Nama : Fransiska Rizki Lupendo
Harmful Algae Blooms (HABs) adalah suatu fenomena
blooming fitoplankton toksik di suatu perairan yang dapat menyebabkan kematian
biota lain. Toksin yang dihasilkan HABs dapat mengkontaminasi manusia melalui
perantara kerang dan ikan.
Alga adalah hewan
mikroskopik yang menyerupai tumbuhan merupakan organisme yang umum
terdapat di perairan yang disinari cahaya matahari. Ledakan populasi alga
dapat memberian dampak negatif bagi organisme lainnya dengan memproduksi toksin
atau akibat dekomposisi alga. Ledakan populasi alga
seringkali terkait dengan kematian organisme skala besar (misal kebinasaan ikan) dan keracunan kerang.
Hasil-hasil penelitian
menyebutkan bahwa peledakan alga disebabkan karena buangan domestik yang dibawa
aliran air sungai yang masuk ke perairan laut yang mengakibatkan tingginya
konsentrasi nutrien di suatu badan air (seperti Nitrogen, Fosfor dan Silikat),
sehingga unsur hara yang cukup banyak terkumpul di suatu kawasan laut yang
relatif tenang semisal teluk, akibat pergerakan arus yang memusat dan menuju ke
tempat tertentu.
Penyebab ledakan
populasi alga seringkali tidak bisa diniai apakah disebabkan oleh manusia atau merupakan
kejadian alami. Beberapa
tampak jelas merupakan hasil aktivitas manusia. Ledakan
populasi alga dapat disebabkan oleh spesies yang berbeda dengan kebutuhan
kondisi lingkungan yang berbeda pula. Ledakan populasi alga dapat dikaitkan
dengan tingkat penggunaan pupuk yang digunakan oleh manusia di aktivitas pertanian,
sedangkan pada kondisi lainnya ledakan alga dapat diprediksi melalui perubahan
musim dan pergerakan arus air laut di kawasan pantai.
Pertumbuhan
fitoplankton di lautan umumnya dibatasi oleh keberadaan jumlah nitrat dan fosfat serta jenisnya (amonia, urea, atau dalam bentuk ion), yang keduanya
dapat berada di muara dekat pantai yang merupakan hasil limpasan dari lahan pertanian.
Nutrisi lainnya yang dapat mempengaruhi yaitu keberadaan zat besi, silika, dan karbon juga berperan dalam ledakan
populasi alga. Perubahan iklim meningkatkan temperatur dan keasaman
air laut yang
diperkirakan juga berperan bagi peningkatan populasi alga secara mendadak.
Yang menyebabkan
blooming alga adalah:
Masuknya polutan
berupa unsur pospat dan nitrogen dalam jumlah berlebihan ke perairan misalnya
sungai atau danau.
Bahan pencemar berupa
pospat ini berasal dari limbah pemakaian pupuk kimia pertanian yang berlebihan
serta limbah pemakaian detergen berpemutih dari rumah tangga.
Akibat adanya
blooming alga bagi organisme lainnya antara lain:
- Matinya ikan serta hewan air lainnya karena kekurangan oksigen terlarut di air.
- Kejadian blooming alga ini kita bisa katakana sebagai eutrofikasi.
- Eutrofikasi merupakan penumpukan zat organik di perairan.
1. Masuknya zat pencemar berupa unsur pospat ke perairan yang berasal dari limbah pupuk kimia pertanian dan limbah detergen dari rumah tangga
2. Peledakan jumlah atau blooming alga dan tumbuhan air seperti enceng gondok.
3. Dekomposisi atau penguraian alga dan tumbuhan air yang mati dilakukan oleh
bakteri aerob
4. Bakteri aerob akan menghabiskan oksigen terlarut di air saat proses dekomposisi
atau penguraian
5. Air akan kekurangan oksigen terlarut karena dipakai semua oleh bakteri aerob
tersebut
6. Ikan dan hewan air akan mati karena kekurangan oksigen terlarut di air
7. Dekomposisi dilanjutkan oleh bakteri anaerob
8. Munculnya bau tidak sedap sebagai efek samping aktivitas bakteri anaerob
9. Terjadinya pendangkalan di perairan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.