Oleh : Siti Fatimatuzzahra (f08-Siti)
Abstrak
Minyak
bumi adalah sumber daya utama bagi kehidupan manusia. Tentu sebelum minyak bumi
dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan manusia harus melalui serangkaian
proses. Untuk mengolah crude oil / minyak mentah menjadi
produk BBM dan non BBM diperlukan proses secara fisika dan kimia agar minyak
mentah bisa dimurnikan menjadi produk BBM yang dibutuhkan oleh konsumen.
Kata Kunci : Teknologi, Minyak Bumi, Bahan Bakar
Isi Pembahasan
Minyak
bumi adalah sumber daya utama bagi kehidupan manusia. Tentu sebelum minyak bumi
dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan manusia harus melalui serangkaian
proses. Dimana proses pembentukan minyak bumi ini membutuhkan waktu yang sangat
lama sehingga hal ini perlu adanya usaha untuk melestarikan sumber daya alam
yang mulai menipis. Minyak bumi ini terdiri atas campuran dari berbagai macam
hidrokarbon yang sebagian besar kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau
minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar
untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin serta dapat digunakan
sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan.
Untuk mengolah crude oil / minyak mentah menjadi
produk BBM dan non BBM diperlukan proses secara fisika dan kimia agar minyak
mentah bisa dimurnikan menjadi produk BBM yang dibutuhkan oleh konsumen. Bensin
adalah bahan bakar yang paling banyak digunakan pada sektortransportasi,
diikuti dengan solar yang masing masing mencapa 495 ribu bpd dan 313 ribu bpd
pada 2012. Dari jumlah tersebut 96% diantaranya merupakan bensin dan solar yang
bersubsidi. Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun
dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak
mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah
struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.
Dalam pengolahan minyak bumi, secara garis besar
digolongkan sebagai berikut :
1. Proses
Destilasi
Tahap pertama adalah destilasi. Destilasi adalah
proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di minyak bumi, dimana pemisahan fraksi
tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih. Pada proses ini biasanya
dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara. Awalnya
minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan
dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat Celcius.
Selanjutnya hasil dari fraks-fraksi tersebut nantinya
dipisahkan, dimana fraksi yang memiliki titik didih terendah akan menempati
bagian atas tabung, sedangkan fraksi yang memiliki titik didih tinggi akan
menempati bagian dasar tabung. Hasil dari proses destilasi ini antara lain
adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Dimana semua
hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena belum melewati
tahap-tahapan selanjutnya.
2. Proses Cracking
Tahap kedua adalah cracking. Cracking adalah proses
pengolahan minyak bumi yang bertujuan untuk menguraikan molekul-molekul
besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil. Proses
crakcing ini sering disebut sebagai proses refinery. Secara umum proses
cracking ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
- Thermal Cracking – Thermal cracking adalah proses pemecahan rantai senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai panjang menjadi senyawa hidrokarbon dengan rantai yang lebih kecil melalui proses katalis / pemanasan. Adapun suhu yang dapat digunakan yaitu 800 derajat Celcius dan dalam tekanan 700 kpa. Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan fraksi minyak bumi dengan cara boiling range yang lebih rendah dari umpannya.
- Catalytic Cracking – Catalytic cracking adalah proses cracking yang menggunakan suhu tinggi dengan tekanan yang rendah. Proses ini menggunakan katalis sebagai media untuk mempercepat laju reaksi fraksi. Pada umumnya reaksi proses perengkahan katalis ini menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium, dimana pada mulanya katalis yang bersifat asam akan menambahkan proton ke dalam molekul olevin ataupun menarik ion hidrida dari senyawa alkana sehingga hal ini menyebabkan terbentuknya ion karbonium.
- Hidrocracking – Hidrocracking adalah kombinasi dari proses thermal cracking dan catalytic cracking yang menghasilkan senyawa jenuh. Proses hidrocracking ini dilakukan dalam tekanan yang tinggi, beberapa hasil dari proses hidrocracking ini antara lain bensin dan bahan bakar jet. Kelebihan dari proses ini adalah memiliki kandungan sulfur yang terdapat pada fraksi, dimana sulfurnya akan diubah menjadi senyawa hidrogen sulfida sehingga proses pelepasan sulfur akan menjadi lebih mudah.
3. Proses Reforming
Setelah melalui proses cracking maka selanjutnya
adalah proses reforming. Proses reforming adalah proses merubah struktur pada
molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul fraksi yang mutunya lebih
baik. Pada proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan katalis atau
proses pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk merubah struktur
pada molekul fraksi maka proses reforming ini dapat disebut juga sebagai proses
isomerasi.
4. Proses Polimerasi dan Alkilasi
Proses selanjutnya setelah perbaikan / perubahan
struktur molekul fraksi adalah proses polimerasi dan alkilasi. Proses alkilasi
adalah proses penambahan jumlah atom pada suatu fraksi sehingga molekul sebuah
fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang. Pada proses alkilasi ini
menggunakan bahan tambahan katalis asam yang kuat seperti H2SO4, HCL atau AlCl3
(asam Lewis).
Sedangkan proses polimerasi adalah proses penggabungan
antara molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam sebuah
fraksi sehingga mutu dari produk akhir menjadi meningkat. Jadi pada tahap ini
molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi terlebih dahulu lalu kemudian
melalui tahap polimerasi sehingga membentuk sebuah molekul fraksi yang panjang
dimana molekul fraksi tersebut mutunya sudah meningkat.
5. Proses Treating
Prses kelima adalah treating. Treating adalah proses
pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang
terlibat dalam proses pengolahan. Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses
treating ini antara lain bau tidak sedap yang dihilangkan melalui proses copper
sweetening and doctor treating, parafin yang dihilangkan melalui proses solvent
dewaxing, lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid
treatment, aspal yang dihilangkan melalui proses deasphalting dan
terakhir belerang melalui proses desulfurizing. Inti dari proses ini
adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu dalam proses
pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan
bertambah.
6. Proses Blending
Tahapan terakhir dalam proses pengolahan minyak bumi
adalah blending. Blending adalah proses yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas produk siap pakai dengan cara menambahkan bahan-bahan aditif ke
dalam fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL
(tetra ethyl lead). TEL ini merupakan bahan aditif yang digunakan untuk
menaikkan bilangan oktan bensin. Setelah melalui proses ini maka hasil dari pengolahan
minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,
Atep Afia dan Kholil, Muhammad, 2017, Kimia, Industri dan Teknologi Hijau,
Jakarta.
Andarani,
Pertiwi dan Rezagama, Arya , 2015, Analisis Pengolahan Air Terproduksi Di Water
Treating Plant PeRusahaan Eksploitasi Minyak Bumi, Jurnal Presipitasi Vol. 12
No. 2.
Risdiyanta,
2015, Mengenal Kilang Pengolahan Minyak Bumi (Refinery) Di Indonesia, Forum
Teknologi Vol. 05 No. 04.
Aulialia,
2015, Proses Pengolahan Minyak Mentah Menjadi Minyak Bumi dalam https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/proses-pengolahan-minyak-mentah
pada 03 Februari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.