.

Sabtu, 03 Februari 2018

“ KIMIA” SANG PERUSAK LINGKUNGAN


Oleh : Dede Abdulah (F28-Komaludin)




Abstrak
Gangguan kesehatan merupakan salah satu dampak dari pencemaran udara yang pa-ling dirasakan di negara-negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengesti-masi dampak ekonomi dari pencemaran udara terhadap kesehatan di Indonesia meng-gunakan data tahun 2011. Indikator pencemaran udara yang digunakan adalah benda partikulat atau particulate matter 10 (PM10). Dampak ekonomi diukur oleh besarnya biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya gangguan kesehatan manusia, yang terdiri dari mortalitas dan morbiditas.Teknik estimasi melibatkan dua pendekatan, yaitu epidemi-ologi untuk menilai hubungan sebab akibat antara tingkat konsentrasi PM10 dengan risiko kesehatan, dan valuasi ekonomi untuk memberikan nilai dalam satuan moneter terhadap risiko kesehatan tersebut. Hasil estimasi menunjukkan besarnya biaya ekonomi yang ditimbulkan oleh konsentrasi PM10 terhadap kesehatan senilai Rp 373,1 triliun atau setara dengan 5,03% Produk Domestik Bruto (PDB).Dari biaya tersebut, 60,9% ada-lah biaya mortalitas berupa kematian dini dan 39,1% adalah biaya morbiditas dengan komponen terbesar (sekitar 50%) berupa perawatan rumah sakit akibat penyakit perna-pasan. Masyarakat harus menanggung biaya pencemaran rata-rata sekitar Rp 1,53 juta atau 6,7% dari pendapatan per kapita.
Kata kunci : kimia, Pencemaran, Lingkungan
Pendahuluan
Pencemaran udara telah menjadi salah satu masalah lingkungan global yang menjadi perhatian dunia (Mulyadi, 2015). Survei yang dilakukan oleh World Health Organization - WHO (2002) di 1.600 kota yang tersebar di 91 negara di dunia menunjukkan bahwa hampir 90% orang-orang di pusat perkotaan menghirup udara yang tidak sehat. WHO juga menyatakan bahwa sekitar setengah dari penduduk dunia terkena pencemaran setidaknya dua setengah kali lebih tinggi dari baku mutu kualitas udara yang ditetapkan. Fenomena tersebut terutama dirasakan di negara-negara berkembang seperti Indonesia sebagai dampaknegatif dari pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi (Basri, 2014).
Pembahasan
            Pencemaran lingkungan merupakan efek dari perubahan yang tidak diinginkan dalam lingkungan.yang secara langsung berpengaruh buruk terhadap kondisi tumbuhan, hewan dan manusia. Substansi yang menebabkan pencemaran lingkungan dikenal sebagai polutan, dapat berbentuk padat cair dan gas. Sebagian besar politan di produksi sebagai efek samping dari aktivitas manusia. Polutan sifatnya ada yang segera teregradasi melalui proses alam dan ada yang membutuhkan waktu beberapa dekade.
            Polutan yang sulit terdegradasi akan berbahaya bagi kehidupan organisme. Pencemaran atau polusi meliputi beberapa katagori yaitu kimia organik, kimia anorganik, kimia organometalik, asam, fisik, radioaktif dan biologi.polusi terjadi dalam beragam bentuk, mulai dari polusi udara, polusi air, polusi tanah, radio aktif, kebisingan, panas(termal) dan cahaya.
            Pengelolaan pencemaran merupakan kebutuhan yang mendesak bagi setiap negara berkembang, pasalnya 95 persen dari orang dewasa dan anak – anak terkena penyakit sebagai dampak polusi (TWB, 2015) dalam (Atep,2017).
            Terjadinya pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh limbah ada bermacam-macam bentuk. Ada pencemaran berupa bau, warna, suara dan bahkan pemutusan mata rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup atau penghancuran suatu ekosistemnya. Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup, biasanya berasal dari limbah-limbah yang sangat berbahaya dalam arti memiliki daya racun (toksisitas) yang tinggi. Limbah-limbah yang sangat beracun pada umumnya merupakan limbah kimia. Senyawa kimia yang sangat beracun bagi organisme hidup dan manusia adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai bahan aktif dari logam-logam berat (Palar, 2004).
            Menurut (Atep, 2017), (CEF,2015),(Hathaway, 2015) dan (Hill,2004) terdapat beberapa jenis pencemaran yaitu sebagai berikut :
a.       Pencemaran udara
Pencemaran udara merupakan hal yang paling berbahaya,jida dibandingkan denga  jenis pencemaran yang lainnya. Penyebab utamanya ialah konsumsi bahan bakar untuk keperluan hidup sehari – hari seperti untuk memasak, kendaraan mbermotor, kegiatan industri dan sebagainya.
b.      Pencemaran Air
Pencemaran air mengakibatkan terganggunga spesies mahluk hidup yang ada di planet bumi, karen sekitar 60 persen spesies hewan dan tumbuhan terdapat dipermukaan air atau didalam air.
Pencemaran air terjadi karena limbah industri yang dibuang ke sungai atau ke peraian lainnya, yang menyebabkab ketidakseimbangan dan menimbulkan kontaminasi bagi organisme di dalam ata disekitarnya.
c.       Pencemaran tanah
Pencemaran tanah terjadi karena penambahan dan akumulasi berbagai bahan kimia ke permukaan atau kedalam tanah sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia.
d.      Pencemaran suara
Pencemaran suara disebabkan ketika kebisingan yang mengganggu sistem pendengaran pada telinga, yang lebih jauh dapat menimbulkan masalah psikologis seperti stres,hipertensi, gangguan pendengaran dan sebagainya.
e.       Pencemaran radioaktif
Pencemaran radio aktif menimbulkan dampak yang berbahaya, disebabkan kerusakan instalasi nuklir, pembangunan limbah nuklir yang tidak tepat, kecelakaan dan sebagainya.
f.        Pencemaran termal
Pencemaran termal (panas) terjadi karena kenaikan suhu secara berlebihan dalam lingkungan, sehingga menciptakan perubahan yang tidak diinginkan dalam waktu yang lama.
g.      Pencemaran cahaya
Pencemaran cahaya terjadi karena pencahayaan secara berlebihan di suatu lokasi umumnya perkotaan.

