Diunduh dari halaman www.google.com dengan kata kunci pencemaran lingkungan oleh industri kimia, pada tanggal 3 Februari 2018 |
Oleh : Andreas Yoga Pratama (@F32-Andreas, @ProyekD03)
Abstrak
Industri kimia
tidak pernah lepas dari isu lingkungan. Hampir di semua industri kimia di
negara manapun akan muncul isu lingkungan ini. Mulai dari masalah bau yang
ditimbulkan oleh polusi bahan kimia, pelepasan bahan kimia beracun, emisi
senyawa organik volatil (SOV), penambahan gas rumah kaca, konstaminasi tanah,
penggunaan zat baru yang belum diketahui dampak lingkungannya dan lain-lain.
Kata kunci : Industri Kimia, Pencemaran Lingkungan,
Dampak dan Penanganan
Pembahasan
Menurut
Wikipedia, pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi
dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses
alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkannya. Tetapi menurut Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Dampak Negatif Kegiatan Industri terhadap
Lingkungan
Adanya
eskalasi besar-besaran dalam bidang industri memang memberikan keuntungan untuk
banyak pihak. Dampak positif adanya gedung-gedung tempat kegiatan industri
berlangsung ini antara lain meningkatnya jumlah lapangan kerja, membantu
mengatasi permasalahan terkait kemiskinan dan pengangguran, menambah pendapatan
negara, dan sebagainya. Meskipun demikian, dampak negatifnya terhadap
lingkungan pun tak kalah banyak. Terganggungnya kebersihan dan munculnya
berbagai pencemaran lingkungan menjadi akibat utama tumbuhnya industri; yang
tak pelak merugikan masyarakat yang tinggal di daerah sekitarnya.
Pencemaran air
dan tanah. Pencemaran pada air dan tanah ini bisa disebabkan oleh limbah-limbah
industri, seperti sampah non-organik dan zat-zat kimia sisa proses produksi
yang dibuang secara sembarangan oleh pihak pemilik industri. Sampah anorganik
yang dibuang di tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan organisme di dalam tanah
(yang berperan pada kesuburan tanah); mengakibatkan tanah tidak lagi gembur dan
subur sehingga tanaman enggan tumbuh di atasnya. Sedangkan sampah, baik padat
maupun cair, yang terbuang ke dalam sumber air dapat menimbulkan, misalnya,
bau, perubahan suhu, atau pendangkalan sungai. Di samping itu, air tidak lagi
sehat untuk digunakan. Ketika penduduk sekitar memaksa menggunakan air yang
tercampur limbah tersebut, kemungkinan mereka akan mengalami gangguan pada
kesehatannya.
Pencemaran
udara. Beberapa jenis industri melibatkan proses produksi yang menghasilkan
asap. Tidak tanggung-tanggung, asap ini membumbung hampir setiap saat apabila
pabrik beroperasi sepanjang hari, 24 jam tanpa henti. Asap ini tentu mengandung
zat-zat yang sebagian besar berbahaya ketika dihirup. Selain asap, debu yang
dihasilkan pun bisa mengakibatkan tercemarnya udara bersih. Adanya pencemaran
udara ini, apapun penyebab khususnya, semakin mempersulit masyarakat sekitar
untuk mendapatkan udara bersih untuk bernafas. Berbagai penyakit pernafasan
seperti TBC, pneumonia, dan penyakit berbahaya lainnya pun mengancam.
Polusi suara.
Kegiatan di industri-indsutri ini seringkali menimbulkan suara-suara yang
mengganggu; atau bisa disebut dengan polusi suara. Jika intensitasnya tinggi
dan jangka waktunya lama, kebisingan ini dapat menimbulkan gangguan, baik bagi
para pekerja maupun masyarakat di dekatnya.
Mengatasi Isu Lingkungan di Kawasan
Industri
Untuk
mengatasi pencemaran yang merupakan isu lingkungan paling menarik perhatian di
kawasan industri, dibutuhkan kerjasama yang baik antara berbagai pihak yang
terkait; terutama penyelenggara atau pemilik industri.
Beberapa hal
yang perlu diupayakan dalam mencegah dan/atau mengatasi dampak negatif
pembangunan industri antara lain adalah sebagai berikut:
- Pemilihan lokasi
pembangunan yang tidak terlampau dekat dengna pemukiman warga setempat.
- Adanya upaya
memperkecil jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri tersebut; misalnya
dengan pemilihan bahan baku dan peralatan yang ramah lingkungan.
- Adanya usaha mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan sekitar. Contohnya, dengan melakukan
pengelolaan limbah secara bijak atau menyediakan tempat penyaluran limbah yang
tidak mengganggu kesehatan lingkungan sekitar.
- Menghijaukan
lingkungan di sekitar lokasi pendirian industri. Hal ini bisa dilakukan oleh
penyelenggara industri dan masyarakat sekitar. Seperti yang kita ketahui, pepohonan
ataupun tanaman hijau lainnya mempunyai dampak signifikan dalam menetralkan
udara yang kotor, ataupun menjadi sumber penampungan air bersih.
- Penjagaan kebersihan
lokasi industri dan lingkungan sekitarnya; memastikan tidak ada sampah yang
terbuang tidak pada tempatnya.
Kesimpulan
Industri kimia
tidak pernah lepas dari isu lingkungan. Hampir di semua industri kimia di
negara manapun akan muncul isu lingkungan ini. pencemaran adalah masuk atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air
atau udara. Dalam hal ini, tetap akan menimbulkan dampak negatif dari Industri
bagi lingkungan sekitar, tetapi walaupun demikian, tetap ada solusi untuk
mengangani isu lingkungan tersebut.
Daftar Pustaka
- Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.
Patona Media : Jakarta
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran
(diakses tanggal 3 Februari 2018)
- Rahmat,
Riyandi. 2014. Mengatasi Isu Lingkungan
Di Kawasan Industri. https://environment-indonesia.com/mengatasi-isu-lingkungan-di-kawasan-industri/
(diakses tanggal 3 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.