.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Energi Alternatif


Energi alternatif
Abstrak

Penggunaan bahan bakar fossil memiliki banyak kelemahan. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah dampak buruknya bagi lingkungan berupa polusi dan gas rumah kaca. Bahan bakar alternatif terus dikembangkan untuk menggantikan penggunaan bahan bakar fossil. Perkembangan sumber bahan bakar alternatif terus dilakukan agar di masa depan dapat diperoleh energi bersih dan terbarukan.

Pembahasan

Energi atau tenaga bersifat abstrak dan sulit dibuktikan, tetapi dapat dirasakan keberadaannya. Menurut Caffal (1995) dalam Raharjo et al. (2016) energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain, misalnya pada kompor di dapur, energi yang tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api. Jadi energi adalah kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan kerja pada sistem yang lain.
Menurut Alkusma et al. (2016), Energi mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan serta merupakan pendukung bagi kegiatan ekonomi nasional. Semakin lama kebutuhan terhadap energi setiap hari semakin meningkat. Akan tetapi persediaan energi terutama dari Bahan Bakar Minyak (BBM) makin menipis dan suatu saat dapat habis sama sekali (Yunginger, 2015).
Menurut Dyah (2014) dalam Yunginger (2015), Oleh sebab itu diperlukan upaya pengadaan energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak yang bersumber dari fosil.

Sumber energi alternatif

Pengertian energi alternatif mengacu pada sumber energi yang tidak didasarkan pada pembakaran bahan bakar fosil (Liun, 2011).
Menurut Alkusma et. Al (2016), Energi terbarukan harus segera dikembangkan secara nasional bila tetap tergantungan energi fosil, ini akan menimbulkan setidaknya tiga ancaman serius yakni:
a.    Menipisnya cadangan minyak bumi yang diketahui (bila tanpa temuan sumur minyak baru)
b.  Kenaikan/ketidakstabilan harga akibat laju permintaan yang lebih besar dari produksi minyak, dan
c.      Polusi gas rumah kaca (terutama CO) akibat pembakaran bahan bakar fosil.

 Menurut Liun (2011), beberapa sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan sumber energi fosil adalah :

1)      Energi Surya

Matahari merupakan sumber utama panas dan cahaya di bumi. Pada lapisan atmosfir terluar radiasi matahari rata-rata sebesar 1.373 watt/m2. Sedangkan daya maksimum sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi sebesar 1.000 W/m2 secara langsung

2)      Energi Angin

Kapasitas listrik rata-rata yang dihasilkan turbin baru telah meningkat dari 200 kilowatt pada tahun 1990 menjadi 2,5 megawatt tahun lalu. Pada tahun 1997, tenaga angin menghasilkan hanya 7.636 megawatt daya, dan meningkat menjadi 47.912 megawatt ada akhir tahun 2005, atau meningkat lebih dari enam kali lipat

3)      Tenaga Air

Sumber-sumber daya air berskala kecil sekalipun juga banyak dikembangkan meliputi mikrohidro, tenaga pasang surut dan gelombang laut. Daya pasang surut memanfaatkan energi baik arus yang diciptakan oleh pasang surut atau, melalui penggunaan penghalang, kedalaman perubahan dalam cekungan sebagai akibat arus pasang surut. Besarnya daya dari tenaga air diturunkan dari besarnya energi potensial yang ditentukan oleh besarnya debit dan tinggi jatuh.

4)      Energi Panas Bumi

Pembangkit Listrik Panas Bumi memanfaatkan tenaga tenaga panas bumi dengan cara manyalurkan uap panas bumi ke turbin uap pada pembangkit. Relatif tidak ada produk sampingan yang berbahaya bagi lingkungan. Juga tidak mengkonsumsi bahan bakar fosil

5)      Energi Biomassa

Energi dari biomassa merupakan sumber energi terbarukan, bahan biologis atau organism hidup seperti kayu ,  limbah, (hidrogen) gas, dan bahan bakar alkohol.

6)      Energi Gelombang laut

teknologi yang diuji termasuk pontoon yang dibaringkan di air yang menggunakan aksi gelombang untuk mendorong dan menarik generator, serta mekanisme membran karet yang menggunakan tekanan melalui gelombang untuk memompa air ke pantai yang menggerakkan generator.

7)      Energi Nuklir

PLTN tergolong pembangkit listrik yang mempu menghasilkan listrik dalam skala besar hingga mencapai 1.000 –1.500 MW per unit. Karenanya PLTN sangat sesuai untuk negara-negara industri maupun yang berpenduduk besar

Kesimpulan

Beberapa jenis energi alternatif diatas masing-masing jenis mempunyai keunggulan dan kekurangan. Energi terbarukan terutama surya, angin, biomass, dan gelombang laut merupakan energi yang akan selalu tersedia, namun keandalan yang ditawarkannya sangat rendah, karena intensitasnya rendah, tidak kontinyu, biaya investasi tinggi, dan kemampuan kapasitas daya terbatas, meskipun sesuai untuk wilayah yang kebutuhan energinya kecil (Liun, 2011).
Namun pengembangan sumber energi alternatif adalah sebuah keniscayaan, karena kita tidak mungkin dapat mengandalkan sumber energi hanya dari sumber energi fosil.

Daftar Pustaka

Liun, E. 2011. POTENSI ENERGI ALTERNATIF DALAM SISTEM KELISTRIKAN INDONESIA. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011, 311-322.

Nofriya. 2015. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA GENETIK RUMPUT LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DI MASA DEPAN. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47.

Alkusma, Y.,M., et al. 2016.  Pengembangan Potensi Energi Alternatif Dengan Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan Di Kabupaten Kotawaringin Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 14 (2): 96-102.

Yunginger et al. 2015.  ANALISIS ENERGI ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK DI KOTA DI GORONTALO. Penelitian Dasar Keilmuan, 1-15.

Raharjo et al. 2016. AUDIT KONSUMSI ENERGI UNTUK MENGETAHUI PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG PT INDONESIA CAPS AND CLOSURES. Jurnal PASTI Volume X No. 3, 342 – 356.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.