Energi alternatif |
Abstrak
Penggunaan
bahan bakar fossil memiliki banyak kelemahan. Salah satu faktor yang paling
berpengaruh adalah dampak buruknya bagi lingkungan berupa polusi dan gas rumah
kaca. Bahan bakar alternatif terus dikembangkan untuk menggantikan penggunaan
bahan bakar fossil. Perkembangan sumber bahan bakar alternatif terus dilakukan
agar di masa depan dapat diperoleh energi bersih dan terbarukan.
Pembahasan
Energi
atau tenaga bersifat abstrak dan sulit dibuktikan, tetapi dapat dirasakan keberadaannya.
Menurut Caffal (1995) dalam Raharjo et al. (2016) energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk
energi yang satu ke bentuk energi yang lain, misalnya pada kompor di dapur,
energi yang tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api. Jadi energi adalah
kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan kerja pada sistem yang lain.
Menurut
Alkusma et al. (2016), Energi mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuan
sosial, ekonomi dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan serta merupakan
pendukung bagi kegiatan ekonomi nasional. Semakin lama kebutuhan terhadap
energi setiap hari semakin meningkat. Akan tetapi persediaan energi terutama
dari Bahan Bakar Minyak (BBM) makin menipis dan suatu saat dapat habis sama
sekali (Yunginger, 2015).
Menurut
Dyah (2014) dalam Yunginger (2015), Oleh sebab itu diperlukan upaya pengadaan
energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak yang
bersumber dari fosil.
Sumber
energi alternatif
Pengertian
energi alternatif mengacu pada sumber energi yang tidak didasarkan pada pembakaran
bahan bakar fosil (Liun, 2011).
Menurut
Alkusma et. Al (2016), Energi terbarukan harus segera dikembangkan secara
nasional bila tetap tergantungan energi fosil, ini akan menimbulkan setidaknya
tiga ancaman serius yakni:
a. Menipisnya
cadangan minyak bumi yang diketahui (bila tanpa temuan sumur minyak baru)
b. Kenaikan/ketidakstabilan
harga akibat laju permintaan yang lebih besar dari produksi minyak, dan
c. Polusi
gas rumah kaca (terutama CO) akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Menurut
Liun (2011), beberapa sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk
menggantikan sumber energi fosil adalah :
1)
Energi Surya
Matahari merupakan sumber utama
panas dan cahaya di bumi. Pada lapisan atmosfir terluar radiasi matahari rata-rata
sebesar 1.373 watt/m2. Sedangkan daya maksimum sinar matahari yang
sampai ke permukaan bumi sebesar 1.000 W/m2 secara langsung
2)
Energi Angin
Kapasitas listrik rata-rata yang
dihasilkan turbin baru telah meningkat dari 200 kilowatt pada tahun 1990
menjadi 2,5 megawatt tahun lalu. Pada tahun 1997, tenaga angin menghasilkan
hanya 7.636 megawatt daya, dan meningkat menjadi 47.912 megawatt ada akhir
tahun 2005, atau meningkat lebih dari enam kali lipat
3)
Tenaga Air
Sumber-sumber daya air berskala kecil sekalipun juga banyak
dikembangkan meliputi mikrohidro, tenaga pasang surut dan gelombang laut. Daya
pasang surut memanfaatkan energi baik arus yang diciptakan oleh pasang surut
atau, melalui penggunaan penghalang, kedalaman perubahan dalam cekungan sebagai
akibat arus pasang surut. Besarnya daya dari tenaga air diturunkan dari besarnya
energi potensial yang ditentukan oleh besarnya debit dan tinggi jatuh.
4)
Energi Panas Bumi
Pembangkit
Listrik Panas Bumi memanfaatkan tenaga tenaga panas bumi dengan cara manyalurkan
uap panas bumi ke turbin uap pada pembangkit. Relatif tidak ada produk sampingan
yang berbahaya bagi lingkungan. Juga tidak mengkonsumsi bahan bakar fosil
5)
Energi Biomassa
Energi dari biomassa merupakan sumber
energi terbarukan, bahan biologis atau organism hidup seperti kayu , limbah, (hidrogen) gas, dan bahan bakar alkohol.
6)
Energi Gelombang laut
teknologi
yang diuji termasuk pontoon yang dibaringkan di air yang menggunakan aksi gelombang
untuk mendorong dan menarik generator, serta mekanisme membran karet yang
menggunakan tekanan melalui gelombang untuk memompa air ke pantai yang menggerakkan
generator.
7)
Energi Nuklir
PLTN
tergolong pembangkit listrik yang mempu menghasilkan listrik dalam skala besar
hingga mencapai 1.000 –1.500 MW per unit. Karenanya PLTN sangat sesuai untuk negara-negara
industri maupun yang berpenduduk besar
Kesimpulan
Beberapa
jenis energi alternatif diatas masing-masing jenis mempunyai keunggulan dan
kekurangan. Energi terbarukan terutama surya, angin, biomass, dan gelombang
laut merupakan energi yang akan selalu tersedia, namun keandalan yang
ditawarkannya sangat rendah, karena intensitasnya rendah, tidak kontinyu, biaya
investasi tinggi, dan kemampuan kapasitas daya terbatas, meskipun sesuai untuk wilayah
yang kebutuhan energinya kecil (Liun, 2011).
Namun
pengembangan sumber energi alternatif adalah sebuah keniscayaan, karena kita
tidak mungkin dapat mengandalkan sumber energi hanya dari sumber energi fosil.
Daftar
Pustaka
Liun, E. 2011. POTENSI
ENERGI ALTERNATIF DALAM SISTEM KELISTRIKAN INDONESIA. Prosiding Seminar
Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011, 311-322.
Nofriya. 2015. PENDAYAGUNAAN
SUMBER DAYA GENETIK RUMPUT LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DI MASA DEPAN.
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47.
Alkusma, Y.,M., et al.
2016. Pengembangan Potensi Energi
Alternatif Dengan Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi
Baru Terbarukan Di Kabupaten Kotawaringin Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 14 (2): 96-102.
Yunginger et al. 2015. ANALISIS
ENERGI ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK DI KOTA DI GORONTALO.
Penelitian Dasar Keilmuan, 1-15.
Raharjo et al. 2016. AUDIT
KONSUMSI ENERGI UNTUK MENGETAHUI PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG PT
INDONESIA CAPS AND CLOSURES. Jurnal PASTI Volume X No. 3, 342 – 356.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.