.

Sabtu, 10 Februari 2018

Biogas Fases Manusia




  • oleh  : @F24-Setiawan, @Proyek D06,


Abstrak

Saat ini  planet bumi dihuni oleh lebih dari 7 miliar penduduk, tentu saja hampir setiap semua penduduk tersebut harus membuang limbahnya sebagai sisa dari proses pencernaan makanannya. Lantas kemana saja di buangnya? Bagaimana pengelolaannya?  Menurut Hidayat dan Kholil (2017) berdasarkan data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 2013, ternyata 780 juta penduduk (sekitar 11% dari populasi dunia) tidak memiliki  akses terhadap air bersih ( air minum). Sedangkan 2,5 miliar ( sekitar 40 %dari populasi dunia ) ternyata tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak ( tidak memiliki toilet, tidak memiliki toilet yang layak).

 Dari data tersebut sudah dapat diduga bahwa sebagian limbah manusia memasuki kawasan perairan tanpa mengalami pengolahan limbah terlebih dahulu, sehingga terjadi pencemaran terhadap air permukaan dan air bawah tanah. Pada dasarnya pengelolahan limbah manusia masih dilakukan secara tradisional dan manual, kalau tidak dihimpun di septic tank, maka dibuang dan dialirkan langsung ke perairan. 

Kata kunci : limbah kotaran/fases manusia

Isi pembahasan

Riski, Petrus (2015). Mengatakan bahwa kotoran manusia atau human excreta menjadi salah satu alternatif yang masih belum dilirik masyarakat, untuk dijadikan bahan baku pupuk organik yang berkualitas. Selain itu kotoran manusia juga dapat menghasilkan energi alternatif yang terbarukan berupa biogas. Menurut Direktur Pusat Studi Lingkungan Universitas Surabaya, Yunus Fransiscus, keberadaan limbah maupun sampah rumah tangga harus dapat dipahami oleh masyarakat sebagai sumber daya yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi, sekaligus kebaikan bagi lingkungan.

Kholiq, Imam dan Muharom (2015) menerangkan bahwa, nutrisi  kotoran  manusia  tidak jauh  berbeda dibanding  kotoran  ternak.  Kalaupun  berbeda tentu  akibat  pola  makan  dan  sistem  pencernaan yang  berbeda.  Pola  makan  manusia  lebih banyak  memilih  bahan  makanan  kurang berserat,  protein  lebih  tinggi  dan  umumnya dimasak  sebelum  dikonsumsi,  sedangkan ternak  sebaliknya.  Kotoran  manusia  memiliki keunggulan  dari  segi  nutrisi,  dimana  nisbah karbon  (C)  dan  nitrogen  (N)  jauh  lebih  rendah dari  kotoran  ternak  (C/N  rasio  6-10:18-30)

Dari karakteristik diatas limbah manusia memiliki potensi untuk menjadi bahan bakar pembuatan energi biogas terutama  untuk  memasak  di  dapur,  maka  perlu dirancang  alat  biogas  skala  perumahan  yang efisien,  praktis,  ramah  lingkungan  dan  aman untuk  meningkatkan  nilai  tambah  dari  nilai kotoran  manusia. Febriyanto, Y Erfin dan Priyanto (2012) mengatakan bahwa, pemanfaatan  limbah  manusia  (  feses  )  sebagai  sumber  energi  dalam  bentuk  biogas  dapat menghasilkan  gas  metana  melalui  proses  fermentasi,  dimana  gas  metana  yang  dihasilkan  tersebut  dapat  dijadi kan sebagai  bahan  baku  dalam  memproduksi  hidrogen  dengan  proses  reforming,  sehingga  limbah  manusia  (feses) tersebut  yang  tadinya  merupakan  suatu  bahan  yang  tidak  berharga  dapat  dijadikan  sebagai  bahan  bakar  yang ramah  lingkungan  dan  tentu  saja  penggunaannya  akan  mengurangi  ketergantungan  akan  pemakaian  minyak  bumi.


Kesimpulan

Ketergantungan terhadap energy minyak bumi saat ini sudah sangat melekat pada masyarakat, dari ketergantungan tersebut membuat pasokan energy minyak bumi menjadi semakin menipis, oleh karenanya alternative energy biogas berbahan dasar kotoran manusia bisa menjadi terobosan untuk menanggulangi permaslahan energy tersebut. Meskipun terkesan menjijikan namun kandungan yang terdapat pada kotoran manusia bisa memberikan nilai tambah yang bermanfaat, dari pada hanya di buang dan berkemungkinan menyebabkan pencemaran air. Semoga alternative biogas kotoran manusia ini bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi pemasalahan energy dan juga pencemaran yang terjadi.



Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Patona Media :  Jakarta.

Kholiq, Imam dan Muharom (2015). Analisis pererncanaan reactor biogas KAP 16 m3 dengan pemanfaatan kotoran manusia
Febriyanto, Y Erfin dan Slamet Priyanto (2012). Studi Pemanfaatan (kotoran manusia) sebagai Bahan baku alternative energy terbarukan


Riski, Petrus (2015). Kotoran manusia dapat dimanfaatkan untuk pupuk dan biogas https://www.google.co.id/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/2719931.html  (diunduh 10 febuary 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.