FREDI WIBOWO
@G-30 FREDI
LIMBAH DAN PENANGGULANGANNYA TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN
Seiring
meningkatnya kegiatan manusia baik itu dalam bidang industri ataupun rumah
tangga maka akan semakin banyak limbah yang dihasilkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Limbah
didefinisikan sebagai bahan yang terbuang atau dibuang akibat kegiatan manusia
yang tidak atau belum memiliki nilai ekonomi dan nilai positif bahkan dapat
memiliki nilai ekonomi negatif (Murtadho, 1988). http://repository.wima.ac.id/369/2/BAB%201.pdf
Berdasarkan wujud limbah yang dihasilkan, limbah terbagi 3
yaitu:
1. Limbah
padat
Limbah padat adalah
limbah yang memiliki wujud padat yang bersifat kering dan tidak dapat berpindah
kecuali dipindahkan.
2. Limbah
cair
Limbah cair adalah
limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair ini selalu larut dalam air dan
selalu berpindah (kecuali ditempatkan pada wadah/bak).
3. Limbah
gas
Limbah gas adalah limbah yang
berwujud gas. Limbah gas bisa dilihat dalam bentuk asap dan selalu bergerak
sehingga penyebarannya luas.
http://repository.wima.ac.id/369/2/BAB%201.pdf
Klasifikasi
limbah
1 Klasifikasi
limbah padat (sampah). yaitu:
a. limbah
organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa
bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme. Sampah
b. limbah
anorganik dan organik tak membusuk (rubbish). Sampah padat anorganik atau
organik cukup kering yang rai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk.
jenis sampah ini adalah selulosa, kertas. plastik,dan logam.
c. Sampah
abu (ashes) yaitu limbah padat yang berupa abu, basil pembakaran. Sampah ini
mudah terbawa karena ringan dan tidak mudah membusuk bangkai binatang (dead
animal), yaitu semua limbah
d. Sampah
bangkai binatang, seperti tikus, ikan, dan ternak yang mati. Limbah ini relatif
kecil jumlahnya,terjadi bencana alam sampah ini akan bermasalah mudah busuk dan
bau.
2. Limbah
cair dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok :
a. Limbah
cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair basil buangan dari
perumahan (rumah tangga),ngunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis.
toh limbah cair domestik adalah air deterjen sisa cucian, or sabun, dan air
tinja.
b. Limbah
cair industri (industrial wastewater), yaitu limhah cair basil buangan
industri. Contoh limbah cair industri adalah air sisa cucian daging, buah, atau
sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan kainibahan dari
industri
c. Rembesan
dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari
berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan
ke dalan tanah atau melalui luapan dari permukaan. Contoh limbah cair yang
dapat merembes dan meluap ke dalam saluran pembuangan limbah cair adalah air
buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), temps parkir, halaman,
bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkehunan.
d. Air
hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di
alas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah dapat melewati clan
membawa partikelpartikel buangan padat atau cair sehingga dapat disehut sebagai
limbah cair.
3. Beberapa
macam limbah gas yang umumnya ada di udara. Jensi Limbah dan Keterangan
a. Karbon
monoksida (COI)Gas tidak berwama, tidak berbau
b. Karbon
dioksida (CO) Gas tidak berwarna, tidak berbau
c. Nitrogen
oksida (NO,) Gas berwarna dan berbau
d. Sulfur
oksida (SO) Tidak berwarna dan berbau tajam
e. Asam
klorida (HCl) Berupa uap
f. Amonia
(NH3) Gas tidak berwama, berbau
g. Metan
(CH4) Gas berbau
h. Hidrogen
fluorida (HF) Gas tidak berwarna
i. Nitrogen
wlfida (NS) Gas berbau
j. Klorin
(Ch) Gas berbau
Pen Penanggulangan Limbah Terhadap Lingkungan
1. Pengelolaan Limbah Padat
a. Penimbunan Terbuka
Terdapat dua cara
penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka
(open dumping) dan metode sanitary landfill.
b.
Sanitary
Landfill
Pada metode sanitary
landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi iapisan lempung
dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah.
c. Insinerasi
Insinerasi adalah
pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebutinsinerator. Kelebihan
dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai
90 %).
d. Pembuatan kompos padat dan cair
Metode ini adalah dengan
mengolah sampah organic seperti sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan
melalui proses penguraian oleh mikroorganisme tertentu.
e. Daur Ulang
Daur ulang adalah proses
untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah
adanya sampah yang sebenarnya
dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika
dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
2. Pengelolaan Limbah Cair
a. Penyaringan
(Screening)
Pertama,
limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan jeruji
saring.
b.
Pengolahan Awal (Pretreatment)
Kedua,
limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang
berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat teruspensi lain yang
berukuran relatif besar.
c.
Pengendapan
Setelah
melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke tangki atau bak
pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang paling
banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair.
d.
Pengapungan (Floation)
Metode
ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak.
Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan
gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara
tersebut akan membawa partikel –partikel minyak dan lemak ke permukaan air
limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.
3. Pengelolaan Limbah Gas
a. Mengontrol Emisi Gas Buang
Gas-gas
buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon
dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat
dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan
filter basah (wet scrubber).
b. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan
1)
Filter Udara
Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong
atau stack, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih
yang saja yang keluar dari cerobong.
2)
Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu /
abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara /
gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon
sehingga partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke bawah. Ukuran
partikel yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin besar
ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
3)
Filter Basah
Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet
Collectors. Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara yang kotor
dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alt, sedangkan udara yang kotor
dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka
debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.
4)
Pegendap Sistem Gravitasi
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara
kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih.
5)
Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara
yang kotor dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya
adalah aerosol atau uap air.
KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari-hari
pasti kita menghasilkan bahan buangan yang kurang memiliki nilai ekonomi bahkan
cenderung memiliki nilai negatif yang disebut dengan limbah, baik itu berupa
limbah padat, cair, atau gas.
Untuk mengurangi
dampak negatif dari limbah, maka hal tersebut dapat ditanggulangi dengan beberapa
metode pengelolaan limbah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.