Efek Radioaktif Industri
1.
Abstrak
Reaksi
nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti dari suatu atom. Reaksi
nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir
spontan terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang
mengandung inti tidak stabil ini disebut zat radioaktif. Adapun
reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang stabil
maupun inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan
energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir
disertai pembebasan kalor yang sangat dasyat, lebih besar dari suatu
reaksi kimia biasa.
2.
Pendahuluan
Sejarah
penemuan Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh
ilmuwan Perancis
Henri
Becquerel
ketika
sedang bekerja dengan material fosforen.
Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah
sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang
dihasilkan tabung
katoda
oleh
sinar-X
mungkin
berhubungan dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat
foto dengan kertas hitam dan menempatkan beragam material fosforen
diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia
menggunakan garam
uranium.
Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan
garam uranium tesebut.Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik
hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada
saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam
uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan
efek bintik hitam pada pelat.
3.
Landasan Teori
Pada
tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode. Ia
menemukan bahwa tabung sinar katode menghasilkan suatu radiasi
berdaya tembus besar yang dapat menghitamkan film foto. Selanjutnya
sinar itu diberi nama sinar X. Sinar X tidak mengandung elektron,
tetapi merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar X tidak dibelokkan
oleh bidang magnet, serta memiliki panjang gelombang yang lebih
pendek daripada panjang gelombang cahaya. Berdasarkan hasil
penelitian W.C Rontgen tersebut, maka Henry Becquerel pada tahun 1896
bermaksud menyelidik sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan
gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia menemukan bahwa
garam-garam uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat
dengan kertas hitam. Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam
uranium tersebut dapat memancarkan suatu sinar dengan spontan.
Peristiwa ini dinamakan radio aktivitas spontan.
Marie
Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel, selanjutnya dengan
bantuan suaminya Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur
baru dari beberapa ton bijih uranium. Unsur tersebut diberi nama
radium. Pasangan Currie melanjutkan penelitiannya dan menemukan bahwa
unsur baru yang ditemukannya tersebut telah terurai menjadi
unsur-unsur lain dengan melepaskan energi yang kuat yang disebut
radioaktif.
Zat
radioaktif adalah zat yang tidak mempunyai isotop stabil, sehingga
disebut juga radioisotop. zat tersebut dapat memancarkan sinar
radiasi yang disebut sinar radioaktif, berupa sinar alfa(α), sinar
beta(β), sinar gamma(γ). Radioisotop adalah isotop tidak stabil
yang memancarkan radiasi secara spontan dan terus-menerus. Jika
jumlah neutron dalam suatu inti sama dengan jumlah proton, maka inti
akan stabil atau non radioaktif. Tetapi jika dalam inti jumlah
neutron tidak sama dengan jumlah proton, maka inti menjadi tidak
stabil. Semakin banyak perbedaan jumlah neutron dengan jumlah
protonnya , maka semakin tidak stabil dan semakin cepat pula inti itu
melepaskan kelebihan energinya dalam bentuk sinar radiasinya. Pada
tahun 1900 Rutherford menemukan sinar alfa(α), dan sinar beta(β)
dan pada tahun yang sama sinar gamma(γ) ditemukan oleh P.Villard.
4.
Kesimpulan
Dewasa
ini, reaksi nuklir telah banyak digunakan untuk tujuan damai (bukan
tujuan militer) baik sebagai sumber radiasi maupun sebagai
sumber tenaga dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang.
Penggunaannya
dalam berbagai bidang antara lain:
1.
Bidang Kedokteran
Tes
diagnostik dengan radioisotop dapat digunakan untuk mengetahui :
§
Baik
tidaknya fungsi organ tubuh.
§
Proses
penyerapan berbagai senyawa tertentu oleh tubuh.
§
Menentukan
lokasi dan ukuran tumor dalam organ tubuh.
2.
Bidang lndustri
§
Pemeriksaan
tanpa merusak.
§
Mengontrol
ketebalan bahan.
§
Pengawetan
bahan.
3.
Hidrologi
§
Mendeteksi
zat pencemar dalam air.
§
Menentukan
kebocoran dalam bendungan.
§
Mengetahui
gerakan air tanah.
§
Mengetahui
karakteristik aliran cairan di sumur minyak.
§
Pengukuran
debit air sungai.
§
Melakukan
study geothermal.
4.
Bidang biologis
§
Mempelajari
kesetimbangan dinamis.
§
Mempelajari
reaksi pengesteran.
§
Mempelajari
mekanisme reaksi fotosintesis.
5.
Bidang pertanian
§
Uji
efisiensi pemupukan
5.
Daftar Pustaka
Hidayat,
Alifia & Kholil, Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi
Hijau.
Supahar,
Anton. 1995. PENGELOLAAN LlMBAH ZAT RADIOAKTIF : SUATU
ANTISIPASI BAHAYA RADIASI
Ilham,
Rudi. 2017. Pengertian Radioaktif, Jenis, Sifat,
Manfaat dan Dampak Radioaktif Terlengkap
Ilham,
Rudi. 2018. Pengertian dan Contoh Unsur Radioaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.