@F09-Arief
Oleh : Arief Risaldi
Aluminium merupakan salah satu bahan logam yang banyak
digunakan dalam industri dengan berbagai macam bentuk. Aluminium tersebut tidak
diperoleh secara langsung tapi melalui permurnian dari oksidanya, yang dikenal
dengan nama alumina, dengan rumus molekul Al2O3. Proses pemurnian dari aluminium
tersebut dilakukan dengan elektrolisis. Namun sebelum proses pemurnian, ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mendapatkan alumina. Hal ini
dikarenakan alumina tidak berada dalam bentuk murninya. Alumina merupakan bahan
alam dan paling banyak terdapat di dalam bauksit, bersama dengan silika. Selain
bauksit, alumina juga terdapat di dalam kaolin, tanah liat, dan spent catalyst.
Spent catalyst adalah katalis yang dipergunakan dalam proses cracking dalam
industri petroleum yang sudah jenuh dan tidak dapat dipergunakan lagi sehingga
harus dibuang. Katalis ini masih mengandung senyawa-senyawa logam yang berharga
seperti nikel, vanadium, rhodium, silika, alumina, dan lain-lain sehingga
katalis tersebut masih berharga untuk di daur ulang. Proses daur ulang tersebut
bertahap untuk masing-masing jenis senyawa logam.
Kata Kunci : Karbondioksida
Menurut Hidayat dan Kholil Gas CO2 diproduksi oleh semua
manusia melalui proses pernafasan. Gas tersebut merupakan bahan baku bagi
tanaman untuk menghasilkan karbohidrat melalui proses fotosintesis.
Pendahuluan
Aluminium merupakan salah satu bahan logam yang banyak
digunakan dalam industri dengan berbagai macam bentuk. Aluminium tersebut tidak
diperoleh secara langsung tapi melalui permurnian dari oksidanya, yang dikenal
dengan nama alumina, dengan rumus molekul Al2O3. Proses pemurnian dari
aluminium tersebut dilakukan dengan elektrolisis. Namun sebelum proses
pemurnian, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mendapatkan alumina.
Hal ini dikarenakan alumina tidak berada dalam bentuk murninya. Alumina
merupakan bahan alam dan paling banyak terdapat di dalam bauksit, bersama
dengan silika. Selain bauksit, alumina juga terdapat di dalam kaolin, tanah
liat, dan spent catalyst.
Isi
Karbon dioksida (CO2) adalah senyawa kimia anorganik yang
memiliki berbagai penggunaan komersial, dari produksi laser hingga karbonasi
minuman ringan.
Senyawa ini ada secara alami di lingkungan bumi dan
diproduksi dalam berbagai cara, sedangkan CO2 komersial biasanya berasal dari
produk sampingan proses industri.
Karbon dioksida telah menjadi topik yang menarik perhatian
karena diklasifikasikan sebagai gas rumah kaca yang berdampak pada lingkungan
bumi ketika mencapai konsentrasi tinggi di atmosfer.
Senyawa ini terdiri dari dua molekul oksigen yang terikat
secara kovalen dengan sebuah molekul karbon.
Gas ini dihasilkan melalui dekomposisi bahan organik serta
melalui respirasi dan pembakaran.
Jumlah karbon dioksida di lingkungan sebelum awal abad ke-20
terjaga tetap stabil oleh tanaman, yang mampu menyerap gas ini saat melakukan
proses fotosintesis.
Pada awal tahun 1600-an, para ilmuwan mulai berpikir tentang
karbon dioksida, meskipun mereka belum memahami betul apa sebenarnya substansi
tersebut.
Kimiawan Fleming, Jan Baptist van Helmont melakukan
observasi yang mengisyaratkan keberadaan karbon dioksida.
Namun, terobosan baru terjadi pada abad ke-18 oleh Joseph
Black, seorang ahli kimia Skotlandia yang mengidentifikasi senyawa ini dan
menjelaskan berbagai sifat-sifatnya.
Pada tahun 1800-an, ilmuwan telah berhasil menciptakan dan
mempelajari banyak bentuk karbon dioksida.
Pada suhu kamar, karbon dioksida tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak mudah terbakar dalam kondisi normal.
Gas ini juga bisa direkayasa menjadi bentuk padat, dan dalam
hal ini dikenal sebagai es kering. Pada konsentrasi tinggi, karbon dioksida
bersifat racun pada hewan dan manusia.
Orang yang menghirup terlalu banyak karbon dioksida akan
tercekik dan susah bernapas, hingga akhirnya jatuh tak sadarkan diri akibat
tingkat oksigen yang menurun.
Gas ini biasa digunakan untuk menciptakan lingkungan lembam
untuk pengelasan, pencegah kebakaran, dan karbonasi minuman.
Karbon dioksida merupakan bagian penting dari siklus karbon,
siklus kompleks yang mendasari banyak mekanisme kehidupan di bumi.
Sementara gas ini terjadi secara alami, jumlahnya yang
meningkat di atmosfer mulai memicu banyak kekhawatiran menjelang akhir abad
ke-20.
Jumlah karbon dioksida yang meningkat akibat berbagai proses
pembakaran industri dan kendaraan bermotor dikhawatirkan memicu pemanasan
global yang akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan memicu cairnya es di
kutub.
Daftar Pustaka :
Hidayat, Atep afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia Industri
dan Teknologi Hijau. Pantona Media Jakarta.
Handoko, Tony dan Henky Muljana http://download.portalgaruda.org/article.php?article=47198&val=3913&title=PENGARUH%20LAJU%20ALIR%20GAS%20KARBONDIOKSIDA%20DAN%20LAMA%20PEMBAKARAN%20DALAM%20PEMURNIAN%20ALUMINA%20DARI%20SPENT%20CATALYST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.