hijau adalah komitmen untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui efisiensi penggunaan
sumber daya secara terus menerus serta
bersifat rendah karbon (Unido; 2012).
MANAJEMEN STRATEGIS
Menurut Fred R. David
(2004 : 5), manajemen strategis adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan
evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuannya. Aplikasi manajemen strategi dalam bisnis sering
dipadu-padankan sebagai gabungan antara seni dan ilmu dalam mengformulasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan–keputusan lintas fungsi, yang
memungkinkan suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya di masa datang. proses manajemen strategi terdiri dari empat
tahap yaitu: pemindaian lingkungan, perumusan strategi, penerapan strategi, dan
penilaian strategi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap isu-isu
strategis, terdapat temuan penelitian yang dapat dijadikan rujukan strategi
implementasi environmental strategic management.
Implementasi Environmental Strategic Management,
Seluruh siklus proses manajemen strategis adalah proses untuk mencapai satu
pemahaman, komitmen dan dukungan dari semua anggota organisasi (perusahaan),
mulai dari tingkat direksi, manajer sampai pada level karyawan terbawah. Dengan
pendekatan manajemen strategis, manajer pada semua tingkatan perusahaan
berinteraksi dalam tahap perencanaan, perumusan, implementasi dan evaluasi.
Manajemen strategik membantu perusahaan merumuskan strategi yang lebih baik
melalui pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Proses
perencanaan Environmental Strategic Management di PT Jababeka dimulai dengan
membentuk tim perumus yang langsung di bawah komando CEO.
Secara umum ada tiga (3) aktivitas dalam melakukan
evaluasi di kawasan industri jababeka:
1. Meninjau
faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang.
2. Meninjau pencapaian target yang telah ditetapkan.
3. Mengambil
tindakan korektif.
Model Environmental Strategic Management di Kawasan
Industri
Pengembangan Kawasan Industri yang berwawasan green
industry merupakan suatu upaya untuk meminimalkan dampak negatif akibat
aktivitas industri pada lingkungan dan memberikan proteksi terhadap
keberlanjutan daya dukung lingkungan untuk menunjang kehidupan ekosistem. Eco
Green Industrial Estate adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola
aliran energi atau material sehingga diperoleh efesiensi yang tinggi dan
menghasilkan sedikit polusi.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian
hasil identifikasi dan klasifikasi situasi terhadap aspek internal dan
eksternal perusahaan, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa terdapat
sejumlah isu strategis yang berpengaruh terhadap perwujudan Green Industrial
Estate, sebagai berikut: a). Belum efektifnya regulasi dalam rangka efektivitas
pengelolaan dan pengendalian lingkungan yang berhubungan dengan aktivitas
industri; b) Koordinasi dan keterpaduan program antar stakeholder belum
optimal, baik antara pemerintah maupun dengan pihak swasta; c) Belum optimalnya
infrastruktur penunjang program Green Industrial Estate; d) Belum optimalnya
jaringan hubungan kemitraan yang berbasis kerakyatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bishop, P.L, Pollution Prevention: Fundamentals and
Practice. Boston: McGraw-Hill, 2001.
Bryson, M John. “What to Do When Stakeholders
Matters: A Guide to Stakeholders Identification and Techniques”. A paper
presented at the National Public Management Research Conference. Washington,
D.C: Goergetown University Public Policy Institute, 2003.
Creswell, John W., Educational Research, Planning,
Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey:
Merrill Prentice Hall, 2008.
David, Fred
R., Strategic Management, Concepts and Cases, Prentice Hill, 2010.
Enger, Eldon D., & Smith, Bradley F.,
Environmental Science, A Study of Interrelationships. New York: Mc Graw Hill
Higher Education, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.