Kesimpulan
            Kimia sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, tergantung dari manusia itu sendiri apakah justru akan merusak lingkungan atau menjaga dan memperbaiki lingkungan.
            Efek dari kimia di kehidupan manusia adalah adanya polusi, baik polusi air, polusi udara, polusi tanah dan sebagainya, ada campur tangan manusia yang mengakibatkan hal tersebut terjadi. Dan bila penanganan berbagai zat kimia itu dapat terkendali, maka tidak akan terjadi pencemaran lingkungan.


.


Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017.kimia,industry dan teknologi hijau. Jakarta : Pantona Media
Djoko Mursinto dan Deni Kusumawardani, ESTIMASI DAMPAK EKONOMI DARI PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DI INDONESIA, Jurnal Kesehatan Masyarakat. Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga dalam:
(Diunduh 02 Februari 2018)
Fine Reffiane, Muhammad Nur Arifin dan Budi Santoso. Dampak Kandungan Timbal(Pb) dalam udara terhadap kecerdasan anak sekolah dasar. Volume 1 Nomor 2.
(Diunduh : 02 Februari 2018)
Nofri Mantik, PENGATURAN PENGENDALIAN DAMPAK LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP. Lex Administratum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016 dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=431679&val=998&title=PENGATURAN%20PENGENDALIAN%20DAMPAK%20LIMBAH%20BAHAN%20BERBAHAYA%20DAN%20BERACUN%20(LB3)%20TERHADAP%20PENCEMARAN%20%20LINGKUNGAN%20HIDUP
(Diunduh : 02 Februari 2018)
 Rizky W. Santosa.
 DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN LAUT OLEH PERUSAHAAN PERTAMBANGAN TERHADAP NELAYAN TRADISIONAL.
 Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013 dalam
(Diunduh 02 Februari 2018)


Susianti,Heni DKK, DAMPAK PENCEMARAN BORON
TERHADAP BIOTA PERAIRAN LAUT. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 5 No. 3&4 September - Desember 2003. Dalam
(Diunduh 02 Februari 2018)
Adhi Pramono, Susatyo. PENCEMARAN AIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP
DUNIA PERIKANAN. Teodolita Vol. 9, No. 32 1., Juni 2008:32-38 dalam

(Diunduh 02 Februari 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.